Delapan Tahun Bercerai, Jill Gladys Putuskan Rujuk. Jill Gladys akhirnya rujuk dengan Yuan Wibowo, setelah delapan tahun bercerai. Keduanya resmi bercerai pada tahun 2008. Dari pernikahan mereka, lahir seorang putra bernama Lord Damien Firston. Saat menikah, usia Jill Gladys masih 19 tahun, sementara Yuan baru 22 tahun. Menikah di usia yang masih tergolong muda, membuat Jill Gladys mengaku masih memiliki rasa egois yang tinggi. Lantas apa yang membuat Jill Gladys memutuskan untuk rujuk dengan Yuan Wibowo? Kenapa pula Jill dan Yuan belum mengurus administrasi rujuk usai diputuskan bercerai oleh Pengadilan Negeri?
Kehidupan cinta Jill Gladys memang penuh liku. Jill pernah menjalin hubungan cinta dengan Delon, kemudian menjalin kisah asmara dengan Beft Nando. Namun sayang, hubungannya dengan Beft dinodai dengan kekerasan dan penganiayaan, sehingga Jill Gladys merasa trauma. Jill juga sempat menjalin hubungan dengan seorang pengusaha selama lima tahun. Namun hubungan tersebut lagi-lagi gagal di ujung rencana pernikahannya.
Dalam renungan kehidupannya, Jill Gladys yang masih berkomunikasi dengan mantan suami, akhirnya menyadari, jika Yuan Wibowo adalah lelaki yang paling mengerti tentang dirinya. Selama masa perpisahan tersebut, tidak sekalipun Yuan menyakiti hatinya.
Apalagi buah hati mereka, Lord Damien Firston sangat dekat dengan ayahnya. Hati Jill Gladys kemudian tersentuh dan mengizinkan Yuan untuk menginap di rumahnya, demi sang anak. Lama kelamaan, Jill kembali tersadar, jika sebenarnya kebahagiaan anak adalah ketika melihat orangtuanya berkumpul kembali.
Kurang lebih dua tahun Yuan bisa menginap di rumah Jill, kondisi tersebut akhirnya membuat keduanya sepakat untuk rujuk. Lantas bagaimana cerita kehidupan keduanya sehari-hari? Benarkah Jill Gladys dan Yuan sepakat untuk mencegah tidak lagi memiliki anak? Semua akan terjawab, melalui sesi wawancara berikut ini.
Jill Gladys enggan mengungkapkan, kapan persisnya sepakat untuk rujuk dengan Yuan Wibowo. Hanya, sebelumnya sudah hampir dua tahun Yuan bolak balik menginap di rumahnya demi buah hati mereka. Hari demi hari yang dilalui bersama, justru kembali mendekatkan Jill dan Yuan. Bahkan kemudian mereka pun memutuskan untuk membangun bisnis bersama.
Sekarang katanya sedang bisnis ya?
Iya, sekarang sedang jalani tiga bisnis, selain itu juga sekarang masih banyak jadwal jadi bintang tamu di televisi dan cooming soon, ada syuting sinetron stripping yang tayang di SCTV. Judulnya belum tahu, tapi dari rumah produksi sudah rikues jadwal.
Delapan bulan nggak akting, memang kemana saja?
Aku selesai stripping itu Maret kemarin. Memang ada sekitar delapan bulan nggak akting, karena urus bisnis baru ini. Baju batik moderen bersama tante yang juga manajerku, bisnis bantal guling dan selimut 100 persen bulu angsa juga bisnis bersama teman-teman kecilku, kuliner. Ini kulinernya camilan sehat, nggak goreng dan bakar, semua serba rebus.
Ada banyak tawaran sebenarnya, cuma kan ini baru merintis bisnis, nggak bisa langsung ditinggalin. Untungnya pihak rumah produksi mengerti. Cuma saat ini sudah mendesak nih diminta syuting, hahaha.
Menikmati bisnis, berarti sudah nggak mau syuting sinetron?
Paling ambil yang tidak makan waktu saja, seperti host, mc atau hal lain yang tidak terlalu memakan waktu setelah selesai kontrak sinetron yang terbaru nanti. Paling kalau akting, FTV saja.
Banyak yang menyebut, perjalanan cinta kamu itu nggak mulus. Tanggapan kamu?
Ya memang sih. Aku sudah jadi single parent itu tahun 2008-an, ketok palu perceraian. Kalau dihitung tahun ini kurang lebih delapan tahun. Selama itu semua juga tahu ya aku sempat pacaran dengan penyanyi yang itu, hahaha. Sempat pacaran juga lima tahun agak lama dengan pengusaha setelah itu yang tadinya aku pikir kita akan menikah, ternyata ya manusia hanya bisa berencana, Tuhan yang menentukan. Sudah berakhir sih sekitar 2,5 tahunan yang lalu.
