Pada faktanya, semua agama tidak ada yang mengizinkan bahkan menganjurkan praktik-praktik seperti itu, karena apa yang diperbuatnya selama di dunia ini akan berdampak pada timbangan amal untuk bekal di akhirat kelak. Mengkonsumsi makanan haram merupakan sebuah larangan dalam agama Islam. Dalam hal ini sahabat Sahl Radhiyallahu ‘anhu mengatakan:
“Siapa saja yang makan makanan yang haram, maka bermaksiatlah anggota tubuhnya, mau tidak mau” (al-Ghazali, Ihya ‘Ulum al-Din, jilid 2, hal. 91).Hadits ini mengartikan jika seorang umat Muslim dengan sengaja memakan makanan haram makan akan mengalir dalam darahnya, sehingga akan berdampak negatif bagi keturunan umat Muslim.
Secara tidak langsung, dampak negatif ini akan berpengaruh pada kehidupan dan sifat serta sikap bagi pengkonsumsi makanan haram atau hasil dari yang tidak dianjurkan.Pada akhirnya seorang itu bisa dengan mudahnya menempuh cara yang salah jika sudah terkontaminasi sesuatu yang tidak dianjurkan oleh Allah SWT. Salah satu cara agar terhindar dari uang haram ini yaitu dengan memastikan sumber dan hasilnya dari mana saja, serta pandai memilah jalan yang akan ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.
Mengonsumsi atau menggunakan uang haram secara disengaja bisa berdampak buruk bagi diri pribadi dan kehidupan.Uang haram berarti mencari sesuatu berupa uang dengan cara yang haram dan bertolak belakang dengan agama.Segala upaya dilakukan untuk mendapatkan uang haram ini, dan hal ini sangatlah dibenci oleh Allah SWT.Bagi mereka yang dengan sengaja mengonsumsi dan mencari uang haram dengan sengaja akan mendapatkan murka yang dahsyat dari Allah SWT.
Dalam kenyataannya, ketika seseorang berniat mencari uang haram, maka segala cara apapun akan dijalani, dengan tujuan agar mendapatkan apa yang ia kehendaki dengan cepat.Tidak hanya merusak diri sendiri, dampak dari mengkonsumsi uang haram ini akan berimbas kepada keluarga dan lingkungan juga. Namun, di zaman sekarang masih banyak yang tidak bisa memilih jalan mana yang benar demi mencapai suatu tujuan tertentu.