This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Jumat, 02 September 2022

Hadits Suami Menyakiti Istri: Sebuah Renungan untuk Para Suami

“Hai orang-orang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata, dan bergaulah dengan mereka secara patut.  Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Q.S Al-Nisa : 19).  Lalu, apakah ada hadist yang menjelaskan tentang suami menyakiti istri? Tentu saja ada. Untuk umat muslim pasti sudah tahu bahwa Islam adalah agama yang sangat lengkap. Semua hal sudah diatur supaya umat muslim bisa hidup secara terarah dan diridhoi oleh Allah SWT, termasuk juga urusan rumah tangga.  Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa di dalam Islam perempuan dianggap sebagai perhiasan dunia. Itu artinya, perempuan merupakan makhluk yang sangat istimewa.  Maka dari itu, sebagai seorang suami, kamu harus memperlakukan istrimu dengan baik dan jangan menyakiti istri baik itu fisik ataupun psikis. Hadits Suami Menyakiti Istri: Sebuah Renungan untuk Para Suami. Seperti yang kita semua tahu bahwa laki-laki memang ditakdirkan untuk menjadi seorang kepala keluarga. Namun hal itu tidak berarti mereka dengan bebas mengatur, membentak, dan kasar terhadap istrinya.  Selama yang dilakukan istri tidak perbuatan dosa, maka sebaiknya suami harus memaafkan. Bagaimanapun, tidak ada istri yang sempurna di dunia ini.  Tidak baik bila hanya mengingat keburukan yang pernah dilakukan istri. Seorang istri adalah anak yang rela meninggalkan rumah orang tuanya dan bersedia untuk hidup bersama suami.  Maka haram hukumnya jika seorang suami membuat istrinya menangis tanpa hak dan menyakiti istri. Hal tersebut telah disebutkan di dalam Al-Quran dan Hadits.  Saat suami berbuat zalim kepada istrinya, maka dia telah melakukan dosa yang amat besar dan tubuhnya tidak lagi diharamkan dari api neraka.  Sebagian besar orang mungkin saja beranggapan bahwa perempuan adalah racun dunia. Tapi perlu dipahami bahwa di dalam Islam sendiri, perempuan diibaratkan perhiasan dunia.  Perempuan sendiri adalah sosok yang sangat istimewa, dimana mereka begitu tegar dan kuat dalam menjalani kehidupan. Akan tetapi disisi lain, mereka juga bisa berubah menjadi rentan dan rapuh.  Sebab, bagaimanapun, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Jangan hanya mengingat sisi buruknya saja, tapi ingatlah juga kebaikan seorang istri yang sudah merawatmu, menghidangkan makanan di atas meja, mencuci pakaianmu, serta mendidik anak-anakmu.  Di dalam Al-Quran, tepatnya di Surat Al-Nisa ayat 19, menjelaskan mengenai hukum suami yang menyakiti istri, berikut adalah artinya:  Referensi : Hadits Suami Menyakiti Istri: Sebuah Renungan untuk Para Suami “Hai orang-orang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata, dan bergaulah dengan mereka secara patut.  Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Q.S Al-Nisa : 19).  Lalu, apakah ada hadist yang menjelaskan tentang suami menyakiti istri? Tentu saja ada. Untuk umat muslim pasti sudah tahu bahwa Islam adalah agama yang sangat lengkap. Semua hal sudah diatur supaya umat muslim bisa hidup secara terarah dan diridhoi oleh Allah SWT, termasuk juga urusan rumah tangga.  Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa di dalam Islam perempuan dianggap sebagai perhiasan dunia. Itu artinya, perempuan merupakan makhluk yang sangat istimewa.  Maka dari itu, sebagai seorang suami, kamu harus memperlakukan istrimu dengan baik dan jangan menyakiti istri baik itu fisik ataupun psikis.
Hadits Suami Menyakiti Istri: Sebuah Renungan untuk Para Suami. Seperti yang kita semua tahu bahwa laki-laki memang ditakdirkan untuk menjadi seorang kepala keluarga. Namun hal itu tidak berarti mereka dengan bebas mengatur, membentak, dan kasar terhadap istrinya.

Selama yang dilakukan istri tidak perbuatan dosa, maka sebaiknya suami harus memaafkan. Bagaimanapun, tidak ada istri yang sempurna di dunia ini.

Tidak baik bila hanya mengingat keburukan yang pernah dilakukan istri. Seorang istri adalah anak yang rela meninggalkan rumah orang tuanya dan bersedia untuk hidup bersama suami.

Maka haram hukumnya jika seorang suami membuat istrinya menangis tanpa hak dan menyakiti istri. Hal tersebut telah disebutkan di dalam Al-Quran dan Hadits.

Saat suami berbuat zalim kepada istrinya, maka dia telah melakukan dosa yang amat besar dan tubuhnya tidak lagi diharamkan dari api neraka.

Sebagian besar orang mungkin saja beranggapan bahwa perempuan adalah racun dunia. Tapi perlu dipahami bahwa di dalam Islam sendiri, perempuan diibaratkan perhiasan dunia.

Perempuan sendiri adalah sosok yang sangat istimewa, dimana mereka begitu tegar dan kuat dalam menjalani kehidupan. Akan tetapi disisi lain, mereka juga bisa berubah menjadi rentan dan rapuh.

Sebab, bagaimanapun, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Jangan hanya mengingat sisi buruknya saja, tapi ingatlah juga kebaikan seorang istri yang sudah merawatmu, menghidangkan makanan di atas meja, mencuci pakaianmu, serta mendidik anak-anakmu.

Di dalam Al-Quran, tepatnya di Surat Al-Nisa ayat 19, menjelaskan mengenai hukum suami yang menyakiti istri, berikut adalah artinya:

“Hai orang-orang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata, dan bergaulah dengan mereka secara patut.

Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Q.S Al-Nisa : 19).

Lalu, apakah ada hadist yang menjelaskan tentang suami menyakiti istri? Tentu saja ada. Untuk umat muslim pasti sudah tahu bahwa Islam adalah agama yang sangat lengkap. Semua hal sudah diatur supaya umat muslim bisa hidup secara terarah dan diridhoi oleh Allah SWT, termasuk juga urusan rumah tangga.

Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa di dalam Islam perempuan dianggap sebagai perhiasan dunia. Itu artinya, perempuan merupakan makhluk yang sangat istimewa.

Maka dari itu, sebagai seorang suami, kamu harus memperlakukan istrimu dengan baik dan jangan menyakiti istri baik itu fisik ataupun psikis.

Di dunia ini, masih ada banyak suami yang seringkali menyakiti istrinya dengan sangat mudah dan ringan tangan pada istrinya saat mereka berbuat salah. Padahal pada kenyataannya, masalah dapat diselesaikan dengan kepala dingin tanpa harus menyakiti fisik salah satunya.

Bukannya minta maaf dan tidak mengulanginya lagi, istri justru akan merasa menderita luar dan dalam. Terlebih lagi, Islam melarang keras suami yang sering memukul istrinya. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah salah satu hadist suami menyakiti istri yang perlu kamu pahami.

