Senin, 15 Agustus 2022

Penyesalan-Penyesalan dalam Al-Qur’an

Penyesalan-Penyesalan dalam Al-Qur’an

Ada dua redaksi penyesalan dalam Al-Qur’an, yakni: “Yaa Laitanii” dan “Yaa Laitanaa” (ياليتني .. ياليتنا ). Penyesalan dengan redaksi “Yaa Laitanii” terdapat 8 ayat. Sedangkan dengan redaksi “Yaa Laitanaa” terdapat 2 ayat. Total terdapat 10 ayat.  Mari kita perhatikan apa saja penyesalan-penyesalan itu agar kita waspada dan selamat.

Penyesalan dengan redaksi “Yaa Laitanii”

1. Penyesalan orang-orang munafik setelah menyaksikan kemenangan, keberuntungan dan kejayaan orang-orang beriman:

يَا لَيْتَنِي كُنتُ مَعَهُمْ فَأَفُوزَ فَوْزًا عَظِيمًا

Wahai kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat kemenangan yang besar (pula).” (QS An-Nisa’: 73)

2. Penyesalan si kaya yang sombong dan tidak mau beriman setelah kebunnya dimusnahkan Allah dan menyaksikan kerugiannya.

يَا لَيْتَنِي لَمْ أُشْرِكْ بِرَبِّي أَحَدًا

“Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.” (QS Al-Kahfi: 42)

3. Penyesalan Ibunda Maryam alaihassalam dan berharap kematian karena khawatir tidak mampu menghadapi fitnah kaumnya disebabkan melahirkan Isa alaihissalam tanpa suami.

فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَىٰ جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَٰذَا وَكُنتُ نَسْيًا مَّنسِيًّا

“Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan.” (QS Maryam: 23)

Al-Hafiz Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan dalam tafsirnya, bahwa ayat ini adalah dalil dibolehkannya mengharapkan kematian ketika terjadi fitnah (khawatir agama menjadi rusak karena tidak kuat menghadapi fitnah).

4. Penyesalan orang yang menyimpang dari ajaran Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam pada hari kiamat nanti.

يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا


“Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.” (QS Al-Furqon: 27)

5. Penyesalan orang yang salah dalam memilih sahabat sehingga menjadikannya menyimpang dari ajaran Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam pada hari kiamat nanti.

يَا وَيْلَتَىٰ لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا

“Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku).” (QS Al-Furqon: 28)

6. Penyesalan ahli neraka ketika menerima catatan amalnya dengan tangan kirinya pada hari kiamat nanti disebabkan amal buruknya ketika di dunia.

وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ

“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).” (QS Al-Haqqoh: 25)

7. Penyesalan orang kafir pada hari kiamat nanti karena dibakar di neraka selamanya.

يَا لَيْتَنِي كُنتُ تُرَابًا

“Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah.” (QS An-Naba’: 40)

8. Penyesalan ahli neraka karena dahulu tidak beriman dan beramal saleh.

يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي

“Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.” (QS Al-Fajr: 24)

Penyesalan dengan redaksi “Ya Laitana”

1. Penyesalan ahli neraka dan keinginan agar dikembalikan ke dunia untuk beriman dan beramal saleh:

يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

“Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman.” (QS Al-An’am: 27)

2. Penyesalan ahli neraka karena dahulu tidak taat kepada Allah dan RasulNya Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam.

يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا

“Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul.” (QS Al-Ahzab: 66)

Semuanya adalah harapan dan penyesalan yang telah terlambat pada saat itu!

Saat ini, ketika kita masih di dunia dan ketika jiwa di kandung badan, kita masih bisa memperbaikinya. Masih ada waktu dan kesempatan untuk menjadi orang baik dan menutup umur dengan yang terbaik, husnul khotimah.

Jangan sia-siakan fasilitas umur yang Allah berikan. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada guna.

Semoga Allah berikan kepada kita semua sehat wal afiyat, istiqamah sampai husnul khatimah, aamiin ya Robb.

Referensi :  Penyesalan-Penyesalan dalam Al-Qur’an