Kebahagiaan tidak datang dengan sendirinya, karena perlu adanya perjuangan yang harus dilalui salah satunya dengan sikap sabar dalam menghadapi suatu ujian.Semua itu merupakan hukum Allah yang berlaku bagi siapa saja. Allah Swt. menjanjikan orang yang sabar akan terjamin kebahagiaan hidupnya dan ditinggikan derajatnya.
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي تَفَرَّدَ بِالْعِزِّ والْجَلَالْ. وتَوَحَّدَ بِالْكِبْرِياء ِوالْكَمالْ.أَحْمَدُه عَلى كُلِّ حالٍ حَمْدًا يُقابِلُ نِعَمَه , ويُدافِعُ نِقَمَه, ويُساوِي مَزِيْدَه فِي الْحالِ والْمَآل. أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهْ ذُو الْمَنِّ والْإفْضَالْ. وأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحمدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهْ الْمُنْقِذُ مِنَ الضَّلَالْ الدَّاعِي إِلَى أشْرَفِ الْحِصَالْ, ومُبِيْنُ الْحَرامِ مِنَ الْحَلَالْ. صلَّى اللهُ عليهِ وسَلَّمَ وعلى أَصْحابِهِ وآلِه خَيْرِ آلْ.
أمَّا بعدُ. فَيا عِبادَ اللهِ أُوصِيْكُمْ ونَفْسِي بِتقوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ فَقَدْ قالَ الله تعالى في كِتابِهِ الكَرِيْمِ : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصابِرُوا وَرابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dalam kesempatan yang penuh barokah ini, khatib berwasiat kepada kita sebagai umat Islam dan terutama khatib pribadi untuk senantiasa selalu memperbaiki kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt. dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larang-Nya. Dan semoga kita semuanya mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah Swt.
Manusia selalu mengalami pasang surut dalam hidupnya. Suka, duka, senang, dan susah datang silih berganti. Menghadapi kenyataan yang semacam ini, Islam mengajarkan kepada kita sifat sabar dan syukur. Dalam masa-masa sulit tertutama kondisi pandemi yang sampai sekarang belum ada kejelasan sampai kapan akan berakhir, kita sebagai manusia dianjurkan untuk bersabar. Di sini kesabaran diperlukan agar kita mempunyai kesiapan mental dalam mengahadapi kesulitan ini. Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’anul Karim :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصابِرُوا وَرابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kalian beruntung”. ( Q.S Ali Imron : 200 )
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa sabar itu ada tingkatannya. Pertama, sabar dalam arti siap mental menghadapi berbagai kesulitan. Kedua, sabar dalam arti ulet dan tahan banting dalam usaha mencari jalan keluar. Ketiga, sabar dalam arti tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan. Antara sabar dan syukur ada keterkaitan sebagaimana keterkaitan antara nikmat dan cobaan. Setiap kita sebagai manusia dalam menjalani kehidupan dan tidak pernah lepas dari nikmat dan cobaan. Semua itu meliputi ketaatan, kemaksiatan, dan cobaan merupakan gambaran kehidupan. Oleh karenanya, sabar adalah separuh keimanan.
Keluh kesah yang kita rasakan di kala mendapat cobaan dan ujian merupakan sebuah perbuatan yang tercela, yang akan membawa kehancuran. Dalam kehidupan ini tidak ada pilihan dari kita sebagai seorang muslim untuk menjalani kehidupan kecuali dengan sikap sabar. Oleh sebab itu, sifat sabar tidak bisa dipisahkan dengan berserah diri dan ridho kepada takdir yang telah ditentukan oleh Allah Swt.
Di dunia ini kita sebagai penduduk bumi tak pernah sepi dari ujian. Kita tidak bisa menghindarinya, sebab jika menghindari ujian dan cobaan, berarti kita gagal dalam menempuh kehidupan yang lebih baik. Sesungguhnya Allah ingin mendewasakan kita dengan cara diberi pelajaran berupa ujian hidup. Barang siapa yang sabar dan tangguh serta tidak putus asa dalam menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan ia akan akan lulus ujian. Hal ini selaras dengan firman Allah Swt.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ.
Arinya : “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillahi wainna ilaihi raji’un”. ( Q.S al-Baqarah : 55-156 )
Ujian dan cobaan memang tidak menyenangkan, kecuali bagi orang-orang yang sabar dan mampu menghadapinya dengan tenang. Tidak ada kebahagiaan yang datang secara tiba-tiba tanpa ada perjuangan yang harus dilalui. Ini merupakan hukum Allah yang berlaku bagi siapa saja. Allah Swt. menjanjikan kebahagiaan jika kita bersabar dalam mengahadapi ujian hidup.
Allah menganugrahi sifat orang-orang yang sabar dengan berbagai sifat keutamaan, kemuliaan, dan derajat yang tinggi. Hal ini bisa kita temui dalam firman Allah Swt.
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ
Artinya : “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar”. ( Q. S as-Sajdah : 24 )
Kesabaran juga mendatangkan pertolongan dari Allah Swt. dalam firman Allah Swt. :
وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ الْحُسْنَى عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ بِمَا صَبَرُوا وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهُ وَمَا كَانُوا يَعْرِشُونَ
Artinya :” Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka.”( Q.S. al-A’raf : 137 )
Dalam setiap ibadah, Allah telah menentukan kadar pahalanya, kecuali pahala sabar. Oleh karenanya, puasa merupakan ibadah yang pahalanya merupakan rahasia Allah dan menunjukan pahala yang di perolah sangatlah besar. Hal itu dikarenakan puasa adalah separuh dari kesabaran.
Sekian khutbah singkat pada kesempatan ini, mudah-mudahan kita semuanya dijadikan orang-orang yang sabar dan tangguh dalam menghadapi ujian dan cobaan agar kita bisa meraih ridho Allah Swt.
Referensi : Janji Allah Swt Bagi Orang yang Sabar dalam Menghadapi Ujian, Cobaan, Musibah, Hukuman