Paling mudah ialah menunjuk kesalahan orang lain tapi sering lupa kesalahan yang dilakukan oleh diri sendiri. Kita sering menuntut hak dari orang lain, tetapi mengabai terhadap kewajiban sendiri. Termasuk juga seorang suami. Maka, hanya suami yang berani dan bertanggungjawab sajalah yang bersedia melakukan introspeksi dengan melihat 10 dosa yang paling banyak dilakukan oleh suami terhadap isteri, adakah ada yang pernah atau sedang kita lakukan?
Suami yang memberi nafkah, membelikan rumah, kenderaan, memenuhi segala keperluan hidup mungkin ada banyak, namun berapa banyak yang ingat kewajibannya untuk mengajarkan ilmu agama pada isteri dan anak-anaknya? Padahal sudah menjadi kewajiban suami untuk memelihara diri dan keluarga yang dipimpinnya dari perihnya azab kubur dan siksa neraka.
Kambing Aqiqah Murah Indonesia
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia & batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras & tidak mendurhakai Allah terhadap apa yg di perintahkan-Nya kepada mereka & selalu mengerjakan apa yang diperintakan,” (QS. At-Tahrim:6).
Isteri jalan-jalan ke luar rumah, ke sana-ke mari dengan lelaki lain, membuka auratnya ke mana-mana namun suami tidak merasa cemburu. Ini adalah salah satu kesalahan besar yang dilakukan oleh suami.
“Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat yaitu seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai lelaki dan ad-Dayyuts,” (H.R. An-Nasa’i dinilai ‘hasan’ oleh syeikh Albani, lihat ash-Shahihah : 674).
Sudah banyak contoh para suami yang tidak memberikan nafkah sama sekali, ini merupakan dosa yang luar biasa.
Bayangkan seorang wanita yang telah rela meninggalkan kedua orang tuanya untuk hidup mengabdi pada suami, bahkan rela mengandung anak dan melahirkannya untuk si suami, namun diperlakukan seperti binatang peliharaan yang terabaikan dengan tidak diberi nafkah. Sungguh suami telah berbuat dosa besar jika melakukan hal ini.
”Rasululluah bersabda, seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya,” (HR.Abu Dawud no.1442 CD, Muslim, Ahmad, dan Thabarani).
4. Membiarkan isteri yang bekerja atau menafkahi diri suami dan juga menjadi suami yang dipimpin isteri
Ada suami yang ditanggung isterinya yang bekerja siang-malam, padahal si suami tidak punya alasan atau udzur syar’i yang membolehkannya tidak bekerja. ”Tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita,“(HR.Ahmad n0.19612 CD, Bukhari,Tirmidzi,dan Nasa’i).
Hadts di atas termasuk juga seorang suami yang takut pada isterinya sehingga segala keputusan dan tindakannya dibuat oleh si isteri.
Kesalahan lain suami adalah membenci isteri sendiri. Padahal Rasulullah telah mengingatkan: “Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhai akhlak lain darinya,” (H.R. Muslim).
Tidak sedikit suami yang enggan membantu pekerjaan kerja rumah, padahal Rasulullah sendiri telah membantu isterinya dalam persoalan rumahan sekalipun.
“Beliau (Rasulullah) membantu pekerjaan isterinya & jika datang waktu solat, maka beliau pun keluar untuk solat,” (H.R. Bukhari).
“Sesungguhnya di antara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang menggauli isterinya & isterinya menggaulinya kemudian dia menyebarkan rhasia-rahsia isterinya,” (H.R. Muslim).
“Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinlah) seorang saja,” (Q.S An-Nisa: 3).
“Hendaklah engkau memberinya makan jika engkau makan, memberinya pakaian jika engkau berpakaian, tidak memukul wajah, tidak menjelek-jelekkannya…” (H.R. Ibnu Majah disahihkan oleh Syeikh Albani).
Padahal yang paling berhak menilai seseorang itu baik atau buruk bukanlah orang lain, melainkan pasangan kita sendiri.
“Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik–baik kalian adalah yang paling baik tehadap isteri-isterinya,” (H.R. at-Tirmidzi, disahihkan oleh Syeikh Albani).