Sabtu, 24 September 2022

Tak Ada Kesempatan Kedua untuk Hal-Hal Berikut ini

Saya percaya bahwa seseorang bisa berubah setelah diberikan kesempatan kedua, termasuk mantan pacar yang telah melakukan kesalahan sebelumnya. Saya enggak pernah mengatakan bahwa kembali bersama mantan adalah opsi yang buruk, karena kemungkinannya kalian berdua bisa sama-sama belajar kesalahan masing-masing selama masa berpisah. Semua bisa mendapatkan kesempatan kedua. Namun, sebaiknya jangan berikan kesempatan kedua untuk hal-hal di bawah ini.  Jika dia selingkuh Selingkuh menjadi tanda keegoisan, tidak menghargai, dan ketidakbahagiaan dalam suatu hubungan—atau bahkan di diri si pelaku. Kamu mengatakan, “Sekali selingkuh, pasti selalu selingkuh.” Mungkin tidak semuanya, tetapi keseringannya seperti itu. Seseorang yang selingkuh sudah tahu bagaimana rasanya dicintai oleh dua, tiga, atau bahkan lebih wanita/pria yang dia inginkan. Apalagi jika perselingkuhannya baru diketahui dalam jangka waktu yang lama. Jelas jika dia bisa lolos dari selingkuh, ada kemungkinan dia akan melakukan hal tersebut. Lagi pula, saat kamu diselingkuhi, berat rasanya untuk percaya lagi. Semua kepercayaan itu hilang dan membangun dari awal tentu bukan hal yang mudah.  Abusive Baik secara verbal atau fisik, kekerasan dalam sebuah hubungan tidak pernah bisa dimaafkan. Mau hanya sebentar, sedikit, bahkan tidak sengaja, kekerasan yang dilakukan menunjukkan bagaimana kepribadiaan dia di masa yang akan datang. Mengendalikan, memerintah, memaksa, pelecehan emosional, hingga kekerasan fisik menjadi hal yang sulit dihilangkan dalam waktu semalam. Dia akan terus melakukan seperti itu, bahkan saat kamu memberikan kesempatan kedua.  Saat sahabat mengatakan tidak Kamu memang tidak selalu harus mendengarkan teman tentang relationship kamu, tapi terkadang apa yang diucapkan mereka benar. Teman kamu juga bukan pemutus suatu hal dalam hidup kamu karena bukan mereka yang menjalankannya. Namun, sebaiknya dengarkan apa alasan teman melarang kamu untuk memberikan kesempatan kedua. Biasanya, teman lebih berpikir rasional—yang sayangnya seringkali tidak terpikir olehmu, tidak membawa perasaan, dan tidak mungkin mereka menginginkan hal buruk menimpa kamu lagi.  Dengan penuh paksaan Kesempatan kedua diberikan setelah kalian berdua sama-sama siap dan menginginkan. Memohon mantan untuk kembali adalah hal paling buruk yang akan kamu lakukan. Mungkin saja dia akan menerima permohonan kamu, tetapi pastinya dengan paksaan dan bukan dari hatinya. Menjalankan hubungan penuh paksaan bukan hal yang baik dan tak akan pernah bekerja. Kalau pun ingin ada kesempatan kedua di antara kalian, biarkan kamu dan dia mau melakukan hal itu tanpa paksaan dan desakan, apalagi ancaman.  Saat dia sering berbohong Pastinya, kamu tak akan bisa percaya seorang pembohong. Jadi, apa alasannya hingga kamu mau memberikan seorang pembohong kesempatan kedua? Jika mantan kamu berbohong—baik hal kecil atau besar, menurut saya tidak ada lagi kelayakan untuk si dia di sisi kamu karena pastinya dia akan terus berbohong untuk ke depannya.  Jika putus asa Saya tahu bagaimana rasanya putus cinta. Seringkali kita akan merasakan kesepian, sendirian, dan merasa putus asa sehingga berniat untuk kembali ke mantan pasangan. Ini adalah kesalah terbesar yang pernah kamu lakukan dalam hidupmu. Sebab hal ini tidak akan membuat kamu bahagia. Saat kamu merasa sendiri, dan sulit menyembuhkan luka, biasanya kamu akan memohon dan memaksa mantan untuk kembali. Ingat point sebelumnya? Sembuhkan dulu luka kamu, berikan waktu untuk sendiri dan buktikan bahwa hanya kamulah yang menciptakan kebahgiaan untuk dirimu sendiri.
Saya percaya bahwa seseorang bisa berubah setelah diberikan kesempatan kedua, termasuk mantan pacar yang telah melakukan kesalahan sebelumnya. Saya enggak pernah mengatakan bahwa kembali bersama mantan adalah opsi yang buruk, karena kemungkinannya kalian berdua bisa sama-sama belajar kesalahan masing-masing selama masa berpisah. Semua bisa mendapatkan kesempatan kedua. Namun, sebaiknya jangan berikan kesempatan kedua untuk hal-hal di bawah ini.

