Saat kecil tidak semua “suara” anak akan di dengarkan oleh orangtuanya. Tidak banyak juga orangtua yang secara perlahan membentuk “suara” anak agar sama dengan “suara”nya. Suara yang di selimuti obsesi pribadi, orangtua mengharapkan agar apa yang dulu tidak sempat dia dapatkan saat ia kecil. Bisa di raih oleh sang anak pada saat ini. Kalau dulu orangtua tidak bisa bermain piano, sekarang orangtua mengharapkan sang anak menjadi pianis. Kalau dulu orangtua punya impian menjadi dokter tapi tidak tercapai. Maka orangtua berharap agar buah hatinya menjadi dokter saat ia tumbuh dewasa.
Apakah anak hanya sekedar perpanjangan mimpi? Tanpa “menyuarakan” mimpinya?
Sejak kecil beberapa dari mereka hanya mengikuti obsesi orangtuanya. Salah satunya obsesi memberikan les di setiap hari, mengikuti jadwal les yang padat. Tapi tidak sesuai minat dan bakat, les matematika yang berat padahal mereka sukanya les menari. Mereka menghabiskan waktu untuk les pelajaran matematika dengan mati-matian. Tapi nilai yang di dapatkan hanya apa adanya, sedangkan untuk les menari yang lebih di sukai. Tidak di berikan kesempatan untuk di perdalam sehingga akhirnya tidak tersalurkan.
Saat kecil tidak semua “suara” anak akan di dengarkan oleh orangtuanya. Tidak banyak juga orangtua yang secara perlahan membentuk “suara” anak agar sama dengan “suara”nya. Suara yang di selimuti obsesi pribadi, orangtua mengharapkan agar apa yang dulu tidak sempat dia dapatkan saat ia kecil. Bisa di raih oleh sang anak pada saat ini. Kalau dulu orangtua tidak bisa bermain piano, sekarang orangtua mengharapkan sang anak menjadi pianis. Kalau dulu orangtua punya impian menjadi dokter tapi tidak tercapai. Maka orangtua berharap agar buah hatinya menjadi dokter saat ia tumbuh dewasa.
Apakah anak hanya sekedar perpanjangan mimpi? Tanpa “menyuarakan” mimpinya?
Sejak kecil beberapa dari mereka hanya mengikuti obsesi orangtuanya. Salah satunya obsesi memberikan les di setiap hari, mengikuti jadwal les yang padat. Tapi tidak sesuai minat dan bakat, les matematika yang berat padahal mereka sukanya les menari. Mereka menghabiskan waktu untuk les pelajaran matematika dengan mati-matian. Tapi nilai yang di dapatkan hanya apa adanya, sedangkan untuk les menari yang lebih di sukai. Tidak di berikan kesempatan untuk di perdalam sehingga akhirnya tidak tersalurkan.
Referensi : Anak Bukan Sekedar Perpanjangan Mimpi Orangtua