This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Rabu, 07 September 2022

Akibat & Dampak Dari Mencari dan Memakan Harta Haram

Akibat & Dampak Dari Mencari dan  Memakan Harta Haram. Tak memandang harta itu halal atau haram, masih banyak sekarang oknum yang masih saja korupsi hanya untuk kesejahteraan anak dan isterinya.  Untuk itu, Jabarekspres.com akan memberikan contoh teks khutbah Jumat yang mengangkat tema harta haram.  Ada hadits yang menunjukkan keutamaan bershalawat kepada beliau. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا   “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408).   Di antara adab khutbah Jumat adalah menghindarkan bau mulut yang tidak enak ketika masuk masjid.  Dari ‘Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, bahwa ia pernah berkhutbah pada hari Jumat. Ia berkata di dalam khutbahnya, “Kemudian sesungguhnya kalian, wahai manusia, kalian suka memakan dua pohon yang aku tidak melihatnya melainkan mengandung bau yang tidak menyedapkan, yaitu bawang merah dan bawang putih. Padahal sungguh aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila mendapatkan bau keduanya dari seseorang di dalam masjid, beliau memerintahkan agar orang tersebut dikeluarkan ke Baqi’. Oleh karena itu, barangsiapa yang memakannya, hendaklah menghilangkan baunya dengan dimasak.” (HR. Muslim, no. 567)     Itulah salah satu adab pula ketika menghadiri shalat Jumat hendaklah menghilangkan bau mulut yang tidak enak.  Di antara bentuknya di zaman ini adalah bau mulut karena rokok, maka baiknya jamaah bapak-bapak tidak mengisap rokok ketika berangkat dari rumah menuju masjid sehingga hadits dari Umar di atas bisa diamalkan, moga Allah beri taufik dan hidayah.  Kita diperintahkan untuk memakan yang halal dan menjauhi yang haram sebagaimana dalam doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,  ALLOHUMMAK FINII BI HALAALIKA ‘AN HAROOMIK WA AGNINII BI FADHLIKA ‘AMMAN SIWAAK.  “Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi, no. 3563; Ahmad, 1:153; dan Al-Hakim, 1:538; hasan menurut At-Tirmidzi, Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaliy menyetujui hasannya hadits ini sebagaimana dalam Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin, 2:509-510).  Dan ingat rezeki yang halal walau sedikit itu pasti lebih berkah. Abul ‘Abbas Ahmad bin ‘Abdul Halim bin Taimiyyah Al-Harrani (Wafat: 728 H) rahimahullah pernah berkata,  “Sedikit dari yang halal itu lebih bawa berkah di dalamnya. Sedangkan yang haram yang jumlahnya banyak hanya cepat hilang dan Allah akan menghancurkannya.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 28:646)  Dalam mencari rezeki, kebanyakan kita mencarinya asalkan dapat, namun tidak peduli halal dan haramnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jauh-jauh hari sudah mengatakan,     لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِى الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ ، أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ  “Akan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau yang haram.” (HR. Bukhari no. 2083, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).  Akhirnya ada yang jadi budak dunia. Pokoknya dunia diperoleh tanpa pernah peduli aturan. Inilah mereka yang disebut dalam hadits,  “Celakalah wahai budak dinar, dirham, qothifah (pakaian yang memiliki beludru), khomishoh (pakaian berwarna hitam dan ada bintik-bintik merah). Jika ia diberi, maka ia rida. Jika ia tidak diberi, maka ia tidak rida.” (HR. Bukhari, no. 2886, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).  Lantas Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,  “Inilah yang namanya budak harta-harta tadi. Jika ia memintanya dari Allah dan Allah memberinya, ia pun rida. Namun ketika Allah tidak memberinya, ia pun murka. ‘Abdullah (hamba Allah) adalah orang yang rida terhadap apa yang Allah ridai, dan ia murka terhadap apa yang Allah murkai, cinta terhadap apa yang Allah dan Rasul-nya cintai serta benci terhadap apa yang Allah dan Rasul-Nya benci.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 10:190)  Ada pula yang masih peka hatinya namun kurang mendalami halal dan haram. Yang kedua ini disuruh untuk belajar muamalah terkait hal halal dan haram.Kalau halal-haram tidak diperhatikan dampaknya begitu luar biasa. Kali ini kita akan lihat apa saja dampak dari harta haram.  Pertama: Memakan harta haram berarti mendurhakai Allah dan mengikuti langkah setan.  Dalam surah Al-Baqarah disebutkan,  يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ     “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168)  Kedua: Akan membuat kurang semangat dalam beramal saleh  Dalam ayat disebutkan,  يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ  “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang thayyib (yang baik), dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mu’minun: 51). Yang dimaksud dengan makan yang thayyib di sini adalah makan yang halal sebagaimana disebutkan oleh Sa’id bin Jubair dan Adh-Dhahak. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim karya Ibnu Katsir, 5:462.  Ketiga: Memakan harta haram adalah kebiasaan buruk orang Yahudi. Sebagaimana dimaksudkan dalam ayat berikut tentang kebiasaan mereka memakan riba,  فَبِظُلْمٍ مِنَ الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَاتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ كَثِيرً, وَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا  “Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Dan disebabkan mereka memakan riba, Padahal Sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (QS. An-Nisaa’: 160-161).  Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah telah melarang riba pada kaum Yahudi, namun mereka menerjangnya dan mereka memakan riba tersebut. Mereka pun melakukan pengelabuan untuk bisa menerjang riba. Itulah yang dilakukan mereka memakan harta manusia dengan cara yang batil. (Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 3: 273)  Siapa yang mengambil riba bahkan melakukan tipu daya dan akal-akalan supaya riba itu menjadi halal, berarti ia telah mengikuti jejak kaum Yahudi.  Keempat: Badan yang tumbuh dari harta yang haram akan berhak disentuh api neraka  Yang pernah dinasihati oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Ka’ab,  يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ إِنَّهُ لاَ يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلاَّ كَانَتِ النَّارُ أَوْلَى بِهِ  “Wahai Ka’ab bin ‘Ujroh, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan berhak dibakar dalam api neraka.” (HR. Tirmidzi, no. 614. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).  Kelima: Doa sulit dikabulkan  Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak menerima kecuali yang baik (thayyib). Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.’ (QS. Al-Mu’minun: 51). Dan Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.’ (QS. Al-Baqarah: 172). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan seseorang yang lama bepergian; rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul.” (HR. Muslim, no. 1015). Empat sebab terkabulnya doa sudah ada pada orang ini yaitu:  Keadaan dalam perjalanan jauh (safar). Meminta dalam keadaan sangat butuh (genting). Menengadahkan tangan ke langit.  Memanggil Allah dengan panggilan “Yaa Rabbii” (wahai Rabb-ku) atau memuji Allah dengan menyebut nama dan sifat-Nya, misalnya: “Yaa Dzal Jalaali wal Ikraam” (wahai Rabb yang memiliki keagungan dan kemuliaan), “Yaa Mujiibas Saa’iliin” (wahai Rabb yang Mengabulkan doa orang yang meminta kepada-Mu), dan lain-lain.  Namun dikarenakan harta haram membuat doanya sulit terkabul. Yang Keenam: Harta haram membuat kaum muslimin jadi mundur dan hina  “Jika kalian berjual beli dengan cara ‘inah (salah satu transaksi riba), mengikuti ekor sapi (maksudnya: sibuk dengan peternakan), ridha dengan bercocok tanam (maksudnya: sibuk dengan pertanian) dan meninggalkan jihad (yang saat itu fardhu ‘ain), maka Allah akan menguasakan kehinaan atas kalian. Allah tidak akan mencabutnya dari kalian hingga kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu Daud, no. 3462. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih. Lihat ‘Aunul Ma’bud, 9:242).  Referensi : Akibat & Dampak Dari Mencari dan  Memakan Harta Haram
Akibat & Dampak Dari Mencari dan  Memakan Harta Haram. Tak memandang harta itu halal atau haram, masih banyak sekarang oknum yang masih saja korupsi hanya untuk kesejahteraan anak dan isterinya.  Untuk itu, Jabarekspres.com akan memberikan contoh teks khutbah Jumat yang mengangkat tema harta haram.  Ada hadits yang menunjukkan keutamaan bershalawat kepada beliau. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

 “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408). 

