This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Senin, 16 Juli 2012

Piagam Penghargaan Kepada Peserta Didik yang Berprestasi SMK Muhammadiyah 3 Surakarta

Piagam Penghargaan Kepada Peserta Didik yang Berprestasi SMK Muhammadiyah 3 Surakarta antara lain adalah sebagai berikut ini : 

Kelas XI TKJ.B SMK Muhammadiyah 3 Surakarta :
David Adi Saputra
Anggraini Susilowati
Irvan Febrianto

Sertifikat Penghargaan Juara kelas SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Design by Heri Syaifudin
 
Kelas XII TKJ.A SMK Muhammadiyah 3 Surakarta :
KUNTA TUTUR ADI SAPTO.2247
WAKHID JAMALUDIN. 2260
DZIKY RIDHWANULLAH. 2237

Dan seterusnya…. Lain kali aja…….

Senin, 09 Juli 2012

HADILA IS THE BEST MATIVATOR FOR ME

Hadila sahabat setia menuju taqwa - Resah, Gelisah, Gundah, Gulana dalam bahasa anak muda sering dikatakan dengan “Galaw” dalam islam sering di pandang dengan ujian, Ujian dari sang pencipta Allah SWT, Untuk mematangkan hambanya dalam menjalankan perintahnya dan menjauhi laranganya.  Namun kebanyakan manusia tidak mengerti dan bahkan mengeluh dan sering mengeluh puncaknya curhat kepada teman, dan teman yang di ajak curhat justru tidak dapat menyembunyikan/menjaga rahasia pribadi seseoorang, justru malah menambah masalah bagi orang yang galaw tersebut, karena menjadi bahan pembicaran banyak orang di kantor. Dan jika orang tersebut pendendam dan pemarah justru mengakibatkan perselisikan teman ketidak cocokan antara teman kantor, bahkan sudah terbentuk kubu-kubu yang sudah bertentangan kubu satu dengan kubu yang lainnya.
HADILA IS THE BEST MATIVATOR FOR ME
Ternyata semuanya itu kuncinya hanya Sabar, setelah saya berdo’a kepada allah dan allah menjawabnya …
Saya mulanya hanya ingin terkadang mengisi waktu luang dengan membaca majalah tentang motivator atau artikel yang bermanfaat untuk saya. Dan tanpa proses seorang temen menyarankan untuk membeli majalah HADILA yang terbit 1 bulan sekali dan sudah di antar ke kantor lewat perantara teman kantor saya d tata usaha, dengan membeli majalah HADILA berarti sudah membantu orang duafa, orang miskin, membantu anak yatim piatu yang berprestasi untuk program SMK IT di solo di bawah naungan yayasan “SOLO Peduli” saya dapat banyak sekali ilmu di majalah HADILA tersebut, yang paling saya suka adalah artikel tentang motifasi/motifator dan tentang Bisnis karena bisnis memerlukan kesabaran dan amat sangat sabar, karena tipikal saya orang yang tidak sabaran dalam bahasa jawanya “grusa-grusu” dan terkesan tergesa-gesa.

Hadila Edisi 61 Juli 2012 yang berjudul “ Mengalahkan Diri Sendiri” isi dari majalah tersebut sangat bagus dan mengena pada kehidupan keseharian saya. Alhamdulillah setelah membaca majalah hadila tersebut hati saya menjadi tenang merasa lebih siap menghadapi ujian dan cobaan apa-pun halangan rintangan yang akan dilalui nanti terasa ringan sekali. Mungkin ini adalah berkah dan rahmat dari Allah SWT bagi saya karena saya dulu niatnya pertama adalah membantu sesama dengan mengeluarkan uang 10 ribu/bulan  saja, secara otomatis 5 ribu untuk produksi majalahnya dan 5 ribu untuk membantu sesama orang yang membutuhkan uluran tangan dari kita. Seperti anak-anak yatim dan piatu, anak putus sekolah, orang fakir dan  miskin, anak-anak jalanan dan untuk membantu minimal dapat  meringankan  orang yang sangat membutuhkan uluran tangan kita.

Didalam majalah HADILA tersebut Edisi 61 Juli 2012 yang berjudul “ Mengalahkan Diri Sendiri” halaman 14 yang berjudul kisah Wortel, Telur dan Kopi. Akan saya ceritakan ulang kembali dan semoga bermanfaat bagi sesama.

Ada seorang anak yang mengeluh kepada ayahnya mengenai kehidupannya yang terasa pelit, pahit dan begitu berat bagi dirinya, karena banyak ujian dan cobaan yang selalu diberikan oleh Allah kepada dirinya dan dia merasa allah itu tidak adil menurutnya. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi di akan melangkah dalam menghadapi pelit dan pahitnya ujian tersebut, bahkan dia hampir putus asa dan hampir menyerah, karena dia sudah berjuang, sepertinya dia selesai satu masalah timbul masalah baru baginya dan begitu seterusnya dan kapan ??? hari,  bulan, tahun tidak ada masalah??kapan akan berhenti dan berganti dengan kebahagia’an ...Maka anak itupun mengelukannya kepada ayahnya dengan lemas dan lesu…

Ayahnya seorang koki atau juru masak, ayahnya sudah mendengarkan keluhan anaknya tersebut dari tadi dan ayahnya belum mengeluarkan kata apapun kepada nakanya tentang keluhanya tersebut…ayahnya justru mengajak anakanya ke dapur. Dia mengisi 3 panci dengan air dan menarunya di atas api kompor yang sudah di siapkan. Setelah air di 3 panci tersebut mendidih ayahnya menyuruh anakanya untuk menaruh wortel, telur dan kopi di tiga panci yang sudah mendidih di masing-masing 3 panci yang berbeda tersebut. Ayahnya  membiarkan wortel, kopi dan telurnya  mendidih tanpa berkata-kata, sang anakpun semakin tidak mengerti apa yang dikerjakan dan yang akan di jelaskan ayahnya kepada dirinya…

Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api, dia menyisihkan wortel, telur dan kopi ke mangkuk masing-masing, kemudian sang ayah bertanya kepada anaknya, “Naka apa yang kamu lihat, Nak??” “jelas wortel, telur dan kopi pak” jawap si anak. Sang ayah mengajaknya mendekat dan memintanya dan merasakan wortel itu, dia melakukannya dan merasakannya, bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, dia mendapati telur rebus yang mengeras. Terakhir, Ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi dengan aromanya yang khas.


Setelah itu, si anak bertanya, “Apa artinya dari semua ini ta, pak??” Ayahnya menerangkan bahwa, ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, akan tetapi masing-masing mengalami reaksi yang berbeda. Wortel sebelum di rebus kuat, keras dan sukar di patahkan. Tetapi setelah di rebus wortel menjadi lembut dan lunak.  Telur sebelum di rebus mudah pecah, cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah di rebus isinya menjadi keras dan enak dimakan. Bubuk kopi juga mengalami perubahan yang unik. Setelah berada dalam rebusan air, bubuk kopi merubah kopi tersebut menjadi khas dan harum dan nikmat diminum.

Sang ayah berkata kepada anaknya, “ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau akan menghadapinya?? Apakah kamu wortel, apakah kamu telur, apakah kamu kopi?? Apakah kamu wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya kesulitan, kamu menyelah, menjadi lunak, dan kehilangan kekuatanmu. Atau kamu adalah telur?? yang awalnya memiliki hat lembut? Jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, kesulitan, perceraian, atau PHK/Pemecatan kerja atau kontrak kerja habis maka hatimu menjadi keras dan kaku.  Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa yang kaku?? Ataukan kamu adalah bubuk kopi?? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasa yang maxsimal pada suhu 100 derajat celcius. Ketika air mencapai suhu semakin panas maka rasa kopi semakin nikmat.”

