Kata Bijak Islami agar Kamu Tidak Lagi Menyia-nyiakan Waktu Kata Bijak Islami agar Kamu Tidak Lagi Menyia-nyiakan Waktu. Setiap orang memiliki waktu yang sama. Sama-sama 24 jam dalam sehari semalam. Akan tetapi, hanya sebagian saja yang bisa menggunakannya dengan baik. Maka tak heran, jika ada orang yang sukses ada yang tidak. Bisa jadi karena mereka berbeda dalam menggunakan waktu. Ada yang menggunakannya dengan baik, ada yang malah menyia-nyiakannya.
Setelah ia pergi, baru kamu menyadari betapa ia sangat berarti
“Tidak bisa merasakan betapa berharganya empat hal ini kecuali empat orang; tidak akan tahu betapa berharganya sebuah kehidupan kecuali orang yang meninggal; tidak tahu betapa berharganya sebuah kesehatan kecuali orang yang sakit; tidak tahu betapa berharganya masa muda kecuali orang yang sudah tua; tidak tahu betapa berharganya sebuah kekayaan kecauli orang yang jatuh miskin.” (Imam al-Ghazali)
Kata mutiara dari Imam al-Ghazali ini mengajak agar kita melakukan apa yang kita bisa saat ini. Tidak boleh menunda-nunda. Kita masih hidup, maka menggunakannya untuk hal positif adalah keharusan kita. Kita masih sehat, masih muda, atau masih memiliki harta yang cukup, maka menggunakannya dengan sebaik mungkin adalah kewajiban kita.
Sebab, semua itu bisa saja hilang kapan saja. Kita bisa mati setiap saat, bisa sakit kapan saja, bisa miskin di setiap napas berembus, dan suatu saat kita akan menua. Dan pada saat itulah kita akan merasa beruntung atau menyesal. Beruntung jika kita menggunakan kesempatan itu dengan baik. Menyesal jika kita menyia-nyiakan kesempatan itu.
Setiap orang memiliki waktu yang sama. Sama-sama 24 jam dalam sehari semalam. Akan tetapi, hanya sebagian saja yang bisa menggunakannya dengan baik. Maka tak heran, jika ada orang yang sukses ada yang tidak. Bisa jadi karena mereka berbeda dalam menggunakan waktu. Ada yang menggunakannya dengan baik, ada yang malah menyia-nyiakannya.
jika kamu termasuk orang yang suka menyia-nyiakan waktu, coba deh baca 6 kata bijak islami yang diambil dari hadis dan perkataan para ulama ini. Agar kamu tergugah dan termotivasi.
1. Sungguh rugi orang yang mengabaikan kesehatan dan kesempatan
“Ada dua nikmat yang mana kebanyakan orang merugi, yaitu nikmat sehat dan kesempatan.” (HR. Imam Bukhari).
Sehat dan kesempatan adalah nikmat yang diberikan oleh Allah kepada hambanya. Kesehatan bisa berubah menjadi sakit. Kesempatan juga bisa berubah menjadi kesibukan.
Oleh karenanya, orang yang tidak menggunakan kesehatannya pada sesuatu yang bermanfaat, maka dia akan merugi. Orang yang tidak menggunakan kesempatannya dengan baik, dia juga akan menjadi orang yang gagal.
2. Setelah ia pergi, baru kamu menyadari betapa ia sangat berarti
“Tidak bisa merasakan betapa berharganya empat hal ini kecuali empat orang; tidak akan tahu betapa berharganya sebuah kehidupan kecuali orang yang meninggal; tidak tahu betapa berharganya sebuah kesehatan kecuali orang yang sakit; tidak tahu betapa berharganya masa muda kecuali orang yang sudah tua; tidak tahu betapa berharganya sebuah kekayaan kecauli orang yang jatuh miskin.” (Imam al-Ghazali)
Kata mutiara dari Imam al-Ghazali ini mengajak agar kita melakukan apa yang kita bisa saat ini. Tidak boleh menunda-nunda. Kita masih hidup, maka menggunakannya untuk hal positif adalah keharusan kita. Kita masih sehat, masih muda, atau masih memiliki harta yang cukup, maka menggunakannya dengan sebaik mungkin adalah kewajiban kita.
Sebab, semua itu bisa saja hilang kapan saja. Kita bisa mati setiap saat, bisa sakit kapan saja, bisa miskin di setiap napas berembus, dan suatu saat kita akan menua. Dan pada saat itulah kita akan merasa beruntung atau menyesal. Beruntung jika kita menggunakan kesempatan itu dengan baik. Menyesal jika kita menyia-nyiakan kesempatan itu.
3. Setiap napas yang berembus itu seperti permata yang sangat mahal harganya.
Nah, jika kamu termasuk orang yang suka menyia-nyiakan waktu, coba deh baca 6 kata bijak islami yang diambil dari hadis dan perkataan para ulama ini. Agar kamu tergugah dan termotivasi.
“Setiap napas yang engkau embuskan itu bagaikan permata yang harganya tiada batasnya. Karena ketika berlalu maka tidak ada lagi yang bisa menggantikannya.” (Imam Abdullah al-Haddad)
Setiap napas berembus, berkuranglah napas yang kita miliki. Setiap detik melaju, berkurang pulalah waktu yang kita punyai. Celakanya, napas dan waktu yang sudah pergi, tidak akan mungkin kembali lagi.
4. Waktu itu seperti pedang
“Waktu itu seperti pedang. Jika engkau membunuhnya, maka beruntunglah. Jika tidak, maka dia yang akan membunuhmu.” (Imam Syafi’i)
Imam Syafi’i mengumpakamannya waktu itu seperti pedang. Pedang jika digunakan dengan baik, maka akan membuat pemiliknya selamat. Akan tetapi, jika tidak digunakan dengan baik, bisa saja pedang itu malah membuatnya terbunuh.
5. Sesuatu yang paling mulia untuk sesuatu yang paling hina
“Barang siapa yang menghabiskan umurnya bukan dalam ketaatan atau sesuautu yang mengantarkannya kepada ketaatan, maka dia telah menghabiskan sesuautu yang sangat mulia untuk sesuatu yang sangat hina.” (Imam Abdullah al-Haddad)
Imam Abdullah al-Haddad mengajarkan kepada kita, waktu itu sangat berharga. Jika tidak digunakan untuk taat kepada Allah swt., maka kita menukar sesuatu yang sangat berharga dengan sesuatu yang sama sekali tidak berharga.
6. Waktu tidak bisa kita beli
“Adakah di antara kalian yang memiliki sedikit waktu yang bisa dijual?” (Habib Abdurrahman bin Hamid dalam kitab Nafahat an-Nasim al-Hajiri).
Perkataan ini diungkapkan oleh Habib ‘Abdurrahman kepada putra-putra dan keluarganya. Beliau ingin menyadarkan kita, waktu tidak bisa diperjualbelikan. Sekaya apa pun kita, kita tidak akan bisa membelinya. Kata motivasi dari para ulama agar kita menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Waktu adalah aset utama untuk menjadi selamat dan sukses di hari esok. Sukses di dunia maupun di akhirat.