Di antara adab khutbah Jumat adalah menghindarkan bau mulut yang tidak enak ketika masuk masjid.

Dari ‘Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, bahwa ia pernah berkhutbah pada hari Jumat. Ia berkata di dalam khutbahnya, “Kemudian sesungguhnya kalian, wahai manusia, kalian suka memakan dua pohon yang aku tidak melihatnya melainkan mengandung bau yang tidak menyedapkan, yaitu bawang merah dan bawang putih. Padahal sungguh aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila mendapatkan bau keduanya dari seseorang di dalam masjid, beliau memerintahkan agar orang tersebut dikeluarkan ke Baqi’. Oleh karena itu, barangsiapa yang memakannya, hendaklah menghilangkan baunya dengan dimasak.” (HR. Muslim, no. 567)

Itulah salah satu adab pula ketika menghadiri shalat Jumat hendaklah menghilangkan bau mulut yang tidak enak.

Di antara bentuknya di zaman ini adalah bau mulut karena rokok, maka baiknya jamaah bapak-bapak tidak mengisap rokok ketika berangkat dari rumah menuju masjid sehingga hadits dari Umar di atas bisa diamalkan, moga Allah beri taufik dan hidayah.

Kita diperintahkan untuk memakan yang halal dan menjauhi yang haram sebagaimana dalam doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ALLOHUMMAK FINII BI HALAALIKA ‘AN HAROOMIK WA AGNINII BI FADHLIKA ‘AMMAN SIWAAK.

“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi, no. 3563; Ahmad, 1:153; dan Al-Hakim, 1:538; hasan menurut At-Tirmidzi, Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaliy menyetujui hasannya hadits ini sebagaimana dalam Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin, 2:509-510).

Dan ingat rezeki yang halal walau sedikit itu pasti lebih berkah. Abul ‘Abbas Ahmad bin ‘Abdul Halim bin Taimiyyah Al-Harrani (Wafat: 728 H) rahimahullah pernah berkata,

“Sedikit dari yang halal itu lebih bawa berkah di dalamnya. Sedangkan yang haram yang jumlahnya banyak hanya cepat hilang dan Allah akan menghancurkannya.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 28:646)

Dalam mencari rezeki, kebanyakan kita mencarinya asalkan dapat, namun tidak peduli halal dan haramnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jauh-jauh hari sudah mengatakan,

 

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِى الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ ، أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ

“Akan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau yang haram.” (HR. Bukhari no. 2083, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).

Akhirnya ada yang jadi budak dunia. Pokoknya dunia diperoleh tanpa pernah peduli aturan. Inilah mereka yang disebut dalam hadits,

“Celakalah wahai budak dinar, dirham, qothifah (pakaian yang memiliki beludru), khomishoh (pakaian berwarna hitam dan ada bintik-bintik merah). Jika ia diberi, maka ia rida. Jika ia tidak diberi, maka ia tidak rida.” (HR. Bukhari, no. 2886, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).

Lantas Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,

“Inilah yang namanya budak harta-harta tadi. Jika ia memintanya dari Allah dan Allah memberinya, ia pun rida. Namun ketika Allah tidak memberinya, ia pun murka. ‘Abdullah (hamba Allah) adalah orang yang rida terhadap apa yang Allah ridai, dan ia murka terhadap apa yang Allah murkai, cinta terhadap apa yang Allah dan Rasul-nya cintai serta benci terhadap apa yang Allah dan Rasul-Nya benci.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 10:190)

Ada pula yang masih peka hatinya namun kurang mendalami halal dan haram. Yang kedua ini disuruh untuk belajar muamalah terkait hal halal dan haram.Kalau halal-haram tidak diperhatikan dampaknya begitu luar biasa. Kali ini kita akan lihat apa saja dampak dari harta haram.

Pertama: Memakan harta haram berarti mendurhakai Allah dan mengikuti langkah setan.

Dalam surah Al-Baqarah disebutkan,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

 

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168)

Kedua: Akan membuat kurang semangat dalam beramal saleh

Dalam ayat disebutkan,

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang thayyib (yang baik), dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mu’minun: 51). Yang dimaksud dengan makan yang thayyib di sini adalah makan yang halal sebagaimana disebutkan oleh Sa’id bin Jubair dan Adh-Dhahak. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim karya Ibnu Katsir, 5:462.

Ketiga: Memakan harta haram adalah kebiasaan buruk orang Yahudi. Sebagaimana dimaksudkan dalam ayat berikut tentang kebiasaan mereka memakan riba,

فَبِظُلْمٍ مِنَ الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَاتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ كَثِيرً, وَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

“Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Dan disebabkan mereka memakan riba, Padahal Sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (QS. An-Nisaa’: 160-161).

Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah telah melarang riba pada kaum Yahudi, namun mereka menerjangnya dan mereka memakan riba tersebut. Mereka pun melakukan pengelabuan untuk bisa menerjang riba. Itulah yang dilakukan mereka memakan harta manusia dengan cara yang batil. (Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 3: 273)

Siapa yang mengambil riba bahkan melakukan tipu daya dan akal-akalan supaya riba itu menjadi halal, berarti ia telah mengikuti jejak kaum Yahudi.  Keempat: Badan yang tumbuh dari harta yang haram akan berhak disentuh api neraka

Yang pernah dinasihati oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Ka’ab,

يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ إِنَّهُ لاَ يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلاَّ كَانَتِ النَّارُ أَوْلَى بِهِ

“Wahai Ka’ab bin ‘Ujroh, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan berhak dibakar dalam api neraka.” (HR. Tirmidzi, no. 614. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Kelima: Doa sulit dikabulkan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‘Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak menerima kecuali yang baik (thayyib). Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.’ (QS. Al-Mu’minun: 51). Dan Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.’ (QS. Al-Baqarah: 172). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan seseorang yang lama bepergian; rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul.” (HR. Muslim, no. 1015). Empat sebab terkabulnya doa sudah ada pada orang ini yaitu:

  • Keadaan dalam perjalanan jauh (safar).
  • Meminta dalam keadaan sangat butuh (genting).
  • Menengadahkan tangan ke langit.

Memanggil Allah dengan panggilan “Yaa Rabbii” (wahai Rabb-ku) atau memuji Allah dengan menyebut nama dan sifat-Nya, misalnya: “Yaa Dzal Jalaali wal Ikraam” (wahai Rabb yang memiliki keagungan dan kemuliaan), “Yaa Mujiibas Saa’iliin” (wahai Rabb yang Mengabulkan doa orang yang meminta kepada-Mu), dan lain-lain.

Namun dikarenakan harta haram membuat doanya sulit terkabul. Yang Keenam: Harta haram membuat kaum muslimin jadi mundur dan hina

“Jika kalian berjual beli dengan cara ‘inah (salah satu transaksi riba), mengikuti ekor sapi (maksudnya: sibuk dengan peternakan), ridha dengan bercocok tanam (maksudnya: sibuk dengan pertanian) dan meninggalkan jihad (yang saat itu fardhu ‘ain), maka Allah akan menguasakan kehinaan atas kalian. Allah tidak akan mencabutnya dari kalian hingga kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu Daud, no. 3462. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih. Lihat ‘Aunul Ma’bud, 9:242).

