This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Sabtu, 03 September 2022

Membuka Hati agar Mampu Memaafkan

Membuka Hati agar Mampu Memaafkan Membuka Hati agar Mampu Memaafkan. ngatlah bahwa memaafkan orang lain bermanfaat bagi diri sendiri. Kesediaan Anda memaafkan membuat suami merasa lega, tetapi hal ini lebih untuk kepentingan Anda sendiri daripada untuk suami. Memendam kemarahan dan kekecewaan membuat Anda sendiri yang menderita, bukan suami. Memaafkan berarti membebaskan diri dari sakit hati dan kemarahan sehingga Anda mampu melupakan pengalaman buruk dan kembali menjalani keseharian dengan tenang. Apa pun keputusan Anda, ingin tetap bersama atau bercerai, melupakan apa yang terjadi dan memaafkan suami bermanfaat bagi diri sendiri. Memaafkan suami bukan berarti harus mempertahankan pernikahan kalau Anda tidak mau. Apabila Anda tidak ingin bercerai, memaafkan suami membuat Anda pulih dari sakit hati dan mampu bangkit lagi dari keterpurukan. Lupakan apa yang sudah terjadi. Jika Anda ingin mempertahankan pernikahan, kedua belah pihak harus menjalin hubungan yang baru, bukan memperbaiki hubungan yang sudah berjalan. Rintislah kehidupan baru dengan memulai lagi semuanya dari awal. Agar bisa melupakan pengalaman yang menyakitkan, keinginan memulai sesuatu yang baru harus lebih kuat daripada keinginan untuk marah kepada suami atau terus menyesali pengalaman buruk di masa lalu Bebaskan diri dari sakit hati. Jangan menyalahkan diri sendiri atau merasa diperlakukan tidak adil. Meskipun sulit dilakukan, langkah ini sangat dibutuhkan supaya Anda terbebas dari keterpurukan dan siap melangkah lagi untuk menjalin hubungan yang baru. Salah satu cara mengikhlaskan pengalaman buruk adalah dengan melakukan upacara. Siapkan secarik kertas untuk Anda dan suami. Tulislah pengalaman atau perasaan yang ingin dilupakan lalu bakar sebagai cara membuat komitmen bersama dan memulai hubungan yang baru. Tumbuhkan rasa saling percaya menggunakan cara yang tepat. Mengecek ponsel atau surel suami bukan cara menumbuhkan rasa percaya sebab akan berdampak negatif bagi Anda berdua. Agar bisa membangun kembali rasa saling percaya, kedua belah pihak harus berkomunikasi dengan jujur dan penuh keterbukaan. Belajarlah memercayai perkataannya, alih-alih mempertanyakan atau menyangsikan ucapannya. Memulihkan kepercayaan bukan hal mudah dan membutuhkan waktu, tetapi yakinlah bahwa Anda mampu melakukannya. Sinisme dan keraguan merupakan kendala yang menghambat pulihnya rasa percaya. Berkonsultasilah dengan konselor jika Anda tidak bisa memulihkan kepercayaan kepada suami. Tingkatkan kualitas hubungan. Sambil menjalin hubungan baru dengan suami, berusahalah membangun kedekatan dan jadilah pasangan yang harmonis. Jika selama ini Anda berdua kesulitan berkomunikasi, perbaiki kemampuan berkomunikasi dan berbicaralah dengan jujur. Kalau hubungan seks pernah memicu masalah, carilah cara yang menyenangkan untuk Anda berdua. Berikan dukungan satu sama lain dengan cara baru yang bermanfaat. Sebagai contoh, siapkan buku untuk mencatat pemikiran, harapan, dan impian Anda berdua. Tulislah secara bergantian dan saling mendukung. Terapis bisa memberikan pengarahan dan dukungan jika Anda belum tahu cara meningkatkan kualitas hubungan. Ceritakan masalah Anda kepada teman yang paling akrab dan anggota keluarga. Mengalami kejadian seperti ini akan terasa sangat sulit jika Anda menghadapinya sendirian. Ceritakan pengalaman ini kepada teman atau anggota keluarga yang Anda percayai. Jika Anda