Istilah buah hati sudah familiar di telinga orang Indonesia dan identik sebagai pengganti kata anak. Hanya, wajar juga kalau ada yang belum tahu arti sebenarnya sebab jarang dipakai di percakapan sehari-hari, cuma di situasi tertentu saja.
Jadi, sebenarnya apa, sih, arti buah hati ini? Merangkum dari berbagai sumber, ungkapan buah hati ternyata tak sebatas digunakan kepada anak, lho! Buah hati sendiri, seperti yang kita diketahui, asal katanya merupakan gabungan dari “buah” dan “hati”. Kedua kata tersebut pastinya punya arti masing-masing, dong.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, buah berarti bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putik. Selain itu, buah juga bisa berarti “kata penggolong”, “pokok atau bahan”, hingga “hasil”.
Sementara kata “hati”, ada tujuh artian. Mulai dari salah satu organ badan, kemudian bahan makanan, lalu sama dengan ungkapan jantung, sebagai tempat perasaan, bagian dalam tumbuhan, sifat manusia, hingga yang terasa dalam batin.
Bagaimana bila dua kata tersebut disatukan menjadi buah hati? Ternyata, istilah itu sudah ada di dalam KBBI dan memiliki artinya sendiri, yakni jantung hati atau kekasih tercinta. Karenanya, ungkapan itu berlaku untuk kekasih, tercinta, atau yang paling disayangi.
Ya cuma, memang secara umum ungkapan tersebut lebih sering dipakai sebagai sebutan untuk anak. Karena, bila menggabungkan makna dari masing-masing kata, memang lebih masuk akal buat anak, sih.
Buah yang juga berarti hasil, jika digabungkan dengan hati alias perasaan batin, maka didapatkan makna “hasil dari perasaan”. Karennya, ungkapan itu cocok diberikan ke anak yang notabene hasil kasih sayang kedua orang tua.Ada juga, lho, ungkapan alternatif untuk anak tersayang. Selain buah hati, bisa juga menyebut anak sebagai buah cinta atau jantung hati karena memiliki muatan makna yang masih sama.