1. Muhasabah
Pertama kita harus mencoba untuk bercermin atau introspeksi diri. Apa yang membuat orang lain menyakiti kita? Mungkinkah dia terluka karena kesalahan yang kita lakukan padanya? Ataukah ini akhir dari dosa-dosa kita yang lalu? Masing-masing dari kita dapat menjawab dua pertanyaan ini.
2. Mendekatkan diri kepada Allah Swt
Kedua, dekati Allah. Bersyukurlah karena Allah menjadikan kita orang yang teraniaya. Sabar dan berdoa. Karena doa orang teraniaya diterima. Kita tidak perlu mendoakan orang yang telah menyakiti kita. Doakan yang baik untuknya, seperti mendoakan orang yang telah menyakiti kita agar bertobat dan mengakui kesalahannya sebagai berikut:
“Ya Allah, bimbinglah kami agar senantiasa dapat mengambil pesan yang tersirat dari semua kejadian. Jadikanlah kami sebagai hamba yang dapat menahan amarah. Lapangkan hati kami biar senantiasa mau memaafkan segala kesalahan. Berikan kekuatan pada kami untuk bisa membalas segala keburukan dengan kebaikan.”
“Ya Allah, sadarkan kami bahwa semua hal yang telah dan akan terjadi adalah atas kehendak-Mu dan atas takdir-Mu. Jadikan setiap takdir yang Kau jadikan kepada kami, supaya selalu membawa kami lebih erat kepada-Mu.”
“Ya Tuhan ampunilah dosa kami dan dosa orang yang telah menyakiti kami. Satukanlah hati kami dengan marifah-Mu. Amin.”
3. Mengasihi orang yang menyakiti kita
Ketiga, cintailah orang yang menyakiti kita. Tentu saja, jika luka kembali ke luka, permusuhan tidak akan pernah berakhir. Berikan kelembutan, bukan balas dendam, karena siapa pun yang tahu orang yang menyakiti kita adalah orang yang akan membantu kita dalam kesulitan.
4. Mengendalikan amarah
Keempat, kendalikan amarah. Jika kita menuruti amarah yang tidak akan pernah kita menangkan, sebenarnya ada 2 kerugian yang mutlak kita terima.
Kerugian pertama adalah kita disakiti oleh orang-orang dan kerugian kedua adalah kita disakiti oleh diri kita sendiri karena alasan sebenarnya adalah kemarahan akan menghancurkan perasaan kita. Jadi berpegang pada Anda.
Berdoalah agar mereka yang telah menyakiti kita akan bertobat. Itu lebih baik daripada mengikuti keinginan iblis. Anggap saja rasa sakit dan ketidakadilan yang dia lakukan bisa menjadi penebusan dosa.
5. Menyadari
Sadarilah bahwa segala sesuatu yang terjadi, termasuk perjuangan dan kesulitan yang Anda alami, atau takdir, adalah Qodo dan Qodarulloh. Kita sebagai hamba hanyalah perantara agar sesuatu terjadi, sedangkan Allah sendiri yang berkehendak untuk segalanya.
6. Memaafkan
Keenam, memaafkan. Tidak ada yang lebih indah dari pengampunan. Ampunilah mereka yang telah menyakiti kita agar kita bisa berbuat baik. maaf dengan tulus. Bukankah Allah Maha Pengampun selalu mengampuni dosa-dosa kita? Mengapa kita sebagai makhluk tidak bisa belajar untuk saling memaafkan?
Isi saja hati kita dengan doa-doa yang baik agar kita selalu ingat untuk tidak melakukan hal ini kepada siapapun. Inilah yang harus kita lakukan ketika kita merasa disakiti oleh orang lain. Jangan membalas rasa sakit Anda dengan dendam dan amarah yang membara.
Jawablah dengan doa agar mereka yang telah menyakiti kita akan bertobat dan mengakui kesalahan dan kesalahannya. Semoga penjelasan mengenai doa dan dzikir untuk membalas sakit hati orang yang telah menyakiti kita bermanfaat bagi kita.
Referensi : Hal yang Dapat Dilakukan Saat Kita Tersakiti