Referensi : Akibat & Dampak Dari Mencari dan  Memakan Harta Haram



Bahaya Makan Harta Haram, Ustadz Zamroni Anas: Doa Tak Dikabulkan dan Sering Sakit-sakitan

Bahaya Makan Harta Haram Ustadz Zamroni Anas: Doa Tak Dikabulkan dan Sering Sakit-sakitan. Memakan harta haram sesungguhnya sangat berbahaya. Melalui tausiyahnya, Ustadz Zamroni Anas mengatakan bahwa mencari pekerjaan haruslah halal. "Carilah harta dari pekerjaan yang halal. Bahaya memakan harta haram dan dari yang bathil, doanya rentan tak dikabulkan," kata Ustadz Zamroni. "Perlu ditanamkan rasa bersyukur, dari berapapun nominal yang diperoleh dari hasil kerja kerasa yang halal," ujarnya.   Selain itu, ada juga dampak buruk dari konsumsi harta haram, yakni sering sakit.  Parahnya uang haram dibuat menjadi sedekah amal, yang kelak bakal membuat Anda terlempar ke dalam api neraka nan membara. "Yang makan harta haram dia bakal sering sakit-sakitan," tutur Ustadz Zamroni Anas.  Uang haram dijadikan sedekah. Naudzubillah nanti dia bakal dilempar ke dalam api neraka," ucap Ustadz Zamroni Anas.
Bahaya Makan Harta Haram Ustadz Zamroni Anas: Doa Tak Dikabulkan dan Sering Sakit-sakitan. Memakan harta haram sesungguhnya sangat berbahaya. Melalui tausiyahnya, Ustadz Zamroni Anas mengatakan bahwa mencari pekerjaan haruslah halal. "Carilah harta dari pekerjaan yang halal. Bahaya memakan harta haram dan dari yang bathil, doanya rentan tak dikabulkan," kata Ustadz Zamroni. "Perlu ditanamkan rasa bersyukur, dari berapapun nominal yang diperoleh dari hasil kerja kerasa yang halal," ujarnya. 

Selain itu, ada juga dampak buruk dari konsumsi harta haram, yakni sering sakit.  Parahnya uang haram dibuat menjadi sedekah amal, yang kelak bakal membuat Anda terlempar ke dalam api neraka nan membara. "Yang makan harta haram dia bakal sering sakit-sakitan," tutur Ustadz Zamroni Anas.  Uang haram dijadikan sedekah. Naudzubillah nanti dia bakal dilempar ke dalam api neraka," ucap Ustadz Zamroni Anas.


Referensi : Bahaya Makan Harta Haram, Ustadz Zamroni Anas: Doa Tak Dikabulkan dan Sering Sakit-sakitan



Dampak Harta Haram dalam Kehidupan

Dampak Harta Haram dalam Kehidupan. Salah satu perintah Allah Swt adalah untuk selalu menjaga makanan yang halal dan mendapatkan harta dengan cara yang sesuai dengan aturan syariat dan menghindari harta haram.  Sebagaimana yang termaktub dalam surat Al Baqarah ayat 168, “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”.   Halalan yang dimaksud dalam ayat di atas menurut tafsir Ibnu Katsir adalah sesuatu yang dihalalkan syariat dan bukan diperoleh dengan cara yang diharamkan, sedangkan thayyiban maksudnya tidak al-khabîts, yakni tidak kotor atau najis, seperti bangkai, daging babi atau anjing, minuman keras dan yang sejenisnya.  Lantas, muncul pertanyaan di benak kita, apa itu harta haram, apa urgensinya memahami harta haram dan apa konsekuensi dampaknya dalam kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat?  Harta haram menurut Dr Erwandi Tarmizi, MA dalam bukunya Harta Haram dalam muamalat kontemporer adalah setiap harta yang didapatkan dari jalan atau cara yang dilarang syariat, seperti merampas, merampok, mencuri, riba, risywah atau sogokan, korupsi, penipuan dan berbagai macam mu’âmalah haram lain.  Urgensi memahami harta haram  Kemaslahatan harta dalam urusan dunia sangat jelas yaitu untuk menopang kebutuhan hidup manusia. Begitupun kemaslahatannya dalam urusan agama, maka ia juga sangat banyak. Banyak jenis ibadah yang tidak bisa dilakukan kecuali dengan harta. Keterbatasan dalam harta bisa menjadi keterbatasan dalam beribadah.  Seorang muslim harus memperhatikan dan memahami harta haram, sehingga ia selamat dalam hidupnya di dunia dan akhirat. Dalam proses mendapatkan harta, manusia secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu:  Pertama, kelompok manusia yang tidak memperdulikan kaidah Rabbani (syariat) dalam mencari dan mengumpulkan harta, sehingga menjadikan harta sebagai tuhan mereka. Manusia seperti inilah yang didoakan Rasulullah saw dengan kehancuran, “Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba pakaian….” (HR Bukhari)  Kedua, kelompok orang yang mesih memiliki hati nurani yang peka, namun karena tidak pernah tahu dan tidak pernah diajarkan sejak kecil tentang fikih muamalat, menyebabkan mereka melanggar syariat Allah Swt dalam mengumpulkan harta, sehingga terjerumus dalam hal yang haram. Manusia seperti inilah yang dimaksud oleh dua khalifah Umar Bin Khattab r.a dan Ali Bin Abi Thalib r.a.  Dalam kitab Mughni Al-Muhtaj julid 6 hal 310, Umar Bin Khattab r.a berkata, “Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk riba,” dan sebagaimana dinukil oleh Abu Layst dalam kitab Tanbih Al Ghafilin hlm 364 dengan ungkapan Ali Bin Abi Thalib r.a, “Barang siapa yang melakukan perniagaan (bisnis) sebelum mempelajari fiqh (muamalat) dia akan terjerumus ke dalam riba, dia akan terjerumus, dia akan terjerumus.” Ungkapan dua khalifah di atas dengan memberikan penekanan “dia akan terjerumus” beberapakali bermakna, bahwa orang yang melakukan transaksi pemindahan harta tanpa dibekali dengan pengetahuan fikih muamalat akan terjerumus kedalam cara-cara yang haram. Oleh karena itu, setiap muslim dianjurkan untuk memeriksa kembali perniagaannya dengan mempelajari fikih muamalah yang merupakan syariat Allah Swt.  Dampak harta haram  Harta haram yang dihasilkan oleh dua kelompok di atas akan berdampak buruk terhadap pribadi pelakunya secara khusus dan umat manusia secara umum. Dampak buruk tersebut adalah:  Pertama, memakan harta haram berarti mendurhakai Allah dan mengikuti langkah syaitan. Dr Erwandi Tarmizi, MA menjelaskan, bahwa melanggar perintah Allah Swt dalam surat Al Baqarah ayat 168 adalah salah satu bentuk perbuatan durhaka kepada Allah Swt sekaligus menempuh jalan (cara) yang dirintis oleh syaitan.  Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Badai’Al-Fawaid (3:381-385), mengatakan, ada beberapa langkah syaitan dalam menyesatkan manusia yaitu, mengajak kepada kekafiran, kesyirikan, dan memusuhi Allah Swt dan Rasul-Nya, mengajak kepada amalan yang tidak ada tuntunan (bid’ah), mengajak kepada dosa besar (al-kabair), mengajak kepada dosa-dosa kecil (ash-shaghair), menyibukkan dengan perkara mubah (yang sifatnya boleh, tidak ada pahala dan tidak ada sanksi di dalamnya) hingga berlebihan, menyibukkan dalam amalan yang kurang afdal, padahal ada amalan yang lebih afdal.  Kedua, kurang semangat dalam beramal saleh. Tafsir Ibnu Katsir ketika menafsirkan surat Al-Mu’minun ayat 51, “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang thayyib (yang baik), dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Menjelaskan bahwa makan yang thayyib di sini adalah makanan yang halal dan Allah Swt pada ayat ini memerintahkan para rasul untuk memakan makanan yang halal dan beramal saleh. Penyandingan dua perintah ini adalah isyarat bahwa makanan halal akan memberikan dampak positif, yaitu semangat dalam melakukan amal saleh.  Ketiga, memakan harta haram adalah kebiasaan buruk orang Yahudi. Ibnu Katsir menjelaskan ketika menafsirkan surat An-Nisaa’ ayat 160-161 yang membicarakan kebiasaan orang Yahudi dalam praktek riba, “Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Dan disebabkan mereka memakan riba, Padahal Sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.”  Ibnu Katsir mengatakan, Allah telah melarang riba pada kaum Yahudi, namun mereka menerjangnya dan terus melakukan riba tersebut, bahkan mereka melakukan pengelabuan tipu daya dan akal-akalan supaya riba itu menjadi halal.  Siapa yang mengambil riba bahkan melakukan tipu daya dan akal-akalan supaya riba itu menjadi halal, berarti ia telah mengikuti jejak kaum Yahudi. Dan inilah yang sudah diisyaratkan oleh Nabi saw: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?” (HR Bukhari)  Keempat, daging yang tumbuh dari harta haram tempatnya api neraka. Seorang sahabat dinasihati oleh Nabi saw Ka’ab bin ‘Ujroh dengan sebuah sabda beliau, “Wahai Ka’ab bin ‘Ujroh, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan berhak dibakar dalam api neraka.” (HR. Tirmidzi)  Kelima, doa tidak dikabulkan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah saw bersabda, ”Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak menerima kecuali yang baik (thayyib). Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.’ (QS. Al-Mu’minun: 51). Dan Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.’ (QS. Al-Baqarah: 172).  Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan seseorang yang lama bepergian; rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul.” (HR. Muslim, no. 1015)  Ibnu Rajab Alhambali dalam kitabnya Jami’ul ‘Ulum wal Hikam ketika mensyarah hadist di atas, menjelaskan beberapa kondisi terkabulnya doa dengan cepat, yaitu keadaan dalam perjalanan jauh (safar), meminta dalam keadaan sangat butuh (genting), menengadahkan tangan ke langit, memanggil Allah dengan panggilan “Yaa Rabbii” (wahai Rabb-ku) atau memuji Allah dengan menyebut nama dan sifat-Nya, misalnya: “Yaa Dzal Jalaali wal Ikraam” (wahai Rabb yang memiliki keagungan dan kemuliaan), “Yaa Mujiibas Saa’iliin” (wahai Rabb yang mengabulkan doa orang yang meminta kepada-Mu), dan lain-lain.  Ketika orang sudah memenuhi kondisi di atas, semetara dia memakan dan memiliki harta yang haram, maka doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah Swt. Di samping itu, karena doa adalah inti dari ibadah shalat, maka bila doa tertolak dikhawatirkan shalat pemakan harta haram juga tertolak. Hal ini didukung oleh ungkapan sahabat Ibnu Abbas r.a, “Allah Swt tidak menerima shalat seseorang yang di dalam perutnya ada makan yang haram.”  Keenam, harta haram akan menenempatkan kaum muslimin dalam kemunduran dan kehinanaan. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.a, Rasulullah saw bersabda, “Jika kalian berjual beli dengan cara ‘inah (salah satu transaksi riba), mengikuti ekor sapi (maksudnya: sibuk dengan peternakan), ridha dengan bercocok tanam (maksudnya: sibuk dengan pertanian) dan meninggalkan jihad (yang saat itu fardhu ‘ain), maka Allah akan menguasakan kehinaan atas kalian. Allah tidak akan mencabutnya dari kalian hingga kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu Daud)  Ketujuh, karena harta haram mengundang musibah dan bencana di muka bumi. Dari Ibnu ‘Abbas r.a, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk diadzab oleh Allah.” (HR. Al-Hakim)  Orang yang memiliki harta halal dengan mata pencaharian yang halal adalah orang-orang yang paling selamat agamanya, paling tenang hati dan pikirannya, paling lapang dadanya, paling sukses kehidupannya. Kehormatan dan harga dirinya bersih dan terjaga, rezekinya penuh berkah dan citranya di masyarakat selalu indah. Semoga Allah Swt mengaruniakan kepada kita rezeki yang halal dan menerima amalan-amalan kita.
Dampak Harta Haram dalam Kehidupan. Salah satu perintah Allah Swt adalah untuk selalu menjaga makanan yang halal dan mendapatkan harta dengan cara yang sesuai dengan aturan syariat dan menghindari harta haram.

