This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Dampak Jangka Panjang Perceraian Bagi Anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dampak Jangka Panjang Perceraian Bagi Anak. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 Agustus 2022

Dampak Jangka Panjang Perceraian Bagi Anak

Dampak Jangka Panjang Perceraian Bagi Anak

Dampak Jangka Panjang Perceraian Bagi Anak. Tak ada yang mengharapkan perceraian terjadi dalam hubungan rumah tangga. Namun, jika memang perceraikan jadi jalan satu-satunya bagi pasangan, sulit untuk pihak lain melarang. Walau demikian, pastinya perceraian ini memiliki dampak bagi keluarga, terutama anak. Menurut psikolog Alzena Masykouri, orang tua tidak sepenuhnya bersalah ketika perceraian terjadi. Sebab tidak semua orang bisa berkompromi dengan ketidakcocokan pasangan. Akan tetapi, rasa bersalah terhadap anak pasti dirasakan orang tua yang bercerai.

Di dalam perceraian, yang berakhir adalah hubungan suami istri, bukan hubungan orang tua dan anak. Misalnya dalam satu kasus, perceraian terjadi karena adanya kekerasan di dalam rumah tangga, dan kekerasan ini berlangsung setiap hari. Secara otomatis, dengan bercerai maka kekerasan akan berhenti," kata Zena

Menurut American Psychological Association, dibesarkan oleh orang tua dengan pernikahan yang bahagia, dapat melindungi anak-anak dari masalah mental, fisik, pendidikan, dan sosial. Walau demikian, bukan berarti anak dari orang tua bercerai akan tumbuh ke arah negatif. Berikut empat dampak jangka panjang perceraian orang tua bagi anak, dilansir livestrong.com.

1. Mengalami cemas yang berlebih dan depresi

Jika orang tua tidak memberikan kesejahteraan pada anak, terlebih selama dan setelah proses perceraian, kesehatan mental dan emosional jangka panjang anak mungkin akan terganggu, bahkan bisa mengakibatkan perasaan cemas berlebih dan depresi. Ketika orang tua berdebat di depan anak mereka, melampiaskan rasa sakit, atau kemarahan mereka terhadap pasangannya kepada anak, anak mungkin akan menyalahkan dirinya sendiri atas perceraian tersebut. Bahkan, dia merasa di bawah tekanan untuk mengambil keputusan siapa yang sebenarnya bersalah di antara kedua orang tuanya.

Tanda-tanda umum kecemasan atau depresi pada anak, di antaranya masalah tidur, kesulitan di sekolah, penyalahgunaan narkoba atau alkohol, menyakiti diri sendiri, gangguan makan, dan kurangnya minat dalam kegiatan sosial.

2. Sulit menjalani hubungan yang sehat

Seorang anak dari orang tua yang bercerai akan berjuang untuk menemukan atau mempertahankan hubungannya yang sehat ketika dewasa nanti. Namun, perasaan seperti ketakutan akan ditinggalkan, kegagalan, dan kehilangan dapat memengaruhi hubungan romantis anak dewasa dan mengakibatkan keengganan untuk berkomitmen, atau ketidakmampuan untuk mengatasi masalah. Menurut psikolog Jan Gumbiner, perceraian menyakiti anak-anak, bahkan orang dewasa. Dan berdasarkan penelitian National Opinion Research Council selama 20 tahun terhadap anak yang beranjak dewasa dari orang tua yang bercerai, cenderung lebih mudah melakukan perceraian juga ketika membina hubungan rumah tangga.

3. Memberi contoh positif

Tidak semua efek perceraian jangka panjang pada anak itu negatif, Bun. Mengakhiri pernikahan yang tidak bahagia dapat memberi anak sikap yang lebih positif terhadap pernikahan. Mempertahankan pernikahan yang kurang dilandasi cinta, rasa hormat, dan kebahagiaan hanya membuat anak merasa bahwa pernikahan adalah sesuatu yang harus dihindari atau tidak dapat dipercaya. Perceraian dapat mengajari seorang anak akan arti pernikahan seharusnya dan apa yang layak dalam hubungan saat dewasa.

4. Menumbuhkan hubungan yang sehat antara orang tua dan anak

Dalam beberapa kasus, perceraian adalah pilihan terbaik untuk seorang anak. Orang tua yang sudah tanpa cinta, tinggal bersama hanya demi seorang anak sangat berisiko.

Menurut pelatih persoalan cerai dan rumah tangga, Rosalind Sedacca, perceraian orang tua mungkin lebih diinginkan anak daripada dia dibesarkan di rumah yang tidak bahagia. Tinggal bersama dengan orang tua yang sering marah dan terlihat sengsara, yang selalu bertengkar dan tidak saling menghormati hanya akan membuatnya stres.

"Seorang anak lebih mungkin memiliki hubungan yang bahagia dan sehat dengan kedua orang tuanya, jika dia melihat orang tuanya bahagia, puas, dan tanpa tekanan dari pernikahan yang tidak bahagia," kata Rosalind. 

Referensi : Dampak Jangka Panjang Perceraian Bagi Anak