Bagaimana pula cara menyembuhkan luka yang ada di dalam batin diri kita sendiri. Untuk mengobati luka batin tersebut bisa melakukan terapi pada tenaga profesional, bahkan bisa dimulai dari diri sendiri dengan self healing. Untuk mengetahui apa itu self healing dan bagaimana cara melakukan self healing, simak tulisan di bawah berikut.
Pengertian Self Healing
Self healing adalah sebuah proses yang mengacu pada pemulihan psikologis. Cara untuk menyembuhkan luka tersebut dilakukan oleh pasien sendiri dan dipandu dengan naluri.
Proses self healing yang berperan utama pada diri sendiri seringkali menghasilkan hasil yang beragam dan berbeda-beda karena sifatnya yang amatir. Memotivasi diri sendiri merupakan aset utama yang harus dimiliki oleh pasien tersebut. Pembahasan lebih lanjut mengenai self healing juga dapat kamu temukan pada buku What’s So Wrong About Your Self Healing.
Proses self healing bisa dibantu atau dipercepat dengan beberapa teknik seperti meditasi. Self healing merupakan fase terakhir dari Terapi Gestalt. terapi gestalt merupakan bentuk psikoterapi yang menekankan tanggung jawab diri sendiri dan fokus pada pengalaman individu atau pasien yang pernah dialami, kehidupan sosial dan lingkungan pasien tersebut dan penyesuaian pengaturan diri yang dilakukan orang sebagai hasil dari situasi mereka secara keseluruhan.
Terapi gestalt ini dikembangkan oleh Fritz Perls, Laura Perls dan Paul Goodman pada tahun 1940-an. Fritz dan Laura awalnya mendirikan Institut gestalt pada tahun 1952. Mereka menjalankan terapi tersebut di apartemen mereka yang berada di Manhattan. Pasien pertama Fritz dan Laura adalah Isadore From. Sejak awal sampai kematian menjelang, mereka dikenal di seluruh dunia berkat filosofi dan pendekatan intelektual dengan terapi gestalt.
Meskipun mereka tidak bisa menulis, mereka diakui sebagai dokter yang berbakat. Hal yang tersisa dari penelitian mereka berupa transkrip wawancara. Fritz perls merupakan seorang yang terlatih pada bidang ahli saraf di sebuah institusi medis besar. Fritz Pearls juga merupakan psikoanalisis Freudian di Berlin dan Wina. Fritz Perls bekerja sebagai analis pelatihan selama beberapa tahun dan mendapatkan pengakuan resmi dari Asosiasi Psikoanalitik Internasional.
Terapi gestalt ini memiliki keterkaitan dengan psikoanalisis. Psikoanalisis merupakan bagian dari karya Freud. Memulai kebiasaan baru memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk memulai kebiasaan baru pastinya banyak sekali tatang dan penghambatnya. Kebiasaan baru ini memang sulit untuk dimulai, namun jika dilakukan secara terus-menerus akan menjadi hal yang biasa.
Banyak sekali orang yang merasa bahwa masalah yang sedang dihadapinya tidak bisa ditangani, maka dari itu seseorang tersebut akan pesimis, cemas, dan bahkan tidak bisa berbuat sesuai dengan nalarnya. Psikologis dalam diri yang buruk bisa mempengaruhi segala aspek kebaikan dalam diri manusia bahkan sampai keadaan fisiologis seseorang tersebut.
Permasalahan yang terjadi dalam hidup seseorang seringkali membuat manusia itu menyalahkan dirinya sendiri dan menolkan untuk berproses pada kesembuhan. Untuk memulai self healing, ada baiknya seseorang meyakinkan dirinya bahwa ia adalah orang yang hebat, kuat dan bisa bangkit dari keterpurukan yang dialami.
Metode Self Healing
Untuk memulai self healing,seseorang harus melakukan beberapa tahap di bawah ini.
