Pasangan aktor Korea Song Joong Ki dan Song Hye Kyo sepakat memutuskan bercerai. Pasangan yang menikah pada 31 Oktober 2017 ini mengaku sudah memikirkan dampak perceraian ini secara mendalam.
"Pertama-tama, kami minta maaf karena menyapa publik dengan kabar buruk. Aktris kami, Song Hye Kyo, saat ini dalam proses cerai dengan suaminya setelah memikirkan secara matang. Alasannya karena mereka memiliki perbedaan kepribadian, yang membuat mereka mengakhiri pernikahan," demikian pernyataan United Artists Agency, agensi yang menaungi Song Hye Kyo pada Kamis, 27 Juni 2019.
Perceraian akan membawa banyak dampak bagi pasangan. Bagi Song Joong Ki dan Song Hye Kyo, salah satu dampak adalah karier. Mereka juga bisa merasakan dampak psikologis yang mungkin bisa mengganggu kesehatan mental.
Penelitian menunjukkan bahwa dampak perceraian di tahun-tahun pertama lebih parah pada pria ketimbang wanita. Penelitian Thomas Leopold yang dimuat di jurnal Demography ini memperlihatkan bahwa pada tahun pertama perceraian, pria lebih merasakan perbedaan terhadap kepuasaan hidup dan keluarga, sementara wanita lebih merasakan dampak perceraian terhadap ekonomi rumah tangga.
Meskipun demikian, pada tahun-tahun berikutnya, pria dan wanita tidak memiliki perbedaan dampak perceraian yang menonjol.
Pada pria
Menurut penelitian Sarah K. McKenzie dari dari University of Otago, Wellington, New Zealand, dan tim, dampak perceraian bisa jadi lebih besar pada pria. Alasannya, pria cenderung tidak tertarik mencari dukungan secara emosional dari orang-orang sekitarnya, padahal butuh.
Selain itu, seusai perceraian, pria lebih berisiko mengalami depresi, kekurangan dukungan sosial, dan menyalahgunakan zat-zat tertentu.
Pria lebih senang mengungkapkan perasaannya melalui tindakan akan lebih condong menghindari tempat tinggal mereka, bekerja jauh lebih keras di kantor, dan sebagainya.
Penelitian lain mendapati bahwa pria lebih berisiko untuk melakukan tindakan bunuh diri daripada wanita selama proses perceraian berlangsung.
Pada wanita
Sebuah riset yang dimuat di Journal Health Social Behaviour pada 2006 menelusuri dampak perceraian secara psikologis pada wanita dan menemukan bahwa wanita yang bercerai memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibanding wanita yang menikah. Hal ini berpotensi menimbulkan depresi.
Perceraian mampu membuat seorang wanita merasa tidak bahagia dan kesepian. Para wanita yang sudah bercerai mungkin memiliki kekhawatiran dalam segi mencari pasangan yang tepat untuknya di masa depan.
Emosi lain yang dapat dirasakan oleh wanita yang bercerai adalah rasa bersalah. Perasaan bersalah tersebut bisa terlahir dari pemikiran bahwa sang wanita belum berusaha maksimal dalam mempertahankan pernikahannya.
Namun, dibalik dampak perceraian yang negatif secara psikologis pada wanita, terdapat juga dampak perceraian yang positifnya.
Beberapa wanita yang bercerai menganggap perceraian sebagai periode untuk mengembangkan diri dan menjadi mandiri, serta mampu mengambil keputusan sendiri.
Dampak perceraian kadang-kadang menakutkan. Tapi hal itu bisa diminimalisasi dengan mencari bantuan atau dukungan sosial dan emosional dari orang-orang sekitar. Menjadi lebih terbuka dengan menceritakan apa yang dirasakan dan dipikirkan dapat membantu Anda untuk tidak merasa kesepian.
Orang yang bercerai juga bisa berkonsultasi dengan psikolog, konselor, ataupun psikiater jika Anda merasa perceraian yang dilalui mengganggu kehidupan sehari-hari.
Referensi : Perbedaan laki-laki dan perempuan setelah bercerai