Berarti sekarang sudah nggak punya pasangan lagi?
Jadi begini, aku mengambil hikmahnya adalah karena sudah ada anak aku nggak bisa egois untuk diri sendiri lagi. Apapun keputusan yang aku ambil juga harus memikirkan anak. Dia suka atau nggak suka, cocok atau nggak cocok. Setelah putus dari yang terakhir, baru anak ngobrol banyak sama aku. Mulai mengeluarkan unek-uneknya. Intinya adalah dia kurang setuju aku ada pengganti yang lain. Dia tidak mau ada papa tiri karena dia merasa yang sudah-sudah ke dia itu tidak terlalu sayang. Mungkin karena anak sensitif ya, timbul rasa sedih. Aku berpikir satu-satunya yang akan menemani aku sampai tua nanti kan anakku. Jadi aku pikir apa salahnya dengerin apa yang jadi unek-uneknya dia.
Memang unek-uneknya apa?
Dia tetap sayang dan hubungannya tetap baik ya, sama papa kandungnya.
Jadi sekarang rujuk?
Kesimpulannya akhirnya rujuk dan itu memang yang terbaik buat anak yang aku lihat. Kebetulan si papanya belum menikah lagi.
Memang hubungan dengan mantan suami waktu itu masih baik?
Hubungan aku dan papanya anak sangat baik, meski waktu itu pisah. Bahkan dahulu aku sering curhat sama dia, jadi satu-satunya orang yang dekat dengan aku. Karena kita kan punya anak, jadi dia nggak pernah menjelekkan aku atau memberi jalan keluar yang salah. Karena apa yang terjadi sama aku, pasti akan berimbas ke anak. Dia bagi aku the best partner. Kita sama-sama belajar, dia pernah juga pernah punya beberapa pacar setelah pisah, cuma akhirnya kita berpikir tidak mudah menjalaninya karena sudah punya anak. Mungkin kalau masih belum punya anak beda cerita ya.
Kamu memang pernah berdoa untuk rujuk lagi?
Mungkin berkat doa keluarga juga ya, hahaha. Aku lebih merasa ini sudah garis hidup, takdir aku. Aku berasa namanya hidup itu pelajaran yang harus kita ambil. Dulu aku belum dewasa, sekarang sudah lebih dewasa dari pengalaman hidup. Jadi aku pikir dulu masih egois, nggak mikirin anak. Sekarang aku pikir ini jalan Tuhan untuk menegur aku, dengan cara seperti ini, pacaran dengan si A si B sampai akhirnya aku sadar ternyata yang terbaik Tuhan pilihkan di awal.
Ada tanggapan dari teman-teman dan keluarga kamu tentang rujuk ini?
Aku selalu bilang sama teman-teman aku, kita manusia otak cuma segede bakpau, yang kita pikirkan cuma sejauh itu. Tapi yang punya dunia ini, lebih tahu karakter kita, lebih tahu yang terbaik buat kita yang mungkin kelihatannya sekarang buat kita nggak baik, kok gini nggak sesuai. Tapi kita nggak tahu ke depannya. Aku belajar mengamini saja dari apa yang terjadi. Aku yakin itu yang terbaik.
Meski sudah sepakat untuk rujuk, namun Jill Gladys dan Yuan sepakat untuk tidak memiliki momongan lagi. Hal tersebut lantaran, keduanya ingin fokus pada anak pertamanya. Namun jika memang Tuhan menentukan lain, Jill pun siap jika ia hamil lagi.
Katanya rujuk, sudah urus surat-suratnya?
Ya memang (sepakat) rujuk, tapi secara surat belum. Sekarang aku lebih memantapkan lagi karena kita sudah lama pisahnya, meski tetap komunikasi tapi nggak serumah. Sekarang sedang beradaptasi dahulu. Soal surat negara dan lain-lain itu nggak ada jaminan, dulu ada surat menikah tapi kandas, nggak jaminan juga. Sekarang lebih memantapkan diri dahulu, apa sih kemarin-kemarin yang hilang dari hubungan terdahulu.
Lalu apa nanti yang akan tetap membuktikan kalian masih dalam pernikahan?
Kalau dahulu kita kan menikah di gereja, kan tidak ada perceraian. Jadi di gereja surat pernikahan kita masih ada, cuma ini negara saja. Tinggal bawa surat itu ke catatan sipil dan kembali dicatat.