1. Mengenali masalah
pada dasarnya, manusia merupakan makhluk yang diberikan akal dan nafsu oleh sang pencipta. Akal manusia berkaitan dengan manusia. Otak manusia merupakan organ penggerak seluruh anggota badan. Masalah yang dialami oleh seseorang memiliki keterkaitan dengan proses kognitif otak yang dilalui dengan proses sensori, atensi lalu kemudian direspon oleh kognitif seseorang.
otak manusia, terutama proses penyimpanan memorinya berkaitan erat dengan konflik yang dialami oleh manusia. Sebuah konflik awalnya muncul karena stimulus atau rangsangan dari lingkungan. Mulai dari individu dengan individu lain, individu dengan kelompok dan individu dengan alam semesta. Konflik yang terjadi akan masuk dan menetap dalam ingatan manusia. Hal ini karena adanya keunikan peristiwa pada konflik tersebut.
Sehingga ingatan manusia akan mengingat kejadian yang buruk atau baik dan melekat kuat di dalam pikiran. Kemudian, pikiran-pikiran buruk akan mempengaruhi pola berpikir manusia dan tingkah laku manusia. Pikiran buruk itu akan menimbulkan persepsi yang negatif. Jika ingatan buruk itu belum diselesaikan, dan ditambah dengan permasalahan yang baru.
Tentunya akan bertumpuk dan menjadi ledakan emosi pada diri manusia sehingga bisa mengakibatkan gangguan pada manusia. Faktanya, tidak sedikit manusia yang masih memendam emosi dan masalahnya sendiri. Jarang sekali manusia yang berbagi atau menceritakan masalahnya kepada orang terdekat atau bahkan meminta bantuan profesional. Permasalahan yang dipendam dan tak diselesaikan itu bisa mengakibatkan manusia mengalami stres.
Selain itu bisa emosi yang tidak stabil, depresi, menyakiti diri sendiri bahkan bisa membuat manusia mengakhiri hidupnya sendiri. Dampak-dampak tersebut banyak terjadi pada seseorang yang tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri dan memiliki konflik dengan dirinya. Maka dari itu, mengenali masalah yang dialami merupakan tahap yang penting sehingga bisa dilanjut pada tahap mengatasi masalah, penyelesaian masalah dan self healing.
2. Mengenal konflik dengan orang lain dan diri sendiri
Manusia tentunya memiliki konflik, baik itu konflik dengan diri sendiri, orang lain dan bahkan alam semesta. Konflik dengan orang lain merupakan masalah yang timbul antara seseorang dengan orang lainya. Berinteraksi kerap kali menyebabkan konflik, mulai dari berbeda pendapat, putus cinta, pengkhianatan, kesalahpahaman, perbedaan budaya, perbedaan gender, perbedaan status sosial, agama suku dan ras.
Konflik yang terjadi itu tentunya akan melekat dalam ingatan manusia. Konflik tersebut muncul karena gesekan antara seseorang dengan orang lain. Konflik akan mengganggu pikiran manusia. Jika terdapat konflik, ada baiknya untuk tetap tenang dan fokus untuk menyelesaikan konflik secara satu-persatu. Jangan sampai kita mencoba mengaitkan konflik satu dengan konflik lainnya.
Catatlah konflik-konflik yang ada dan jabarkan satu-satu sehingga kita bisa mengenali konflik yang sedang dialami. posisikan diri berada di tengah-tengah, tidak memihak orang lain atau bahkan memihak diri sendiri. hal ini memang sulit, karena diri sendiri bisa menyangkal dan membenarkan diri sendiri.
Kenali dan pahami konflik tersebut dan satu persatu konflik yang terjadi bisa diselesaikan. Konflik dengan diri sendiri merupakan sebuah ketidakmampuan dalam menghadapi masalah dan kerap kali menghakimi atau bahkan menyalahi diri sendiri. Permasalahan dengan diri sendiri menjadi beban yang sangat berat bagi manusia. Terlebih lagi jika lingkungan individu tidak mendukung individu tersebut untuk bangkit.
Hal itu tentunya menyulitkan manusia untuk menyelesaikan konflik dengan diri sendiri. Pada dasarnya manusia memiliki persona atau topeng yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun seringkali manusia tidak menyeimbangkan topeng-topeng yang dipakainya dengan kondisi dirinya sendiri. Misalnya, seseorang menggunakan topeng kebahagiaan tanpa memperhatikan kebahagiaan sendiri.
Ia berpura-pura menjadi orang yang bahagia dengan begitu ia dipandang baik oleh orang lain. Sebagai manusia, seharusnya kita terbuka pada kondisi diri kita yang sebenarnya. Berpura-pura menjadi orang lain tentunya bisa mendorong diri kita untuk melakukan kebohongan sehingga lingkungan yang ada di sekitar kita tidak akan pernah empati atau bahkan simpati pada diri kita. Terbuka dengan perasaan dan kondisi diri sendiri bukanlah sesuatu yang memalukan.
