Kamis, 15 September 2022

Psikologis Pendidikan Anak dalam Keluarga

Aspek psikologis akan menjadi topik kita kali ini. Belum sempurna apabila ada pasang suami istri belum memiliki anak dari hasil pernikahan mereka. Hal itu karena anak merupakan penerus generasi. Tujuan utama berkeluarga untuk melanjutkan generasi. Pasangan suami dan istri menginginkan hadirnya anak-anak dalam rumahtangga agar bisa melanjutkan nama keluarga masa mendatang. Kehadiran anak dalam keluarga atau pasangan suami istri sebagai penguat hubungan kasih sayang. Hadirnya anak dipercaya mampu memperkuat hubungan kasih sayang antara suami dan istri. Namun, memiliki anak bukan perkara mudah. Tugas utama yang sangat berat yakni mulai melahirkan anak bagi si istri, merawat, menjaga, mendidik hingga membesarkan anak sampai dewasa. Makna memeringati Hari Anak Nasional, 23 Juli setiap tahun bukan sekadar serimonial membawa anak-anak ke tempat rekreasi atau acara pidato-pidatoan dengan tema mencintai anak akan tetapi implementasi dari merawat, menjaga, mendidik hingga membesarkan anak sampai dewasa. Kehadiran anak dalam sebuah rumahtangga sangat luar biasa sebab bisa menjadi ikatan mati dalam pernikahan. Secara psikologis banyak kasus pertengkaran suami dan istri akan mudah di selesaikan bila berpikir akan masa depan anak. Para psikolog selalu mengingatkan pasangan suami istri yang bertengkar dalam urusan rumahtangga untuk tidak berpisah atau bercerai mengingat ada anak.

Makna memeringati Hari Anak Nasional, 23 Juli setiap tahun bukan sekadar serimonial membawa anak-anak ke tempat rekreasi atau acara pidato-pidatoan dengan tema mencintai anak akan tetapi implementasi dari merawat, menjaga, mendidik hingga membesarkan anak sampai dewasa. Kehadiran anak dalam sebuah rumahtangga sangat luar biasa sebab bisa menjadi ikatan mati dalam pernikahan. Secara psikologis banyak kasus pertengkaran suami dan istri akan mudah di selesaikan bila berpikir akan masa depan anak. Para psikolog selalu mengingatkan pasangan suami istri yang bertengkar dalam urusan rumahtangga untuk tidak berpisah atau bercerai mengingat ada anak.


Referensi : Psikologis Pendidikan Anak dalam Keluarga