Referensi : Hadits Suami Menyakiti Istri: Sebuah Renungan untuk Para Suami



Tanda Anda Harus Menyerah pada Hubungan Pernikahan

melontarkan kata-kata kasar kepada istri tidak dibenarkan dan bukan perilaku yang baik bagi seorang pemimpin keluarga. Bila hal ini terjadi 1–2 kali di dalam rumah tanggamu, mungkin kamu bisa menganggapnya kekhilafan saja.  Akan tetapi, jika hal ini selalu terjadi setiap kali ada masalah, bahkan masalah yang sepele sekalipun, kamu perlu bertindak agar ia bisa berubah dan tidak mengulangi kesalahannya lagi.  Berikut ini ada beberapa tips untuk menghadapi suami yang berkata kasar:  1. Tetap bersikap tenang Pertama-tama, mengertilah bahwa kebanyakan ledakan emosi dan kata-kata kasar yang keluar dari mulut seseorang berasal dari luka di masa lalu. Jadi, saat ia mulai berkata kasar, usahakan untuk tetap tenang dan tidak tersulut emosi ataupun terlihat marah.  Berikan sugesti positif pada pikiranmu sendiri. Lihatlah kemarahannya dari sudut pandang lain dan cobalah pahami kira-kira hal apa yang membuka luka masa lalu dan menyulut kemarahannya.  2. Jangan membalas balik Walau sakit hati dengan apa yang ia katakan, kamu harus berbesar hati untuk tidak membalas perkataan kasarnya, ya. Memaki balik tidak akan menyelesaikan masalah, malah justru bisa memperburuk keadaan. Bukan tidak mungkin suami bisa melakukan kekerasan fisik karena tersulut perkataanmu.  Di dalam hubungan pernikahan, tidak ada kalah atau menang. Jadi, mengalah bukan berarti kalah. Dalam situasi ini, kamu harus bisa menjadi pendingin keadaan yang tengah memanas oleh perkataan suami.  Lagi pula, berbicara balik dengan seseorang yang sedang marah biasanya akan percuma. Oleh karena itu, mengalahlah sebentar sampai amarah suami mereda.  3. Dengarkan dan ajak berdiskusi Setelah kegusarannya mulai reda, cobalah memancingnya untuk menceritakan alasan kemarahannya dan dengarkan ia dengan rasa empati. Ulangi apa yang ia katakan sebagai konfirmasi, agar ia benar-benar merasa didengarkan.  Setelah kira-kira ia sudah bisa diajak berdiskusi, mulailah nyatakan pendapatmu dengan kepala dingin. Katakan bahwa yang ia lakukan itu tidak baik dan menyakiti hatimu. Ingatkan bahwa apa yang ia lakukan bisa saja ditiru oleh anak. Namun, gunakanlah kata-kata yang lembut dan tidak menyudutkannya.  Bila ia menyalahkanmu dan kamu memang mengakui kesalahanmu, jangan ragu untuk meminta maaf kepadanya. Kamu juga bisa mencium atau memeluknya untuk memperbaiki suasana hatinya yang sedang buruk.  4. Beri waktu Jika semua usahamu untuk mendengarkan, berdiskusi baik-baik, dan meluluhkan hatinya tidak juga menghilangkan amarah dan kata-kata kasarnya, ada baiknya untuk memberinya waktu.  Berlama-lama mendengar perkataan kasar suami tentu bisa berdampak tidak baik bagi kesehatan mentalmu. Kamu boleh, kok, pergi sebentar agar ia bisa berpikir jernih dan menyadari kesalahannya.  Jika ia benar-benar mencintaimu dan anakmu, serta ingin mempertahankan pernikahan kalian, tentu ia akan berusaha untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi.  Ada beberapa penyebab mengapa suami bisa marah besar dan berkata kasar kepada istri. Salah satunya adalah trauma emosional yang terpendam. Selain itu, tingkat stres yang tinggi dan masalah kesehatan mental, seperti depresi, juga bisa menyebabkan seorang pria mudah marah dan berkata kasar. Tanda Anda Harus Menyerah pada Hubungan Pernikahan Setiap pasangan pasti menginginkan pernikahan yang harmonis dan bahagia. Tak jarang, dalam sebuah hubungan tentunya pernah melalui berbagai masalah. Namun, terdapat beberapa masalah yang sulit Anda ataupun pasangan Anda lalui. Dengan Anda merasa sudah tidak dapat mempertahankan hubungan rumah tangga. Berikut lima tanda Anda harus menyerah pada hubungan pernikahan.  Mantan Suami Ingin Rujuk, Benarkah karena Masih Cinta? Bila pasangan Anda mulai marah-marah dan berkata kasar, saatnya Anda mulai mempertimbangkan hal tersebut. Kebiasaan memarahi pasangan akan berisiko tinggi untuk perlakuan yang lebih kasar, seperti memukul, menampar, ataupun menganiaya. Bila Anda menemukan pasangan Anda sulit mengontrol emosinya, sebaiknya mengajaknya untuk mencari solusi bersama. Namun, ketika Anda merasa pasangan sudah tidak dapat berubah, mungkin sudah waktunya berpisah dengan pasangan Anda.  2. Egois  Saat Anda masih berpacaran, sifat egois pasangan Anda mungkin masih dapat dimaklumi. Namun dalam pernikahan, sifat egois yang berlebihan tidak akan membawa hubungan jadi lebih baik. Sering kali suami maupun istri sibuk bekerja atau mengurus rumah, sehingga sama-sama ingin di mengerti. Bila komunikasi bukanlah hal yang dapat membantu hubungan, mungkin Anda membutuhkan pertolongan lebih. Salah satunya seperti mengunjungi teman, maupun ahli hubungan. Dalam hubungan pernikahan, semestinya saling mengerti dan saling mendengarkan satu sama lain.  3. Kontak Fisik Pasangan suami istri memang memiliki kesibukan masing-masing, sehingga tidak memiliki waktu untuk menghabiskannya bersama. Biasanya pada malam hari sebelum tidur, Anda dan pasangan akan saling bercerita. Namun, bila pasangan Anda sudah tidak pernah melakukan kontak fisik, hal ini bisa menandakan tidak adanya ketertarikan. Ingat kembali kapan terakhir Anda berhubungan, sering kali pasangan merasa bosan dan beralih mencari selingkuhan. Apabila hal ini terjadi pada Anda, tidak ada salahnya Anda menanyakan hal ini pada pasangan.  4. KDRT  Kekerasan dalam rumah tangga, merupakan hal yang paling menyeramkan bagi setiap rumah tangga. Banyak hal yang dapat menyebabkan pasangan Anda berani melakukan kekerasan. Salah satunya emosi yang sulit dikontrol. Ketika KDRT terjadi pada hubungan Anda, segera meminta pertolongan pada orang terdekat. Biasanya orang yang mengalami KDRT, akan memilih diam dan memaafkan pasangannya. Namun, kekerasan akan lebih buruk lagi bila Anda tidak berani melawan sehingga berujung perceraian.  5. Selalu Mengatakan Perceraian  Saat Anda bertengkar, apakah pasangan Anda selalu mengancam dan mengeluarkan kata cerai? Apabila pasangan kerap melakukan hal ini, mungkin memang pasangan Anda mengatakan hal yang sebenarnya. Semestinya pertengkaran dapat diatasi dengan banyak hal, bukan dengan mengeluarkan kata-kata menyakitkan. Sering mengancam ingin bercerai, merupakan tanda pasangan Anda sudah tidak ingin mempertahankan hubungan.  Referensi : Tanda Anda Harus Menyerah pada Hubungan Pernikahan

Setiap pasangan pasti menginginkan pernikahan yang harmonis dan bahagia. Tak jarang, dalam sebuah hubungan tentunya pernah melalui berbagai masalah. Namun, terdapat beberapa masalah yang sulit Anda ataupun pasangan Anda lalui. Dengan Anda merasa sudah tidak dapat mempertahankan hubungan rumah tangga. Berikut lima tanda Anda harus menyerah pada hubungan pernikahan.

