TANYA : Dokter, saya seorang kepala rumah tangga yang selalu dibayang-bayangi trauma yang menyakitkan akan masa lalu istri ke dua saya. Saya dulu duda ditinggal mati istri, lalu menikah dengan janda beranak satu, cerai hidup. Mantan suaminya masih mengharapkan dia, apalagi dia sering cerita mantannya sehingga saya seringkali merasa dikecewakan.
Bayangan dia bersetubuh dengan mantan suaminya membuat saya sakit hati, mungkin itu perasaan cemburu saya, dan setiap akan berhubungan dengan istri pasti muncul bayangan dia dengan mantannya. Ini kadang menghantui dan mengganggu saya, rasa cinta dan sayang berubah jadi benci. Saya kadang merasa sangat mudah emosi karena alasan yang sebenarnya sepele. Saya seringkali terpancing emosi dan marah. Dok, bagaimana caranya menghilangkan trauma ini? Saya tidak mau anak dan istri saya menjadi sasaran kemarahan.
JAWAB : Saya tidak tahu bagaimana Anda sampai memutuskan menikah dengan istri sekarang. Padahal mantan suaminya masih mengharapkan dia. Apalagi istri sering menceriterakan mantan suaminya. Walaupun Anda tidak ceriterakan apa yang disampaikan istri mengenai mantan suaminya, tetapi saya menduga dia juga menyampaikan mengenai pengalaman seksualnya. Karena itu mengapa "bayangan dia bersetubuh dengan mantan suaminya" muncul dan membuat Anda "sakit hati". Saya dapat membayangkan betapa tersiksanya Anda kalau terbayang istri sedang berhubungan seksual dengan mantan suaminya ketika Anda sedang melakukannya.
Tetapi saya pikir ada hak yang lebih penting harus Anda ketahui yaitu mengapa istri sering menceriterakan pengalaman seksualnya dengan mantan suaminya? Apakah bukan karena dia tidak mendapatkan kepuasan dari Anda? Kalau ini alasannya, maka Anda harus berupaya meningkatkan kualitas hubungan seksual Anda. Kalau kehidupan seksual dia bersama Anda memuaskan, saya pikir dia tidak akan lagi menceriterakan kehidupan seksualnya bersama mantan suaminya. Tetapi tentu istri Anda harus punya ketegasan sikap untuk tidak memberi harapan lagi kepada mantan suaminya. Bagaimana pun dia telah terikat pernikahan dengan Anda, kecuali kalau pernikahan ini tidak diikat oleh perasaan yang dalam.