Ilmuwan menemukan peristiwa hidup yang penuh tekanan akan meningkatkan kadar dua molekul dalam sel jantung, yang berperan penting terjadinya kardiomiopati takotsubo atau sindrom patah hati.
Sindrom ini terjadi ketika otot jantung tiba-tiba melemah dan bilik jantung kiri berubah bentuk. Selanjutnya ilmuwan dibuat bingung, apa pemicu sindrom patah hati ini.
Ilmuwan dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Cardiovascular Research ini kemudian menghubungkannya dengan molekul microRNAs -16 dan -26a yang mengatur bagaimana gen didekode bisa diaktikan saat terjadi.
Molekul microRNAs ini terkait dengan perasaan depresi, kecemasan dan stres, yang apabila memicu stres jangka panjang akibatk peristiwa mengejutkan dan dramatis bisa memicu sindrom patah hati ini.
Terkadang peristiwa yang mengecewakan hidupmu, dapat membuatmu berubah. Iya atau tidak, tetap saja kamu menjadi sosok yang berbeda tanpa disadari. Semisal, saat kamu mengalami patah hati.
Kamu pun berusaha kuat dan tegar. Tetapi perasaan yang kamu rasakan menguasai dirimu secara perlahan. Dan, apabila hal ini sering terjadi, kamu bisa mati rasa dengan perasaan sebelumnya.
Kata sebagian orang, perubahan karena kecewa lebih dirasakan oleh orang-orang terdekatmu. Namun, hal ini sering tidak kamu sadari, sekalipun lingkungan menilai kamu telah berubah.Yuk, kenali beberapa ciri kalau kamu lagi mengalami mati rasa karena patah hati.
Hasilnya, sindrom patah hati bisa menyebabkan serangan jantung, nyeri dada, sesak napas, bahkan bisa membuat jantung berhenti berdetak.
Kondisi ini pertama kali ditemukan di Jepang pada 1990, dan memengaruhi sebanyak 2.500 orang di Inggris setiap tahun, terutama perempuan pascamenopause.
Profesor Sian Harding dari Imperial College London selaku peneliti utama mengatakan sindrom patah hati ini bisa sangat berbahaya dan serius, tetapi saat ini penyebabnya masih menjadi misteri.
"Kami tidak mengerti mengapa beberapa orang mengalami (kondisi seiurs) saat mendapat kejutan secara emosional yang tiba-tiba. Dan studi ini menegaskan bahwa stres karena sedih dan patah hati bisa menyebabkan kejadian sindrom takotsubo di masa depan," jelas Prof. Harding.
Referens : Sindrom Patah Hati Itu Nyata, Orang Bisa Mati Karena Cinta