Jumat, 16 September 2022

Meneladani Cara Mendidik Anak Seperti Nabi Ibrahim

Umumnya pasangan suami istri akan menerima anak perempuan atau laki laki, asalkan anak tersebut sehat dan kelak menjadi anak yang berbakti. Namun, mendidik anak perempuan merupakan sebuah tantangan dari Allah SWT. Tetapi dibalik tantangan tersebut, terdapat keutamaan yang didapatkan. Lalu, apa keutamaan mendidik anak perempuan yang akan didapatkan oleh orang tua tersebut? Yuk simak ulasannya disini.  Keutaman Dalam Mendidik Anak Perempuan Dalam Islam  1. Balasan Berupa Pahala Yang Besar  Bagi umat Islam, untuk mendidik anak agar menjadi anak yang soleh merupakan sebuah ujian tersendiri. Ketika orang tua berhasil mendidik anak tersebut, maka balasan yang didapatkan dari Allah tentu saja sangat besar dan pahalanya juga tinggi.. Jika orang tua sabar dan ihklas mendidik anak perempuan tersebut, maka Allah akan membri balasan tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat kelak.  2. Doa Dari Anak Perempuan Yang Shaleh  Salah satu doa yang dapat menyelamatkan orang tua di akhirat kelak merupakaan doa yang dipanjatkan oleh anak shaleh. Keutamaan mendidik anak perempuan tersebut tentu saja menjadi investasi berharg bagi orang tua. Doa dari anak shaleh dapat menjadi hadiah besar bagi orang tua, sebab kebahagiaan yang diterima tidak hanya ada di dunia tertapi juga nanti di akhirat.  3. Mendidik Calon Istri Bagi Suami  Sejatinya, orang tua mendidik anak perempuannya agar kelak bisa menjadi istri yang baik untuk suaminya. Seorang perempuan yang menjadi istri kelak memiliki tanggung jawab dan peran dalam sebuah keluarga. Oleh karena itu, sejak anak telah memiliki kesadaran dan ilmu pengetahuan yang cukup, orang tua wajib mendidik anak-anaknya. Hal tersebut dilakukan agar anak tersebut menjadi istri yang baik dan memiliki kesadaran membangun keluarga dengan benar.  Apapun karirnya, seorang wanita yang berkeluarga dan memiliki suami memiliki kewajiban untuk memberikan kebahagiaan kepada suami dan keluarganya. Hal tersebutlah keutamaan mendidik anak perempuan yang perlu diketahui oleh para orang tua, agar tidak salah dalam mendidik anak perempuannya. Apalagi mendidik anak perempuan juga memberikan manfaat yang baik untuk orang tua.  4. mendidik Calon Ibu Untuk Keluarga Selain mendidik sebagai seorang istri, orang tua juga mendidik anak perempuan untuk menjadi seorang ibu. Tumbuh kembang seorang anak nantinya tidak lepas dari peranan ibu dalam keluarga. Perempuan harus mengetahui bagaimana pola asuh yang akan dia berikan nantinya kepada sang anak. Sebab pola asuh yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya, nantinya juga akan ia diberlakukan untuk anaknya.  5. Mendidik Calon Pembangun Ummat Seorang perempuan tidak hanya bertanggungjawab terhadap suami dan keluarganya. Tetapi juga memiliki tugas untuk memberikan manfaat kepada ummat dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Sebagai orang tua, keutamaan mendidik anak perempuan sangat penting agar anak memiliki kesadaran dan keahlian agar bisa menjadi pembangun ummat dimanapun dia berada.  6. Mendidik Anak Perempuan Menjadi Dirinya Sendiri Orang tua memiliki kewajiban untuk selalu memberikan contoh yang baik bagi anaknya, terutama bagi anak perempuan. Sebab, anak perempuan juga memiliki tanggung jawab sendiri terhadap dirinya. Contohnya saja kewajiban menutup aurat, menghindari pergaulan bebas dan perzinahan. Orang tua wajib mendidik anak tersebut agar memiliki kesadaran untuk menjaga dirinya sendiri.  Dalam agama Islam, keutamaan yang didapatkan orang tua dari mendidik anak perempuan tentu saja sangat banyak. Selain orang tua, keutamaan tersebut juga didapatkan oleh anak perempuan itu sendiri. Perempuan memiliki fungsi yang strategis bagi sebuah negara. Hal tersebut sesuai yang telah disampaikan oleh Rasulullah bahwa bila perempuannya baik, maka akan baik pula bangsanya.. Siapa yang tahu tentang kisah yang sangat mengharukan tentang Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail. Terlepas dari peristiwa Qurban yang diterima oleh Ismail, peristiwa tersebut bisa menjadi bukti bahwa Nabi Ibrahim As berhasil mendidik buah hatinya menjadi anak yang soleh.    Tentu ada hal baik yang diterapkan dan diajarkannya kepada sang anak. Yang pertama tentu adalah Doa.   Semasa sang istri sedang mengandung, Ibrahim sudah sering berdoa untuk dikaruniai anak yang shaleh. Seperti yang ada dalam QS. As-Saffat Ayat 100, Dia berdoa kepada Allah, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk golongan orang yang saleh dan taat menjalankan perintah-Mu dan membela agama-Mu.”   Beliau lebih mengutamakan keshalehan daripada yang lainnya. Hal utama sudah terbukti dengan bagaimana cara Nabi Ibrahim memilih istrinya. Sebagaimana diketahui, Ismail lahir dari buah pernikahan Ibrahim dengan Siti Hajar, seorang budak.   Walaupun demikian seorang budak, yang juga tak cantik apalagi kaya, tapi Siti Hajar adalah hamba yang beriman, berhati mulia, dan berakhlak terpuji. “Memilih istri yang salehah merupakan prasyarat untuk melahirkan anak yang saleh. Sebab, istri akan menjadi madrasah pertama (al-ummu madrasah) bagi anak-anaknya,”.   Dengan senantiasa berdoa, ini juga akan menjadi kebiasaan sang anak, sekiranya mereka juga akan paham bahwa mendidik anak tidak bisa dengan usaha belaka, tetapi juga butuh kepasrahan jiwa memohon pertolongan Allah SWT.   Selanjutnya, pastikan kita sebagai orangtua menjadi teladan bagi anak kita sendiri. Menurut beberapa sumber mengatakan bahwa kunci utama keberhasilan Nabi Ibrahim dalam mendidik anaknya adalah dengan metode keteladanan. Hal ini juga ada dalam Al-Quran terdapat dua ayat yang menjelaskan bahwa Ibrahim adalah uswatun hasanah (QS al-Mumtahanah [60]: 4 dan 6) bagi umatnya, dan juga termasuk bagi anak-anaknya.   Dalam dunia psikologi juga membuktikan bahwasanya sang anak cenderung pasti akan menirukan apa yang dilakukan orangtuanya. Ini adalah sifat alamiah yaitu imititatif selama proses perkembangannya. Jadi sebaiknya kita juga memberikan cerminan soal keimanan, ketaatan beribadah, sikap, maupun perilaku sehari-hari.   Hal lain yang perlu diperhatikan adalah lingkungan pergaulan. Kita harus memastikan bahwa anak berada dilingkungan yang juga baik dalam bersikap karena pasti akan mempengaruhi mental dan perkembangannya. Disini kita harus bisa menjalin komunikasi yang intens perihal apa yang dibutuhkannya dengan apa yang harus dilakukan dengan suasana lingkungan yang bebas. Di era saat ini pastikan kita memilih lingkungan sekolah atau pendidikan yang juga mendukung proses perkembangan anak ke arah yang positif. Tetap libatkan sang anak dalam menentukan pilihannya, dan juga saat beribadah. Hal ini yakin akan menjadi pondasi sang anak bisa menjadi pemimpin yang bijaksana, baik penuturan dan lisannya, akhlak dan akalnya.
Siapa yang tahu tentang kisah yang sangat mengharukan tentang Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail. Terlepas dari peristiwa Qurban yang diterima oleh Ismail, peristiwa tersebut bisa menjadi bukti bahwa Nabi Ibrahim As berhasil mendidik buah hatinya menjadi anak yang soleh. 
 