Si Anak pun diam sejenak merenungankan ujian yang diberikan Allah kepada dirinya tak lain adalah untuk mematangkan dirinya untuk mencapai yang akan di cita-citakan dan yang di impikan pastinya lebih kuat tahan banting dari segala cobaan, “allah tidak menguji suatu kaum melainkan menurut kemampuannya sendiri”   sang ayahpun melanjutkan perkataanya, “jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaa yang ada disekitarmu menjadi lebih baik.

Si anakpun lega dan akhirnya tersenyum. Pagi itu dia mendapatkan pelajaran berharga dari ayahnya dengan contoh wortel, telur dan kopi. Dengan penuh suka cita si anak memeluk ayahnya yang telah member motifasi kepadanya.


Di kutip dari majalah HADILA (sahabat setia menuju takwa)
Auditor by Heri Syaifudin, S.Kom

Kamis, 05 Juli 2012

Presentasi Kuliah Akta 4 (Bu Suci)

Nama Dosen : Suci, S.Pd, M.Pd Presentasi Kuliah Akta 4 (Bu Suci)  Kamis, 05 Juli 2012 Pukul 04 s/d Selesai
Nama Kelompok : 
1.    Asih Tri Wahyuni    6.    Novietha Fajar Nurhandayani
2.    Astri Wulansari        7.    Putri Dwi Prasuci
3.    Heri Syaifudin         8.    Rendra Yanuar Darvinda
4.    Indah Wahyuningsih    9.    Rina Astuti Wahyu Sari
5.    Mudrik Affan Iryana    10.    Rini Widyastuti



Download File Presentasinya klick disini 
Download File Cover klick disini

Rabu, 04 Juli 2012

SURAT PERNYATAAN PENGUNDURAN DIRI SEBAGAI PETUGAS STAFF HUMAS (WKS4) TAHUN 2012

SURAT PERNYATAAN PENGUNDURAN DIRI
SEBAGAI PETUGAS  STAFF HUMAS (WKS4)
TAHUN  2012

DownLoad File klick Disini
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama  :    Heri Syaifudin, S.Kom
NBM  :    1090862
Profesi    :    Guru Teknik Komputer dan Jaringan
Instansi     :    SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA
Alamat Instansi     :    JL. PROF. DR. SUPOMO, NO 51 PASAR BELING, SURAKARTA
Telp/Fax : .  (0271) 716088

Bertugas sebagai     :
1. Membantu WKS 4 (Humas)
2. Membantu Pelaksanaan Kerja Humas
3. Membantu Kabid Humas BKK
4. Membantu Pokja Prakrin

Dengan ini menyatakan Mengundurkan Diri sebagai petugas STAFF WKS4 (HUMAS) tahun 2012 dikarenakan alasan :

1.    Tidak Disiplin
2.    Kurang Kooperatif dalam organisasi
3.    Tidak bisa menyetir mobil
4.    Kurang bertanggungjawab terhadap Poksi yang diberikan WKS 4

Saya mengajukan dan merekomendasikan Tri Puspitasari TS, S.Kom sebagai pengganti Staff Humas (WKS4) SMK Muhammadiyah 3 Surakarta.
Demikian, pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dalam keadaan sadar, tanpa tekanan dari pihak manapun.

                                                  





Surakarta, 04 Juli 2012
Yang menyatakan,

                                                  

(Heri Syaifudin, S.Kom)
NBM. 1090862

Selasa, 03 Juli 2012

Peserta Didik SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Lulus 100 Persen

Seluruh siswa SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA di Kota Surakarta telah  lulus 100% Ujian Nasional tahun 2012.
Puji dan Syukur kita panjatkan kepada allah SWT yang melimpahkan rahmatnya kepada umatnya dengan kerja keras dan belajar yang giat sehingga peserta didik SMK Muhammadiyah 3 Surakarta luus 100 persen sesuai dengan planng dan harapan para pendidik dan jajaran guru keluarga besar SMK Muhammadiyah 3 Surakarta.

Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Drs, Edy Siyamto, M.Si ,  menjelaskan, target lulus seratus persen harus dilakukan secara bermartabat dan terhormat . Artinya, pelaksanaan Unas tidak boleh dikotori dengan perilaku tidak terpuji.
Menurut Sekolah SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Drs, Edy Siyamto, M.Si,  jauh sebelum Ujian nasional pihak sekolah harus mempersiapkan anak didiknya agar siap lahir dan batin dalam mengikuti ujian dengan bekerjasama dengan  SOLOCOM Sisa waktu yang tinggal beberapa hari, harus benar-benar dimanfaatkan untuk belajar  dan belajar tidak ada waktu untuk bermain, tugas pelajar harus belajar.

Alhasil almahdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT Peserta Didik SMK Muhammadiyah 3 Surakarta sudah lulus 100% dan peserta didik SMK Muh 3 Ska sudah terserat di Dunia Kerja ada yang di Kalimantan di perusaaan pertambangan batu bara dan lain-lain. Dunia kerja juga banyak yang melakukan kontark kerja dengan pihak Sekolah SMK Muhammadiyah 3 Ska, sehingga banyak siswa/siswi SMK Muh 3 Ska sudah di harapkan bekerja kendati belum lulus dari SMK Muh 3 Ska, untuk itu kompetensi SMK Muh 3 Ska sudah sangat baik dengan system managemen mutu ISO berstandart internasional.

Senin, 02 Juli 2012

Pelaksanaan Prakerin (Praktik Kerja Industri) di DU/DI SMK Muhammadiyah 3 Surakarta

Prakerin - Pelaksanaan Prakerin (Praktik Kerja Industri) di DU/DI SMK Muhammadiyah 3 Surakarta, Hari in Senin, 01 Juli 2012 pelaksanaan dan penyerahan Prakerin (Praktik Kerja Industri) di DU/DI SMK Muhammadiyah 3 Surakarta peserta didik kelas XII berjalan dengan baik dan lancar.

Pelaksannan Praktik Kerja Industri DU/DI yang sesuai dengan kompetensi peserta didik SMK Muhammadiyah 3 Surakarta menjadikan lulusan akan terserap pada dunia industri yang sekarang ini banyak menyerap tenaga profesional di bidangnya sesuai dengan kompetensi yang di miliki peserta didik. maka dari itulah SMK Muh 3 Ska sangat memperhatikan kemampuan peserta didiknya di minat dan bakatnya masing-masing degan cara onfirmasi dengan guru pembimbng prakerin ataupun dengan Pokja prakerin.

Kami para guru dan keluarga besar SMK Muhammadiyah 3 Surakarta berharap dan mendo'akan peserta didiknya dapat menyerap Ilmu danmenimba ilmu di DU/DI sebanyak mungkin untuk bekal nantinya jika lulus dari SMK Muhammadiyah 3 SUrakarta. dan semoga peserta prakerin kelas XII  mendapatkan nilai yang memuaskan dan kompetensi yang di ajarkan di DU/DI.

Minggu, 01 Juli 2012

Dreaming

-smakin tinggi pohon smakin keras angin akan menerpa, rendahnya rumput diladang, rendah pula angin berhembus....

-smakin tinggi derajat seseorang, smakin besar pula ujian dan cobaann bertubi-tubi akan di ujikan untuk menaikkan derajatnya.
-rendahnya derajat seseorang, kecil pula ujian yang diberikan.


