Zalim merupakan suatu prilaku jahat yang merugikan orang lain dalam bentuk apapun entah menggunjing, menipu, mengambil hartanya, dan lainnya. Dalam prilaku zalim, mungkin dari Anda tanpa sadar pernah bahkan sering melakukan hal yang zalim kepada orang lain, terutama dalam menggunjing orang lain.
Apalagi, saat berkumpul dengan kawan-kawan, bukan lagi hal yang jarang, terkadang saking asyiknya mengobrol tanpa sadar kita berlaku zalim dengan membicarakan atau bahasa kekinian nya adalah mengghibakan seseorang. Tentu, ini merupakan hal penting dan perlu diperhatikan, mulai dari sekarang jika Anda sering alami seperti itu, tahanlah perasaan Anda untuk membicarakan orang lain.
Sebab, yang bahaya itu adalah saat anda menzalimi seseorang namun Anda tidak merasa telah menzalimi. Berbicara mengenai zalim, bagaimana jika seseorang yang telah melakukan zalim kepada orang lain dan ingin meminta maaf namun orang yang dizalimi tersebut ternyata sudah meninggal, apakah masih bisa dan terbuka pintu maaf? Dari dua jenis dosa tersebut ada cara tobat yang berbeda-beda, khusus tobat pada Allah dan khusus pada manusia.
"Kalau tobat sama Allah, ataupun tobat pada manusia kalau tidak pakai ilmu, itu berbahaya," ujar Buya Yahya. Kalau tobat kepada manusia, maka dilihat dulu kesalahanya seperti apa. Kalau kesalahannya misal mengambil hartanya, maka juga dilihat dahulu seseorang yang Anda ambil hartanya mengetahui atau tidak Anda mengambilnya.
Kalau seseorang tersebut tahu Anda mengambilnya hartanya (uang), maka kalau ingin tobat, Anda datang terang-terangan ke rumahnya dan memohon maaf serta mengembalikan uang yang diambilnya tersebut.
Sementara, jika orang yang Anda ambil hartanya tersebut tidak mengetahui bahwa Anda mengambilnya, maka cara bertobatnya tidak harus berbicara, cukup uang tersebut dikirim atau ditransfer melalui rekening atau bagaiamana saja, yang penting sampai pada orang tersebut. "Sebab kalau nanti ngomong terus terang-terangan datang ke rumahnya, dan mengakui bahwa Anda yang mencuri uangnya, sementara orang yang Anda curi tersebut mengatakan uang yang dicuri tersebut lebih banyak tidak segitu maka bisa ribut nanti," ujar Buya Yahya.
Jika hal itu terjadi, tentu akan semakin berat. Untuk itu, jikalau dia tidak mengetahui, jangan dibicarakan yang penting uang yang Anda curi tersebut sampai kepadanya. Sementara, jika dosa Anda adalah menggunjingnya, pun demikian Anda harus men getahui terlebih dahulu orang yang Anda gunjing tersebut mengetahui atau tidak. Kalau orang tersebut tahu, maka cara bertobat dan meminta maafnya, Anda harus datang tunjukan di depan mukanya agar lega hatinya.
Adapun jika menggunjingnya sementara orang yang Anda gunjing tidak tahu, maka cara berobatnya atau meminta maaf tidak langsung datang kepadanya, karena jika datang langsung malah akan menyakiti. Cara Anda bertobat kepadanya adalah pertama, dengan Anda menyebut kebaikannya ditempat Anda menyebut kejelekannya. Kedua, Anda mohonkan ampun kepada Allah atas dirinya dan Anda sendiri.
Termasuk, kalau orang yang Anda zalimi tersebut ternyata sudah meninggal dunia, Anda harus melihat dahulu dosa Anda Apa. Semisal jika Anda berdosa karena merebut warisnya, maka tobatnya adalah kembalikan haknya dia yang Anda ambil dan rampas kepada ahli warisnya dan itu harus sampai. Sementara, jikalau ahli warisnya ternyata juga sudah tidak ada, maka Anda terus cari sanak keluarganya. Jika masih tidak ada, maka Anda berikan kepada orang lain atau bisa juga ke masjid, dengan atas nama orang tersebut.
"Jadi nanti Anda berikan hal nya dia kepada orang lain, masjid dan lainnya jikalau ahli waris ataupun sanak keluarga tidak ada meskipun sudah Anda cari, namun jangan Anda bilang harta tersebut Anda curi, melainkan bilang saja amanah dari orang yang meninggal tersebut," kata Buya Yahya.
Setelah itu, jangan lupa untuk Anda mendoakannya pada Allah atas namanya dan diri Anda sendiri. Begitupun jikalau dosa Anda Adalah menggunjing maka lakukan sesuai dengan ilmunya sebagaimana dijelasian diatas.