Jika dia selingkuh

Selingkuh menjadi tanda keegoisan, tidak menghargai, dan ketidakbahagiaan dalam suatu hubungan—atau bahkan di diri si pelaku. Kamu mengatakan, “Sekali selingkuh, pasti selalu selingkuh.” Mungkin tidak semuanya, tetapi keseringannya seperti itu. Seseorang yang selingkuh sudah tahu bagaimana rasanya dicintai oleh dua, tiga, atau bahkan lebih wanita/pria yang dia inginkan. Apalagi jika perselingkuhannya baru diketahui dalam jangka waktu yang lama. Jelas jika dia bisa lolos dari selingkuh, ada kemungkinan dia akan melakukan hal tersebut. Lagi pula, saat kamu diselingkuhi, berat rasanya untuk percaya lagi. Semua kepercayaan itu hilang dan membangun dari awal tentu bukan hal yang mudah.

Abusive

Baik secara verbal atau fisik, kekerasan dalam sebuah hubungan tidak pernah bisa dimaafkan. Mau hanya sebentar, sedikit, bahkan tidak sengaja, kekerasan yang dilakukan menunjukkan bagaimana kepribadiaan dia di masa yang akan datang. Mengendalikan, memerintah, memaksa, pelecehan emosional, hingga kekerasan fisik menjadi hal yang sulit dihilangkan dalam waktu semalam. Dia akan terus melakukan seperti itu, bahkan saat kamu memberikan kesempatan kedua.

Saat sahabat mengatakan tidak

Kamu memang tidak selalu harus mendengarkan teman tentang relationship kamu, tapi terkadang apa yang diucapkan mereka benar. Teman kamu juga bukan pemutus suatu hal dalam hidup kamu karena bukan mereka yang menjalankannya. Namun, sebaiknya dengarkan apa alasan teman melarang kamu untuk memberikan kesempatan kedua. Biasanya, teman lebih berpikir rasional—yang sayangnya seringkali tidak terpikir olehmu, tidak membawa perasaan, dan tidak mungkin mereka menginginkan hal buruk menimpa kamu lagi.

Dengan penuh paksaan

Kesempatan kedua diberikan setelah kalian berdua sama-sama siap dan menginginkan. Memohon mantan untuk kembali adalah hal paling buruk yang akan kamu lakukan. Mungkin saja dia akan menerima permohonan kamu, tetapi pastinya dengan paksaan dan bukan dari hatinya. Menjalankan hubungan penuh paksaan bukan hal yang baik dan tak akan pernah bekerja. Kalau pun ingin ada kesempatan kedua di antara kalian, biarkan kamu dan dia mau melakukan hal itu tanpa paksaan dan desakan, apalagi ancaman.

Saat dia sering berbohong

Pastinya, kamu tak akan bisa percaya seorang pembohong. Jadi, apa alasannya hingga kamu mau memberikan seorang pembohong kesempatan kedua? Jika mantan kamu berbohong—baik hal kecil atau besar, menurut saya tidak ada lagi kelayakan untuk si dia di sisi kamu karena pastinya dia akan terus berbohong untuk ke depannya.

Jika putus asa

Saya tahu bagaimana rasanya putus cinta. Seringkali kita akan merasakan kesepian, sendirian, dan merasa putus asa sehingga berniat untuk kembali ke mantan pasangan. Ini adalah kesalah terbesar yang pernah kamu lakukan dalam hidupmu. Sebab hal ini tidak akan membuat kamu bahagia. Saat kamu merasa sendiri, dan sulit menyembuhkan luka, biasanya kamu akan memohon dan memaksa mantan untuk kembali. Ingat point sebelumnya? Sembuhkan dulu luka kamu, berikan waktu untuk sendiri dan buktikan bahwa hanya kamulah yang menciptakan kebahgiaan untuk dirimu sendiri.