-kepingin jadi rumput yang selalu di injak-injak orang??? atau menjadi pohon kelapa yang tinggi menjulang hingga angin menerpanya dengan kencang????...

-resah gelisah gundah gulana semoga menjadi ujian dan cobaaan yang akan menganggkat derajatmu didunia&akherat....

-jadilah anak penerus bangsa yang kuat, tangguh tahan banting yang dapat mengharumkan agama, bangsa dan negaramu...

-sekarang kau miskin, maka berbahagialah... pilihanmu adalah menjadi sukses dan kaya raya.. yang akan berguna bagi orang lain, krn kau sudah merasakan kesulitan, kepahitan, kemiskinan yang diujikan kepadamu.... nanti jika kau kaya raya hatimu akan inggat untuk orang yang membutuhkan, krn kau dahulunya juga miskin dan tak punya apa-apa.


-jadilah orang yang slalu memberi dan jangan takut untuk memberi. ingatlah matematika dalam versi ISLAM memberi 1 dan di lipat gandakan menjadi 700 kali lipat. so??? siapa takut.



.:: a dreaming ::.
by  Heri Syaifudin

Sabtu, 30 Juni 2012

Daftar Nama Peserta Prakerin di DU/DI SMK Muhammadiyah 3 Surakarta

Daftar Nama Peserta Prakerin di DU/DI SMK Muhammadiyah 3 Surakarta yang di bimbing Bp. Heri Syaifudin sbb ; Budi Setiawan XII TKJ B (Seven Computer), Irwan Pratama, Muh Ronny Darma dan Bagas Rusmato XII TKJB (Lembaga Pendidikan SOLOCOM), Jeffry Edo Sanjaya, Hafid Sutarto.

Selasa, 26 Juni 2012

Juara Harapan I dalam Lomba ELECTRONIC APPLICATION TINGKAT NASIONAL 2012 SISWA SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

Juara Harapan I dalam Lomba ELECTRONIC APPLICATION TINGKAT NASIONAL 2012 SISWA SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA (WAHYU HARI NUGROHO) PESERTA DIDIK KELAS XI. Setelah memengangkan Lomba Electronic Applications di tingkat Provinsi jawa tengah Wahyu Hari Nugroho mendapatkan kesempatan untuk mewakili Provinsi Jateng alhasil dengan bimbingan Guru-guru SMK Muhammadiyah 3 Surakarta yang berkompeten di bidanganya khususnya belau Bp. Anwar Syaifudin, ST peserta didik SMK Muh 3 Ska dapat memperoleh juara Harapan 1 di Tingkat Nasional.

Hal ini membankan bagi SMK Muhammadiyah 3 Surakarta, walaupun sekolah swasta namun kompetensi dan kemauan, etos kerja yang baik dapat menghantarkan peserta didiknya untuk mewakilli Prov Jateng tak kalah penting adalah guru pembimbing yang berkompeten di bidangnya. Sekolah yang berstandart ISO dan berani bersaing dengan sekolah sekolah Negeri yag lainya menjadikan SMK Muhammadiyah 3 SUrakarta menjadi Maju dengan semboyan SMK Bisa...!!!!
Wahyu Hari Nugroho (No 2 dari kiri) Juara Harapan 1 tingkat Prov Jateng  Electronic Applications

Semoga SMK Muhammadiyah 3 Surakarta dapat lebih maju dan lebih baik dari tahun-ke tahun sesuai tuntutan perkembangan dunia industri yang sekarang ini akan menseleksi peserta didik yang berkompeten. kami keluarga besar SMK Muhammadiyah 3 Surakarta bangga dengan peserta didik yang mengharumkan dan membawa Nama SMK ke LKS Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional bergensi tersebut.

Persiapan Akreditas Prodi TKJ SMK Muhammadiyah 3 Surakarta

SMK Muhammadiyah 3 Surakarta akan melaksanakan akreditasi jurusan / Program Studi Teknik Komputer & Jaringan, pada tanggal 23-24 juli 2012 di Uji Oleh asssesor dari kota karanganyar Drs. Sugiarso,HS, M.Pd dan Drs. Wahyudi, MT.

Semoga Program Studi TKJ (teknik komputer dan jaringan) SMK Muhammadiyah 3 Surakarta mendapatkan Akreditasi "A" sesuai dengan Harapan dan usaha yang dilakukan oleh Guru-guru dan jararan keluarga besar SMK Muh 3 Surakarta.

Para guru dan karyawan mempersiapakan segala sesuatunya untuk keperluan akreditasi tersebut sehingga SMK Muh 3 Ska tidak menggabung di SMK Negeri 2 Ska teperti tahun sebelumnya, sehingga dana yang dikeluarkan untuk ujian UKK (UJIAN KOMPETENSI KEJURUAN) sangat membengkak dan banyak mengeleuarkan dana untuk pelaksanaann Ujian Gabungan Tersebut. dengan adanyaa akreditasi Jurusan Program Studi TKJ (teknik komputer dan jaringan) dapat mengurangi pengeluaran dari Pihak Sekolah SMK Muh 3 Ska.

Program Studi Teknik Komputer & jaringan di SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Sudah berdiri Sejak 3 tahun yang lalu dan sudah meluluskan 1 kali pada tahun ini. Semoga SMK Muhammadiyah 3 Surakarta dapat berkembang dengan Baik dan pesat ...... Semoga dapat menjadi Suri tauladan dan menjadi Juara di kota surakarta serta dapat di kenal oleh masyarakat sekitarnya, mendidik siswa dan siswinya berbudi pekerti luhur, akhak mulai, trampil, cerdas dan kompetitif di dunia kerja.... amin..... amin... menjadi do'a kita bersama!!!!

Sabtu, 16 Juni 2012

REMIDI - Jadwal Pelaksanaan remidiasi Mata Pelajaran Menginstallasi WAN dan Mapel Menginstallasi Sistem Operasi Berbasis Jaringan SMK Muh 3 Solo

REMIDI - Jadwal Pelaksanaan remidiasi Mata Pelajaran Menginstallasi WAN dan Mapel Menginstallasi Sistem Operasi Berbasis Jaringan dilaksanakan Pada tanggal 16 sampai dengan 19 Juni 2012 JAM 08.00 - 12.00  di SMK Muhammadiyah 3 Surakarta, Menghubungi guru mapel Masing-masing.

REMIDI INSTALL WAN XI TKJ A

1.    Bagus Nur Huda
2.    Bagus Suryo
3.    Hafid Sutarto
4.    Janur Putra
5.    Jeffry Edo S.
6.    Joni
REMIDI SO JAR  XI TKJ A
1.    Bagus Nur Huda
2.    Bagus Suryo
3.    Hafid Sutarto
4.    Jeffry Edo S.
5.    Joni


REMIDI INSTAL WAN   XI TKJ A
1.    David Wuryadi
2.    Abdullah Helmi
3.    Krisna
4.    Bagir
5.    Ferro E.
6.    Danu

