Keistimewaan yang pertama, menurutnya, adalah kesempatan bertemu dengan Allah langsung tanpa perantara. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang menceritakan Nabi Musa. Pada hadits tersebut disebutkan Nabi Musa dapat berkomunikasi langsung dengan Allah, menanyakan tentang keistimewaan yang dianugerahkan kepadanya. "Nabi Musa bertanya kepada Allah adakah orang lain yang mampu berbicara langsung dengan Allah selain dia? Kemudian Allah menjawab bahwa akan ada suatu kaum yang dianugerahi bulan Ramadhan dan akan bisa berbicara langsung dan lebih dekat dengan Allah dibanding Nabi Musa," jelas kiai akrab disapa Gus Balighin. Seperti dilansir nu online.
Lebih lanjut, Gus Balighin menjelaskan, puasa adalah ibadah yang spesial. "Ibadah puasa merupakan ibadah yang jauh dari unsur riya. Yang tahu berpuasa atau tidak, hanyalah Allah dan pelakunya sendiri. Oleh karenanya ibadah spesial ini juga akan mendapatkan pahala yang langsung diberikan oleh Allah SWT," terangnya. Puasa, lanjutnya, juga merupakan ibadah dengan bentuk menahan diri untuk tidak makan dan tidak minum. Sehingga ibadah puasa identik dengan sifat Allah yaitu tidak makan dan tidak minum.
"Orang yang mendapatkan pahala dari Allah adalah orang yang menahan diri termasuk menahan diri untuk tidak melakukan kemaksiatan baik ucapan maupun perbuatan," katanya.
Keistimewaan orang yang melakukan Ibadah puasa selanjutnya adalah akan dimasukkan ke surga tanpa dihisab. "Orang yang berpuasa besok seperti burung yang punya sayap di pertamanan surga dan masuk ke dalamnya tanpa dihisab. Dia sendiri tidak akan tahu kenapa ia dimasukkan ke surga secara diam-diam karena memang ibadah puasa juga ibadah yang diam-diam," pungkasnya.
Referensi : Keistimewaan umat Islam yang beribadah puasa