1. Tidak mengajarkan ilmu agama
Seorang suami wajib mengajarkan ilmu agama pada istri dan anak-anaknya sebab kewajiban suami adalah memelihara diri dan keluarganya dari pedihnya azab kubur dan siksa api neraka.
Allah berfirman dalam Al Quran surah At Tahrim ayat 6 artinya, ”Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkannya kepada mereka.”
2. Tidak merasa cemburu
Pada saat berumah tangga sifat cemburu sangat diperlukan. Sifat cemburu dari suami juga bisa menjaga keluarganya dari sifat dan sikap kurang terpuji. Namun cemburu pada pasangannya tidak boleh berlebihan yang membawa perselisihan dan keretakan rumah tangga.
Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang artinya, ”Ada tiga golongan yaitu Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat yaitu seseorang yang durhaka kepada orang tua, wanita yang menyerupai lelaki, dan Ad Dayyuts.” (HR An Nasa’i)
Seorang lelaki dalam berumah tangga tidak memiliki kecemburuan terhadap istri dan keluarganya sama sekali adalah pengertian dari Ad Dayyuts.
3. Tidak memberi nafkah istri
Sebagaimana dalam hadits Rasulullah bersabda yang artinya, ”Seseorang cukup dipandang berdosa, bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya.” (HR Abu Daud nomor 1442, Muslim, Ahmad dan Thabrani)
4. Membiarkan istri bekerja untuk suami
Apabila seorang suami tidak bekerja karena malas dan menyerahkan semua kebutuhan ekonomi kepada istri maka suami yang seperti ini akan dilaknat oleh Allah di dunia.
Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda yang artinya, ”Tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita.” (HR Ahmad nomor 19612, Bukhari, Tirmidzi, dan Nasa’i)
Dari hadits tersebut di atas dijelaskan bahwa yang seharusnya memegang penting untuk kelangsungan hidup keluarganya adalah suami.
Maka suami tidak boleh memiliki perasaan benci kepada istri sebab tidak semua sifat dan sikap yang ada pada istri selalu buruk.
6. Tidak mau membantu dalam pekerjaan rumah
Para suami walaupun sebagai kepala rumah tangga dan pemimpin rumah tangga, hendaknya membantu meringankan pekerjaan rumah tangga dari istrinya.
Sebagaimana dalam hadits Riwayat Bukhari artinya, ”Rasulullah membantu pekerjaan istrinya, dan jika datang waktu shalat beliau keluar untuk shalat.”
7. Menyebarluaskan aib istri
Aib seorang istri merupakan aib keluarga, maka tugas keluarga adalah menutup aib tersebut supaya tidak menyebar sampai ke masyarakat.
Apabila seorang suami menyebarluaskan aib istrinya kepada orang lain maka dalam ajaran Islam tidak dibenarkan.
Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits artinya, ”Sesungguhnya diantara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang menggauli istrinya dan istrinya menggaulinya, kemudian dia menyebarkan rahasia-rahasia istrinya.” (HR Muslim)
8. Menyakiti istri secara fisik
Dijelaskan dalam hadits Rasulullah bersabda yang artinya, ”Hendaklah engkau memberinya makan jika engkau makan, memberinya pakaian jika engkau berpakaian, tidak memukul wajah, tidak menjelek-jelekkannya.” (HR Ibnu Majah)
9. Meremehkan kedudukan istri
Diharapkan para suami tidak meremehkan kedudukan istri dalam berumah tangga sebab kedudukan istri adalah ibarat tiang dalam sebuah bangunan yang tidak boleh dirobohkan atau diremehkan. Apabila dalam keluarga saling membantu, saling menutupi aib keluarga, saling menghargai satu sama lain. Insya Allah akan terbina keluarga sakinah mawaddah warahmah juga berkah.
Referensi : 9 Dosa Suami Terhadap Istri, Berdasar Al Quran dan Hadits