REMIDI SO JAR  XI TKJ B
1.    David Wuryadi
2.    Abdullah Helmi
3.    Irwan Pratama
4.    Krisna
5.    Bagir
6.    Ferro E.
7.    Danu
8.    Gustav



ttd Guru Mapel
Heri Syaifudin

Kamis, 14 Juni 2012

Mapel : Melakukan Instalasi Sistem Operasi berbasis GUI dan CLI

 Mapel : Melakukan Instalasi Sistem Operasi berbasis GUI dan CLI

1.    Sistem operasi harus dibangun sehingga memungkinkan dan memudahkan  pengembangan, pengujian serta pengajuan sistem yang baru, artinya ....
a.    kenyamanan
b.    berevolusi
c.    efisien    d.    kehandalan
e.    familier
2.    Untuk melihat list direktori pada Linux berbasis Command line adalah ....
a.    ls
b.    ls -l
c.    ls -a    d.    pwd
e.    mv
3.    Memindahkan file atau merubah nama file dengan perintah ….
a.    ls
b.    ls -l
c.    ls -a    d.    pwd
e.    mv
4.    Menampilkan nama computer dengan perintah ….
a.    Who
b.    clear
c.    cat    d.    pwd
e.    hostname
5.    Perintah untuk merestart komputer atau PC adalah ....
a.    man
b.    clear
c.    info    d.    reboot
e.    poweroof
6.    Perintah untuk menambah pengguna user baru adalah ....
a.    man
b.    adduser
c.    info    d.    reboot
e.    poweroff
7.    Perintah melihat sudah berapa lama komputer dinyalakan adalah ….
a.    man
b.    adduser
c.    uptime    d.    reboot
e.    poweroof
8.    Perintah untuk Menghapus direktori yang telah kosong adalah ....
a.    Init 0
b.    ls -l
c.    ls -a    d.    rmdir
e.    rm -r
9.    Dapat menjalankan perintah secara bersamaan dan akses perangkat keras secara bersamaan adalah pengertian dari ….
a.    Multiuser
b.    Multitasking
c.    shared memory    d.    memory maya
e.    swap
10.    Kelebihan utama dari Java yang dapat dijalankan di beberapa platform /sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis sekali, jalankan di mana saja adalah pengertian dari ….
a.    Multiuser
b.    Multitasking
c.    Shared memory    d.    Multipaltform
e.    Swap
11.    Yang dimaksud dengan multisession dibawah ini yang tepat adalah ....
a.    Tidak dapat dirubah sourcode-nya
b.    Tidak dapat ditambah kan fitur
c.    Dapat ditambahkan fitur yang baru    d.    Lebih dari satu file
e.    Banyak  file
12.    Berikut ini yang termasuk Sistem operasi linux adalah, Kecuali ....
a.    Blank’On
b.    Ubuntu Server
c.    XP Sersir pack 2    d.    Mandriva
e.    Kubuntu
13.    Meng-uncompress sebuah file zip (*.gz" or *.z) dengan menggunakan gzip (juga zip atau compress) jika anda menginginkan mengompress file dengan perintah .....
a.    tar -zxvf file.tar.gz
b.    bunzip2 filename.bz2
c.    gunzip filename.gz    d.    find / -name "filename
e.    tar -xvf filename.tar
14.    Melihat file html atau browse ke net dengan text mode, dimana gambar/image tidak dapat ditampil-kan, tapi lynx adalah suatu browser yang sangat cepat, sangat berguna bila anda hanya mengingin-kan suatu artikel tanpa image adalah dengann perintah ….
a.    lynx file.html
b.    rmdir directory
c.    locate filename    d.    pwd directory
e.    mv files
15.    Menghapus file, direktori dan subdirektorinya adalah dengan perintah …..
a.    lynx file.html
b.    rmdir directory
c.    locate filename    d.    rm -r files
e.    mv files

Download Soal-Soal Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) SMK Muhammadiyah 3 Solo Tahun 2012 Semester Genap Menginstal Wan

Download Soal-Soal Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) SMK Muhammadiyah 3 Solo Tahun 2012 Semester Genap. 
Download UKK Ulangan Kenaikan Kelas Menginstalasi WAN / Instal Wan  : 

Download Soal-Soal Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) SMK Muhammadiyah 3 Solo Tahun 2012 Semester Genap mata pelajaran Menginstallasi Sistem Operasi berbasis Jaringan

Download Soal-Soal Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) SMK Muhammadiyah 3 Solo Tahun 2012 Semester Genap mata pelajaran Menginstallasi Sistem Operasi berbasis Jaringan
Download UKK Ulangan Kenaikan Kelas Menginstalasi WAN / Instal Wan  : 

Selasa, 22 Mei 2012

Rapat Koordinasi Pelaksanaan Ulangan Kenaikan Kelas Tahun Pelajaran 2011/2012

Rapat Koordinasi Pelaksanaan (UKK) Ulangan Kenaikan Kelas Tahun Pelajaran 2011/2012. Kamis 24 Mei 2012, Pukul 09.00 WIB Di SMK Muhammadiyah 3 Surakarta. Demikian Informasinya Bapak/Ibu guru semoga menjadikan informasi, terimakasih

Sabtu, 19 Mei 2012

PESERTA DIDIK SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA YANG IKUT TEST PT. AHM

PESERTA DIDIK SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA YANG IKUT TEST PT. AHM (Astra Honda Motor) adalah ; daftar nomor urut  dan nama peserta didik  sebagai berikut ini :

No.Urut | Nama Peserta :

425 ALIM SUJADI
426 BAGUS WAHYU SETIAWAN
427 KUKUH INDRA WIGUNA
428 MUSTOFA ARIFIN T.N.
429 MUHAMMAD PUTRA SANDI
430 RIZKI SUKMA PUTRA
431 ONY ANGGIT NUGROHO
432 TOTOK BUDIHONO
433 YOGA APRIANA H.
434 YOGA AMBARWANTO
435 YOGA TRI UTOMO






 JADWAL PELAKSANAAN TES                          
HARI PERTAMA SENIN, 21 MEI 2012 :        WAKTU        PESERTA          
        GELOMBANG 1     PUKUL 7.30 - 12.00        NO URUT 1 - 400          
        GELOMBANG 2     PUKUL 12.30 - 17.00        NO. URUT 401 - 800          
                              
                              
HARI KEDUA SELASA, 22 MEI 2012 :        WAKTU        PESERTA          
        GELOMBANG 3     PUKUL 7.30 - 12.00        NO URUT 801 - 1200          
        GELOMBANG 4     PUKUL 12.30 - 17.00        NO. URUT 1201 -1608          
                              






TTD BKK SMK Muh 3 Ska

Drs. Henry Boediono

Pengajian rutin Keluarga besar SMK Muhammadiyah 3 Surakarta

Hari ini Sabtu tanggal 19 Mei 2012 Undangan Pengajian Rutin di rumah Bp. Katino Alamat Rumah : Jetis RT : 04/10 Makamhaji, Kartosuro, Sukoharjo (Tata Usaha keluarga Besar SMK Muhammadiyah 3 Surakarta) undangan pukul 12.30 WIB (Siang) keluarga besar SMK Muhammadiyah 3 Surakarta, Semoga dengan adanya pengajian rutin setiap satu bulan sekali dapat menjalin silaturohmi dan kekeluargaan menjadi lebih baik.

Rabu, 16 Mei 2012

Ujian Praktik PAI (Pendidikan Agama Islam) Kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Surakarta

Hari ini Rabu, 16/05/2012 Ujian Praktik PAI (Pendidikan Agama Islam) Kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Surakarta berjalan lancar dan lulus 100 % (persen). Hafalan surat-surat pendek di Uji Oleh Beliau Bapak Teguh Widodo, S.Pd dan Ujian Praktik Sholad di uji oleh Bapak Hakam Al Faruq, S.Ag, M.Ag alhamdullilah Ujian Praktik berjalan dengan baik dan lancar di masjid SMK Muhammadiyah 3 Surakarta.

Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Th. 2012/2013 Mulai 04 Juni 2012 SMK Muhammadiyah 3 Surakarta

Segera daftarkan dengan tanda bukti kelulusan dari SMP/SLPT.  Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Th. 2012/2013 Mulai 04 Juni 2012 SMK Muhammadiyah 3 Surakarta. Program Studi/Jurusan SMK Muhammadiyah 3 Surakarta adalah ; 1. Teknik Audio Video (TAV), 2. Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL),  3. Teknik Komputer Jaringan (TKJ)

WAKTU PENDAFTARAN
  • Hari / Tanggal : Senin s/d Sabtu, Juni s/d Juli 2012 (Dimulai 4 Juni 2012)
  • Jam : 08.00 s/d 12.00
  • Tempat pendaftaran : Kantor SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Jl. Prof. Dr. Supomo No.51 Telp. (0271) 716088 Pasar Beling, Surakarta

SYARAT PENDAFTARAN
  1. Calon datang sendiri.
  2. Membayar biaya pendaftaran.
  3. Menyerahkan foto copy STTB yang dilegalisir.
  4. Menyerahkan SKHUN asli SMP/MTs.
  5. Menyerahkan pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar.
  6. Mengikuti tes wawancara sikap dan kepribadian.
  7. Syarat pendaftaran di masukkan map warna hijau (TKJ), merah (TAV), kuning (TITL). Untuk pendaftar yang belum memperoleh SKHUN dan STTB dapat menggunakan surat pengumuman kelulusan dari sekolah asal


XBenner PPDB SMK Muh 3 Ska Th. 2012
Baliho PPDB (Pendaftaran Peserta Didik Baru) Tahun Pelajaran 2012/2013 Created by Heri Syaifudin



Selasa, 15 Mei 2012

Ujian Praktik PAI (Pendidikan Agama Islam) SMK Muhammadiyah 3 Surakarta

Hari ini Selasa 15 Mei 2012 Jadwal Ujian Praktik PAI (Pendidikan Agama Islam) di SMK Muhammadiyah 3 Surakarta. Rabu dan Kamis 16 - 17 Mei 2012 esuk jadwal Ujian Praktik PAI kelas XI TKJ, TITL, dan TAV SMK Muhammadiyah 3 Surakarta. 

Kompetensi yang diujikan adalah  Membaca al-Qur’an dengan baik dan benar, Menghafalkan Surat ; at – Tin atau al-Insyirah., Mempraktekkan dengan benar wudlu dan do’anya, Mempraktekkan dengan benar sholat fardlu.
Indikator  adalah Siswa dapat membaca al-Qur’an sesuai dengan menerapkan hukum bacaan “al” Syamsiyah dan “al” Komariyah, nun sukun/tanwin, qolqolah, mad dan waqaf., siswa dapat menghafalkan Surat – surat pendek, Siswa dapat berwudlu dengan benar sesuai dengan tunntunan, Siswa dapat praktek shalat fardlu dengan benar, menbaca dan menghafal  surat Ali Imron ayat 190 – 194 dengan benar sesuai tajwid, Hafalankan surat at – Tin atau al-Insyirah, mempraktekkan Wudlu dan do’anya, mempraktekkan Shalat fardlu Shubuh.
Aspek yang dinilai  Kelancaran, tartil, makhraj, fasih, tajwidKelengkapan hafalan, lancar, tartil, makhraj, fasih, tajwid, Kesesuaian rukun, ketepatan gerakan dan pelafalan do’a, Gerakan, bacaan shalat dan tumakninah

Senin, 14 Mei 2012

IMPLEMENTASI KOMPETENSI GURU DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA Diajuan untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah Psikologi Pendidikan 1 Psikologi Pendidikan 2

A.    Latar Belakang Masalah
Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memiliki karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya manusia.  Kepribadian disebut sebagai sesuatu yang abstrak, sukar dilihat secara nyata, hanya dapat diketahui lewat penampilan, tindakan, dan atau ucapan ketika menghadapi suatu persoalan.
Kepribadian mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis. Sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan cerminan dari kepribadian seseorang, selama hal tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran. Setiap perkataan, tindakan, dan tingkah laku positif akan meningkatkan citra diri dan kepribadian seseorang.
Kepribadian akan turut menentukan apakah para guru dapat disebut sebagai pendidik yang baik atau sebaliknya. Sikap dan citra negatif dan berbagai penyebabnya seharusnya dihindari oleh seorang guru. Para guru harus mencari jalan keluar atau solusi mengenai cara meningkatkan kewibawaan dan dibutuhkan anak didik dan masyarakat luas. Jangan sebaliknya.
Guru sebagai teladan bagi siswa-siswanya harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan dalam seluruh segi kehidupan. Karenanya guru harus selalu berusaha memilih dan melakukan perbuatan yang positif. Di samping itu guru juga harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai tinggi terutama yang diambil dari ajaran agama, misalnya jujur dalam perbuatan dan perkataan, tidak munafik.
Guru sebagai pendidik dan siswa sebagai anak didik dapat saja dipisahkan kedudukannya, akan tetapi mereka tidak dapat dipisahkan dalam mengembangkan diri siswa dalam mencapai cita-citanya. Disinilah kemanfaatan guru bagi orang lain atau siswa benar-benar dituntut.
Berdasar pemaparan di atas maka penulis menyusun makalah dengan judul “Implementasi Kompetensi Kepribadian Guru di Sekolah Dasar”. Penulis juga berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat kepada segenap pembaca.
B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.    Apa yang dimaksud dengan implementasi kompetensi kepribadian guru?
2.    Bagaimana implementasi kompetensi kepribadian guru di Sekolah Dasar?
3.    Bagaimana permasalahan yang muncul dari implementasi kompetensi kepribadian guru di Sekolah Dasar?
4.    Bagaimana solusi yang bisa diterapkan dalam menyelesaikan permasalahan implementasi kompetensi kepribadian di Sekolah Dasar?

IMPLEMENTASI KOMPETENSI GURU DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA Diajuan untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah Psikologi Pendidikan 1 Psikologi Pendidikan 2

A.    Latar Belakang Masalah
Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memiliki karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya manusia.  Kepribadian disebut sebagai sesuatu yang abstrak, sukar dilihat secara nyata, hanya dapat diketahui lewat penampilan, tindakan, dan atau ucapan ketika menghadapi suatu persoalan.
Kepribadian mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis. Sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan cerminan dari kepribadian seseorang, selama hal tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran. Setiap perkataan, tindakan, dan tingkah laku positif akan meningkatkan citra diri dan kepribadian seseorang.
Kepribadian akan turut menentukan apakah para guru dapat disebut sebagai pendidik yang baik atau sebaliknya. Sikap dan citra negatif dan berbagai penyebabnya seharusnya dihindari oleh seorang guru. Para guru harus mencari jalan keluar atau solusi mengenai cara meningkatkan kewibawaan dan dibutuhkan anak didik dan masyarakat luas. Jangan sebaliknya.
Guru sebagai teladan bagi siswa-siswanya harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan dalam seluruh segi kehidupan. Karenanya guru harus selalu berusaha memilih dan melakukan perbuatan yang positif. Di samping itu guru juga harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai tinggi terutama yang diambil dari ajaran agama, misalnya jujur dalam perbuatan dan perkataan, tidak munafik.
Guru sebagai pendidik dan siswa sebagai anak didik dapat saja dipisahkan kedudukannya, akan tetapi mereka tidak dapat dipisahkan dalam mengembangkan diri siswa dalam mencapai cita-citanya. Disinilah kemanfaatan guru bagi orang lain atau siswa benar-benar dituntut.
Berdasar pemaparan di atas maka penulis menyusun makalah dengan judul “Implementasi Kompetensi Kepribadian Guru di Sekolah Dasar”. Penulis juga berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat kepada segenap pembaca.
B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.    Apa yang dimaksud dengan implementasi kompetensi kepribadian guru?
2.    Bagaimana implementasi kompetensi kepribadian guru di Sekolah Dasar?
3.    Bagaimana permasalahan yang muncul dari implementasi kompetensi kepribadian guru di Sekolah Dasar?
4.    Bagaimana solusi yang bisa diterapkan dalam menyelesaikan permasalahan implementasi kompetensi kepribadian di Sekolah Dasar?











