
Semalaman Amirul Mukminin, Umar bin Abdul Aziz, tidak dapat tidur. Matanya susah terpejam. Ia diliputi kegelisahan yang amat sangat. Pada malam yang dingin saat keberadaannya di Damaskus, ia sedang sibuk memikirkan siapa yang bakal dipilih menjadi hakim Kota Bashrah di Iraq yang kelak akan menegakkan keadilan di tengah masyarakat, memberikan putusan sesuai dengan hukum Allah dan dalam menegakkan kebenaran, dia tidak sedikitpun takut baik di saat senang atau sempit.Pilihannya hanya tertuju...