Hal itu juga tidak membuat kita lebih rendah atau lebih buruk dari orang lain. Setiap manusia tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk memahami konflik yang ada pada diri sendiri membutuhkan keadaan yang tenang. Jika manusia dalam keadaan panik atau bahkan cemas tentunya manusia jadi tidak bisa mengeksplor masalah yang dihadapi. Dengan keadaan diri yang tenang bisa membuat manusia membuka konflik pada diri sendiri.
Konflik pada diri sendiri misalnya sering merasa minder, insecure, atau merasa bodoh dan tidak berguna. Cobalah untuk memahami permasalahan diri sendiri, renungkan dan lihatlah dari sisi tengah, jangan memihak pada satu sisi.
Lihatlah kebaikan yang ada pada diri sendiri, hargai semua kemampuan yang ada pada diri sendiri sehingga kita bisa memahami diri sendiri dan menyelesaikan masalah dengan diri sendiri yang juga dibahas di dalam buku Selfhealing At The Office dibawah ini.
Berikut adalah hal-hal yang harus dihindari ketika ingin self healing.
1. Menjauhkan diri
menjauhkan diri dari masalah memang merupakan sebuah mekanisme pertahan diri manusia untuk melindungi diri sendiri. Pertahanan diri ini akan menarik kita ke zona nyaman masing-masing. Namun, menjauhkan diri secara terus menerus dengan konflik merupakan sebuah pemecahan masalah yang baik.
Tetapi, setiap masalah yang dihindari tentunya bisa menumpuk dan lama kelamaan membuat diri sendiri tidak bisa menerima konflik lainnya dan tidak bisa menerima dukungan dari orang-orang terdekat.
2. Mencoba melupakan masalah
Manusia memiliki organ penyimpan memori yang disebut otak. Manusia secara alami tidak bisa melupakan masalah begitu saja, seperti menghapus sebuah file di dalam komputer. Sesuatu yang diri kita benci dan membuat kita marah memiliki energi negatif di alamnya.
Sebaiknya, jangan mencoba untuk melupakan masalah tersebut, cobalah untuk memaafkan, mencoba ikhlas dan berdamai dengan keadaan. Dengan begitu, diri kita bisa merasa nyaman dan masalah yang ada di dalam memori kita tidak menimbulkan konflik lagi.
Salah satu metode penyembuhan diri yang dibahas pada buku Self-Healing By Thought Force karya William Atkinson adalah dengan menggunakan kekuatan pikiran. Pelajari lebih lanjut pada buku dibawah ini.
3. meratapi kesedihan terus menerus
Ketika diri kita sudah lelah, bingung dan tidak tahu cara menyelesaikan masalah. Kita cenderung meratapi kesedihan secara terus menerus. Berharap masalah tersebut bisa selesai sendirinya bak di negeri dongeng. Namun, meratapi kesedihan terlalu dalam juga merupakan tindakan yang salah.
Meratapi kesedihan terlalu lama bisa membuat diri seseorang tidak mampu memecahkan masalahnya. Orang yang meratapi kesedihan cenderung berfokus pada kesedihan itu dan mengabaikan hal lainnya, bahkan tidak memikirkan solusi untuk memecahkan masalah itu.
4. menyakiti diri sendiri
masalah yang bisa membuat kita sakit hati seringkali mengganggu diri kita. Dengan masalah itu diri kita juga bisa tersiksa dalam waktu atau periode yang lama. Setiap manusia mungkin berpikir bahwa sakit fisik lebih baik daripada sakit hati. Dari situlah, banyak manusia yang kerap menyakiti diri sendiri, dan menganggap sakit hatinya itu bukanlah masalah yang besar lagi.
Menyakiti fisik mengakibatkan hal yang serius, bukan menyelesaikan masalah tetapi malah menambah masalah. Kita harus sadar bahwa menyakiti diri sendiri hanya akan mengalihkan masalah, bukan ke arah yang lebih positif tetapi ke arah yang negatif.
