Kamis, 22 September 2022

Hawa Nafsu Membawa Manusia Kepada Kerusakan, Maka Jangan Dituruti

H. Didi Rosadi memberikan tausiyah kepada hadirin sholat dhuhur berjamaah, Tema tausiyah mengenai Perlindungan diri dari hawa nafsu. Hadir para rekan-rekan Penyuluh Agama Islam se Jakarat Pusat serta ASN Kankemenag Kota Jakarat Pusat.     “Arti nama Abu Jahal adalah Bapak Kebodohan,” ujarnya memulai tausiyah. Dikisahkan Abu Jahal adalah pemimpin Quraisy Mekah yang terkenal sadis terhadap kaum muslim. Julukan Abu Jahal diberikan kepada Amr bin Hisyam al Makhzuniy sebab membedakan hal yang benar dan bathil saja ia tidak mampu.     Sebagai paman Nabi Muhammad SAW ia bisa saja memeluk Islam namun karena takut kedudukan dan wibawanya akan rusak maka memilih memeranginya. “Bahkan, meski aku tahu di akhirat kelak akan dimasukkan ke dalam neraka jahanam, namun aku tidak mau dikalahkan Muhammad di dunia,” menirukan ucapan Abu Jahal.     Tausiyah yang dilaksanakan di Masjid Al Muttaqin Kankemenag Kota Jakarta Pusat itu ingin memberikan gambaran kala hawa nafsu memimpin. Hawa nafsu pasti membawa manusia kepada jalan yang tidak diridhoi Allah SWT. Seperti kisahnya Abu Jahal sebab tidak beriman karena mengikuti hawa nafsu akan kedudukan dan jabatan.     Mengikuti hawa nafsu menjadikan manusia lalai. Hal ini dijelaskan dalam Qs Al Kahf ayat 28, “janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari ingat kepada Allah serta menuruti hawa nafsunya. Mengikuti hawa nafsu akan menghalangi seseorang untuk berbuat adil bahkan menjadi awal kerusakan,” jelasnya.     Mengikuti hawa nafsu merupakan sumber kekafiran dan kebinasaan. Dijelaskan dalam Qs Thoha ayat 16, ”maka janganlah engkau dipalingkan dari (urusan kiamat) oleh orang yang tidak beriman kepada-Nya dan oleh orang yang mengikuti pada hawa nafsunya sehingga menyebabkan engkau binasa,” tandasnya.
H. Didi Rosadi memberikan tausiyah kepada hadirin sholat dhuhur berjamaah, Tema tausiyah mengenai Perlindungan diri dari hawa nafsu. Hadir para rekan-rekan Penyuluh Agama Islam se Jakarat Pusat serta ASN Kankemenag Kota Jakarat Pusat.
 

“Arti nama Abu Jahal adalah Bapak Kebodohan,” ujarnya memulai tausiyah. Dikisahkan Abu Jahal adalah pemimpin Quraisy Mekah yang terkenal sadis terhadap kaum muslim. Julukan Abu Jahal diberikan kepada Amr bin Hisyam al Makhzuniy sebab membedakan hal yang benar dan bathil saja ia tidak mampu.

 

Sebagai paman Nabi Muhammad SAW ia bisa saja memeluk Islam namun karena takut kedudukan dan wibawanya akan rusak maka memilih memeranginya. “Bahkan, meski aku tahu di akhirat kelak akan dimasukkan ke dalam neraka jahanam, namun aku tidak mau dikalahkan Muhammad di dunia,” menirukan ucapan Abu Jahal.

 

Tausiyah yang dilaksanakan di Masjid Al Muttaqin Kankemenag Kota Jakarta Pusat itu ingin memberikan gambaran kala hawa nafsu memimpin. Hawa nafsu pasti membawa manusia kepada jalan yang tidak diridhoi Allah SWT. Seperti kisahnya Abu Jahal sebab tidak beriman karena mengikuti hawa nafsu akan kedudukan dan jabatan.

 

Mengikuti hawa nafsu menjadikan manusia lalai. Hal ini dijelaskan dalam Qs Al Kahf ayat 28, “janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari ingat kepada Allah serta menuruti hawa nafsunya. Mengikuti hawa nafsu akan menghalangi seseorang untuk berbuat adil bahkan menjadi awal kerusakan,” jelasnya.

 

Mengikuti hawa nafsu merupakan sumber kekafiran dan kebinasaan. Dijelaskan dalam Qs Thoha ayat 16, ”maka janganlah engkau dipalingkan dari (urusan kiamat) oleh orang yang tidak beriman kepada-Nya dan oleh orang yang mengikuti pada hawa nafsunya sehingga menyebabkan engkau binasa,” tandasnya.