Sebagaimana yang termaktub dalam surat Al Baqarah ayat 168, “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. 

Halalan yang dimaksud dalam ayat di atas menurut tafsir Ibnu Katsir adalah sesuatu yang dihalalkan syariat dan bukan diperoleh dengan cara yang diharamkan, sedangkan thayyiban maksudnya tidak al-khabîts, yakni tidak kotor atau najis, seperti bangkai, daging babi atau anjing, minuman keras dan yang sejenisnya.

Lantas, muncul pertanyaan di benak kita, apa itu harta haram, apa urgensinya memahami harta haram dan apa konsekuensi dampaknya dalam kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat?

Harta haram menurut Dr Erwandi Tarmizi, MA dalam bukunya Harta Haram dalam muamalat kontemporer adalah setiap harta yang didapatkan dari jalan atau cara yang dilarang syariat, seperti merampas, merampok, mencuri, riba, risywah atau sogokan, korupsi, penipuan dan berbagai macam mu’âmalah haram lain.

Urgensi memahami harta haram

Kemaslahatan harta dalam urusan dunia sangat jelas yaitu untuk menopang kebutuhan hidup manusia. Begitupun kemaslahatannya dalam urusan agama, maka ia juga sangat banyak. Banyak jenis ibadah yang tidak bisa dilakukan kecuali dengan harta. Keterbatasan dalam harta bisa menjadi keterbatasan dalam beribadah.

Seorang muslim harus memperhatikan dan memahami harta haram, sehingga ia selamat dalam hidupnya di dunia dan akhirat. Dalam proses mendapatkan harta, manusia secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu:

Pertama, kelompok manusia yang tidak memperdulikan kaidah Rabbani (syariat) dalam mencari dan mengumpulkan harta, sehingga menjadikan harta sebagai tuhan mereka. Manusia seperti inilah yang didoakan Rasulullah saw dengan kehancuran, “Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba pakaian….” (HR Bukhari)

Kedua, kelompok orang yang mesih memiliki hati nurani yang peka, namun karena tidak pernah tahu dan tidak pernah diajarkan sejak kecil tentang fikih muamalat, menyebabkan mereka melanggar syariat Allah Swt dalam mengumpulkan harta, sehingga terjerumus dalam hal yang haram. Manusia seperti inilah yang dimaksud oleh dua khalifah Umar Bin Khattab r.a dan Ali Bin Abi Thalib r.a.

Dalam kitab Mughni Al-Muhtaj julid 6 hal 310, Umar Bin Khattab r.a berkata, “Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk riba,” dan sebagaimana dinukil oleh Abu Layst dalam kitab Tanbih Al Ghafilin hlm 364 dengan ungkapan Ali Bin Abi Thalib r.a, “Barang siapa yang melakukan perniagaan (bisnis) sebelum mempelajari fiqh (muamalat) dia akan terjerumus ke dalam riba, dia akan terjerumus, dia akan terjerumus.”
Ungkapan dua khalifah di atas dengan memberikan penekanan “dia akan terjerumus” beberapakali bermakna, bahwa orang yang melakukan transaksi pemindahan harta tanpa dibekali dengan pengetahuan fikih muamalat akan terjerumus kedalam cara-cara yang haram. Oleh karena itu, setiap muslim dianjurkan untuk memeriksa kembali perniagaannya dengan mempelajari fikih muamalah yang merupakan syariat Allah Swt.

Dampak harta haram

Harta haram yang dihasilkan oleh dua kelompok di atas akan berdampak buruk terhadap pribadi pelakunya secara khusus dan umat manusia secara umum. Dampak buruk tersebut adalah:

Pertama, memakan harta haram berarti mendurhakai Allah dan mengikuti langkah syaitan. Dr Erwandi Tarmizi, MA menjelaskan, bahwa melanggar perintah Allah Swt dalam surat Al Baqarah ayat 168 adalah salah satu bentuk perbuatan durhaka kepada Allah Swt sekaligus menempuh jalan (cara) yang dirintis oleh syaitan.

Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Badai’Al-Fawaid (3:381-385), mengatakan, ada beberapa langkah syaitan dalam menyesatkan manusia yaitu, mengajak kepada kekafiran, kesyirikan, dan memusuhi Allah Swt dan Rasul-Nya, mengajak kepada amalan yang tidak ada tuntunan (bid’ah), mengajak kepada dosa besar (al-kabair), mengajak kepada dosa-dosa kecil (ash-shaghair), menyibukkan dengan perkara mubah (yang sifatnya boleh, tidak ada pahala dan tidak ada sanksi di dalamnya) hingga berlebihan, menyibukkan dalam amalan yang kurang afdal, padahal ada amalan yang lebih afdal.

Kedua, kurang semangat dalam beramal saleh. Tafsir Ibnu Katsir ketika menafsirkan surat Al-Mu’minun ayat 51, “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang thayyib (yang baik), dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Menjelaskan bahwa makan yang thayyib di sini adalah makanan yang halal dan Allah Swt pada ayat ini memerintahkan para rasul untuk memakan makanan yang halal dan beramal saleh. Penyandingan dua perintah ini adalah isyarat bahwa makanan halal akan memberikan dampak positif, yaitu semangat dalam melakukan amal saleh.

Ketiga, memakan harta haram adalah kebiasaan buruk orang Yahudi. Ibnu Katsir menjelaskan ketika menafsirkan surat An-Nisaa’ ayat 160-161 yang membicarakan kebiasaan orang Yahudi dalam praktek riba, “Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Dan disebabkan mereka memakan riba, Padahal Sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.”

Ibnu Katsir mengatakan, Allah telah melarang riba pada kaum Yahudi, namun mereka menerjangnya dan terus melakukan riba tersebut, bahkan mereka melakukan pengelabuan tipu daya dan akal-akalan supaya riba itu menjadi halal.

Siapa yang mengambil riba bahkan melakukan tipu daya dan akal-akalan supaya riba itu menjadi halal, berarti ia telah mengikuti jejak kaum Yahudi. Dan inilah yang sudah diisyaratkan oleh Nabi saw: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?” (HR Bukhari)

Keempat, daging yang tumbuh dari harta haram tempatnya api neraka. Seorang sahabat dinasihati oleh Nabi saw Ka’ab bin ‘Ujroh dengan sebuah sabda beliau, “Wahai Ka’ab bin ‘Ujroh, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan berhak dibakar dalam api neraka.” (HR. Tirmidzi)

Kelima, doa tidak dikabulkan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah saw bersabda, ”Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak menerima kecuali yang baik (thayyib). Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.’ (QS. Al-Mu’minun: 51). Dan Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.’ (QS. Al-Baqarah: 172).

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan seseorang yang lama bepergian; rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul.” (HR. Muslim, no. 1015)

Ibnu Rajab Alhambali dalam kitabnya Jami’ul ‘Ulum wal Hikam ketika mensyarah hadist di atas, menjelaskan beberapa kondisi terkabulnya doa dengan cepat, yaitu keadaan dalam perjalanan jauh (safar), meminta dalam keadaan sangat butuh (genting), menengadahkan tangan ke langit, memanggil Allah dengan panggilan “Yaa Rabbii” (wahai Rabb-ku) atau memuji Allah dengan menyebut nama dan sifat-Nya, misalnya: “Yaa Dzal Jalaali wal Ikraam” (wahai Rabb yang memiliki keagungan dan kemuliaan), “Yaa Mujiibas Saa’iliin” (wahai Rabb yang mengabulkan doa orang yang meminta kepada-Mu), dan lain-lain.

Ketika orang sudah memenuhi kondisi di atas, semetara dia memakan dan memiliki harta yang haram, maka doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah Swt. Di samping itu, karena doa adalah inti dari ibadah shalat, maka bila doa tertolak dikhawatirkan shalat pemakan harta haram juga tertolak. Hal ini didukung oleh ungkapan sahabat Ibnu Abbas r.a, “Allah Swt tidak menerima shalat seseorang yang di dalam perutnya ada makan yang haram.”

Keenam, harta haram akan menenempatkan kaum muslimin dalam kemunduran dan kehinanaan. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.a, Rasulullah saw bersabda, “Jika kalian berjual beli dengan cara ‘inah (salah satu transaksi riba), mengikuti ekor sapi (maksudnya: sibuk dengan peternakan), ridha dengan bercocok tanam (maksudnya: sibuk dengan pertanian) dan meninggalkan jihad (yang saat itu fardhu ‘ain), maka Allah akan menguasakan kehinaan atas kalian. Allah tidak akan mencabutnya dari kalian hingga kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu Daud)

Ketujuh, karena harta haram mengundang musibah dan bencana di muka bumi. Dari Ibnu ‘Abbas r.a, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk diadzab oleh Allah.” (HR. Al-Hakim)

Orang yang memiliki harta halal dengan mata pencaharian yang halal adalah orang-orang yang paling selamat agamanya, paling tenang hati dan pikirannya, paling lapang dadanya, paling sukses kehidupannya. Kehormatan dan harga dirinya bersih dan terjaga, rezekinya penuh berkah dan citranya di masyarakat selalu indah. Semoga Allah Swt mengaruniakan kepada kita rezeki yang halal dan menerima amalan-amalan kita. 


Referensi : Dampak Harta Haram dalam Kehidupan



Agar Lebaran Lebih Lega, Ini Tips Minta Maaf kepada Mantan

Agar Lebaran Lebih Lega Begini Tips Minta Maaf kepada Mantan. Minta maaf kepada mantan pacar mungkin bukan hal yang mudah, apalagi jika kalian mengakhiri hubungan dengan perasaan yang tidak baik alias emosi.Momen lebaran adalah salah satu kesempatan yag baik untuk mengutarakan maaf pada mantan pacar. Meskipun hati pernah tersulut emosi dan hubungan telah berakhir, ada baiknya jika tali silaturahmi terjalin kembali. Pakar hubungan Linda dan Chalrie Bloom menuliskan jika sebuah permintaan maaf bisa menyembuhkan diri dari masalah patah hati.  hubungan yang diakhiri dengan emosi pasti menyisakan perasaan mengganjal. Tak heran jika mantan pacar kamu tidak langsung membalas permintaan maaf. Jika tujuanmu untuk minta maaf, jangan berharap dia akan segera membalas. biarkan dia mengetahui niat tulusmu dan itu sudah lebih baik dari cukup. Jika kamu murni ingin minta maaf, utarakan saja permohonanmu dengan tulus. Tidak usah menjadikan momen lebaran sebagai alasan untuk merajut kembali hubungan yang sudah kandas. Jika niatanmu tulus dan mantan pacar memaafkan, baru lah kalian boleh menjalin lagi pertemanan dan berbicara langkah selanjutnya yang lebih visioner.    Referensi : Agar Lebaran Lebih Lega, Ini Tips Minta Maaf kepada Mantan
Agar Lebaran Lebih Lega Begini Tips Minta Maaf kepada Mantan. Minta maaf kepada mantan pacar mungkin bukan hal yang mudah, apalagi jika kalian mengakhiri hubungan dengan perasaan yang tidak baik alias emosi.Momen lebaran adalah salah satu kesempatan yag baik untuk mengutarakan maaf pada mantan pacar. Meskipun hati pernah tersulut emosi dan hubungan telah berakhir, ada baiknya jika tali silaturahmi terjalin kembali. Pakar hubungan Linda dan Chalrie Bloom menuliskan jika sebuah permintaan maaf bisa menyembuhkan diri dari masalah patah hati.

hubungan yang diakhiri dengan emosi pasti menyisakan perasaan mengganjal. Tak heran jika mantan pacar kamu tidak langsung membalas permintaan maaf. Jika tujuanmu untuk minta maaf, jangan berharap dia akan segera membalas. biarkan dia mengetahui niat tulusmu dan itu sudah lebih baik dari cukup. Jika kamu murni ingin minta maaf, utarakan saja permohonanmu dengan tulus. Tidak usah menjadikan momen lebaran sebagai alasan untuk merajut kembali hubungan yang sudah kandas. Jika niatanmu tulus dan mantan pacar memaafkan, baru lah kalian boleh menjalin lagi pertemanan dan berbicara langkah selanjutnya yang lebih visioner.


