Anggapan ini tentu sangat keliru dan tidak adil. Agama Islam sendiri mengajarkan kepada umatnya untuk selalu mengakui bahwa suami dan istri memiliki posisi yang sama dan setara di dalam sebuah pernikahan.
Saat hak dan kewajiban masing-masing telah dipenuhi dengan baik, tentu akan tercipta kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Pernikahan juga akan terasa lebih bahagia dan tentram. Jika membahas mengenai kewajiban suami terhadap istri, kira-kira apa saja ya kewajiban suami yang harus dipenuhi menurut Agama Islam.
Kewajiban Suami Terhadap Istri
Menurut Imam Al-Ghazali di dalam kitabnya yang berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail, Imam Ghazali (Kaira, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halam 442) menjelaskan mengenai adab suami terhadap istrinya, yang berbunyi sebagai berikut:
“Adab suami terhadap Istri, yakni: berinteraksi dengan baik, bertutur kata yang lembut, menunjukkan cinta kasih, bersikap lapang ketika sendiri, tidak terlalu sering mempersoalkan kesalahan, memaafkan jika istri berbuat salah. Kemudian juga menjaga harta istri, tidak banyak mendebat, mengeluarkan biaya untuk kebutuhan istri secara tidak bakhil (pelit), memuliakan keluarga istri, senantiasa memberi janji yang baik, dan selalu bersemangat terhadap istri.”
Di bawah ini adalah beberapa daftar kewajiban suami terhadap istri menurut Agama Islam yang harus dipenuhi, antara lain:
1. Memberikan Mahar
Perlu dipahami bahwa mahar bukan hanya sekadar syarat sah menikah saja. Tapi juga sebuah bentuk pemenuhan kewajiban suami terhadap istri untuk pertama kalinya, sekecil apapun nominalnya. Kewajiban untuk memberi mahar kepada istri ini sudah ada di dalam Al-Quran, yakni di dalam Surat An-Nisa yang artinya: “Berikanlah maskawin kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.”
2. Memberikan Nafkah yang Halal
Nafkah merupakan hak istri yang wajib dipenuhi oleh suaminya. Di dalam Islam, suami wajib memberikan dan mencukupi kebutuhan istri yang Ia peroleh dari pekerjaan yang halal dan baik. Perlu diingat bahwa di dalam rumah tangga, kelangsungan hidup istri dan juga anak-anak berada di pundak suami. Kewajiban memberi nafkah yang cukup yakni meliputi, pemenuhan kebutuhan pakaian atau sandang, makanan untuk sehari-hari, rumah atau tempat tinggal yang nyaman dan aman.
3. Menggauli Istri dengan Baik
Selain pemenuhan nafkah secara lahir, istri juga berhak dipenuhi kebutuhan nafkah batinnya dan juga lahiriah atau seksualnya. Nafkah batin ini menjadi salah satu kewajiban suami yang wujudnya berupa hubungan suami istri yang bersifat mesra, intim, dan penuh dengan kasih sayang. Untuk kriteria hubungan intim yang baik menurut pandangan Agama Islam yaitu tidak ada unsur paksaan di dalamnya. Dimana kedua belah pihak sama-sama mau dan berlandaskan consent. Apabila istri menolak untuk melakukan hubungan suami istri dengan alasan yang rasional dan kuat, maka seharusnya suami bisa memahaminya dan tidak marah.
4. Menunjukkan Kasih Sayang yang Tulus
Kewajiban suami terhadap istri selanjutnya adalah harus selalu menunjukkan kasih sayang kepadanya. Laki-laki tidak perlu selalu terlihat galak ataupun terkesan garang, sebagaimana istri juga tidak perlu selalu bersikap lemah lembut.
Keduanya perlu menjalin komunikasi yang baik, termasuk juga menghindari berbicara dengan cara mengintimidasi dan seakan-akan memerintah satu sama lain. Sehingga, cobalah untuk sebisa mungkin menghindari berbicara dengan nada yang tinggi kepada istri. Terlebih sampai mengeluarkan kata-kata yang kasar dan menyakiti hati. Sikap penuh dengan kasih sayang ini merupakan salah satu tanda sayang yang akan membuat istri merasa sangat disayangi dan dicintai oleh sang suami.
5. Menghormati Istri
Kewajiban suami terhadap istri yang harus dilakukan yaitu menghormati istri dalam kondisi apapun. Bentuk dari penghormatan suami kepada istri ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Misalnya saja dengan mendengarkan perkataan istri dengan baik, menghargai setiap pendapatnya, melaksanakan perintahnya, dan juga menjaga nama baik istri di depan keluarga serta orang lain.
