Taubat wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh agar mendapat ampunan-Nya. Taubat juga menjadi salah satu media terbaik untuk menyadarkan diri agar segera kembali ke jalan yang sesuai dengan perintah Allah.
Ingat, dosa adalah hal yang dibenci Allah dan ganjaran akan diberikan kepada siapa yang melakukannya. Meski begitu, Allah tetap akan mengampuni sebesar apa pun dosa yang telah dilakukan hamba-Nya.
Namun, ada beberapa taubat yang tidak diterima Allah. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah deretan taubat yang tidak diterima Allah seperti yang dikutip dari buku 101 Dosa-Dosa Besar.
1. Taubat dari Perbuatan Syirik
Allah membenci siapa saja yang melakukan perbuatan syirik. Syirik adalah tindakan menyekutukan Allah dengan yang lain. Orang-orang yang syirik lebih memercayai tempat atau sesuatu untuk disembah dan memohon pertolongan, seperti pohon keramat, dukun, patung, batu, dan lainnya.
Ketentuan ini dijelaskan melalui firman Allah dalam Surat An-Nisa ayat 48:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar." (Q.S. An-Nisa': 48)
Dalam ayat lainnya, Allah juga berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah tersesat jauh." (Q.S. An-Nisa': 116).
ua ayat di atas menjelaskan bahwa syirik adalah dosa yang begitu keji dan dapat menjerumuskan orang ke dalam kesesatan.
2. Taubat yang Dilakukan Ketika Ajal Menjelang
Tak ada makhluk yang tahu kapan ajak akan menjemputnya. Itu sebabnya setiap Muslim harus selalu memohon ampun kepada Allah atas kesalahan yang telah diperbuat selama hidupnya.
Terlebih, Allah menolak orang yang bertaubat saat ajalnya akan tiba. Contohnya adalah kisah Fir'aun yang taubatnya tidak diterima oleh Allah. Dalam surat Yunus ayat 90, Allah berfirman:
وَجَاوَزْنَا بِبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ الْبَحْرَ فَاَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُوْدُهٗ بَغْيًا وَّعَدْوًا ۗحَتّٰىٓ اِذَآ اَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ اٰمَنْتُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا الَّذِيْٓ اٰمَنَتْ بِهٖ بَنُوْٓا اِسْرَاۤءِيْلَ وَاَنَا۠ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Artinya: "Kami jadikan Bani Israil bisa melintasi laut itu (Laut Merah). Lalu, Fir‘aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menganiaya dan menindas hingga ketika Fir‘aun hampir (mati) tenggelam, dia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada tuhan selain (Tuhan) yang telah dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri kepada-Nya).” (Q.S. Yunus: 90).
3. Taubat Karena Membunuh Orang Secara Sadar
Dalam perspektif ajaran Islam, membunuh orang dengan sengaja adalah perilaku yang mengundang murka Allah. Tidak tanggung-tanggung, balasan yang akan diterima adalah nereka Jahanam dan azab yang begitu pedih pada hari Kiamat. Apalagi jika mereka tidak menyesali perbuatannya sampai nyawanya dicabut.
وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا ۙ
"Dan, orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain, tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Siapa yang melakukan demikian itu niscaya mendapat dosa." (Q.S. Al-Furqan: 68).
4. Taubat Karena Memakan Harta Anak Yatim
Memakan harta anak yatim adalah perbuatan tidak terpuji dan dzalim. Mereka yang enggan berhenti melakukannya atau bertaubat akan mendapatkan kesengsaraan yang panjang dan siksa api neraka.
اِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ الْيَتٰمٰى ظُلْمًا اِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ نَارًا ۗ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيْرًا ࣖ
"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)." (Q.S. An-Nisa': 10).