Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Imam Ahmad berkata, “Kami diberi tahu Abu Mu’awiyah, kami diberi tahu al-A’masy, dari Salman bin Maisarah, dari Thariq bin Syihab, ia me-marfu’kannya, bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang masuk surga disebabkan seekor lalat dan seorang lainnya masuk neraka disebabkan seekor lalat.”
“Bagaimana itu bisa terjadi, wahai Rasulullah?” tanya para sahabat. Beliau kemudian menjelaskan, “Ada dua orang yang melewati suatu kaum yang menyembah patung, sementara tidak ada seorang pun yang boleh melewatinya, melainkan harus mempersembahkan sesuatu. Kaum tadi berkata kepada salah seorang dari keduanya, ‘Berqurbanlah dengan sesuatu’.
Ia menjawab, ‘Aku tidak memiliki sesuatu pun’. ‘Berqurbanlah walaupun hanya dengan seekor lalat’. Orang itu lalu berqurban dengan seekor lalat dan mereka pun membiarkannya meneruskan perjalanan. Karena itulah ia masuk neraka.
Selanjutnya, kaum itu berkata kepada orang kedua, ‘Berqurbanlah dengan sesuatu’. ‘Aku tidak mau berqurban dengan sesuatu untuk siapa pun juga selain Allah’, jawabnya. Mereka lantas memenggal lehernya, dan ia pun masuk surga.”