لاَ بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ
Tidak mengapa, insya Allâh sakitmu ini membuat dosamu bersih
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَاسَ وَاشْفِهِ وأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
Wahai Rabb seluruh manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembukanlah ia. (hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi
أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
Aku mohon kepada Allâh Yang Maha Agung, Rabb yang menguasai Arsy yang agung, agar menyembuhkan penyakitmu
الَّلهُمَّ اشْفِ فُلاَنًا
Ya Allâh ! Berikah kesembuhan kepada …… (sebut namanya)
Disunnahkan bagi orang yang mengunjungi orang sakit untuk (memberikan ucapan-ucapan yang bisa) mendatangkan ketenangan, meringankan beban penyakit yang dideritanya, bisa mengingatkan akan pahala dari Allâh Azza wa Jalla dan mengingatkan bahwa penyakit itu bisa menjadi penghancur dosa.
Diantara adab yang perlu diperhatikan saat mengunjungi orang sakit adalah :
Memilih waktu yang cocok bagi orang yang sakit, karena tujuan menjenguknya adalah untuk memberikan rasa senag bukan menyusahkan
Duduk di dekat kepalanya sembari membaca doa urutan ketiga sebanyak tujuh kali[1]
meletakkan telapak tangan pada tubuh orang yang sakit saat mendoakannya
menasehati orang yang sakit agar memperbanyak do’a
Diringkas dari Fiqhul Ad’iyati wal Adzkâr, 3/219-223
[1] HR Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, no. 536 dan hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Adab, no. 416
DOA MENJELANG TIDUR
Diantara do’a sebelum tidur yang dianajarkan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah
بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ
Dengan Nama-Mu Rabbi, aku merebahkan badanku dan dengan Nama-Mu aku mengangkatnya (bangun). Jika Engkau berkehendak menahan jiwaku (mematikanku saat tidur), maka sayangilah jiwaku itu. Dan jika Engkau berkehendak melepaskannya (memberinya kesempatan untuk hidup lagi), maka jagalah dia dengan penjagaan-Mu terhadap para hamba-Mu yang shalih [HR. Bukhari dan Muslim]
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu menceritakan, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Jika salah seorang diantara kalian hendak pergi ke tempat tidurnya, maka hendaklah dia mengibasi (membersihkan) tempat tidurnya dengan menggunakan bagian dalam sarungnya, karena dia tidak tahu (apa) yang terjadi di atas tempat tidur itu sepeniggalnya, setelah itu membaca doa :
بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