Mantan Suami Ingin Rujuk, Benarkah karena Masih Cinta? Bila pasangan Anda mulai marah-marah dan berkata kasar, saatnya Anda mulai mempertimbangkan hal tersebut. Kebiasaan memarahi pasangan akan berisiko tinggi untuk perlakuan yang lebih kasar, seperti memukul, menampar, ataupun menganiaya. Bila Anda menemukan pasangan Anda sulit mengontrol emosinya, sebaiknya mengajaknya untuk mencari solusi bersama. Namun, ketika Anda merasa pasangan sudah tidak dapat berubah, mungkin sudah waktunya berpisah dengan pasangan Anda.

2. Egois

Saat Anda masih berpacaran, sifat egois pasangan Anda mungkin masih dapat dimaklumi. Namun dalam pernikahan, sifat egois yang berlebihan tidak akan membawa hubungan jadi lebih baik. Sering kali suami maupun istri sibuk bekerja atau mengurus rumah, sehingga sama-sama ingin di mengerti. Bila komunikasi bukanlah hal yang dapat membantu hubungan, mungkin Anda membutuhkan pertolongan lebih. Salah satunya seperti mengunjungi teman, maupun ahli hubungan. Dalam hubungan pernikahan, semestinya saling mengerti dan saling mendengarkan satu sama lain.

3. Kontak Fisik

Pasangan suami istri memang memiliki kesibukan masing-masing, sehingga tidak memiliki waktu untuk menghabiskannya bersama. Biasanya pada malam hari sebelum tidur, Anda dan pasangan akan saling bercerita. Namun, bila pasangan Anda sudah tidak pernah melakukan kontak fisik, hal ini bisa menandakan tidak adanya ketertarikan. Ingat kembali kapan terakhir Anda berhubungan, sering kali pasangan merasa bosan dan beralih mencari selingkuhan. Apabila hal ini terjadi pada Anda, tidak ada salahnya Anda menanyakan hal ini pada pasangan.

4. KDRT

Kekerasan dalam rumah tangga, merupakan hal yang paling menyeramkan bagi setiap rumah tangga. Banyak hal yang dapat menyebabkan pasangan Anda berani melakukan kekerasan. Salah satunya emosi yang sulit dikontrol. Ketika KDRT terjadi pada hubungan Anda, segera meminta pertolongan pada orang terdekat. Biasanya orang yang mengalami KDRT, akan memilih diam dan memaafkan pasangannya. Namun, kekerasan akan lebih buruk lagi bila Anda tidak berani melawan sehingga berujung perceraian.

5. Selalu Mengatakan Perceraian

Saat Anda bertengkar, apakah pasangan Anda selalu mengancam dan mengeluarkan kata cerai? Apabila pasangan kerap melakukan hal ini, mungkin memang pasangan Anda mengatakan hal yang sebenarnya. Semestinya pertengkaran dapat diatasi dengan banyak hal, bukan dengan mengeluarkan kata-kata menyakitkan. Sering mengancam ingin bercerai, merupakan tanda pasangan Anda sudah tidak ingin mempertahankan hubungan.

Referensi : Tanda Anda Harus Menyerah pada Hubungan Pernikahan


5 Tanda Mantan Suami Ingin Rujuk Terima atau Enggak?

5 Tanda Mantan Suami Ingin Rujuk Terima atau Enggak? Setelah bercerai, mungkin saja ada peluang rujuk jika kamu dan mantan suami saling memberi kesempatan dan membuat komitmen baru yang lebih baik.  Keinginan mantan suami ingin rujuk bisa ditunjukkan dari beragam tanda lewat perhatian, perbuatan, atau lainnya.  Di bawah ini adalah 5 tanda jelas bahwa dia menginginkan satu kesempatan lagi merajut tali kasih denganmu.Terserah padamu untuk menerima atau enggak.  Terus-terusan menghubungi Kamu merasa sulit untuk memutuskan sambungan dari mereka karena mereka terus-menerus menelepon atau mengirim pesan kepadamu. Dia ingin tetap berteman setelah kalian putus dan tidak bisa melepaskannya.  Sulit menerima orang baru Dia merasa sulit untuk menerima kehadiran teman pria atau teman wanita dalam hidupmu karena merasa seolah-olah digantikan dan mereka menginginkan semua perhatianmu.   Waspadai sikap overprotektif yang tidak rasional, karena ini adalah indikator besar bahwa dia ingin bersama lagi.  Berupaya mendekatimu Mereka mengarang alasan untuk mendekati kamu. Ini bisa berupa proyek kerja palsu yang tiba-tiba mereka butuh bantuan.   Bahkan alasan sederhana seperti meninggalkan sesuatu miliknya di rumahmu sehingga dia datang untuk mengambilnya bisa menjadi tanda bahaya.  Menguak kenangan Meskipun kamu mungkin mencoba untuk mendorong kembali kenangan waktu yang kalian habiskan bersama, dia mungkin terus-menerus memunculkannya. Dia ingin mengingatkanmu tentang masa lalu yang indah dengan harapan kamu mungkin ingin berdamai.  Berubah  Jika sang mantan membuat beberapa kesalahan yang menyebabkan kamu cerai dengannya, maka dia mungkin akan memberitahumu bagaimana dirinya telah berubah.   Referensi :  5 Tanda Mantan Suami Ingin Rujuk Terima atau Enggak? Setelah bercerai, mungkin saja ada peluang rujuk jika kamu dan mantan suami saling memberi kesempatan dan membuat komitmen baru yang lebih baik.  Keinginan mantan suami ingin rujuk bisa ditunjukkan dari beragam tanda lewat perhatian, perbuatan, atau lainnya.  Di bawah ini adalah 5 tanda jelas bahwa dia menginginkan satu kesempatan lagi merajut tali kasih denganmu.Terserah padamu untuk menerima atau enggak.  Terus-terusan menghubungi Kamu merasa sulit untuk memutuskan sambungan dari mereka karena mereka terus-menerus menelepon atau mengirim pesan kepadamu. Dia ingin tetap berteman setelah kalian putus dan tidak bisa melepaskannya.  Sulit menerima orang baru Dia merasa sulit untuk menerima kehadiran teman pria atau teman wanita dalam hidupmu karena merasa seolah-olah digantikan dan mereka menginginkan semua perhatianmu.   Waspadai sikap overprotektif yang tidak rasional, karena ini adalah indikator besar bahwa dia ingin bersama lagi.  Berupaya mendekatimu Mereka mengarang alasan untuk mendekati kamu. Ini bisa berupa proyek kerja palsu yang tiba-tiba mereka butuh bantuan.   Bahkan alasan sederhana seperti meninggalkan sesuatu miliknya di rumahmu sehingga dia datang untuk mengambilnya bisa menjadi tanda bahaya.  Menguak kenangan Meskipun kamu mungkin mencoba untuk mendorong kembali kenangan waktu yang kalian habiskan bersama, dia mungkin terus-menerus memunculkannya. Dia ingin mengingatkanmu tentang masa lalu yang indah dengan harapan kamu mungkin ingin berdamai.  Berubah  Jika sang mantan membuat beberapa kesalahan yang menyebabkan kamu cerai dengannya, maka dia mungkin akan memberitahumu bagaimana dirinya telah berubah.   Referensi :