6. Menghormati Keluarga Istri
Seorang suami sudah sepatutnya tidak hanya berbuat baik kepada istrinya saja, tapi juga kepada keluarga dari pihak istri. Dengan menghormati keluarga dari pihak istri akan membuat pasangan merasa lebih tenang dan juga bahagia. Memuliakan keluarga pasangan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Seperti halnya dengan rutin bersilaturahmi atau sekadar bertukar kabar, menjaga nama baik keluarga, mengirimkan makanan ataupun bingkisan kepada mereka, dan saling membantu ketika sedang kesusahan.
7. Menjaga Aib Istri
Di dalam Agama Islam, suami istri bagaikan pakaian yang saling melengkapi satu sama lainnya. Oleh karena itu, salah satu kewajiban suami terhadap istri yaitu menjaga aibnya. Jadi, alangkah lebih baik untuk menghindari menceritakan kejelekan ataupun keburukan istri kepada orang lain, terlebih untuk beberapa hal yang sifatnya pribadi.
Dengan menceritakan kesalahan ataupun kejelekan istri justru akan meningkatkan risiko munculnya masalah rumah tangga yang lebih rumit dan berisiko menyakiti perasaannya. Hal itu pastinya akan membuat istri merasa sedih dan kecewa. Jadi, para suami harus senantiasa menjaga marwah istri dengan cara menyimpan rapat aib istri rapat-rapat. Perlu diingat bahwa orang yang memiliki kedudukan paling buruk di hari kiamat adalah para suami yang gemar menceritakan keburukan istrinya sendiri.
8. Membimbing Istri
Suami merupakan imam di dalam keluarga dan kewajiban suami terhadap istri yang paling utama adalah membimbing istri dan keluarga supaya selalu mematuhi perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Membimbing keluarga ini tidak hanya dalam hal agama saja, namun juga tentang kehidupan sosial juga. Misalnya saja dengan memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anak, mengizinkan istrinya untuk tetap belajar berbagai hal baik, dan mengajarkan ilmu-ilmu agama yang baik kepada keluarga:
Hal ini dijelaskan dalam surah At-Tahriim, ayat 6, yakni:
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu (dan anakmu) dan istrimu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka. Dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahriim 6).
9. Memaafkan Kesalahan Istri
Saling memaafkan merupakan sebuah hal yang sangat diwajibkan oleh Agama Islam. Begitu juga dalam konteks kehidupan berumah tangga. Dimana suami seharusnya memaafkan segala kesalahan istri dengan lapang dada dan begitupun sebaliknya, istri juga harus selalu memaafkan kesalahan suami. Memaafkan akan menjauhkan hubungan suami istri dari perasaan dendam yang dapat mengakibatkan keretakan dalam rumah tangga. Selain itu, baik suami ataupun istri harus mengimbanginya dengan komunikasi yang baik. Supaya masing-masing pihak tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.
10. Tidak Pelit Terhadap Istri
Sangat disayangkan bahwa masih banyak suami yang bersikap seenaknya terhadap istrinya, memberikan jatah nafkah yang terbatas dan seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jadi, untuk para suami, yuk selalu penuhi kewajiban untuk memenuhi semua kebutuhan istri dengan baik. Jangan perhitungan jika ingin memberikan nafkah kepada istri untuk kebutuhan rumah tangga. Toh semuanya juga untuk keluarga bukan? Kondisi ekonomi rumah tangga yang baik dan lancar juga menjadi salah satu kunci ketentraman pernikahan.
11. Menjadi Kepala Keluarga yang Baik
Seorang suami merupakan seorang imam. Sehingga memiliki kewajiban untuk menjadi pemimpin rumah tangga yang baik. Caranya yaitu dengan memberikan contoh yang baik kepada istri dan anak-anak, memenuhi semua kebutuhan keluarga dengan baik. Akan tetapi, hal tersebut tidak boleh menjadi pembenaran untuk suami dalam bersikap dominan di dalam keluarga. Perlu diingat bahwa kehidupan rumah tangga harus dilandasi dengan konsep “saling”. Baik itu suami ataupun istri memiliki kedudukan yang sama. Oleh karena itu, pasangan suami istri harus saling membantu.
