Abu Hurairah radhiayallahu a’nhu berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik maka dia akan diberi-Nya cobaan.” (HR Bukhari).
Abu Said dan Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda,
“Seorang muslim yang ditimpa penderitaan, kegundahan, kesedihan, kesakitan, gangguan, dan kerisauan, bahkan hanya terkena duri sekalipun, semuanya itu merupakan kafarat (penebus) dari dosa-dosanya.” (H.R Bukhari dan Muslim)
Saat kita tertimpa bencana, terkadang kita tidak sadar bahwa setiap cobaan yang kita alami, pasti selalu ada hikmah dibaliknya. Allah SWT memberikan cobaan agar kita senantiasa mengingatnya, dan menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih dewasa lagi untuk kedepannya dalam menjalani kehidupan.
Ini sejumlah tanda-tanda Allah SWT sayang kepada hambaNya:
1. Diberi kesakitan
Penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuh. Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan.
Dengan kesakitan itu kita akan senantiasa memohon kesembuhan-kesembunhan dari Allah SWT. Tidaklah Allah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya. Orang beriman akan menganggap penyakit itu anugrah karena Allah telah memberikan kita kesempatan untuk menggugurkan dosa-dosa kita, dengan syarat kita senantiasa bertawakal kepadanya dan ikhlas menerima segala sesuatu yang Allah telah berikan.
2. Diberi kesedihan
Sesungguhnya Allah SWT tidak akan menguji hamba-hambanya melainkan sesuai dengan kemampuannya. Allah tidak akan menguji di luar batas kemampuan hambanya, maka yakinlah bahwa setiap cobaan yang Allag berikan, kita pasti mampu untuk menghadapinya.
Karena yang menjadi masalah adalah bukan ketika cobaan yang datang, tetapi bagaimana cara kita dalam menghadapi dan mengambil hikmah dari setiap kejadian yang datang kepada kita. Hamba yang disayangi oleh Allah SWT kerap diberi kesedihan. Sebab dengan kesedihan itu, seorang hamba akan sering menyebut Namanya.
3. Diberi kehilangan
Ada kalanya kita mengalami kejadian yang sangat memilukan. Kehilangan akan membuat seorang hamba terpuruk dan kembali mengingat sang penciptanya. Dengan kehilangan kita akan sering menyebut Namanya agar kita diberi ketabahan dan jika diiringi dengan berperasangka baik pada Allah, maka semua itu akan berubah dengan menjadi sebuah ‘ampunan’.
Maka bersabarlah ketika kita diberi cobaan dari Allah SWT, setelah nantinya cobaan itu berakhir, maka akan terbukti seteguh mana iman dan cinta kita. Ketika semua telah dikembalikan atau digantikan dengan yang lebih baik, Insyaallah semua akan terasa lebih nikmat.
4. Diberi penderitaan
Sesungguhnya di balik penderitaan atau cobaan akan mengembalikan seorang hamba yang tadinya jauh dari mengingat Allah agar kembali kepadanya. Seringkali seseorang tenggelam dalam perbuatan maksiat dan selalu mengikuti hawa nafsunya, sibuk dengan urusan dunia dan terkadang kesenangan itulah yang membuat seorang hamba lalai mengingat Allah SWT.
Karena hanya jiwa yang menderita yang akan selalu dekat padanya. Ketika seorang hamba telah sadar atas kelalaiannya selama ini, maka ia kembali pada Allah SWT dengan penyesalan dan kepasrahan diri.
Dalam Quran Surat Al-An’am Ayat 42, Allah ta’ala berfirman
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَآ إِلَىٰٓ أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَأَخَذْنَٰهُم بِٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.”
5. Diberi kesusahan
Seringkali kita berpikir jika diberi kesusahan tanda Allah telah berpaling dari kita. Tetapi justru dengan Allah memberikan kesusahan akan menjadikan kita seorang yang sabar dan selalu mendapat ridho Allah.
Seorang hamba yang sempurna imannya akan selalu bersyukur kepada Allah ketika dalam kesenangan dan bersabar ketika sedang kesusahan, maka dalam semua keadaan dia senantiasa ridho kepada Allah dalam segala ketentuan takdirnya, sehingga kesusahan dan musibah yang menimpanya berubah menjadi nikmat dan anugerah baginya. Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin, jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.” (HR Muslim).