Setelah bercerai, mungkin saja ada peluang rujuk jika kamu dan mantan suami saling memberi kesempatan dan membuat komitmen baru yang lebih baik.

Keinginan mantan suami ingin rujuk bisa ditunjukkan dari beragam tanda lewat perhatian, perbuatan, atau lainnya.

Di bawah ini adalah 5 tanda jelas bahwa dia menginginkan satu kesempatan lagi merajut tali kasih denganmu.Terserah padamu untuk menerima atau enggak.

Terus-terusan menghubungi

Kamu merasa sulit untuk memutuskan sambungan dari mereka karena mereka terus-menerus menelepon atau mengirim pesan kepadamu. Dia ingin tetap berteman setelah kalian putus dan tidak bisa melepaskannya.

Sulit menerima orang baru

Dia merasa sulit untuk menerima kehadiran teman pria atau teman wanita dalam hidupmu karena merasa seolah-olah digantikan dan mereka menginginkan semua perhatianmu. 

Waspadai sikap overprotektif yang tidak rasional, karena ini adalah indikator besar bahwa dia ingin bersama lagi.

Berupaya mendekatimu

Mereka mengarang alasan untuk mendekati kamu. Ini bisa berupa proyek kerja palsu yang tiba-tiba mereka butuh bantuan. 

Bahkan alasan sederhana seperti meninggalkan sesuatu miliknya di rumahmu sehingga dia datang untuk mengambilnya bisa menjadi tanda bahaya.

Menguak kenangan

Meskipun kamu mungkin mencoba untuk mendorong kembali kenangan waktu yang kalian habiskan bersama, dia mungkin terus-menerus memunculkannya. Dia ingin mengingatkanmu tentang masa lalu yang indah dengan harapan kamu mungkin ingin berdamai.

Berubah 

Jika sang mantan membuat beberapa kesalahan yang menyebabkan kamu cerai dengannya, maka dia mungkin akan memberitahumu bagaimana dirinya telah berubah. 

Referensi : 5 Tanda Mantan Suami Ingin Rujuk Terima atau Enggak?



Tanda Mantan Suami Pengin Rujuk! Mau Terima, Nggak?

5 Tanda Mantan Suami Ingin Rujuk, Terima atau Enggak Kalanya kamu mendapati mantan suami pengin rujuk dan menjalin kembali hubungan pernikahan yang sebelumnya kandas.  Di bawah ini adalah 5 tanda jelas bahwa dia menginginkan satu kesempatan lagi merajut tali kasih denganmu.Terserah padamu untuk menerima atau tidak.  Terus-terusan menghubungi Kamu merasa sulit untuk memutuskan sambungan dari mereka karena mereka terus-menerus menelepon atau mengirim pesan kepadamu.   Dia ingin tetap berteman setelah kalian putus dan tidak bisa melepaskannya.  Sulit menerima orang baru Dia merasa sulit untuk menerima kehadiran teman pria atau teman wanita dalam hidupmu karena merasa seolah-olah digantikan dan mereka menginginkan semua perhatianmu.   Waspadai sikap overprotektif yang tidak rasional, karena ini adalah indikator besar bahwa dia ingin bersama lagi. Berupaya mendekatimu Mereka mengarang alasan untuk mendekati kamu. Ini bisa berupa proyek kerja palsu yang tiba-tiba mereka butuh bantuan.   Referensi : Tanda Mantan Suami Pengin Rujuk. 5 Tanda Mantan Suami Ingin Rujuk, Terima atau Enggak

Kalanya kamu mendapati mantan suami pengin rujuk dan menjalin kembali hubungan pernikahan yang sebelumnya kandas.

Di bawah ini adalah 5 tanda jelas bahwa dia menginginkan satu kesempatan lagi merajut tali kasih denganmu.Terserah padamu untuk menerima atau tidak.

Terus-terusan menghubungi

Kamu merasa sulit untuk memutuskan sambungan dari mereka karena mereka terus-menerus menelepon atau mengirim pesan kepadamu. 

Dia ingin tetap berteman setelah kalian putus dan tidak bisa melepaskannya.

Sulit menerima orang baru

Dia merasa sulit untuk menerima kehadiran teman pria atau teman wanita dalam hidupmu karena merasa seolah-olah digantikan dan mereka menginginkan semua perhatianmu. 

Waspadai sikap overprotektif yang tidak rasional, karena ini adalah indikator besar bahwa dia ingin bersama lagi.

Berupaya mendekatimu

Mereka mengarang alasan untuk mendekati kamu. Ini bisa berupa proyek kerja palsu yang tiba-tiba mereka butuh bantuan. 