Referensi : Agar Lebaran Lebih Lega, Ini Tips Minta Maaf kepada Mantan 

Berteman Baik, Cara Wanita Minta Maaf Kepada Semua Mantannya Ini Bikin Geleng Kepala

Berteman Baik, Cara Wanita Minta Maaf Kepada Semua Mantannya Ini Bikin Geleng Kepala. Kisah cinta pasangan kekasih tak selamanya berjalan mulus. Pasti akan ada masalah yang dihadapi selama menjalin hubungan. Bahkan tak sedikit orang yang memilih untuk mengakhiri sebuah hubungan karena merasa hubungan yang terjalin sudah tidak bisa dilanjutkan.   Hubungan seseorang dengan mantan kekasihnya pasca putus pasti berbeda-beda. Ada seseorang yang tetap menjalin hubungan baik dan menjadi teman, bahkan ada seseorang yang memilih untuk melupakan sang mantan dengan cara memblokir semua media sosial salah satunya.  Saat memasuki bulan Ramadan, banyak orang yang memanfaatkan momen tersebut untuk saling memaafkan, khususnya dengan mantan. Belum lama ini melintasi FYP cara kocak seorang wanita minta maaf kepada sederet mantan kekasihnya.  Video singkat tangkapan layar chat dirinya dengan sederet mantan kekasihnya dalam sebuah grup sukses menyita perhatian. Banyak yang menyebut bahwa wanita tersebut punya nyali yang besar mempersatukan mantan dalam satu grup chat. Saat sudah berstatus menjadi mantan kekasih pasca putus banyak orang yang memilih dan berusaha untuk melupakan. Bahkan tak sedikit orang yang memilih untuk tidak lagi berhubungan. Walaupun begitu, banyak juga orang yang tetap berhubungan baik dengan mantan dengan menjalin hubungan pertemanan.  Sekuat apapun berusaha untuk melupakan mantan, selalu saja ditemukan jalan untuk kembali bertemu jika memang sudah takdir. Sebesar apapun masalah yang pernah dihadapi sampai pada akhirnya harus mengakhiri sebuah hubungan, saling memaafkan itu penting apalagi saat Ramadan.Dalam video tersebut terlihat sang pemilik akun membuat sebuah grup chat yang anggotanya terdiri dari sederet mantan kekasihnya dan dirinya. Pada video tersebut tertulis bahwa sang pemilik akun membuat grup tersebut lantaran tengah gabut sehingga muncullah ide untuk meminta maaf kepada mantan dengan cara efektif.  Pada video singkat tersebut terlihat sang pemilik akun menuliskan permohonan maaf dan ucapan terima kasih lantaran sederet mantan kekasihnya sudah pernah hadir dalam hidupnya. Malah sang pemilik akun mengajak sederet mantannya untuk buka bersama dan menjalin silaturrahim.  Sederet mantan kekasihnya pun merespon pesan sang pemilik akun dengan menuturkan permohonan maaf juga. Melihat dari video tersebut, sepertinya sang pemilik akun memang masih berhubungan baik dengan sederet mantannya walaupun sudah tak lagi berpacaran.
Berteman Baik, Cara Wanita Minta Maaf Kepada Semua Mantannya Ini Bikin Geleng Kepala. Kisah cinta pasangan kekasih tak selamanya berjalan mulus. Pasti akan ada masalah yang dihadapi selama menjalin hubungan. Bahkan tak sedikit orang yang memilih untuk mengakhiri sebuah hubungan karena merasa hubungan yang terjalin sudah tidak bisa dilanjutkan. 

Hubungan seseorang dengan mantan kekasihnya pasca putus pasti berbeda-beda. Ada seseorang yang tetap menjalin hubungan baik dan menjadi teman, bahkan ada seseorang yang memilih untuk melupakan sang mantan dengan cara memblokir semua media sosial salah satunya.

Saat memasuki bulan Ramadan, banyak orang yang memanfaatkan momen tersebut untuk saling memaafkan, khususnya dengan mantan. Belum lama ini melintasi FYP cara kocak seorang wanita minta maaf kepada sederet mantan kekasihnya.

Video singkat tangkapan layar chat dirinya dengan sederet mantan kekasihnya dalam sebuah grup sukses menyita perhatian. Banyak yang menyebut bahwa wanita tersebut punya nyali yang besar mempersatukan mantan dalam satu grup chat. Saat sudah berstatus menjadi mantan kekasih pasca putus banyak orang yang memilih dan berusaha untuk melupakan. Bahkan tak sedikit orang yang memilih untuk tidak lagi berhubungan. Walaupun begitu, banyak juga orang yang tetap berhubungan baik dengan mantan dengan menjalin hubungan pertemanan.

Sekuat apapun berusaha untuk melupakan mantan, selalu saja ditemukan jalan untuk kembali bertemu jika memang sudah takdir. Sebesar apapun masalah yang pernah dihadapi sampai pada akhirnya harus mengakhiri sebuah hubungan, saling memaafkan itu penting apalagi saat Ramadan.Dalam video tersebut terlihat sang pemilik akun membuat sebuah grup chat yang anggotanya terdiri dari sederet mantan kekasihnya dan dirinya. Pada video tersebut tertulis bahwa sang pemilik akun membuat grup tersebut lantaran tengah gabut sehingga muncullah ide untuk meminta maaf kepada mantan dengan cara efektif.

Pada video singkat tersebut terlihat sang pemilik akun menuliskan permohonan maaf dan ucapan terima kasih lantaran sederet mantan kekasihnya sudah pernah hadir dalam hidupnya. Malah sang pemilik akun mengajak sederet mantannya untuk buka bersama dan menjalin silaturrahim.

Sederet mantan kekasihnya pun merespon pesan sang pemilik akun dengan menuturkan permohonan maaf juga. Melihat dari video tersebut, sepertinya sang pemilik akun memang masih berhubungan baik dengan sederet mantannya walaupun sudah tak lagi berpacaran.

Cara Jitu Minta Maaf ke Mantan Kekasih

Cara Jitu Minta Maaf ke Mantan Kekasih. Hubungan asmara yang diakhiri dengan cara tidak baik tentunya tetap meninggalkan luka mendalam dan perasaan tidak enak di hati Anda.  1. Akui kesalahan  Pertama-tama, Anda perlu mengambil keputusan untuk meminta maaf dari mantan pasangan. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda siap untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf ke mantan. Meminta maaf dari mantan pasangan adalah hal yang baik, tetapi itu bisa menjadi bencana jika Anda terlalu cepat mengatakannya.  Apalagi jika Anda belum siap dan menyadari kesalahan. Anda mungkin tidak bisa menyampaikan perasaan dengan cara yang lebih baik.   2. Kirim pesan permintaan maaf  Salah satu cara termudah untuk meminta maaf kepada mantan adalah dengan cara mengirim pesan kepadanya. Anda bisa mengirim teks sederhana. Hal yang harus dilakukan adalah tetap pada intinya. Ketik permintaan maaf padanya yang menyatakan Anda telah menyadari kesalahan yang terjadi. Hal itu akan membantu Anda saat meminta maaf kepada mantan tanpa merasa canggung dan malu.   3. Hubungi dia   Jika Anda merasa cukup nyaman untuk menelepon mantan pasangan dan meminta maaf, tidak ada salahnya melakukan hal tersebut. Namun, sebelum Anda menekan nomornya, tahan jempol sebentar untuk memikirkan apakah itu tidak terlalu cepat. Biarkan mantan berpikir terlebuh dahulu.  4. Rencanakan pertemuan Bertemu dengan mantan dan kemudian meminta maaf padanya bisa menjadi cara lain yang tepat. Namun, untuk melakukan itu, sebaiknya pertimbangkan lebih dulu apakah akan merasa nyaman melakukannya. Jika ya, Anda bisa merencanakan pertemuan di tempat yang sudah disepakati. Awalnya, Anda mungkin merasa sedikit canggung dan tidak nyaman, tetapi menenangkan saraf dan menjaga ketenangan diri bisa membantu dalam situasi itu.
Cara Jitu Minta Maaf ke Mantan Kekasih. Hubungan asmara yang diakhiri dengan cara tidak baik tentunya tetap meninggalkan luka mendalam dan perasaan tidak enak di hati Anda.

