This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Jin Pun Bisa Masuk Surga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jin Pun Bisa Masuk Surga. Tampilkan semua postingan

Senin, 26 September 2022

Dari Kalangan Jin Pun Bisa Masuk Surga, Sebagaimana ciptaan Allah SWT yang memiliki nafsu selain ketaatan

IBLIS adalah makhluk Allah yang sangat terlaknat. Awalnya iblis sangat taat dan gemar beribadah. Namun karena kesombongannya, iblis kemudian dilaknat oleh Allah.  Selama hidupnya hingga hari kiamat nanti, iblis akan selalu mengganggu manusia dan mengajak kepada keburukan. Iblis adalah musuh yang sangat nyata dan besar bagi umat manusia sejak nabi Adam hingga umat Nabi Muhammad di akhir zaman.  Iblis tentu saja memiliki banyak musuh dari kalangan Rasul dan hamba Allah yang shaleh. Orang yang paling dibenci iblis adalah Nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang mengikuti agama Allah.  Namun iblis juga memiliki teman sejati dari kalangan manusia. Berikut daftar 10 teman sejati dari iblis.  1. Sultan/Raja/Imam/Presiden yang Fasiq  Pemimpin yang fasiq adalah salah satu teman sejati dari iblis. Oleh karenanya, penting bagi setiap pemimpin menghindari sifat-sifat fasiq.    2. Orang kaya yang sombong  Teman sejati iblis selanjutnya adalah orang kaya yang sombong. Maka, orang-orang yang telah Allah amanahkan dengan harta benda tidak boleh menyombongkan diri dengan hartanya apalagi menghina orang fakir.   3. Para Penjual yang berdusta dalam berdagang.  Orang yang berdusta dalam berdagang seperti mengurangi timbangan atau tidak mengatakan yang sebenarnya mengenai barang yang dia jual juga merupakan teman sejati dari iblis.  4. Para peminum khamar/minuman keras  Hal ini juga berlaku bagi pengguna narkoba dan barang memabukkan lainnya. Mereka adalah teman sejatinya iblis., Jin Pun Bisa Masuk Surga. SEBAGAIMANA ciptaan Allah yang memiliki nafsu selain ketaatan, jin juga ternyata bisa masuk surga. Tentu saja jika mereka beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.  Allah Taala berfirman, “Dan bagi orang yang takut saat akan menghadap Tuhannya ada dua surga.” (QS. Ar Rahman: 46). Ayat ini tertuju pada manusia dan jin.  Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan, Ayat di atas berlaku umum untuk manusia dan jin. Ayat tersebut adalah dalil yang mendukung bahwa jin juga masuk surga jika ia beriman dan bertakwa. Oleh karena itu, Allah menjanjikan kepada jin dan manusia dengan balasan seperti itu. (Shahih Tafsir Ibnu Katsir, 4: 344-345)  Keadaan jin yang beriman di surga sama dengan keadaan manusia yang beriman di surga. Demikianlah pendapat mayoritas ulama yang menyatakan bahwa jin juga masuk ke dalam surga. Jin juga mendapatkan balasan sebagaimana manusia,  Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan. (QS. As Sajadah: 17). Ayat ini ditujukan pada manusia dan jin.  Sedangkan sebagaimana manusia kafir laknatullah alaih, jin kafir akan masuk neraka sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut,  “Sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.” (QS. Hud: 119)   “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia.” (QS. Al Araf: 179).  Ibnu Muflih dalam Al Furu menyatakan, “Jin dibebani syariat secara umum. Yang kafir di antara jin dimasukkan dalam neraka. Sedangkan yang beriman dimasukkan dalam surga. Namun mereka sebenarnya menjadi debu seperti halnya hewan ternak. Balasan dari amalan mereka adalah selamat dari neraka.” mam As Suyuthi dalam Al Asybah wan Nazhair menyatakan,  Tidak ada khilaf di antara para ulama bahwa jin yang kafir akan disiksa di neraka. Sedangkan yang diperselisihkan mengenai jin yang beriman apakah mereka masuk surga karena ketaatan mereka. Pendapat yang paling tepat, iya, mereka masuk surga. Pendapat inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. Jin Pun Bisa Masuk Surga. Sebagaimana ciptaan Allah SWT yang memiliki nafsu selain ketaatan, jin juga ternyata bisa masuk surga. Tentu saja jika mereka beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Allah Taala berfirman, “Dan bagi orang yang takut saat akan menghadap Tuhannya ada dua surga.” (QS. Ar Rahman: 46). Ayat ini tertuju pada manusia dan jin.  Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan, Ayat di atas berlaku umum untuk manusia dan jin. Ayat tersebut adalah dalil yang mendukung bahwa jin juga masuk surga jika ia beriman dan bertakwa. Oleh karena itu, Allah menjanjikan kepada jin dan manusia dengan balasan seperti itu. (Shahih Tafsir Ibnu Katsir, 4: 344-345)  Keadaan jin yang beriman di surga sama dengan keadaan manusia yang beriman di surga. Demikianlah pendapat mayoritas ulama yang menyatakan bahwa jin juga masuk ke dalam surga. Jin juga mendapatkan balasan sebagaimana manusia,  Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan. (QS. As Sajadah: 17). Ayat ini ditujukan pada manusia dan jin.  