Tugas kepala rumah tangga sejatinya tidak hanya mencari nafkah dan melindungi keluarganya. Tapi juga membimbing istri dan anak-anaknya agar selalu berjalan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menjauhi perilaku dosa yang dibenci Allah SWT. Kita mungkin sudah sering membaca atau mendengar hal-hal yang pantang dilakuakn oleh para istri terhadap suami seperti, menentang, membuka aib suami, dan lain sebagainya. Karena seperti yang kita ketahui, suami adalah pintu surga bagi sitri, jadi sudah seharusnya istri berbakti kepada suaminya.
bagaimana dengan suami? Apakah suami tidak ada memiliki pantangan yang tidak boleh mereka lakukan terhadap istri? Kerap diabaikan, ada beberapa perilaku atau perbuatan suami yang ternyata termasuk dosa terhadap istri di mata Allah SWT.
Untuk menambah wawasan supaya pernikahan kita jauh dari dosa, mari simak 7 dosa suami pada istri yang sering diabaikan berikut ini. Menelantarkan istri dengan tidak memberi nafkah
Kewajiban seorang suami terhadap istri setelah selesainya ijab kabul adalah memberi nafkah lahir dan batin.
Bila di kemudian hari ia tidak memberikan nafkah, berarti ia telah menelantarkan istrinya. Hal tersebut digolongkan sebagai perbuatan durhaka dan terhitung sebagai dosa besar.
Tidak memberi tempat tinggal yang nyaman
Selain memberi nafkah, kewajiban suami terhadap istri adalah memberi tempat tinggal yang aman. Tempat tinggal tersebut harus jauh dari bahaya, ketakutan, intimidasi, teror, dan lain-lain. Jika sebaliknya, hal itu dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan sang istri. Maka, termasuk dosa apabila suami tidak memberi tempat tinggal yang aman kepada istrinya.
Tidak melunasi mahar
Mahar adalah hak istri yang diperoleh dari suami.
Apabila suami mengulur-ulur pembayaran mahar dan melebihi batas waktu yang telah ditentukan bukan karena tidak mampu, maka suami telah berbuat dosa terhadap istri.
Tidak mengajarkan ilmu agama
Dosa suami pada istri berikutnya adalah tidak mengajarkan ilmu agama kepada istri dan anak-anaknya. Karena ini adalah kewajiban bagi suami.
Suami wajib memelihara diri dan keluarganya dari pedihnya siksa kubur dan api neraka dengan memberikan ilmu agama.
Jika tidak dilakukan, maka dicatat sebagai dosa suami besar.
Tidak mau membantu dalam pekerjaan rumah tangga
Entah sejak kapan, banyak stereotip yang diyakini bahwa semua pakarjaan ruah tangga sepenuhnya tugas istri.
Istri memang memiliki kewajiban untuk merawat suami dan anak-anaknya, namun bukan berarti suami tidak bisa membantu meringankan beban istri.
Mungkin terdengar sepele, tapi mereka yang tidak membantu istri dalam pekerjaan rumah tangga, berarti telah melakukan dosa pada istri.
Karena sudah merasa memenuhi nafkah lahiriah, tak jarang suami yang jadi malas membantu istri di rumah. Padahal tugas seorang istri sangatlah berat.
Belaku untuk suami dan istri, Allah SWT saja selalu menutupi aib dari umatnya, maka sudah seharusnya pasangan suami istri saling menutupi aib satu sama lain.
Lagi pula masalah rumah tangga tidak akan menjadi selesai hanya dengan menceritakannya pada orang lain.
Alih-alih, orang yang tidak mengenal pasangan Anda dengan baik bisa saja jadi menjelekkan atau mengadu domba suami istri.
Membiarkan istri bekerja untuk suami
Dosa suami pada istri berikutnya adalah membiarkan istri mencari nafkah untuk suami dan anak-anaknya.
Istri bekerja membantu perekonomian keluarga diperbolehkan.
Tapi jangan sampai istri banting tulang kerja di luar rumah sementara suami enak-enakan di rumah.
Jika suami tidak bekerja karena malas dan menyerahkan semua keperluan ekonomi pada istri, maka suami yang seperti itu akan dilaknat oleh Allah SWT.