Saat menikah, sebelumnya saya yang terlalu mengejar-ngejar suami dan berinisiatif mengajaknya menikah. Mungkin hal ini yang membuatnya tidak peduli bahkan jarang memperhatikan saya. Setelah dua tahun menikah saya belum juga hamil, ini membuat suami mulai menghina saya.
Ia mengatakan bahwa saya terlalu banyak berhubungan dengan pria di luar sana dan mungkin sering aborsi sehingga sekarang sulit hamil. Saya tahu dia sangat menyukai anak-anak, namun saya tidak tahan dengan pandangan jeleknya terhadap saya. Saya sangat marah hingga kami akhirnya sering bertengkar, Ia bahkan membawa wanita lain ke rumah. Wanita itu berpakaian sangat seksi, saya tak tahan lagi dan mengajukan gugatan cerai.
Tak disangka, setahun setelah perceraian kami, pria yang telah menjadi mantan suami say aitu mengirimkan undangan pernikahan. Ia meminta saya menghadiri pernikahannya, tentu saja calon istrinya adalah wanita yang dulu dibawanya kerumah kami. Saya sangat marah, ia seolah sengaja ingin mengejek saya karena sebelumnya ia tidak pernah menghubungi saya semenjak perceraian kami.
Mungkin dia ingin menunjukkan kebahagiaannya dan mempermalukan saya. Ego saya merasa terlukai, akhirnya saya putuskan datang ke acara pernikahannya. Saya menyewa make up artis terkenal dan membawa mobil mewah ke acara pernikahannya. Saya juga telah menyiapkan 2 hadiah istimewa untuknya.Sesampainya disana, ia tampak kaget melihat saya. Mungkin ia mengira saya akan hadir dengan kesedihan. Saya segera menghampirinya dan memberinya 2 hadiah yang telah saya siapkan, dia membukanya di depan para undangan.
Hadiah pertama berisi uang yang cukup banyak, namun hadiah kedua membuatnya sangat kaget. Di hadiah kedua saya memberinya album foto, isinya foto bayi laki-laki. Tentu saja wajah bayi laki-laki tersebut sangat mirip dengannya.
Sebenarnya saat berpisah saya baru mengetahui bahwa saya hamil, namun saya terlanjur sakit hati. Ia menarik saya untuk bertanya lebih jauh, namun saya memilih meninggalkan tempat itu. Sore harinya ia mengirim pesan dan mengatakan ingin rujuk. Saya menurutinya dan mengatakan akan menikah dengannya jika ia bercerai dengan istrinya.
Akhirnya ia menceraikan wanita itu. Namun saya segera menjalankan rencana saya. Saya pergi dari sana dan menghilang dari hidupnya. Saya memutuskan untuk memberinya pelajaran dan tidak akan membiarkannya bertemu anaknya. Mungkin saya jahat, namun hati saya mungkin perlu waktu untuk memaafkan perbuatannya.
Referensi : Kisah Nyata : Istri Dicerai dan Dihina Tak Bisa Hamil, Aku Buat Mantan Suami Menyesal di Hari Pernikahannya