Setiap pundi-pundi harta, seharusnya diperoleh dengan jalan yang halal dan menjauhkan uang haram. Dengan menjauhkan uang haram dari hidu seorang, manusia akan mendapatkan berkah dari Allah subhanahu wa ta'ala. Namun, banyak orang yang tidak peduli tentang perkara uang halal dan haram, atas harta yang diraihnya. Godaan duniawi, membuat manusia tidak mampu menghindari diri, dari rasa kurang bersyukur.
Hal ini membuat seseorang berani melakukan tindakan tidak terpuji, termasuk melakukan cara-cara yang tidak halal. Sesaat mereka memang terlihat bahagia karena bergelimang harta. Namun ternyata, orang yang sering mendapatkan uang haram akan menimbulkan petaka bagi diri dan keluarganya.Lantas, apa saja petaka dari orang yang sering memakan uang haram?
1. Hilangnya keberkahan dalam harta
Harta yang didapat dengan cara yang tidak berkah, semisal hasil korupsi, hasil mencuri, hasil riba, dan hasil dari kejahatan lainnya, tidak akan berkah dan akan cepat hilang.Tanpa disadari, hal itu karena Allah telah mencabut keberkahan dari harta tersebut, sehingga tanpa terasa harta yang banyak mudah habis begitu saja.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata : "Harta halal yang sedikit lebih diberkahi daripada harta haram yang banyak. Harta haram itu cepat hilangnya, dan Allah hancurkan," (Majmu Fatawa, 28:648).
2. Gelapnya hati dan malas beribadah
Harta yang haram, memiliki dampak yang cukup besar pada kemalasan beribadah dan membuat hati menjadi gelap. Semakin banyak harta haramnya dimakan, maka semakin gelap pula. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu Anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya setiap kebaikan akan memberi penerang bagi hati, cahaya bagi wajah, kekuatan bagi badan, tambahan dalam rezeki dan kecintaan sesama makhluk. Dan sebaliknya kejelekan akan menghitamkan wajah, kegelapan bagi hati, kelemahan bagi badan, kekurangan dalam rezeki dan kebencian di hati sesama makhluk."
Syekh Shohih Al Fauzan Hafizhohullah menjelaskan:
"Bahwa memakan makanan yang halal bisa menolong dalam melakukan ketaatan pada Allah, karena beramal shaleh diperintahkan setelah perintah memakan makanan yang halal. Semakin baik makanan yang kita konsumsi maka semakin mudah pula kita dalam beramal," (Al Minhaj Ar Robbaniyyah Syarh Al Arba'in An Nawawiyah, hal.137).
Menjadi sebab terhalangnya doa kepada Allah, harta yang haram juga akan membuat dosa.Saat berdoa kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala, doa menjadi terhalang. Dalam sebuah hadis, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengisahkan tentang seorang musafir yang terus berdoa kepada Allah.Waktu itu merupakan saat yang mustajab untuk memohon doa kepada Allah. Namun ternyata doa yang dipanjatkan oleh musafir tersebut, ditolak oleh Allah. Karena ia memakan harta yang haram.
Nabi sallallahu alaihi wasallam bersabda: "...Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul," (HR Muslim: 1015). 4. Sedekah yang diberikan tidak diterima
Bersedekah merupakan amalan yang dianjurkan dalam agama Islam.Akan tetapi, apabila sedekah tersebut dilakukan dengan menggunakan harta yang haram. Maka hal itu malah menjadi sebuah sia-sia belaka, karena hal itu tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis: "Tidaklah diterima salat tanpa bersuci, tidak pula sedekah dari ghulul (harta haram)," (HR Muslim: 224).
5. Mendapatkan siksa di dalam neraka
Petaka yang akan terjadi dari seringnya memakan uang haram, adalah akan dimasukkan ke dalam neraka. Keterangan tersebut didapat dari sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam: "Setiap daging yang tumbuh dari yang haram, maka neraka lebih pantas untuk menyentuhnya," (HR Tirmidzi).Orang-orang yang tidak bertaubat dari perbuatan ini hingga akhir hayatnya, maka ia akan mendapatkan siksa yang amat pedih kelak di neraka.Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis: "Ia akan berenang di sungai darah, sedangkan di tepi sungai ada seseorang (malaikat) yang dihadapannya terdapat bebatuan. Setiap kali ada seseorang yang berenang dalam sungai darah dan hendak keluar dari sungai tersebut, Malaikat tersebut langsung melemparkan bebatuan ke dalam mulut orang tersebut, sehingga ia terdorong untuk kembali ke tengah sungai. Dan demikian itu seterusnya," (HR Bukhari).
Referensi : 5 Petaka Bagi Orang yang Hidup dan Makan dari Hasil Uang Haram Bagi keluarga dan bagi diri sendiri dan Masyarakat