Allah SWT memandang laki-laki sebagai pelindung keluarga yang dinyatakan dalam Alquran surat An-Nisa, ayat 34:
Artinya:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (Surat An-Nisa’ ayat 34).
12. Melayani Istri
Tidak hanya istri saja yang memiliki kewajiban untuk patuh kepada suami. Namun suami juga memiliki kewajiban yang sama yakni melayani istri dengan baik. Cobalah untuk selalu mendengarkan perkataan istri, tanyakan juga apakah istri memerlukan bantuan. Akan lebih baik lagi jika suami memiliki inisiatif sendiri untuk mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga tanpa perlu disuruh. Hal-hal kecil seperti itulah yang pasti akan membuat istri merasa bahagia dan merasa sangat dicintai oleh suaminya.
13. Memenuhi Keinginan Istri
Kewajiban suami terhadap istri selanjutnya adalah memenuhi semua keinginan istri. Selama keinginan istri tidak membebani suami atau bertentangan dengan ajaran agama, maka suami diwajibkan untuk memenuhinya dengan baik dan ikhlas.
14. Tidak Curiga Terhadap Istri
Rasa saling percaya merupakan sebuah pondasi yang sangat penting dalam kehidupan berumah tangga. Rumah tangga akan awet dan langgeng jika pasangan suami istri saling percaya satu sama lain dan menghargai tanpa adanya rasa curiga ataupun rasa cemburu yang berlebihan.
Rasulullah sendiri juga menganjurkan para suami untuk jangan menaruh rasa curiga terhadap istrinya sendiri. Jadi, mulai sekarang berhentilah untuk mencari kesalahan istri. Memiliki kebiasaan untuk mengecek ponsel ataupun media sosial pasangan hanya karena ingin tahu juga termasuk ke dalam bentuk rasa curiga yang berlebihan. Maka dari itu, yuk kurangi hal tersebut mulai sekarang.
15. Menjaga Harta Istri
Menjaga harta istri adalah salah satu kewajiban suami terhadap istri yang harus dilakukan. Adapun arti dari pernyataan ini adalah suami tidak mengklaim harta istri sebagai milik sendiri dan memakainya dengan sesuka hati. Pastinya suami boleh menggunakan harta istri atau uang memiliki istri selama hal tersebut dilakukan dengan sepengetahuan istri dan izin darinya.
Kedaulatan perempuan atas kepemilikan harta ini sudah tertuang dengan jelas dalam perintah Al-Quran yang ada di dalam Surat An-Nisa’ ayat 4 mengenai kewajiban pemberian mahar oleh seorang suami kepada istrinya.
Artinya:
“Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, Maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.” (Surat An-Nisa’ ayat 4).
16. Bertutur Kata yang Lembut Terhadap Istri
Hal ini dimaksudkan supaya suami selalu bertutur kata yang lembut dan santun terhadap istrinya. Walaupun seorang suami berperan sebagai kepala keluarga, namun tidak selayaknya Ia mengambil jarak dengan istrinya. Berkomunikasi dengan cara yang baik dan lembut akan membuat hubungan suami istri menjadi semakin harmonis.
Sebagaimana dijelaskan dalam ayat:
(Fa bimaa rohmatim minallahi lingta lahum, walau kunta fazhzhon gholiizhol-qolbi langfadhdhuu min haulika fa’fu ‘an-hum wastaghfir lahum wa syaawir-hum fil-amr, fa izaa ‘azamta fa tawakkal ‘alalloh, innalloha yuhibbul-mutawakkiliin.)
Artinya:
“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran: 159).
17. Memberikan Janji yang Baik
Kewajiban suami terhadap istri selanjutnya adalah memberikan janji yang baik. Ini artinya, suami harus senantiasa membiasakan hal baik, agar hubungan antara suami istri menjadi semakin harmonis. Hal tersebut tentu akan berdampak baik untuk kesejahteraan rumah tangga.
18. Bersikap Lapang Saat Sedang Sendiri
Para suami seharusnya memiliki kemandirian, sehingga ketika sang istri sedang tidak ada bersamanya, maka Ia harus bisa melayani dirinya sendiri dengan baik tanpa perlu mengeluh.
Demikian penjelasan mengenai kewajiban suami terhadap istri yang harus dipenuhi dan dipahami. Hal ini bertujuan agar hubungan rumah tangga selalu terjalin dengan baik dan bisa membawa suami istri ke dalam kehidupan yang damai dan dekat dengan Allah SWT.
Referensi : Kewajiban Suami Terhadap Istri yang Harus Dipenuhi