Referensi : Tanda Mantan Suami Pengin Rujuk



Tanda Mantan Suami Ingin Rujuk dengan Kamu

Tanda Mantan Suami Ingin Rujuk dengan Kamu Peluang rujuk dengan mantan suami setelah bercerai? Jawabannya mungkin saja, jika kamu dan pasangan saling memberi kesempatan dan membuat komitmen baru yang lebih baik dari pernikahan pertama. Keinginan rujuk dari mantan suami bisa ditunjukkan dari beragam tanda lewat perhatian, perbuatan, atau sentuhannya.  Jangan abaikan jika mantan suami kamu ingin mengetahui kehidupan kencanmu, itu termasuk tanda ia ingin kembali padamu.   1. Bersikap terlalu baik padamu  Berperilaku baik terhadap seseorang seharusnya tidak mengejutkan. Tapi lain ceritanya, jika perpisahan terjadi secara mengerikan dan mereka tidak tahan satu sama lain sehingga sulit untuk bersikap baik satu sama lain. Jadi, jika mantan suami tidak berperilaku seburuk yang bayangkan dan malah bersikap manis kepada kamu, itu berarti ia sedang berencana mendapatkan perhatianmu.  2. Ingin tetap berkomunikasi   Perceraian itu sendiri berarti Anda berdua ingin menjauh satu sama lain dengan cara apa pun. Ini juga bisa berarti kamu tidak ingin terus berbicara satu sama lain kecuali ada urusan hukum yang harus diselesaikan. Tetapi jika mantan suami mencoba untuk terus berbicara dengan kamu dan bersikeras agar kamu tetap berhubungan juga, mereka sedang memikirkan sesuatu. Mereka akan menyadarinya ketika mereka siap untuk itu.  3. Tertarik dengan kehidupan kencan kamu  Setelah perceraian, kamu dan mantan suami berhak berkencan dengan siapa pun, mengenal orang-orang baru ketika Anda berdua siap secara emosional. Jika mantan suami mencoba mencari tahu tentang kehidupan kencan kamu, apakah kamu memiliki kekasih atau tidak, teman pria yang kamu temui, itu berarti mereka ingin tahu apakah kamu lajang atau tidak.  4. Mengakui kesalahan di masa lalu  Salah satu penyebab utama perceraian adalah ego. Ketika pasangan terus bertengkar tanpa akhir dan tak satu pun dari mereka ingin menerima, maka perceraian dipilih sebagai salah satu solusi. Beberapa pasangan bahkan tidak mau menerima kesalahan mereka setelah berpisah dari pasangannya. Tetapi jika pasangan kamu mencoba berbicara dengan kamu dan mengakui kesalahannya di masa lalu, itu berarti ia membutuhkan waktu untuk menyadari bahwa ia salah dan berharap kamu memaafkannya.  5. Bahasa tubuh  Ini adalah pertanda besar bahwa mantan suami ingin kembali bersama. Bahasa tubuh menunjukkan banyak hal tentang apa yang diinginkan seseorang dan kontak fisik adalah cara langsung untuk memastikan hal yang sama. Jika mantan suami dan kamu memiliki lingkaran sosial yang sama dan terus bertemu, itu mungkin tidak ada artinya bagi kamu.  Tetapi jika mantan suami kamu terus melakukan kontak fisik terlalu sering saat  berduaan dalam acara sosial, itu pertanda besar mereka ingin rujuk. Menyentuh lengan atau bahu kamu, menyentuh kaki kamu sambil duduk bersebelahan, tersenyum terus-menerus - semua itu adalah pertanda ingin rujuk dari mantan suami.    Referensi : Tanda Mantan Suami Ingin Rujuk dengan Kamu
Peluang rujuk dengan mantan suami setelah bercerai? Jawabannya mungkin saja, jika kamu dan pasangan saling memberi kesempatan dan membuat komitmen baru yang lebih baik dari pernikahan pertama. Keinginan rujuk dari mantan suami bisa ditunjukkan dari beragam tanda lewat perhatian, perbuatan, atau sentuhannya.

Jangan abaikan jika mantan suami kamu ingin mengetahui kehidupan kencanmu, itu termasuk tanda ia ingin kembali padamu. 

1. Bersikap terlalu baik padamu

Berperilaku baik terhadap seseorang seharusnya tidak mengejutkan. Tapi lain ceritanya, jika perpisahan terjadi secara mengerikan dan mereka tidak tahan satu sama lain sehingga sulit untuk bersikap baik satu sama lain. Jadi, jika mantan suami tidak berperilaku seburuk yang bayangkan dan malah bersikap manis kepada kamu, itu berarti ia sedang berencana mendapatkan perhatianmu.

2. Ingin tetap berkomunikasi

Perceraian itu sendiri berarti Anda berdua ingin menjauh satu sama lain dengan cara apa pun. Ini juga bisa berarti kamu tidak ingin terus berbicara satu sama lain kecuali ada urusan hukum yang harus diselesaikan. Tetapi jika mantan suami mencoba untuk terus berbicara dengan kamu dan bersikeras agar kamu tetap berhubungan juga, mereka sedang memikirkan sesuatu. Mereka akan menyadarinya ketika mereka siap untuk itu.

3. Tertarik dengan kehidupan kencan kamu

Setelah perceraian, kamu dan mantan suami berhak berkencan dengan siapa pun, mengenal orang-orang baru ketika Anda berdua siap secara emosional. Jika mantan suami mencoba mencari tahu tentang kehidupan kencan kamu, apakah kamu memiliki kekasih atau tidak, teman pria yang kamu temui, itu berarti mereka ingin tahu apakah kamu lajang atau tidak.

4. Mengakui kesalahan di masa lalu

Salah satu penyebab utama perceraian adalah ego. Ketika pasangan terus bertengkar tanpa akhir dan tak satu pun dari mereka ingin menerima, maka perceraian dipilih sebagai salah satu solusi. Beberapa pasangan bahkan tidak mau menerima kesalahan mereka setelah berpisah dari pasangannya. Tetapi jika pasangan kamu mencoba berbicara dengan kamu dan mengakui kesalahannya di masa lalu, itu berarti ia membutuhkan waktu untuk menyadari bahwa ia salah dan berharap kamu memaafkannya.

5. Bahasa tubuh

Ini adalah pertanda besar bahwa mantan suami ingin kembali bersama. Bahasa tubuh menunjukkan banyak hal tentang apa yang diinginkan seseorang dan kontak fisik adalah cara langsung untuk memastikan hal yang sama. Jika mantan suami dan kamu memiliki lingkaran sosial yang sama dan terus bertemu, itu mungkin tidak ada artinya bagi kamu.

Tetapi jika mantan suami kamu terus melakukan kontak fisik terlalu sering saat  berduaan dalam acara sosial, itu pertanda besar mereka ingin rujuk. Menyentuh lengan atau bahu kamu, menyentuh kaki kamu sambil duduk bersebelahan, tersenyum terus-menerus - semua itu adalah pertanda ingin rujuk dari mantan suami.

Referensi : Tanda Mantan Suami Ingin Rujuk dengan Kamu





Hal Penting yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Rujuk dengan Mantan Suami