Sedangkan sebagaimana manusia kafir laknatullah alaih, jin kafir akan masuk neraka sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut,  “Sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.” (QS. Hud: 119)   “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia.” (QS. Al Araf: 179).  Ibnu Muflih dalam Al Furu menyatakan, “Jin dibebani syariat secara umum. Yang kafir di antara jin dimasukkan dalam neraka. Sedangkan yang beriman dimasukkan dalam surga. Namun mereka sebenarnya menjadi debu seperti halnya hewan ternak. Balasan dari amalan mereka adalah selamat dari neraka.” mam As Suyuthi dalam Al Asybah wan Nazhair menyatakan,  Tidak ada khilaf di antara para ulama bahwa jin yang kafir akan disiksa di neraka. Sedangkan yang diperselisihkan mengenai jin yang beriman apakah mereka masuk surga karena ketaatan mereka. Pendapat yang paling tepat, iya, mereka masuk surga. Pendapat inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. , IBLIS adalah makhluk Allah yang sangat terlaknat. Awalnya iblis sangat taat dan gemar beribadah. Namun karena kesombongannya, iblis kemudian dilaknat oleh Allah.  Selama hidupnya hingga hari kiamat nanti, iblis akan selalu mengganggu manusia dan mengajak kepada keburukan. Iblis adalah musuh yang sangat nyata dan besar bagi umat manusia sejak nabi Adam hingga umat Nabi Muhammad di akhir zaman.  Iblis tentu saja memiliki banyak musuh dari kalangan Rasul dan hamba Allah yang shaleh. Orang yang paling dibenci iblis adalah Nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang mengikuti agama Allah.  Namun iblis juga memiliki teman sejati dari kalangan manusia. Berikut daftar 10 teman sejati dari iblis.  1. Sultan/Raja/Imam/Presiden yang Fasiq  Pemimpin yang fasiq adalah salah satu teman sejati dari iblis. Oleh karenanya, penting bagi setiap pemimpin menghindari sifat-sifat fasiq.    2. Orang kaya yang sombong  Teman sejati iblis selanjutnya adalah orang kaya yang sombong. Maka, orang-orang yang telah Allah amanahkan dengan harta benda tidak boleh menyombongkan diri dengan hartanya apalagi menghina orang fakir.   3. Para Penjual yang berdusta dalam berdagang.  Orang yang berdusta dalam berdagang seperti mengurangi timbangan atau tidak mengatakan yang sebenarnya mengenai barang yang dia jual juga merupakan teman sejati dari iblis.  4. Para peminum khamar/minuman keras  Hal ini juga berlaku bagi pengguna narkoba dan barang memabukkan lainnya. Mereka adalah teman sejatinya iblis., Jin Pun Bisa Masuk Surga. SEBAGAIMANA ciptaan Allah yang memiliki nafsu selain ketaatan, jin juga ternyata bisa masuk surga. Tentu saja jika mereka beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.  Allah Taala berfirman, “Dan bagi orang yang takut saat akan menghadap Tuhannya ada dua surga.” (QS. Ar Rahman: 46). Ayat ini tertuju pada manusia dan jin.  Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan, Ayat di atas berlaku umum untuk manusia dan jin. Ayat tersebut adalah dalil yang mendukung bahwa jin juga masuk surga jika ia beriman dan bertakwa. Oleh karena itu, Allah menjanjikan kepada jin dan manusia dengan balasan seperti itu. (Shahih Tafsir Ibnu Katsir, 4: 344-345)  Keadaan jin yang beriman di surga sama dengan keadaan manusia yang beriman di surga. Demikianlah pendapat mayoritas ulama yang menyatakan bahwa jin juga masuk ke dalam surga. Jin juga mendapatkan balasan sebagaimana manusia,  Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan. (QS. As Sajadah: 17). Ayat ini ditujukan pada manusia dan jin.  Sedangkan sebagaimana manusia kafir laknatullah alaih, jin kafir akan masuk neraka sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut,  “Sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.” (QS. Hud: 119)   “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia.” (QS. Al Araf: 179).  Ibnu Muflih dalam Al Furu menyatakan, “Jin dibebani syariat secara umum. Yang kafir di antara jin dimasukkan dalam neraka. Sedangkan yang beriman dimasukkan dalam surga. Namun mereka sebenarnya menjadi debu seperti halnya hewan ternak. Balasan dari amalan mereka adalah selamat dari neraka.” mam As Suyuthi dalam Al Asybah wan Nazhair menyatakan,  Tidak ada khilaf di antara para ulama bahwa jin yang kafir akan disiksa di neraka. Sedangkan yang diperselisihkan mengenai jin yang beriman apakah mereka masuk surga karena ketaatan mereka. Pendapat yang paling tepat, iya, mereka masuk surga. Pendapat inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama.