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kajian Teoritis tentang Implementasi Kompetensi Kepribadian Guru Sekolah Dasar
1.    Pengertian Implementasi
Nurdin Usman dalam bukunya, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum mengemukakan bahwa implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan” (Usman, 2002:70).
Guntur Setiawan dalam Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau pelaksanaan “Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif” (Setiawan, 2004:39).
Pengertian-pengertian yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa implementasi adalah  bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana, saling menyesuaikan dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya.
2.    Pengertian Kompetensi
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 1, Ayat 10 menyebutkan kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Sagala (2009:23) menyatakan kompetensi merupakan perpaduan dari penguasaan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan tugas/pekerjaannya.
Pengertian-pengertian tersebut menunjukkan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan.
3.    Pengertian Kepribadian
Kepribadian menurut Zakiah Daradjat disebut sebagai sesuatu yang abstrak, sukar dilihat secara nyata, hanya dapat diketahui lewat penampilan, tindakan, dan atau ucapan ketika menghadapi suatu persoalan, atau melalui atasannya saja. Kepribadian mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis. Sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan cerminan dari kepribadian seseorang, selama hal tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran. Setiap perkataan, tindakan, dan tingkah laku positif akan meningkatkan citra diri dan kepribadian seseorang.
Kajian di atas menunjukkan bahwa implementasi kompetensi kepribadian guru di Sekolah Dasar dapat diartikan sebagai pelaksanaan yang terencana dan sungguh-sungguh mengenai pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang harus dimiliki guru agar terbentuk kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.

B.    Implementasi Kompetensi Kepribadian Guru di Sekolah Dasar
Salah satu peraturan perundangan yang menyiratkan bahwa pentingnya implementasi kompetensi kepribadian guru di Sekolah Dasar adalah Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pasal 10 ayat (1) UUGD dan Pasal 28 ayat 3 PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa kompetensi guru yang dimaksud meliputi :
1.    Kompetensi pedagogik;
2.    Kompetensi kepribadian;
3.    Kompetensi profesional; dan
4.    Kompetensi sosial.
Pendidikan bukan hanya berupa transfer ilmu (pengetahuan) dari satu orang ke orang lain, tapi juga mentrasformasikan nilai-nilai ke dalam jiwa, kepribadiaan, dan struktur kesadaran manusia itu. Hasil cetak kepribadian manusia adalah hasil dari proses transformasi pengetahuan dan pendidikan yang dilakukan secara humanis.  Guru dapat mewujudkan hasil pendidikan yang diharapkan jika guru mampu memahami, memiliki dan sekaligus dapat menerapkan empat kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian dengan baik.
Mengacu kepada standar nasional pendidikan, kompetensi kepribadian guru meliputi beberapa hal yaitu :
1.    Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil, yaitu bertindak sesuai dengan norma hukum, norma sosial, bangga sebagai pendidik, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
2.    Memiliki kepribadian yang dewasa, dengan ciri-ciri menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik yang memiliki etos kerja.
3.    Memiliki kepribadian yang arif, yang ditunjukkan dengan tindakan yang bermanfaat bagi peserta didik, sekolah dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
4.    Memiliki kepribadian yang berwibawa, yaitu perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
5.    Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan, dengan menampilkan tindakan yang sesuai dengan norma religius (iman dan takwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
 Esensi kompetensi kepribadian guru bermuara ke dalam intern pribadi guru. Kompetensi pedagogik, profesional dan sosial yang dimiliki seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran, pada akhirnya akan lebih banyak ditentukan oleh kompetensi kepribadian yang dimilikinya. Tampilan kepribadian guru akan lebih banyak mempengaruhi minat dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Guru sebagai ujung tombak tenaga kependidikan belum sepenuhnya menerapkan semua kompetensi yang dimilikinya, terutama kompetensi kepribadian untuk mendidik dalam arti yang sebenarnya. Oleh karena itu perlu satu upaya strategis yaitu dengan membangun paradigma pendidikan yang berwawasan kemanusiaan. Dengan pendidikan yang memiliki model seperti ini maka diharapkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepribadian yang santun serta akhlak mulia dapat terwujud dengan baik.
Tugas seorang guru tidak hanya mengajar saja melainkan juga mendidik. Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran agar peserta didiknya dapat menguasai materi pelajaran, kemudian memperoleh nilai yang baik. Tetapi realita yang saat ini terjadi bahwa sebagian besar tujuan dari tugas guru adalah kelulusan para peserta didiknya sebagai suatu harga mati, karena hasil akhir di sini menjadi pertaruhan yang akan membawa prestasi bagi sekolah yang meluluskan dengan hasil sempurna.
Sudah seharusnya nilai sempurna dari penguasaan materi pelajaran bukanlah satu-satunya tujuan, masih ada hal yang lebih penting yaitu proses pendewasaan yang membantu peserta didik menemukan sebuah makna dari suatu materi pelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, memiliki kepribadian yang baik, santun dan berbudi, hal inilah yang merupakan sesuatu inti dari tugas guru dalam mendidik.