Hal Penting yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Rujuk dengan Mantan Suami Hal Penting yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Rujuk dengan Mantan Suami. banyak alasan kenapa seseorang bisa bercerai. Persoalan keuangan, perselingkuhan, hingga ketidakcocokan yang dirasa semakin kentara ketika sudah berumah tangga. Terkadang setelah mengalami kembali kehidupan tanpa pasangan timbul keinginan untuk rujuk. Nah, untuk para istri, sebelum kamu mengambil keputusan besar itu hendaknya pertimbangkan dulu beberapa hal penting ini agar keputusanmu tak berujung sesal nantinya.  1. Pikir kembali alasan kenapa kamu berpisah  Sebelum memutuskan untuk kembali ke pelukan mantan suami, pikirkan dulu alasan apa yang membuat kalian akhirnya bercerai. Lalu, pertimbangkan kembali apakah alasan itu cukup bisa dimaafkan atau nantinya bisa diperbaiki.  Sebagai contoh, kamu bercerai dengannya akibat dia selingkuh. Pikirkan lagi, apakah memang kamu bisa benar-benar memaafkan dan melupakan perbuatannya dahulu. Kalau ternyata masih ada ganjalan di hati, mending jangan rujuk. Rumah tangga nantinya kemungkinan besar gak akan bahagia karena dalam hatimu masih belum ikhlas.  2. Apakah dia sudah berubah  Kalau perceraian kalian disebabkan sikap buruknya, maka perlu diperhatikan dengan seksama apakah mantan suami sudah berubah. Kalau sikap buruknya masih belum hilang, itu tandanya dia gak mau intospeksi.  Kalau kamu memaksa untuk tetap rujuk, misalnya dengan alasan demi anak, maka nantinya pernikahan berpeluang besar gak bahagia. Anak pun bakal jadi korban karena dibesarkan oleh orangtua yang tak bahagia akibat sikap ayahnya yang tetap saja buruk.  3. Penyebab kalian bercerai sudah tak lagi jadi persoalan  Sebelum kembali pada mantan suami, pastikan dulu permasalahan yang dulu membuat kalian bercerai sudah tak ada lagi. Misalnya, dulu kamu bercerai darinya karena sifat malasnya sehingga memberi nafkah seadanya dan keuangan kalian jadi morat-marit.   Kalau sekarang dia sudah punya pekerjaan dengan gaji yang lebih besar, dan sifat malasnya juga sudah hilang, maka sah-sah saja untuk rujuk. Kalau dia masih dengan pekerjaan lama, dan attitude-nya juga masih sama, maka nantinya hubungan rumah tanggamu pun bakal diisi persoalan yang gak berbeda seperti dulu.  Referensi : Hal Penting yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Rujuk dengan Mantan Suami Hal Penting yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Rujuk dengan Mantan Suami
Hal Penting yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Rujuk dengan Mantan Suami. banyak alasan kenapa seseorang bisa bercerai. Persoalan keuangan, perselingkuhan, hingga ketidakcocokan yang dirasa semakin kentara ketika sudah berumah tangga.

Terkadang setelah mengalami kembali kehidupan tanpa pasangan timbul keinginan untuk rujuk. Nah, untuk para istri, sebelum kamu mengambil keputusan besar itu hendaknya pertimbangkan dulu beberapa hal penting ini agar keputusanmu tak berujung sesal nantinya.

1. Pikir kembali alasan kenapa kamu berpisah

Sebelum memutuskan untuk kembali ke pelukan mantan suami, pikirkan dulu alasan apa yang membuat kalian akhirnya bercerai. Lalu, pertimbangkan kembali apakah alasan itu cukup bisa dimaafkan atau nantinya bisa diperbaiki.

Sebagai contoh, kamu bercerai dengannya akibat dia selingkuh. Pikirkan lagi, apakah memang kamu bisa benar-benar memaafkan dan melupakan perbuatannya dahulu. Kalau ternyata masih ada ganjalan di hati, mending jangan rujuk. Rumah tangga nantinya kemungkinan besar gak akan bahagia karena dalam hatimu masih belum ikhlas.

2. Apakah dia sudah berubah

Kalau perceraian kalian disebabkan sikap buruknya, maka perlu diperhatikan dengan seksama apakah mantan suami sudah berubah. Kalau sikap buruknya masih belum hilang, itu tandanya dia gak mau intospeksi.

Kalau kamu memaksa untuk tetap rujuk, misalnya dengan alasan demi anak, maka nantinya pernikahan berpeluang besar gak bahagia. Anak pun bakal jadi korban karena dibesarkan oleh orangtua yang tak bahagia akibat sikap ayahnya yang tetap saja buruk.

3. Penyebab kalian bercerai sudah tak lagi jadi persoalan

Sebelum kembali pada mantan suami, pastikan dulu permasalahan yang dulu membuat kalian bercerai sudah tak ada lagi. Misalnya, dulu kamu bercerai darinya karena sifat malasnya sehingga memberi nafkah seadanya dan keuangan kalian jadi morat-marit.

Kalau sekarang dia sudah punya pekerjaan dengan gaji yang lebih besar, dan sifat malasnya juga sudah hilang, maka sah-sah saja untuk rujuk. Kalau dia masih dengan pekerjaan lama, dan attitude-nya juga masih sama, maka nantinya hubungan rumah tanggamu pun bakal diisi persoalan yang gak berbeda seperti dulu.

Referensi : Hal Penting yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Rujuk dengan Mantan Suami


Ciri Mantan Istri masih Cinta

Putus cinta bagi sebagian orang kadang menyisakan penyesalan. Tak jarang ada rasa ingin kembali merajut kisah kasih dengan dia yang telah pergi. Tapi, apa bisa semudah itu rujuk dengan mantan?  Karena tidak dipungkiri, ada kendala terbesar yang membuat hubungan rusak sulit untuk diperbaiki. Yakni, jika salah satu pihak sudah move on atau benar-benar tidak ada hati lagi untuk mantannya. Ketika hanya ada satu pihak yang menginginkan rujuk, maka hubungan akan sulit dibangun kembali.  Lantas bagaimana cara memastikan sang mantan masih ada hati atau sudah benar-benar move on? Setidaknya ada 10 tanda mantan masih bisa didekati lagi untuk balikan. Maka bolehlah dicoba untuk sama-sama mendapatkan kesempatan kedua yang bisa jadi lebih baik.  Tidak ada bukti atau bahkan sekadar rumor kalau mantan sudah punya seseorang yang baru. Karena jika begitu mantap move on, biasanya dibarengi dengan adanya tambatan hati yang baru. Perpisahan baru terjadi beberapa hari dan selama itu pula komunikasi masih jalan atau tak benar-benar terputus. Mantan masih ada inisiatif mengontak dan mengecek kabar melalui media sosial. Ketika melihat-lihat postingan media sosial mantan, tak ada tanda-tanda kehadiran seseorang yang baru dan spesial. Tidak harus berupa foto--walau ini menjadi bukti paling jelas--namun bisa juga berupa ragam kesibukan yang dilakukan atau bagaimana dia melewatkan hari-harinya. Tidak ada tanda-tanda terkoneksi lagi pula dengan mantan sebelumnya. Jadi selain tak ada seseorang yang baru, dia juga tak terlihat balikan dengan mantannya terdahulu.  Putusnya hubungan tidak disebabkan masalah yang tidak krusial, tidak melibatkan kekerasan atau kebencian. Perpisahan belum terlalu lama dan sepanjang waktu itu pula tidak muncul tanda-tanda orang ketiga sebagai penyebab putusnya hubungan. Selama berhubungan, mantan tidak pernah selingkuh. Tidak ada sejarah mantan pernah melakukan atau bersikap sesuatu yang membuatnya menjadi kekasih yang tidak baik. Jika terdengar kabar bahwa mantan menghadapi perpisahan dengan cukup berat. Hal ini bisa diketahui dari teman-teman terdekatnya atau keluarganya yang menyampaikannya langsung.Putus cinta bagi sebagian orang kadang menyisakan penyesalan. Tak jarang ada rasa ingin kembali merajut kisah kasih dengan dia yang telah pergi. Tapi, apa bisa semudah itu rujuk dengan mantan?  Karena tidak dipungkiri, ada kendala terbesar yang membuat hubungan rusak sulit untuk diperbaiki. Yakni, jika salah satu pihak sudah move on atau benar-benar tidak ada hati lagi untuk mantannya. Ketika hanya ada satu pihak yang menginginkan rujuk, maka hubungan akan sulit dibangun kembali.  Lantas bagaimana cara memastikan sang mantan masih ada hati atau sudah benar-benar move on? Setidaknya ada 10 tanda mantan masih bisa didekati lagi untuk balikan. Maka bolehlah dicoba untuk sama-sama mendapatkan kesempatan kedua yang bisa jadi lebih baik.  Tidak ada bukti atau bahkan sekadar rumor kalau mantan sudah punya seseorang yang baru. Karena jika begitu mantap move on, biasanya dibarengi dengan adanya tambatan hati yang baru. Perpisahan baru terjadi beberapa hari dan selama itu pula komunikasi masih jalan atau tak benar-benar terputus. Mantan masih ada inisiatif mengontak dan mengecek kabar melalui media sosial. Ketika melihat-lihat postingan media sosial mantan, tak ada tanda-tanda kehadiran seseorang yang baru dan spesial. Tidak harus berupa foto--walau ini menjadi bukti paling jelas--namun bisa juga berupa ragam kesibukan yang dilakukan atau bagaimana dia melewatkan hari-harinya. Tidak ada tanda-tanda terkoneksi lagi pula dengan mantan sebelumnya. Jadi selain tak ada seseorang yang baru, dia juga tak terlihat balikan dengan mantannya terdahulu.  Putusnya hubungan tidak disebabkan masalah yang tidak krusial, tidak melibatkan kekerasan atau kebencian. Perpisahan belum terlalu lama dan sepanjang waktu itu pula tidak muncul tanda-tanda orang ketiga sebagai penyebab putusnya hubungan. Selama berhubungan, mantan tidak pernah selingkuh. Tidak ada sejarah mantan pernah melakukan atau bersikap sesuatu yang membuatnya menjadi kekasih yang tidak baik. Jika terdengar kabar bahwa mantan menghadapi perpisahan dengan cukup berat. Hal ini bisa diketahui dari teman-teman terdekatnya atau keluarganya yang menyampaikannya langsung.
Putus cinta bagi sebagian orang kadang menyisakan penyesalan. Tak jarang ada rasa ingin kembali merajut kisah kasih dengan dia yang telah pergi. Tapi, apa bisa semudah itu rujuk dengan mantan?

