Sabtu, 24 September 2022

Saat Rasulullah Muhammad SAW Ingatkan Muslim tak Saling Menzalimi

Peristiwa pengeroyokan atau penganiayaan terhadap Ade Armando menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Apalagi aksi kekerasan terhadap dosen UI yang juga pegiat media sosial itu dilakukan di bulan suci Ramadan.   Pelaku tidak mengamalkan ajaran Islam untuk melawan hawa nafsunya, amarah. Sebab, puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus saja tetapi juga mampu mengendalikan diri-- tidak marah-marah--agar tidak mengurangi nilai ibadahnya.    Bagaimana pandangan Islam terkait menganiaya orang?   Baca Juga: Kesehatannya Membaik, Banyak Tokoh Ingin Jenguk Ade Armando, Namun ...   Seorang muslim diajarkan untuk tidak melakukan perbuatan zalim atau aniaya kepada orang lain dan bagi dirinya sendiri. Allah Swt bahkan menyebut akan memberi azab bagi orang yang zalim.   Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya surat Al-Furqan ayat ke-19:  "Barangsiapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya kami rasakan kepadanya azab yang besar."  Kendati demikian, seperti apa bentuk kezaliman yang dilarang Allah SWT dan Rasul-Nya? Berikut tiga macam kezaliman yang dilarang Allah SWT:   1. Kezaliman hamba kepada Rabb-nya  Kezaliman manusia kepada Penciptanya adalah dengan kufur kepada Allah, seperti firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 254:  "Dan orang-orang kafir itulah orang-orang zalim."   Baca Juga: Kepala Polda Metro Jaya: Ade Armando Mengalami Luka Parah di Bagian Kepala   Ayat lain dalam Alquran juga menyebut kezaliman seorang makhluk juga ditandai dengan berbuat syirik atau menyekutukan Allah dengan zat lain.   Allah berfirman dalam surat Luqman ayat 13:  "Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar."   2. Kezaliman kepada sesama manusia  Menzalimi atau berbuat aniaya kepada sesama manusia juga merupakan perbuatan yang dibenci Allah SWT.    Perbuatan seperti menyinggung kehormatan orang lain, menyakiti tubuh atau hati orang lain hingga mengambil harta orang tanpa alasan yang benar adalah perilaku yang dimurkai Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Muslim tidak menzalimi Muslim lainnya dan tidak membiarkan Muslim lain disakiti.  Dalam sabdanya, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa seorang Muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya sesama Muslim. Bahkan haram bagi seorang Muslim saling merusak sesama Muslim.  حَدَّثَنَا وَاصِلُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا أَسْبَاطُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ مَالُهُ وَعِرْضُهُ وَدَمُهُ حَسْبُ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ  Abu Hurairah RA berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Antara Muslim satu dengan Muslim yang lainnya adalah haram untuk merusak hartanya, harga dirinya serta darahnya. Cukuplah seorang Muslim itu dikatakan buruk jika ia menghina saudaranya sesama Muslim." ( HR Abu Dawud )   Dalam hadist tersebut Rasulullah SAW mengharamkan perbuatan saling merusak harta, harga diri, dan jiwa antara sesama Muslim. Hadist ini mengandung pesan bahwa sesama Muslim harus saling tolong menolong dalam kebaikan, bukan sebaliknya saling merusak.   Sebab dalam sabda Rasulullah SAW lainnya, dikatakan bahwa seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Muslim tidak menzalimi dan tidak membiarkan Muslim lainnya disakiti.   . Peristiwa pengeroyokan atau penganiayaan terhadap Ade Armando menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Apalagi aksi kekerasan terhadap dosen UI yang juga pegiat media sosial itu dilakukan di bulan suci Ramadan.   Pelaku tidak mengamalkan ajaran Islam untuk melawan hawa nafsunya, amarah. Sebab, puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus saja tetapi juga mampu mengendalikan diri-- tidak marah-marah--agar tidak mengurangi nilai ibadahnya.    Bagaimana pandangan Islam terkait menganiaya orang?   Baca Juga: Kesehatannya Membaik, Banyak Tokoh Ingin Jenguk Ade Armando, Namun ...   Seorang muslim diajarkan untuk tidak melakukan perbuatan zalim atau aniaya kepada orang lain dan bagi dirinya sendiri. Allah Swt bahkan menyebut akan memberi azab bagi orang yang zalim.   Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya surat Al-Furqan ayat ke-19:  "Barangsiapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya kami rasakan kepadanya azab yang besar."  Kendati demikian, seperti apa bentuk kezaliman yang dilarang Allah SWT dan Rasul-Nya? Berikut tiga macam kezaliman yang dilarang Allah SWT:   1. Kezaliman hamba kepada Rabb-nya  Kezaliman manusia kepada Penciptanya adalah dengan kufur kepada Allah, seperti firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 254:  "Dan orang-orang kafir itulah orang-orang zalim."   Baca Juga: Kepala Polda Metro Jaya: Ade Armando Mengalami Luka Parah di Bagian Kepala   Ayat lain dalam Alquran juga menyebut kezaliman seorang makhluk juga ditandai dengan berbuat syirik atau menyekutukan Allah dengan zat lain.   Allah berfirman dalam surat Luqman ayat 13:  "Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar."   2. Kezaliman kepada sesama manusia  Menzalimi atau berbuat aniaya kepada sesama manusia juga merupakan perbuatan yang dibenci Allah SWT.    Perbuatan seperti menyinggung kehormatan orang lain, menyakiti tubuh atau hati orang lain hingga mengambil harta orang tanpa alasan yang benar adalah perilaku yang dimurkai Allah.

Nabi
 Muhammad SAW bersabda bahwa seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Muslim tidak menzalimi Muslim lainnya dan tidak membiarkan Muslim lain disakiti.  Dalam sabdanya, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa seorang Muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya sesama Muslim. Bahkan haram bagi seorang Muslim saling merusak sesama Muslim. 

حَدَّثَنَا وَاصِلُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا أَسْبَاطُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ مَالُهُ وَعِرْضُهُ وَدَمُهُ حَسْبُ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ

Abu Hurairah RA berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Antara Muslim satu dengan Muslim yang lainnya adalah haram untuk merusak hartanya, harga dirinya serta darahnya. Cukuplah seorang Muslim itu dikatakan buruk jika ia menghina saudaranya sesama Muslim." ( HR Abu Dawud ) 

Dalam hadist tersebut Rasulullah SAW mengharamkan perbuatan saling merusak harta, harga diri, dan jiwa antara sesama Muslim. Hadist ini mengandung pesan bahwa sesama Muslim harus saling tolong menolong dalam kebaikan, bukan sebaliknya saling merusak. 

Sebab dalam sabda Rasulullah SAW lainnya, dikatakan bahwa seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Muslim tidak menzalimi dan tidak membiarkan Muslim lainnya disakiti.