1. Akui kesalahan

Pertama-tama, Anda perlu mengambil keputusan untuk meminta maaf dari mantan pasangan. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda siap untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf ke mantan. Meminta maaf dari mantan pasangan adalah hal yang baik, tetapi itu bisa menjadi bencana jika Anda terlalu cepat mengatakannya.

Apalagi jika Anda belum siap dan menyadari kesalahan. Anda mungkin tidak bisa menyampaikan perasaan dengan cara yang lebih baik. 

2. Kirim pesan permintaan maaf

Salah satu cara termudah untuk meminta maaf kepada mantan adalah dengan cara mengirim pesan kepadanya. Anda bisa mengirim teks sederhana. Hal yang harus dilakukan adalah tetap pada intinya. Ketik permintaan maaf padanya yang menyatakan Anda telah menyadari kesalahan yang terjadi. Hal itu akan membantu Anda saat meminta maaf kepada mantan tanpa merasa canggung dan malu. 

3. Hubungi dia 

Jika Anda merasa cukup nyaman untuk menelepon mantan pasangan dan meminta maaf, tidak ada salahnya melakukan hal tersebut. Namun, sebelum Anda menekan nomornya, tahan jempol sebentar untuk memikirkan apakah itu tidak terlalu cepat. Biarkan mantan berpikir terlebuh dahulu.

4. Rencanakan pertemuan 

Bertemu dengan mantan dan kemudian meminta maaf padanya bisa menjadi cara lain yang tepat. Namun, untuk melakukan itu, sebaiknya pertimbangkan lebih dulu apakah akan merasa nyaman melakukannya. Jika ya, Anda bisa merencanakan pertemuan di tempat yang sudah disepakati. Awalnya, Anda mungkin merasa sedikit canggung dan tidak nyaman, tetapi menenangkan saraf dan menjaga ketenangan diri bisa membantu dalam situasi itu.


Referensi : Cara Jitu Minta Maaf ke Mantan Kekasih



Senin, 05 September 2022

Pernah Alami Dejavu? Ini Penjelasan Ilmiah Tentang Fenomena Itu

Pernah Alami Dejavu? Ini Penjelasan Ilmiah Tentang Fenomena Itu Apakah Moms pernah mengalaminya? Yuk, cari tahu mengenai dejavu selengkapnya. pasti pernah mendengar istilah dejavu, bukan? Jika iya, apakah Moms tahu apa yang dimaksud dengan ini? Sering kali ini tertukar dengan lucid dream, di mana dejavu bukanlah mimpi melainkan pengalaman nyata yang dialami sebelumnya. Yuk, ketahui lebih lanjut terkait istilah ini, Moms. Apa Itu Dejavu? Ini muncul ketika menghadapi suatu peristiwa dan merasa seperti pernah mengalami sebelumnya. Baik pernah mengenal seseorang atau ke suatu tempat di masa lalu.  Diperkirakan 60-80% populasi pernah mengalami ini tanpa disadari. Salah satu contoh nyata dari kondisi ini adalah ketika Moms mengunjungi kota baru yang tidak pernah didatangi. Anehnya, diri kita sendiri merasa seolah-olah pernah pergi ke tempat itu sebelumnya, lho. Sebagian orang mungkin merasa sedikit bingung dan bertanya-tanya, sebenarnya apa yang terjadi? Terutama jika mengalami dejavu untuk pertama kalinya.  Sering kali, tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika Moms mengalami kondisi seperti ini. Namun, untuk beberapa orang dengan kasus ekstrem, dejavu bisa memicu epilepsi atau masalah kesehatan tertentu.   Mengapa Dejavu Bisa Terjadi? Sejauh ini, para peneliti tidak dapat dengan mudah mempelajari bagaimana dejavu bisa terjadi.  Meski demikian, ada beberapa hal dan kondisi yang mengacu pada penyebab di balik dejavu.  Di bawah ini penjelasan teori penyebab menurut sejumlah ahli psikologi:  1. Pembagian 2 Persepsi Teori persepsi terbelah atau terbagi dapat menjadi penyebab dejavu yang paling umum. Artinya, kondisi ini dialami ketika melihat sesuatu pada 2 waktu yang berbeda. Pertama kali saat Moms melihat sesuatu, mungkin melihatnya dari sudut mata dan saat  terganggu atau kurang fokus. Otak pun dapat mulai membentuk memori tentang apa yang dilihat. Bahkan, dengan jumlah informasi terbatas yang didapatkan dari pandangan sekilas yang tidak lengkap.  2. Kurang Perhatian Penuh Pernahkah mengalami tubuh lelah dan kurang memerhatikan sesuatu dengan baik? Ini bisa memicu dejavu. Otak mungkin merasa suatu kondisi pernah dialami sebelumnya, namun ternyata ini karena kurang perhatian saja, lho. Seseorang yang tidak memiliki kesadaran total untuk mengamati sesuatu, menganggap hal tersebut dejavu. Padahal, kondisi yang dialami tersebut benar-benar hanya satu persepsi lanjutan dari peristiwa yang sama.  3. Kerusakan pada Otak Kecil Teori lain menunjukkan bahwa dejavu terjadi ketika otak "bermasalah". Dengan kata lain, ini bisa terjadi karena perasaan sedang campur aduk dan terganggu. Otak yang berfungsi melacak peristiwa dan bagian yang mengingat ingatan, sama-sama sedang aktif. Sehingga, otak pun salah memahami apa yang terjadi di masa sekarang sebagai memori, atau sesuatu yang sudah terjadi.  4. Pengaruh Ingatan Jangka Pendek Ingatan jangka pendek dapat disebabkan karena disfungsi pada otak manusia. Jenis disfungsi otak ini umumnya tidak perlu dikhawatirkan, kecuali terjadi secara teratur. Namun, beberapa ahli percaya bahwa jenis lain dari kerusakan otak dapat menyebabkan dejavu. Ketika otak menyerap informasi, biasanya akan mengikuti penyimpanan memori jangka pendek ke panjang.  Sayangnya, terkadang ingatan pendek dapat mengambil 'jalan pintas' ke penyimpanan memori jangka panjang. Hal inilah yang dapat membuat Moms merasa seolah-olah pernah mengalami sebelumnya.  5. Informasi Terlambat Terproses Tak berhenti sampai di situ, penyebab dejavu karena terlambatnya informasi yang diproses. Ketika mengamati sesuatu, informasi yang diambil melalui indera diproses ke otak melalui dua jalur terpisah. Salah satu jalur ini mungkin saja membawa informasi ke otak sedikit lebih cepat daripada yang lain. Hingga akhirnya, penundaan yang lain mungkin mengarahkan otak untuk membaca peristiwa tunggal sebagai 2 pengalaman yang berbeda. 6. Ingatan dalam Otak Banyak ahli percaya bahwa dejavu berkaitan dengan cara manusia dalam memproses dan mengingat ingatan. Penelitian yang dilakukan oleh Anne Cleary, seorang peneliti dejavu dan profesor psikologi di Colorado State University, telah membantu menghasilkan beberapa dukungan untuk teori ini. Melalui karyanya, ia menemukan bukti yang menunjukkan bahwa dejavu dapat terjadi sebagai respons terhadap suatu peristiwa. Ini seperti pengalaman sesuatu yang dialami, tetapi tidak ingat pernah terjadi. Mungkin itu terjadi di masa kanak-kanak, atau sesuatu yang tidak dapat diingat karena alasan lain.  7. Kedekatan dengan Memori merasa dekat dengan ingatan sendiri bisa menyebabkan dejavu terjadi. Meskipun tidak dapat mengakses memori itu, otak masih tahu bahwa diri kita pernah berada dalam situasi yang sama. Proses memori implisit ini mengarah pada perasaan 'kedekatan' yang agak aneh. Teori ini bertumpu ketika seseorang cenderung mengalami kedekatan, ketika menghadapi peristiwa tertentu. Ini baik memiliki kesamaan dengan sesuatu atau pernah dilihat sebelumnya.  Jika dapat mengingat memori yang sama, Moms mungkin akan dapat menghubungkan keduanya. Jika itu terjadi, kemungkinan tidak akan mengalami dejavu sama sekali Menurut Cleary, hal ini bisa terjadi ketika sedang melihat pemandangan tertentu.Misalnya, bagian dalam gedung atau panorama alam. Sekilas, memori tersebut sangat mirip dengan suatu hal lain yang tidak diingat.
Pernah Alami Dejavu? Ini Penjelasan Ilmiah Tentang Fenomena Itu Apakah Moms pernah mengalaminya? Yuk, cari tahu mengenai dejavu selengkapnya. pasti pernah mendengar istilah dejavu, bukan? Jika iya, apakah Moms tahu apa yang dimaksud dengan ini? Sering kali ini tertukar dengan lucid dream, di mana dejavu bukanlah mimpi melainkan pengalaman nyata yang dialami sebelumnya. Yuk, ketahui lebih lanjut terkait istilah ini, Moms. Apa Itu Dejavu? Ini muncul ketika menghadapi suatu peristiwa dan merasa seperti pernah mengalami sebelumnya. Baik pernah mengenal seseorang atau ke suatu tempat di masa lalu.