Karena tidak dipungkiri, ada kendala terbesar yang membuat hubungan rusak sulit untuk diperbaiki. Yakni, jika salah satu pihak sudah move on atau benar-benar tidak ada hati lagi untuk mantannya. Ketika hanya ada satu pihak yang menginginkan rujuk, maka hubungan akan sulit dibangun kembali.

Lantas bagaimana cara memastikan sang mantan masih ada hati atau sudah benar-benar move on? Setidaknya ada 10 tanda mantan masih bisa didekati lagi untuk balikan. Maka bolehlah dicoba untuk sama-sama mendapatkan kesempatan kedua yang bisa jadi lebih baik.

  1. Tidak ada bukti atau bahkan sekadar rumor kalau mantan sudah punya seseorang yang baru. Karena jika begitu mantap move on, biasanya dibarengi dengan adanya tambatan hati yang baru.
  2. Perpisahan baru terjadi beberapa hari dan selama itu pula komunikasi masih jalan atau tak benar-benar terputus.
  3. Mantan masih ada inisiatif mengontak dan mengecek kabar melalui media sosial.
  4. Ketika melihat-lihat postingan media sosial mantan, tak ada tanda-tanda kehadiran seseorang yang baru dan spesial. Tidak harus berupa foto--walau ini menjadi bukti paling jelas--namun bisa juga berupa ragam kesibukan yang dilakukan atau bagaimana dia melewatkan hari-harinya.
  5. Tidak ada tanda-tanda terkoneksi lagi pula dengan mantan sebelumnya. Jadi selain tak ada seseorang yang baru, dia juga tak terlihat balikan dengan mantannya terdahulu.
  6.  Putusnya hubungan tidak disebabkan masalah yang tidak krusial, tidak melibatkan kekerasan atau kebencian.
  7. Perpisahan belum terlalu lama dan sepanjang waktu itu pula tidak muncul tanda-tanda orang ketiga sebagai penyebab putusnya hubungan.
  8. Selama berhubungan, mantan tidak pernah selingkuh.
  9. Tidak ada sejarah mantan pernah melakukan atau bersikap sesuatu yang membuatnya menjadi kekasih yang tidak baik.
  10. Jika terdengar kabar bahwa mantan menghadapi perpisahan dengan cukup berat. Hal ini bisa diketahui dari teman-teman terdekatnya atau keluarganya yang menyampaikannya langsung.

Apa Hukumnya Muslimah Bertemu dengan Sang Mantan?