C.    Hakikat Kompetensi Guru
Apa yang dimaksud dengan kompetensi itu ? Moqvist (2003) mengemukakan bahwa “competency has been defined in the light of actual circumstances relating to the individual and work. Sementara itu, dari Trainning Agency sebagaimana disampaikan  Holmes (1992) dalam Moqvist (2003) menyebutkan bahwa : ” A competence is a description of something which a person who works in a given occupational area should be able to do. It is a description of an action, behaviour or outcome which a person should be able to demonstrate.”
Dari kedua pendapat di atas kita dapat menarik benang merah bahwa kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang seharusnya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan, berupa kegiatan, perilaku dan hasil yang seharusnya dapat ditampilkan atau ditunjukkan. Agar dapat melakukan (be able to do) sesuatu dalam pekerjaannya, tentu saja seseorang harus memiliki kemampuan (ability) dalam bentuk pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan keterampilan (skill) yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Mengacu pada pengertian kompetensi di atas, maka dalam hal ini kompetensi guru dapat dimaknai sebagai gambaran tentang apa yang seharusnya dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan.
Lebih jauh, Joni sebagaimana dikutip oleh Suyanto dan Hisyam (2000) mengemukakan tiga jenis kompetensi guru, yaitu :
1.    Kompetensi profesional; memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya.
2.    Kompetensi kemasyarakatan; mampu berkomunikasi, baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas.
3.    Kompetensi personal; yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan patut diteladani. Dengan demikian, seorang guru akan mampu menjadi seorang pemimpin yang menjalankan peran : ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani
Sementara itu, dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu :
1.    Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman terhadap peserta didik; (c)pengembangan kurikulum/silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil belajar; dan (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2.    Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang: (a) mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e) berwibawa; (f) berakhlak mulia; (g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (h) mengevaluasi kinerja sendiri; dan (i) mengembangkan diri secara berkelanjutan.
3.    Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk : (a) berkomunikasi lisan dan tulisan; (b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; (c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; dan (d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
4.    Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: (a) konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar; (b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (c) hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan (e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.
Sebagai pembanding, dari National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah merumuskan standar kompetensi bagi guru di Amerika, yang menjadi dasar bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi guru, dengan rumusan What Teachers Should Know and Be Able to Do, didalamnya terdiri dari lima proposisi utama, yaitu:
1.    Teachers are Committed to Students and Their Learning yang mencakup : (a) penghargaan guru terhadap perbedaan individual siswa, (b) pemahaman guru tentang perkembangan belajar siswa, (c) perlakuan guru terhadap seluruh siswa secara adil, dan (d) misi guru dalam memperluas cakrawala berfikir siswa.
2.    Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to Students mencakup : (a) apresiasi guru tentang pemahaman materi mata pelajaran untuk dikreasikan, disusun dan dihubungkan dengan mata pelajaran lain, (b) kemampuan guru untuk menyampaikan materi pelajaran (c) mengembangkan usaha untuk memperoleh pengetahuan dengan berbagai cara (multiple path).
3.    Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning mencakup: (a) penggunaan berbagai metode dalam pencapaian tujuan pembelajaran, (b) menyusun proses pembelajaran dalam berbagai setting kelompok (group setting), kemampuan untuk memberikan ganjaran (reward) atas keberhasilan siswa, (c) menilai kemajuan siswa secara teratur, dan (d) kesadaran akan tujuan utama pembelajaran.
4.    Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from Experience mencakup: (a) Guru secara terus menerus menguji diri untuk memilih keputusan-keputusan terbaik, (b) guru meminta saran dari pihak lain dan melakukan berbagai riset tentang pendidikan untuk meningkatkan praktek pembelajaran.
5.    Teachers are Members of Learning Communities mencakup: (a) guru memberikan kontribusi terhadap efektivitas sekolah melalui kolaborasi dengan kalangan profesional lainnya, (b) guru bekerja sama dengan tua orang siswa, (c) guru dapat menarik keuntungan dari berbagai sumber daya masyarakat.
Secara esensial, ketiga pendapat di atas tidak menunjukkan adanya perbedaan yang prinsip. Letak perbedaannya hanya pada cara pengelompokkannya. Isi rincian kompetensi pedagodik yang disampaikan oleh Depdiknas, menurut Raka Joni sudah teramu dalam kompetensi profesional. Sementara dari NBPTS tidak mengenal adanya pengelompokan jenis kompetensi, tetapi langsung memaparkan tentang aspek-aspek kemampuan yang seharusnya dikuasai guru. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa. Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini.   Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya. Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional. Kalau hal ini terjadi, ia akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa, orang tua maupun masyarakat. Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut, guru perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif. Artinya, guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus.
Disamping itu, guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya, sehingga dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran yang menurut asumsi mereka sudah efektif, namun kenyataannya justru mematikan kreativitas para siswanya. Begitu juga, dengan dukungan hasil penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran yang bervariasi dari tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung.

D.    Peranan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru
Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya. Namun, jika kita selami lebih dalam lagi tentang isi yang terkandung dari setiap jenis kompetensi, sebagaimana disampaikan oleh para ahli maupun dalam perspektif kebijakan pemerintah, kiranya untuk menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu yang sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkan kompetensi guru diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui optimalisasi peran kepala sekolah.  Anwar dan Amir (2000) mengemukakan bahwa “ kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru.” Perlu digarisbawahi bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional di sini, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi sebagaimana telah dipaparkan tersebut di atas.
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2006), terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai : (1) educator (pendidik); (2) manajer; (3) administrator; (4) supervisor (penyelia); (5) leader (pemimpin); (6) pencipta iklim kerja; dan (7) wirausahawan.
Merujuk kepada tujuh peran kepala sekolah sebagaimana disampaikan oleh Depdiknas di atas, di bawah ini akan diuraikan secara ringkas hubungan antara peran kepala sekolah dengan peningkatan kompetensi guru.
Kepala sekolah sebagai manajer    . Dalam mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru. Dalam hal ini, kepala sekolah seharusnya dapat memfasiltasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang dilaksanakan di sekolah, seperti : MGMP/MGP tingkat sekolah, in house training, diskusi profesional dan sebagainya, atau melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti: kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.
Kepala sekolah sebagai educator (pendidik). Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru merupakan pelaksana dan pengembang utama kurikulum di sekolah. Kepala sekolah yang menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus juga akan senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien.
Kepala sekolah sebagai administrator. Khususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk tercapainya peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan kompetensi guru tentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para gurunya. Oleh karena itu kepala sekolah seharusnya dapat mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru.
Kepala sekolah sebagai supervisor. mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran (Mulyasa, 2003). Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulan dalam melaksanakan pembelajaran. Jones dkk. sebagaimana disampaikan oleh Danim (2002) mengemukakan bahwa “ menghadapi kurikulum yang berisi perubahan-perubahan yang cukup besar dalam tujuan, isi, metode dan evaluasi pengajarannya, sudah sewajarnya kalau para guru mengharapkan saran dan bimbingan dari kepala sekolah mereka”. Dari ungkapan ini, mengandung makna bahwa kepala sekolah harus betul-betul menguasai tentang kurikulum sekolah. Mustahil seorang kepala sekolah dapat memberikan saran dan bimbingan kepada guru, sementara dia sendiri tidak menguasainya dengan baik
Kepala sekolah sebagai leader (pemimpin). Gaya kepemimpinan kepala sekolah seperti apakah yang dapat menumbuh-suburkan kreativitas sekaligus dapat mendorong terhadap peningkatan kompetensi guru ? Dalam teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang berorientasi pada manusia. Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada. Kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengan kepribadian dan kepribadian kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin dalam sifat-sifat sebagai barikut : (1) jujur; (2) percaya diri; (3) tanggung jawab; (4) berani mengambil resiko dan keputusan; (5) berjiwa besar; (6) emosi yang stabil, dan (7) teladan (Mulyasa, 2003).
Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja. Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul, yang disertai usaha untuk meningkatkan kompetensinya. Oleh karena itu, dalam upaya menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif, kepala sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : (1) para guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan, (2) tujuan kegiatan perlu disusun dengan dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja, para guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut, (3) para guru harus selalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya, (4) pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan, (5) usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru, sehingga memperoleh kepuasan (modifikasi dari pemikiran Mulayasa tentang Kepala Sekolah sebagai Motivator (Mulyasa, 2003).
Kepala sekolah sebagai wirausahawan. Dalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausaan dihubungkan dengan peningkatan kompetensi guru, maka kepala sekolah seharusnya dapat menciptakan pembaharuan, keunggulan komparatif, serta memanfaatkan berbagai peluang. Kepala sekolah dengan sikap kewirauhasaan yang kuat akan berani melakukan perubahan-perubahan yang inovatif di sekolahnya, termasuk perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa beserta kompetensi gurunya. Sejauh mana kepala sekolah dapat mewujudkan peran-peran di atas, secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, yang pada gilirannya dapat membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.