Diperkirakan 60-80% populasi pernah mengalami ini tanpa disadari. Salah satu contoh nyata dari kondisi ini adalah ketika Moms mengunjungi kota baru yang tidak pernah didatangi. Anehnya, diri kita sendiri merasa seolah-olah pernah pergi ke tempat itu sebelumnya, lho. Sebagian orang mungkin merasa sedikit bingung dan bertanya-tanya, sebenarnya apa yang terjadi? Terutama jika mengalami dejavu untuk pertama kalinya.

Sering kali, tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika Moms mengalami kondisi seperti ini. Namun, untuk beberapa orang dengan kasus ekstrem, dejavu bisa memicu epilepsi atau masalah kesehatan tertentu. 

Mengapa Dejavu Bisa Terjadi?

Sejauh ini, para peneliti tidak dapat dengan mudah mempelajari bagaimana dejavu bisa terjadi.

Meski demikian, ada beberapa hal dan kondisi yang mengacu pada penyebab di balik dejavu.

Di bawah ini penjelasan teori penyebab menurut sejumlah ahli psikologi:

1. Pembagian 2 Persepsi

Teori persepsi terbelah atau terbagi dapat menjadi penyebab dejavu yang paling umum. Artinya, kondisi ini dialami ketika melihat sesuatu pada 2 waktu yang berbeda. Pertama kali saat Moms melihat sesuatu, mungkin melihatnya dari sudut mata dan saat  terganggu atau kurang fokus. Otak pun dapat mulai membentuk memori tentang apa yang dilihat. Bahkan, dengan jumlah informasi terbatas yang didapatkan dari pandangan sekilas yang tidak lengkap.

2. Kurang Perhatian Penuh

Pernahkah mengalami tubuh lelah dan kurang memerhatikan sesuatu dengan baik? Ini bisa memicu dejavu. Otak mungkin merasa suatu kondisi pernah dialami sebelumnya, namun ternyata ini karena kurang perhatian saja, lho. Seseorang yang tidak memiliki kesadaran total untuk mengamati sesuatu, menganggap hal tersebut dejavu. Padahal, kondisi yang dialami tersebut benar-benar hanya satu persepsi lanjutan dari peristiwa yang sama.

3. Kerusakan pada Otak Kecil

Teori lain menunjukkan bahwa dejavu terjadi ketika otak "bermasalah". Dengan kata lain, ini bisa terjadi karena perasaan sedang campur aduk dan terganggu. Otak yang berfungsi melacak peristiwa dan bagian yang mengingat ingatan, sama-sama sedang aktif. Sehingga, otak pun salah memahami apa yang terjadi di masa sekarang sebagai memori, atau sesuatu yang sudah terjadi.

4. Pengaruh Ingatan Jangka Pendek

Ingatan jangka pendek dapat disebabkan karena disfungsi pada otak manusia. Jenis disfungsi otak ini umumnya tidak perlu dikhawatirkan, kecuali terjadi secara teratur. Namun, beberapa ahli percaya bahwa jenis lain dari kerusakan otak dapat menyebabkan dejavu. Ketika otak menyerap informasi, biasanya akan mengikuti penyimpanan memori jangka pendek ke panjang.

Sayangnya, terkadang ingatan pendek dapat mengambil 'jalan pintas' ke penyimpanan memori jangka panjang. Hal inilah yang dapat membuat Moms merasa seolah-olah pernah mengalami sebelumnya.

5. Informasi Terlambat Terproses

Tak berhenti sampai di situ, penyebab dejavu karena terlambatnya informasi yang diproses. Ketika mengamati sesuatu, informasi yang diambil melalui indera diproses ke otak melalui dua jalur terpisah. Salah satu jalur ini mungkin saja membawa informasi ke otak sedikit lebih cepat daripada yang lain. Hingga akhirnya, penundaan yang lain mungkin mengarahkan otak untuk membaca peristiwa tunggal sebagai 2 pengalaman yang berbeda.

6. Ingatan dalam Otak

Banyak ahli percaya bahwa dejavu berkaitan dengan cara manusia dalam memproses dan mengingat ingatan. Penelitian yang dilakukan oleh Anne Cleary, seorang peneliti dejavu dan profesor psikologi di Colorado State University, telah membantu menghasilkan beberapa dukungan untuk teori ini. Melalui karyanya, ia menemukan bukti yang menunjukkan bahwa dejavu dapat terjadi sebagai respons terhadap suatu peristiwa. Ini seperti pengalaman sesuatu yang dialami, tetapi tidak ingat pernah terjadi. Mungkin itu terjadi di masa kanak-kanak, atau sesuatu yang tidak dapat diingat karena alasan lain.

7. Kedekatan dengan Memori

merasa dekat dengan ingatan sendiri bisa menyebabkan dejavu terjadi. Meskipun tidak dapat mengakses memori itu, otak masih tahu bahwa diri kita pernah berada dalam situasi yang sama. Proses memori implisit ini mengarah pada perasaan 'kedekatan' yang agak aneh. Teori ini bertumpu ketika seseorang cenderung mengalami kedekatan, ketika menghadapi peristiwa tertentu. Ini baik memiliki kesamaan dengan sesuatu atau pernah dilihat sebelumnya.

Jika dapat mengingat memori yang sama, Moms mungkin akan dapat menghubungkan keduanya. Jika itu terjadi, kemungkinan tidak akan mengalami dejavu sama sekali Menurut Cleary, hal ini bisa terjadi ketika sedang melihat pemandangan tertentu.Misalnya, bagian dalam gedung atau panorama alam. Sekilas, memori tersebut sangat mirip dengan suatu hal lain yang tidak diingat.

referensi ; Pernah Alami Dejavu? Ini Penjelasan Ilmiah Tentang Fenomena Itu