Di dalam ajaran agama Islam telah diajarkan tentang sifat qana’ah. Qana’ah adalah merasa cukup dengan nikmat Allah. Banyak orang yang memiliki pendapatan melimpah tapi tidak memiliki sifat qana’ah. Mereka selalu merasa kurang dan terus menghabiskan waktu untuk mengejar harta dunia. Hingga mereka lupa kewajiban mereka sebagai hamba Allah.
Padahal jika seorang muslim memiliki sifat qana’ah, ia seakan-akan memiliki dunia seisinya. Jika memiliki sifat tersebut, ia tidak tamak pada harta orang lain dan juga selalu ridho dengan ketetapan Allah. Ia pun yakin segala yang ditetapkan Allah, itulah yang terbaik.
Selain yang diatas, berikut adalah contoh perilaku seseorang yang memiliki sifat qana’ah.
Pertama, giat bekerja dan berusaha untuk mencapai hasil terbaik. Banyak orang zaman sekarang yang sudah giat bekerja. Tapi banyak pula yang masih bermalasan dan berpasrah diri dengan alasan, seperti inilah takdir hidupnya. Hidup pas-pasan dengan usaha yang minim juga. Padahal jika ada tekad yang kuat, seseorang bisa memperbaiki hidupnya.
Kedua, jika hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan, tidak mudah kecewa dan berputus asa. Perilaku tersebut dinamakan dengan tawakal. Mengharapkan hasil hanya kepada Allah dan meyakini bahwa itulah yang terbaik.
Ketiga, selalu bersyukur atas apa yang menjadi hasil usahanya, dan tidak pernah merasa iri atas keberhasilan yang diperoleh orang lain. Dengan selalu bersyukur, Allah akan melipat gandakan kenikmatannya. Juga dijauhkan dari sifat iri dan dengki.
Hidupnya sederhana dan menyesuaikan diri dengan keadaan, tidak rakus dan tidak tamak. Inilah masalah dari kebanyakan orang, yaitu tidak bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Mereka lebih mengutamakan gengsi daripada memperhatikan kondisi keuangan. Tak ayal banyak yang terjebak dengan hutang hanya untuk memenuhi gengsinya.
Yang lebih parah jika seseorang yang penghasilannya tiga juta, tapi memaksakan diri dengan mengambil kredit mobil ataupun rumah. Akhirnya mereka hidup seperti dikejar hutang. Tidur tak tenang, berapaun uang yang masuk selalu saja habis dengan cepat. Lalu di mana letak kedamaian hidupnya? Meski ia sudah memiliki rumah ataupun mobil mewah. Kekayaan tersebut tidak benar-benar mereka nikmati.
Keempat, selalu yakin bahwa apa yang didapatnya dan apa yang ada pada dirinya merupakan anugerah dari Allah. Ya, semua ini adalah anugerah. Kita sudah bisa bernafas tanpa kekurangan oksigen, kita bisa berjalan dengan baik, menggunakan seluruh panca indra dengan maksimal, dan segala hal yang ada disekitar kita. Anak yang sehat, keluarga yang erat, bos yang baik hati dan masih banyak lagi. Semakin mensyukuri anugerahNya, semakin tampak jelas bahwa begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan.
Selain sifat qana’ah, kita juga perlu terus belajar bagaimana caranya meningkatkan pendapatan. Mengamati segala peluang yang ada di sekitar kita. Kita juga perlu belajar mengelola keuangan dengan baik. Jangan sampai lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Jika pengeluaran tidak bisa ditekan, maka kita harus segera menambah pemasukan.
Tapi ingatlah, sebutuh apapun kita dengan uang, hanya rezeki yang diberkahi Allah lah membuat merasa cukup. Sedikit tapi berkah, itu lebih baik daripada banyak tapi tidak berkah. Jika tidak ada keberkahan maka akan banyak masalah yang terjadi didalam keluarga. Misalnya, anak yang sakit-sakitan, atau musibah yang datang bertubi. Itu sungguh mengerikan. Maka perhatikanlah cara kita dalam menjemput rezeki dari Allah. Semoga kita semua dilimpahi banyak rezeki yang berkah.
Referensi : Pemasukan Banyak atau Sedikit, Harus Cukup