Sekarang tinggal satu rumah?
Ya, sekarang sudah tinggal satu rumah hampir dua tahun. Mulai adaptasi lagi. Salah satu bisnis aku juga dia yang urus administrasinya.
Wah, sepertinya akan nambah anak nih?
Aku dan papanya anakku sudah bilang nggak mau. Kita anak sudah besar 10 tahun, nggak kebayang urus bayi lagi, hahaha. Cukup dan enjoy saja dengan kondisi yang sekarang.
Tapi kalau memang kamu hamil bagaimana?
Nggak lah, kan dicegah, hahaha. Nggak usah dibahas lagi. Untuk saat ini sepertinya nggak niat punya anak lagi. Tapi ya itu, nggak tahu juga ke depan. Manusia kan cuma bisa berencana, yang menentukan tetap Tuhan juga. Sekarang lebih ke kualitas saja, seperti kemarin liburan bareng.
Ada yang berbeda saat ini dari pasangan kamu?
Dia sudah ngalamin hidup tanpa aku beberapa tahun, aku juga. Tanpa disadari karakter juga beda maksudnya dia yang dulu dengan sekarang beda, aku juga, kami seperti lebih dewasa. Contoh sederhananya, dulu dia suka manis ternyata dia takut manis sekarang, karena mikir kesehatan. Itu saja sudah ada perbedaan dan aku beradaptasi lagi.
Kalau kamu sendiri, perubahan apa yang dirasakan?
Kalau dulu lebih egois kalau ada maunya ya maunya, penyebab cerainya juga aku merasa kalauaku keras kepala. Keluarga itu seperti yang ada di otak aku saja, kalau di otak aku salah ya salah. Tapi sekarang berpikirnya beda kalau hidup berumah tangga ada dua sisi. Harus mengerti dia, perasaan dia. Dulu mah nggak peduli. Sekarang lebih toleransi.
Apa yang kamu pelajari dari kegagalan pernikahan pertama dengan Yuan?
Dulu aku nikah 19 tahun, dia 22 tahun dan kita menikah muda karena orangtua suami itu anak sebatang kara, satu-satunya. Saat ketemu aku dia nggak mau kehilangan orang yang disayangi lagi. Karena itu kita memutuskan cepat-cepat nikah. Yah, namanya juga nikah muda, ada saja masalahnya. Nggak mau denger orangtua, kalau sudah ada maunya ya maunya. Sebelum cerai aku sudah sibuk syuting, banyak tawaran pekerjaan. Dulu aku menganggap nggak ada suami, bisa hidup kok. Tapi ternyata uang bukan segalanya. Orang hidup bukan hanya butuh makan, tapi psikologis juga terutama anak. Anak itu proyek masa depan, proyek seumur hidup.
Kalau anak ada perubahan?
Dulu anakku itu kurus banget, ternyata aku baru tahu dia punya tekanan batin melihat orangtuanya berpisah. Sekarang lebih dari sehat malah, karena dia happy papa mamanya sudah kumpul lagi.
Pernah membahas masa lalu?
Kita membahas tapi menghindari keributan. Kita masing-masing nggak ada yang bilang dulu pacaran sama si A atau menyebut mantan nggak ada itu. Malah ada kejadian baru-baru ini mantannya suami menikah, karena aku kenal satu gereja, dia ngundang. Kalau suami sih bilang nggak usah datang tapi malah justru aku bilang kalau nggak datang malah aneh. Apalagi kan kita sudah rujuk dan si pengundang juga sudah menikah. Semua sudah masa lalu.
Jika sekarang rujuk, kamu menyesal pernah bercerai?
Jadi aku selalu bilang, satu hari pun hilang dari masa lalu, mungkin kita nggak alami hari ini. Mungkin aku juga ada rasa penyesalan, maksudnya kenapa punya pacar si A si B, tapi kalau ada yang hilang, belum tentu jadi seperti ini. Siapapun yang ada di masa lalu, kita hargai saja. Kita berdamai saja dengan masa lalu.
Selama napas masih ada, selama cinta masih tumbuh dan selama rasa sayang itu masih berlabuh, Jill Gladys percaya, kisah rujuknya dengan Yuan kali ini mengantarkan kepada kebahagiaan. Sebab, ia harus melihat masa depan buah hatinya yang tidak ingin kedua orangtuanya berpisah. Karena itu, Jill Gladys akan memanfaatkan kesempatan kedua ini dengan sebaik-baiknya. Semoga selalu dalam kebahagiaan ya Jill Gladys.