وَاللّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُواْ مَيْلاً عَظِيماً
“Allah menginginkan untuk menerima tobat kalian, sedangkan orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya ingin agar kalian menyimpang dengan sejauh-jauhnya."
Sesungguhnya pintu tobat masih terbuka lebar bagi kita, maka marilah kita bertobat kepada Allah taa'la dengan sebenar-benarnya tobat.
Ramadhan adalah bulan tobat dan ampunan dosa. Jadi sudah seharusnya kita memanfaatkan Ramadhan untuk menghapus semua dosa dengan bertobat. Sehingga ketika Ramadhan usai, kita akan seperti bayi yang baru lahir, di mana semua dosa sudah diampuni.
Lantas bagaimanakah cara dan syarat syarat dalam bertaubat?
Imam nawawi menjelaskan, jika kemaksiatan terjadi antara seorang hamba dan Allah Ta'ala, artinya tidak ada hubungannya dengan hak orang lain. Maka, untuk bertaubat kepada Allah harus memenuhi tiga syarat.
Menyesalinya. Kita merasa menyesal dan bersalah karena telah melakukan dosa-dosa, karena dengan adanya rasa menyesal dan bersalah maka kita tergerak untuk berubah.
Segera berhenti dari maksiat maksiat yang telah kita lakukan dengan semaksimal mungkin. Seperti contohnya kita pernah terjerumus dalam perkara riba, maka cara kita berhenti dari perbuatan tersebut adalah dengan cara kita berusaha menjauhi segala sesuatu yg mengarah kepada perbuatan riba tersebut.
Berniat tidak mengulangi perbuatan tersebut selama lamanya.
Kemudian, jika dosa yang kita perbuat itu berkaitan dengan hak seseorang maka syarat tobatnya ada empat yakni tiga syarat yang disebutkan di atas ditambah yang keempat adalah harus mengembalikan hak orang yg kita zalimi.
Contohnya jika kita pernah mengambil harta anak yatim dengan zalim, maka wajib hukumnya bagi kita mengembalikan hak tersebut kepada mereka, Jika syarat yang keempat ini tidak dilaksanakan maka tidak diterima tobatnya dan kelak dia akan dituntut oleh orang orang yang dia zalimi dengan cara mengambil pahala yang dimiliki orang tersebut.
Jika pahalanya habis, maka dosa orang-orang yang dizaliminya tersebut akan dibebankan kepadanya. Nauzubilallah min dzalik, sungguh meruginya orang-orang yang mengambil hak orang lain secara zalim, Kita berlindung kepada Allah dari perbuatan tersebut.
Itulah syarat-syarat taubat yang harus kita penuhi agar kita meraih ampunan dari Allah Ta'ala. Maka kita harus berusaha, karena kita manusia, tak lepas dari dosa. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ
“Setiap anak manusia pasti pernah dan pasti banyak dosanya.”
Tapi siapa orang yang paling baik dari orang yang berbuat dosa itu? Kata Rasulullah:
وَخَيْرُ الخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang segera bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Tirmidzi)
Rosulullah bersabda:
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ
"Celakalah orang yang memasuki bulan ramadhan, kemudian ketika dia keluar darinya dia tidak mendapatkan ampunan dari Allah atas dosa-dosanya. "
Semoga pada bulan yang suci ini kita bisa meraih ampunan dari Allah Ta'ala dan semoga Allah ta'ala menerima segala bentuk amal saleh kita di bulan ini.