Jin Pun Bisa Masuk Surga. Sebagaimana ciptaan Allah SWT yang memiliki nafsu selain ketaatan, jin juga ternyata bisa masuk surga. Tentu saja jika mereka beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Allah Taala berfirman, “Dan bagi orang yang takut saat akan menghadap Tuhannya ada dua surga.” (QS. Ar Rahman: 46). Ayat ini tertuju pada manusia dan jin.

Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan, Ayat di atas berlaku umum untuk manusia dan jin. Ayat tersebut adalah dalil yang mendukung bahwa jin juga masuk surga jika ia beriman dan bertakwa. Oleh karena itu, Allah menjanjikan kepada jin dan manusia dengan balasan seperti itu. (Shahih Tafsir Ibnu Katsir, 4: 344-345)

Keadaan jin yang beriman di surga sama dengan keadaan manusia yang beriman di surga. Demikianlah pendapat mayoritas ulama yang menyatakan bahwa jin juga masuk ke dalam surga. Jin juga mendapatkan balasan sebagaimana manusia,

Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan. (QS. As Sajadah: 17). Ayat ini ditujukan pada manusia dan jin.

Sedangkan sebagaimana manusia kafir laknatullah alaih, jin kafir akan masuk neraka sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut,

Sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.” (QS. Hud: 119) 

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia.” (QS. Al Araf: 179).

Ibnu Muflih dalam Al Furu menyatakan, “Jin dibebani syariat secara umum. Yang kafir di antara jin dimasukkan dalam neraka. Sedangkan yang beriman dimasukkan dalam surga. Namun mereka sebenarnya menjadi debu seperti halnya hewan ternak. Balasan dari amalan mereka adalah selamat dari neraka.” mam As Suyuthi dalam Al Asybah wan Nazhair menyatakan,

Tidak ada khilaf di antara para ulama bahwa jin yang kafir akan disiksa di neraka. Sedangkan yang diperselisihkan mengenai jin yang beriman apakah mereka masuk surga karena ketaatan mereka. Pendapat yang paling tepat, iya, mereka masuk surga. Pendapat inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama.