Jumat, 16 September 2022

PENDIDIKAN ANAK DIMULAI SEJAK MEMILIH PASANGAN HIDUP

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti menekankan pentingnya pendidikan anak sejak dini sebagai pondasi yang kokoh untuk membangun generasi sehat dan kuat di masa depan.  Hal itu disampaikan Mu’ti ketika membuka acara Pelatihan dan Seminar Nasional Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diadakan oleh Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) di Aula Gedung Graha Wiyata Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jalan Ketintang Wiyata No15 Surabaya, Jumat (5/7/19).  Mu’ti menerangkan, PAUD di banyak negara menjadi pendidikan prioritas. Begitu pula di beberapa literatur tentang psikologi pendidikan dan perkembangan anak juga sangat ditekankan arti penting pendidikan anak sejak dini.  Ia mencontohkan salah satunya terdapat dalam buku karya Aristotle berjudul: Give Me A Child Until He Is 7 Year (Beri Aku Seorang Snak sampai Berumur 7 Tahun).  “Kalau Ayunda Nasyiah membaca buku bombastis yang sifatnya ilmiah itu, isinya sangat menekankan pentingnya arti pendidikan anak usia dini. Salah satu poinnya adalah perkembangan anak di masa selanjutnya itu penentunya adalah masa 0 hingga 7 tahun,” terangnya.  Mu’ti melanjutkan, beberapa pakar pendidikan juga telah melangkah jauh dengan menyimpulkan bahwa pendidikan sejak dalam kandungan ternyata juga punya pengaruh penting bagi perkembangan anak setelah lahir. “Jadi proses pendidikan anak sudah bisa dilakukan sejak dalam kandungan,” paparnya.  Bahkan, seorang Dr Abdullah Nashih Ulwan menulis buku yang isinya menyebut pendidikan sudah dimulai sejak memilih pasangan hidup. “Jadi memilih pasangan hidup atau suami maupun istri itu bagian dari pendidikan. Kalau milih calon tidak berkualitas, maka calon anaknya juga tidak berkualitas,” jelasnya.  Nah, selorohnya, bagi kader Nasyiah yang belum menikah segera pilih calon suami berkualitas. “Jangan milih suami asal seperti saya milih istri. Saya itu milih asal cantik, agamanya baik, dan lainnya,” ungkapnya di sambut tawa kader Nasyiah.  Mu’ti menegaskan, proses pendidikan anak sejak dini adalah satu hal penting karena dengan itu bisa membimbing anak menjadi generasi sehat dan kuat di masa depan.  “Itulah pentingnya PAUD yang bisa menjadi pondasi yang kokoh bagi anak-anak menggapai masa depannya,” tandasnya Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti menekankan pentingnya pendidikan anak sejak dini sebagai pondasi yang kokoh untuk membangun generasi sehat dan kuat di masa depan. Hal itu disampaikan Mu’ti ketika membuka acara Pelatihan dan Seminar Nasional Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diadakan oleh Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) di Aula Gedung Graha Wiyata Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jalan Ketintang Wiyata No15 Surabaya, Jumat (5/7/19).  Mu’ti menerangkan, PAUD di banyak negara menjadi pendidikan prioritas. Begitu pula di beberapa literatur tentang psikologi pendidikan dan perkembangan anak juga sangat ditekankan arti penting pendidikan anak sejak dini.  Ia mencontohkan salah satunya terdapat dalam buku karya Aristotle berjudul: Give Me A Child Until He Is 7 Year (Beri Aku Seorang Snak sampai Berumur 7 Tahun).  “Kalau Ayunda Nasyiah membaca buku bombastis yang sifatnya ilmiah itu, isinya sangat menekankan pentingnya arti pendidikan anak usia dini. Salah satu poinnya adalah perkembangan anak di masa selanjutnya itu penentunya adalah masa 0 hingga 7 tahun,” terangnya.  Mu’ti melanjutkan, beberapa pakar pendidikan juga telah melangkah jauh dengan menyimpulkan bahwa pendidikan sejak dalam kandungan ternyata juga punya pengaruh penting bagi perkembangan anak setelah lahir. “Jadi proses pendidikan anak sudah bisa dilakukan sejak dalam kandungan,” paparnya.  Bahkan, seorang Dr Abdullah Nashih Ulwan menulis buku yang isinya menyebut pendidikan sudah dimulai sejak memilih pasangan hidup. “Jadi memilih pasangan hidup atau suami maupun istri itu bagian dari pendidikan. Kalau milih calon tidak berkualitas, maka calon anaknya juga tidak berkualitas,” jelasnya.  Nah, selorohnya, bagi kader Nasyiah yang belum menikah segera pilih calon suami berkualitas. “Jangan milih suami asal seperti saya milih istri. Saya itu milih asal cantik, agamanya baik, dan lainnya,” ungkapnya di sambut tawa kader Nasyiah.  Mu’ti menegaskan, proses pendidikan anak sejak dini adalah satu hal penting karena dengan itu bisa membimbing anak menjadi generasi sehat dan kuat di masa depan. “Itulah pentingnya PAUD yang bisa menjadi pondasi yang kokoh bagi anak-anak menggapai masa depannya,” tandasnya.    Referensi : PENDIDIKAN ANAK DIMULAI SEJAK MEMILIH PASANGAN HIDUP-Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti menekankan pentingnya pendidikan anak sejak dini sebagai pondasi yang kokoh untuk membangun generasi sehat dan kuat di masa depan.  Hal itu disampaikan Mu’ti ketika membuka acara Pelatihan dan Seminar Nasional Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diadakan oleh Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) di Aula Gedung Graha Wiyata Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jalan Ketintang Wiyata No15 Surabaya, Jumat (5/7/19).  Mu’ti menerangkan, PAUD di banyak negara menjadi pendidikan prioritas. Begitu pula di beberapa literatur tentang psikologi pendidikan dan perkembangan anak juga sangat ditekankan arti penting pendidikan anak sejak dini.  Ia mencontohkan salah satunya terdapat dalam buku karya Aristotle berjudul: Give Me A Child Until He Is 7 Year (Beri Aku Seorang Snak sampai Berumur 7 Tahun).  “Kalau Ayunda Nasyiah membaca buku bombastis yang sifatnya ilmiah itu, isinya sangat menekankan pentingnya arti pendidikan anak usia dini. Salah satu poinnya adalah perkembangan anak di masa selanjutnya itu penentunya adalah masa 0 hingga 7 tahun,” terangnya.  Mu’ti melanjutkan, beberapa pakar pendidikan juga telah melangkah jauh dengan menyimpulkan bahwa pendidikan sejak dalam kandungan ternyata juga punya pengaruh penting bagi perkembangan anak setelah lahir. “Jadi proses pendidikan anak sudah bisa dilakukan sejak dalam kandungan,” paparnya.  Bahkan, seorang Dr Abdullah Nashih Ulwan menulis buku yang isinya menyebut pendidikan sudah dimulai sejak memilih pasangan hidup. “Jadi memilih pasangan hidup atau suami maupun istri itu bagian dari pendidikan. Kalau milih calon tidak berkualitas, maka calon anaknya juga tidak berkualitas,” jelasnya.  Nah, selorohnya, bagi kader Nasyiah yang belum menikah segera pilih calon suami berkualitas. “Jangan milih suami asal seperti saya milih istri. Saya itu milih asal cantik, agamanya baik, dan lainnya,” ungkapnya di sambut tawa kader Nasyiah.  Mu’ti menegaskan, proses pendidikan anak sejak dini adalah satu hal penting karena dengan itu bisa membimbing anak menjadi generasi sehat dan kuat di masa depan.  “Itulah pentingnya PAUD yang bisa menjadi pondasi yang kokoh bagi anak-anak menggapai masa depannya,” tandasnya

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti menekankan pentingnya pendidikan anak sejak dini sebagai pondasi yang kokoh untuk membangun generasi sehat dan kuat di masa depan.

Hal itu disampaikan Mu’ti ketika membuka acara Pelatihan dan Seminar Nasional Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diadakan oleh Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) di Aula Gedung Graha Wiyata Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jalan Ketintang Wiyata No15 Surabaya, Jumat (5/7/19).

Mu’ti menerangkan, PAUD di banyak negara menjadi pendidikan prioritas. Begitu pula di beberapa literatur tentang psikologi pendidikan dan perkembangan anak juga sangat ditekankan arti penting pendidikan anak sejak dini.

Ia mencontohkan salah satunya terdapat dalam buku karya Aristotle berjudul: Give Me A Child Until He Is 7 Year (Beri Aku Seorang Snak sampai Berumur 7 Tahun).

“Kalau Ayunda Nasyiah membaca buku bombastis yang sifatnya ilmiah itu, isinya sangat menekankan pentingnya arti pendidikan anak usia dini. Salah satu poinnya adalah perkembangan anak di masa selanjutnya itu penentunya adalah masa 0 hingga 7 tahun,” terangnya.

Mu’ti melanjutkan, beberapa pakar pendidikan juga telah melangkah jauh dengan menyimpulkan bahwa pendidikan sejak dalam kandungan ternyata juga punya pengaruh penting bagi perkembangan anak setelah lahir. “Jadi proses pendidikan anak sudah bisa dilakukan sejak dalam kandungan,” paparnya.

Bahkan, seorang Dr Abdullah Nashih Ulwan menulis buku yang isinya menyebut pendidikan sudah dimulai sejak memilih pasangan hidup. “Jadi memilih pasangan hidup atau suami maupun istri itu bagian dari pendidikan. Kalau milih calon tidak berkualitas, maka calon anaknya juga tidak berkualitas,” jelasnya.

Nah, selorohnya, bagi kader Nasyiah yang belum menikah segera pilih calon suami berkualitas. “Jangan milih suami asal seperti saya milih istri. Saya itu milih asal cantik, agamanya baik, dan lainnya,” ungkapnya di sambut tawa kader Nasyiah.

Mu’ti menegaskan, proses pendidikan anak sejak dini adalah satu hal penting karena dengan itu bisa membimbing anak menjadi generasi sehat dan kuat di masa depan. “Itulah pentingnya PAUD yang bisa menjadi pondasi yang kokoh bagi anak-anak menggapai masa depannya,” tandasnya.


Referensi : PENDIDIKAN ANAK DIMULAI SEJAK MEMILIH PASANGAN HIDUP