Metode yang bisa dilakukan untuk self healing
Mengurangi stres, merasakan kebahagiaan, atau menyembuhkan luka di hati bisa dimulai dari diri sendiri. Berikut adalah beberapa metode self-healing yang bisa dilakukan sendiri di rumah.
1. Mandi atau berendam
mandi adalah aktivitas yang dilakukan manusia setiap hari. Namun tidak banyak yang menyadari kegiatan sehari-hari ini bisa menjadi salah satu metode untuk self healing. Mandi atau berendam tidak memerlukan biaya yang mahal dan bisa dilakukan sendiri tentunya. Jika tidak ada bak mandi untuk berendam.
Kamu bisa merendam kaki dengan menambahkan aromaterapi dan garam sehingga bisa menimbulkan efek relaksasi. Selain menggunakan garam, atau aromaterapi lain, kamu bisa menggunakan bahan-bahan alami seperti tanaman lavender, rosemary, ataupun tanaman wangi lainnya yang kamu suka.
2. Meditasi
Ada banyak sekali cara meditasi yang bisa dilakukan. Semua meditasi memiliki manfaat tertentu. Meditasi memberikan kesempatan bagi diri kita untuk menghabiskan waktu bersama diri sendiri dan berhubungan dengan badan dan pikiran kita. Dengan meditasi akan menciptakan keheningan di dalam diri kita sehingga kita bisa menjadi lebih tenang.
Dengan diri yang tenang pikiran jadi lebih jernih dan mental di dalam diri kita bisa jadi lebih seimbang. Meditasi bisa dilakukan mulai dari 5 sampai 15 menit. Meditasi bisa didapatkan secara gratis dan bisa dilakukan di rumah. Ada banyak sekali video-video di internet tentang meditasi dan kamu bisa memulai dari sana.
3. Berjalan
Manusia pada umumnya berjalan untuk berpindah tempat, dari kamar ke dapur, dari rumah ke sekolah dan tempat-tempat lainnya. Dengan berjalan yang disertai dengan meditasi bisa membawa perhatian penuh dan menyadari diri kita tentang apa yang ada di masa kini. Ketika manusia mengalami emosi, manusia cenderung berfokus pada masa depan atau masa lalu, bukan masa kin.
Dengan perhatian penuh ini bisa membawa perhatian kita pada masa sekarang. Cobalah untuk berjalan-jalan dan fokus pada langkahmu. Kamu harus menyadari secara penuh langkahmu. Usahakan jangan terlalu cepat, nikmati setiap nafas yang kamu ambil dan hembuskan. Sehingga ketenangan pikiran dapat tercapai.
4. Menulis
Salah satu metode yang bisa kamu lakukan adalah menulis. Caranya sangat mudah, ambil secarik kertas dan pulpen atau pensil. Tutup mata dan tarik nafas dalam-dalam. Pikirkan satu pertanyaan, satu keputusan atau kejadian yang ingin kamu jadikan panduan untuk menulis. Pusatkan diri pada tubuh dan tulislah apa yang ada dipikiranmu.
Jangan coba untuk menghapus, mengedit, menilai atau bahkan mempertanyakan apa yang kamu tulis. Dengan berlatih menulis, akan melatih penyempurnaan intuisi. Intuisi adalah hal yang muncul dengan cepat dan tentunya merupakan suatu hal yang bisa kita terima. Memang terdengar tidak masuk akal, namun tak jarang bahwa intuisi selalu benar.
5. Mencari Bantuan profesional
Jika hal-hal di atas tidak bisa membantu juga, ada baiknya untuk mencari bantuan profesional. Jangan anggap bahwa diri kamu lemah, atau mencari bantuan profesional merupakan hal yang memalukan. bantuan dari profesional dan berpengalaman tentunya bisa membantu kamu selama proses self healing.
Salah satunya adalah dengna melakukan terapi akupuntur yang juga dapat kamu pelajari bagaimana caranya melalui buku Self Healing Therapy Menggunakan Akupuntur Dengan Jari Tangan. penjelasan tentang self healing yang pelru Grameds ketahui untuk kesehatan mental. Dengan mengikuti perkembangan zaman, sudah banyak orang yang sadar akan pentingnya kesehatan mental. Itulah sebabnya memahami cara self healing dapat membantu kita menghadapi kesehatan mental dengan baik.
Referensi : Metode Self Healing Untuk Menyembuhkan Luka Batin