Tentu ada hal baik yang diterapkan dan diajarkannya kepada sang anak. Yang pertama tentu adalah Doa.
 
Semasa sang istri sedang mengandung, Ibrahim sudah sering berdoa untuk dikaruniai anak yang shaleh. Seperti yang ada dalam QS. As-Saffat Ayat 100, Dia berdoa kepada Allah, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk golongan orang yang saleh dan taat menjalankan perintah-Mu dan membela agama-Mu.”
 
Beliau lebih mengutamakan keshalehan daripada yang lainnya. Hal utama sudah terbukti dengan bagaimana cara Nabi Ibrahim memilih istrinya. Sebagaimana diketahui, Ismail lahir dari buah pernikahan Ibrahim dengan Siti Hajar, seorang budak.
 
Walaupun demikian seorang budak, yang juga tak cantik apalagi kaya, tapi Siti Hajar adalah hamba yang beriman, berhati mulia, dan berakhlak terpuji. “Memilih istri yang salehah merupakan prasyarat untuk melahirkan anak yang saleh. Sebab, istri akan menjadi madrasah pertama (al-ummu madrasah) bagi anak-anaknya,”.
 
Dengan senantiasa berdoa, ini juga akan menjadi kebiasaan sang anak, sekiranya mereka juga akan paham bahwa mendidik anak tidak bisa dengan usaha belaka, tetapi juga butuh kepasrahan jiwa memohon pertolongan Allah SWT.
 
Selanjutnya, pastikan kita sebagai orangtua menjadi teladan bagi anak kita sendiri. Menurut beberapa sumber mengatakan bahwa kunci utama keberhasilan Nabi Ibrahim dalam mendidik anaknya adalah dengan metode keteladanan. Hal ini juga ada dalam Al-Quran terdapat dua ayat yang menjelaskan bahwa Ibrahim adalah uswatun hasanah (QS al-Mumtahanah [60]: 4 dan 6) bagi umatnya, dan juga termasuk bagi anak-anaknya.
 
Dalam dunia psikologi juga membuktikan bahwasanya sang anak cenderung pasti akan menirukan apa yang dilakukan orangtuanya. Ini adalah sifat alamiah yaitu imititatif selama proses perkembangannya. Jadi sebaiknya kita juga memberikan cerminan soal keimanan, ketaatan beribadah, sikap, maupun perilaku sehari-hari.
 
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah lingkungan pergaulan. Kita harus memastikan bahwa anak berada dilingkungan yang juga baik dalam bersikap karena pasti akan mempengaruhi mental dan perkembangannya. Disini kita harus bisa menjalin komunikasi yang intens perihal apa yang dibutuhkannya dengan apa yang harus dilakukan dengan suasana lingkungan yang bebas. Di era saat ini pastikan kita memilih lingkungan sekolah atau pendidikan yang juga mendukung proses perkembangan anak ke arah yang positif. Tetap libatkan sang anak dalam menentukan pilihannya, dan juga saat beribadah. Hal ini yakin akan menjadi pondasi sang anak bisa menjadi pemimpin yang bijaksana, baik penuturan dan lisannya, akhlak dan akalnya.

Referensi : Meneladani Cara Mendidik Anak Seperti Nabi Ibrahim