E.    Permasalahan dan Solusi dalam Implementasi Kompetensi Kepribadian Guru di Sekolah Dasar
Sebuah istilah yang menjadi slogan guru sebagai cerminan bagi anak didik adalah "Guru Kencing Berdiri Murid Kencing Berlari”, memberikan pesan moral kepada guru agar bertindak dengan penuh pertimbangan. Ketika guru menanamkan nilai dan contoh karakter dan sifat yang tidak baik, maka jangan salahkan siswa ketika berperilaku lebih dari apa yang guru lakukan. Seperti kelakuan buruk guru ketika membocorkan jawaban Ujian Nasional sebagai upaya menolong kelulusan anak didiknya. Memang siswa pada saat itu senang, karena mendapatkan jawaban untuk mempermudah mereka lulus. Akan tetapi, saat itu juga guru telah menanamkan ketidakpercayaan siswa terhadap guru. Dan pada saatnya nanti, mereka akan jauh berbuat lebih buruk lagi dari yang guru mereka lakukan saat ini.
Salah satu penyebab rendahnya moral atau akhlak generasi saat ini adalah  rendahnya moral para guru dan orangtua. Kecenderungan tugas guru hanya mentransfer ilmu pengetahuan tanpa memperhatikan nilai-nilai moral yang terkandung dalam ilmu pengetahuan tersebut, apalagi kondisi pembelajaran saat ini sangat berorientasi pada peroleh angka-angka sebagai standarisasi kualitas pendidikan.
Kenyataan bahwa moral guru yang kurang dari harapan dapat dilihat pada proses kegiatan belajar mengajar. Banyak guru yang terlambat masuk kelas, guru yang seenaknya sendiri memberikan tugas kemudian siswa dibiarkan belajar sendiri sementara guru pergi ke kantor, ngerumpi atau bahkan ke kantin dan sekedar berbicara dengan staf sekolah yang lain.
Fenomena yang sangat ironis sekali jika dibandingkan dengan program-program peningkatan kesejahteraan yang telah digulirkan pemerintah seperti program sertifikasi dan tunjangan profesi guru. Program-program tersebut dirasa sia-sia jika kualitas guru justru semakin menurun dibandingkan dengan sebelumnya. 
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kepribadian guru yang kurang hidup saat ini, antara lain:
1.    Proses rekrutmen guru yang mengedepankan kemampuan teknis (hardskills) tanpa memperhatikan kemampuan non teknis (softskills) seperti kemampuan memanajemen diri dan orang lain malahan tidak sedikit lembaga pendidikan merekrut guru dengan tidak memperhatikan kedua keterampilan tersebut.
2.    Pendidikan dan Pelatihan guru yang menekankan pada kemampuan guru menguasai kurikulum,
3.    Tidak dipahaminya profesi guru sebagai profesi panggilan hidup (call to teach), artinya guru merupakan pekerjaan yang membantu mengembangkan orang lain dan mengembangkan guru tersebut sebagai pribadi.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui optimalisasi peranan kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru. Perlu digarisbawahi bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional di sini, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi sebagaimana telah dipaparkan di atas.
Kepala sekolah dan instansi terkait seperti dinas pendidikan atau pengawas diharapkan bisa lebih tegas dalam menindak oknum guru yang melanggar kode etik maupun melakukan tindakan yang kurang baik. Punishment bukan hanya berlaku pada siswa, namun hal ini bisa pula diberlakukan secara tegas kepada guru yang tidak mampu melaksanakan kompetensi yang diharapkan.
Selain hal tersebut di atas, dapat pula dilakukan upaya sebagai berikut :
1.    Saat ini diperlukan adanya revitalisasi pelatihan guru yang secara khusus dititikberatkan untuk memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan dan bukan untuk meningkatkan sertifikasi mengajar semata-mata.
2.    Perlunya mekanisme kontrol penyelenggaraan pelatihan guru untuk memaksimalkan pelaksanaannya;
3.    Perlunya sistem penilaian yang sistemik dan periodik untuk mengetahui efektivitas dan dampak pelatihan guru terhadap mutu pendidikan
4.    Perlunya reorganisasi dan rekonseptualisasi kegiatan Pengawasan Pengelolaan Sekolah, sehingga kegiatan ini dapat menjadi sarana alternatif peningkatan mutu guru
5.    Pemerintah perlu memperketat persyaratan untuk menjadi calon guru pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
Seperti telah dikatakan bahwa pendidikan tidak akan pernah bisa baik jika pendukung sistemnya tidak baik. Salah satu pendukung sistemnya adalah guru, jika menginginka pendidikan yang baik maka perbaiki terlebih dahulu gurunya. Perbaikan tidak hanya pada ranah finansial saja, namun lebih utama adalah ranah afektif dan psikomotornya. Bagaimana mungkin seorang guru dapat mengajarakan tindakan yang baik jika dirinya sendiri masih membingungkan apa yang namanya baik dan buruk untuk dilakukan.




BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari segenap pembahasan yang telah dipaparkan, maka kesimpulan dari makalah ini antara lain:
a.    Kompetensi guru merupakan gambaran tentang apa yang seharusnya dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan.
b.    Kompetensi guru terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
c.    Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya.
d.    Kepala sekolah memiliki peranan yang strategis dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, baik sebagai educator (pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta iklim kerja maupun sebagai wirausahawan.
e.    Seberapa jauh kepala sekolah dapat mengoptimalkan segenap peran yang diembannya, secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, dan pada gilirannya dapat membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
A.    SARAN
Sebagai calon guru Sekolah Dasar mahasiswa hendaknya perlu memahami kompetensi kepribadian serta implementasinya dalam pembelajaran yang menunjang adanya pengembangan mutu proses belajar dan pembelajaran.

Daftar Pustaka
Bambang Budi Wiyono. 2001. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Semangat Kerja Guru dalam Melaksanakan Tugas Jabatan di Sekolah Dasar. (abstrak) Ilmu Pendidikan: Jurnal Filsafat, Teori, dan Praktik Kependidikan. Universitas Negeri Malang.
Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Kepala Sekolah TK,SD, SMP, SMA, SMK & SLB, Jakarta : BP. Cipta Karya
————––. 2006. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. http://www.depdiknas.go.id/ inlink.
Louise Moqvist. 2003. The Competency Dimension of Leadership: Findings from a Study of Self-Image among Top Managers in the Changing Swedish Public Administration. Centre for Studies of Humans, Technology and Organisation, Linköping University.
Mary E. Dilworth & David G. Imig. Professional Teacher Development and the Reform Agenda. ERIC Digest. 1995.
National Board for Professional Teaching Standards. 2002 . Five Core Propositions. NBPTS HomePage.
Sudarwan Danim. 2002. Inovasi Pendidikan : Dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung : Pustaka Setia.
Suyanto dan Djihad Hisyam. 2000. Refleksi dan Reformasi Pendidikan Indonesia Memasuki Millenium III. Yogyakarta : Adi Cita.

Upacara Hari Senin 14 Mei 2012 SMK Muhammadiyah 3 Surakarta

Pembina Upacara hari Senin 14 Mei 2012 SMK Muhammadiyah 3 Surakarta adalah Bapak Saiful Arifin, S.Pd Beliau selaku wakasek bagian kesiswaan SMK Muhammadiyah 3 surakarta menghimbau kepada peserta didik untuk selalu menngkatkan kedisiplinan dan tertip untuk dirinya sendiri. Beliau mengatakan dengan sikap disiplin dan tertip akan memberikan dampak keberhasilan dalam hidup dan masa depan mereka nantinya dimasa depan. Karena di banyak perusahaan-perusaan besar  akan menerapkan disiplin dengan begitu peserta didik akan mudah mendapatkan pekerjaan dengan di salurkan pihak-pihak BKK SMK Muhammadiyah 3 Surakarta.

Wakasek SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Saiful Arifin, S.Pd juga mengatakan bahwasannya tanggal 14 - 15 Mei peserta didik kelas X akan melaksankan Ujian Praktik Pendidikan Agama yaitu Sholad dan sebagainya

kemudian tanggal 16 - 17 mei 2012 peserta didik kelas XI akan melaksankan Ujian Praktik Pendidikan Agama yaitu Sholad dan sebagainya