Pernikahan merupakan sebuah proses yang mendapat ridha, bahkan rekomendasi langsung dari Allah SWT dan Rasul-Nya. Saat sepasang manusia menikah, sempurnalah agamanya. Pernikahan menjadi pijakan baru untuk membentuk institusi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Meski demikian, adakalanya seorang istri tak cocok dengan pasangannya lalu memilih jalan perceraian. Perceraian menjadi perkara halal yang dibenci Allah SWT. Suami yang menceraikan istrinya disebut dengan talak. Sebaliknya, istri yang menggugat cerai para suaminya dengan jalur pengadilan disebut dengan khulu' (dengan memberikan tebusan) atau fasakh (tanpa tebusan). Talak dan khulu' adalah jalan akhir yang dapat ditempuh jika suami-istri tak lagi bisa mempertahankan rumah tangganya.  Khulu' hanya dapat dibenarkan jika memang ada alasan syar'i yang menguatkannya. Wanita yang mengajukan khulu' tanpa alasan yang dapat diterima secara syar'i, mendapatkan ancaman yang sangat serius dalam Islam.  Rasulullah SAW bersabda, "Wanita yang meminta cerai kepada suaminya tanpa ada alasan apa-apa, haram baginya mencium wanginya surga." (HR Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Hibban, dishahihkan al-Albani). Riwayat lain juga menyebutkan, "Istri-istri yang minta khulu' dan mencabut diri (dari pernikahan), mereka itu wanita-wanita munafik." (HR Tirmidzi).  Kendati ancaman bagi wanita yang ingin khulu' atau fasakh begitu mengerikan, hal ini bukan tak boleh jika memang ada alasan yang kuat. Seorang istri boleh meminta cerai karena adanya pelanggaran hak-haknya, yang membahayakan kehidupannya jika tetap hidup bersama suaminya itu.  Dalam Islam, ada beberapa uzur syar'i yang menjadikan istri boleh mengajukan khulu' atau fasakh kepada suaminya. Misalkan, si suami sudah lama menghilang tiada kabar berita. Si istri yang tidak ridha boleh mengajukan khulu' ke pengadilan agama. Hal ini berdalil dari taqrir Umar bin Khattab RA semasa menjadi khalifah.  Syekh Ibnu Jibrin berpendapat, ada banyak alasan bagi wanita untuk mengajukan khulu' atau fasakh. Wanita yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) berat juga dianggap memiliki alasan syar'i dalam mengajukan khulu'. Kondisi lain yang dibenarkan, yakni jika si suami ternyata mempunyai akhlak tercela, kelainan seksual, hobi melakukan dosa besar, seperti berzina, mabuk-mabukan, atau menentang akidah Islam.  Setelah menjalani perceraian, bagaimana sang istri menjalin hubungan dengan mantan suami? Apakah dihalalkan bertemu dengan sang mantan? Yusuf Qardhawi dalam Fatwa-Fatwa Kontemporer Jilid 1 mengungkapkan, ketika seorang perempuan ditalak suaminya dan masa iddahnya habis, jadilah bekas suaminya itu orang lain (bukan mahram) baginya.  Mereka boleh bertemu dengan syarat tidak berkhalawat atau berduaan. Alasannya, berkhalawat diharamkan dalam Islam. Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan perempuan melainkan yang ketiganya adalah setan.  Meski berkhalawat dilarang, perempuan boleh bertemu dengan suaminya. Sebagaimana ia boleh bertemu dengan lelaki lain. Namun, pertemuan tersebut harus dalam batas-batas yang diperbolehkan syariat. Memenuhi adab-adab diniyyah, mengenakan pakaian yang ditentukan syara' di depan umum. Jangan berduaan tidak ber-tabarruj (menampakkan keindahan tubuh dan auratnya) serta tidak disertai dengan sesuatu yang haram.  Hal ini berlaku setelah habis masa iddahnya. Adapun jika masih dalam masa iddah dan si perempuan dalam talak raj'i, talak satu atau talak dua, ia boleh saja bertemu dengan suami yang menalaknya. Keduanya bahkan harus hidup serumah. Tidak boleh si perempuan berpindah rumah, sebagaimana dilakukan perempuan-perempuan sekarang setelah ditalak suami karena marah, lantas pulang ke rumah orang tuanya.  Allah SWT berfirman dalam QS Ath Thalaq: 1, "Hai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu, maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat  menghadapi iddah mereka (yang wajar); dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) keluar kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah. Maka sesungguhnya barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah, sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri."  Referensi : Apa Hukumnya Muslimah Bertemu dengan Sang Mantan?
Pernikahan merupakan sebuah proses yang mendapat ridha, bahkan rekomendasi langsung dari Allah SWT dan Rasul-Nya. Saat sepasang manusia menikah, sempurnalah agamanya. 
Pernikahan menjadi pijakan baru untuk membentuk institusi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Meski demikian, adakalanya seorang istri tak cocok dengan pasangannya lalu memilih jalan perceraian. Perceraian menjadi perkara halal yang dibenci Allah SWT.

Suami yang menceraikan istrinya disebut dengan talak. Sebaliknya, istri yang menggugat cerai para suaminya dengan jalur pengadilan disebut dengan khulu' (dengan memberikan tebusan) atau fasakh (tanpa tebusan). Talak dan khulu' adalah jalan akhir yang dapat ditempuh jika suami-istri tak lagi bisa mempertahankan rumah tangganya.

Khulu' hanya dapat dibenarkan jika memang ada alasan syar'i yang menguatkannya. Wanita yang mengajukan khulu' tanpa alasan yang dapat diterima secara syar'i, mendapatkan ancaman yang sangat serius dalam Islam.

Rasulullah SAW bersabda, "Wanita yang meminta cerai kepada suaminya tanpa ada alasan apa-apa, haram baginya mencium wanginya surga." (HR Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Hibban, dishahihkan al-Albani). Riwayat lain juga menyebutkan, "Istri-istri yang minta khulu' dan mencabut diri (dari pernikahan), mereka itu wanita-wanita munafik." (HR Tirmidzi).

Kendati ancaman bagi wanita yang ingin khulu' atau fasakh begitu mengerikan, hal ini bukan tak boleh jika memang ada alasan yang kuat. Seorang istri boleh meminta cerai karena adanya pelanggaran hak-haknya, yang membahayakan kehidupannya jika tetap hidup bersama suaminya itu.

Dalam Islam, ada beberapa uzur syar'i yang menjadikan istri boleh mengajukan khulu' atau fasakh kepada suaminya. Misalkan, si suami sudah lama menghilang tiada kabar berita. Si istri yang tidak ridha boleh mengajukan khulu' ke pengadilan agama. Hal ini berdalil dari taqrir Umar bin Khattab RA semasa menjadi khalifah.

Syekh Ibnu Jibrin berpendapat, ada banyak alasan bagi wanita untuk mengajukan khulu' atau fasakh. Wanita yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) berat juga dianggap memiliki alasan syar'i dalam mengajukan khulu'. Kondisi lain yang dibenarkan, yakni jika si suami ternyata mempunyai akhlak tercela, kelainan seksual, hobi melakukan dosa besar, seperti berzina, mabuk-mabukan, atau menentang akidah Islam.

Setelah menjalani perceraian, bagaimana sang istri menjalin hubungan dengan mantan suami? Apakah dihalalkan bertemu dengan sang mantan? Yusuf Qardhawi dalam Fatwa-Fatwa Kontemporer Jilid 1 mengungkapkan, ketika seorang perempuan ditalak suaminya dan masa iddahnya habis, jadilah bekas suaminya itu orang lain (bukan mahram) baginya.

Mereka boleh bertemu dengan syarat tidak berkhalawat atau berduaan. Alasannya, berkhalawat diharamkan dalam Islam. Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan perempuan melainkan yang ketiganya adalah setan.

Meski berkhalawat dilarang, perempuan boleh bertemu dengan suaminya. Sebagaimana ia boleh bertemu dengan lelaki lain. Namun, pertemuan tersebut harus dalam batas-batas yang diperbolehkan syariat. Memenuhi adab-adab diniyyah, mengenakan pakaian yang ditentukan syara' di depan umum. Jangan berduaan tidak ber-tabarruj (menampakkan keindahan tubuh dan auratnya) serta tidak disertai dengan sesuatu yang haram.

Hal ini berlaku setelah habis masa iddahnya. Adapun jika masih dalam masa iddah dan si perempuan dalam talak raj'i, talak satu atau talak dua, ia boleh saja bertemu dengan suami yang menalaknya. Keduanya bahkan harus hidup serumah. Tidak boleh si perempuan berpindah rumah, sebagaimana dilakukan perempuan-perempuan sekarang setelah ditalak suami karena marah, lantas pulang ke rumah orang tuanya.

Allah SWT berfirman dalam QS Ath Thalaq: 1, "Hai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu, maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat  menghadapi iddah mereka (yang wajar); dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) keluar kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah. Maka sesungguhnya barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah, sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri."

Referensi : Apa Hukumnya Muslimah Bertemu dengan Sang Mantan?