mengenal seseorang yang pernah mengalami kejadian yang sama, mungkin ia adalah orang yang tepat untuk diajak berbicara. Jelaskan apakah Anda ingin didengarkan dan/atau meminta nasihat supaya ia bisa memberikan respons yang Anda butuhkan. Kalau informasi yang Anda sampaikan harus dirahasiakan, mintalah ia menyimpan sendiri informasi ini. Meskipun Anda ingin mengungkapkan perasaan, jangan memanfaatkan waktu hanya untuk mengkritik atau mempermalukan suami. Selain menghambat pemulihan, Anda menempatkan teman bicara di posisi yang sulit jika ia bersahabat dengan suami Anda. Alih-alih, mintalah ia memberikan dukungan dan bantuan.  Bergabunglah dalam kelompok suportif. Banyak orang pernah mengalami kejadian yang sama. Jika ingin bertemu mereka, carilah kelompok beranggotakan orang-orang yang pernah mengalami kejadian yang sama dan mampu memahami apa yang Anda rasakan. Ceritakan pengalaman Anda, kumpulkan informasi baru, dan cari tahu apa yang membuat mereka mampu memaafkan suami.  Carilah kelompok suportif melalui internet atau hubungi klinik kesehatan mental. Cari tahu apakah ada kelompok suportif dalam komunitas Anda. Jika tidak, carilah melalui internet. Mintalah dukungan dari komunitas religius tempat Anda beribadah atau kelompok suportif yang lain. Anda boleh meminta dukungan dari persekutuan di gereja, kelompok pengajian, komunitas spiritual, atau tim olahraga. Kalau Anda tidak mau menceritakan masalah pribadi, sampaikan bahwa Anda sedang menghadapi kesulitan dan membutuhkan dukungan dari teman-teman. Anda boleh menceritakan apa yang terjadi atau merahasiakannya. Apa pun pilihan Anda, terapkan batasan yang jelas untuk menjaga privasi.  Pastikan anak-anak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Banyak pasangan yang memutuskan tidak menceritakan masalah perselingkuhan kepada anak-anak. Meskipun mereka tidak tahu apa yang Anda alami, mereka tetap merasakan suasana tegang di dalam rumah atau di antara orang tuanya. Pastikan mereka tetap merasa dicintai dan didukung. Berusahalah agar kegiatan sehari-hari berjalan seperti biasa dan berikan perhatian yang mereka butuhkan. Jangan menjawab pertanyaan yang tidak Anda ketahui jawabannya. Contohnya, ketika anak-anak melihat orang tuanya bertengkar lalu bertanya, "Apa Ibu dan Ayah akan bercerai?", tanggapi dengan mengatakan, "Ibu sedang menghadapi masalah. Ibu tahu kamu juga merasa terganggu. Ibu dan Ayah menyayangimu dan tidak mau membuatmu khawatir." Terapi untuk keluarga bermanfaat mengatasi ketegangan yang dialami anak-anak, memahami dampak masalah terhadap mereka, dan mengetahui cara memberikan dukungan kepada mereka.. Membuka Hati agar Mampu Memaafkan
Membuka Hati agar Mampu Memaafkan. ngatlah bahwa memaafkan orang lain bermanfaat bagi diri sendiri. Kesediaan Anda memaafkan membuat suami merasa lega, tetapi hal ini lebih untuk kepentingan Anda sendiri daripada untuk suami. Memendam kemarahan dan kekecewaan membuat Anda sendiri yang menderita, bukan suami. Memaafkan berarti membebaskan diri dari sakit hati dan kemarahan sehingga Anda mampu melupakan pengalaman buruk dan kembali menjalani keseharian dengan tenang.
  • Apa pun keputusan Anda, ingin tetap bersama atau bercerai, melupakan apa yang terjadi dan memaafkan suami bermanfaat bagi diri sendiri.
  • Memaafkan suami bukan berarti harus mempertahankan pernikahan kalau Anda tidak mau. Apabila Anda tidak ingin bercerai, memaafkan suami membuat Anda pulih dari sakit hati dan mampu bangkit lagi dari keterpurukan.
Lupakan apa yang sudah terjadi. Jika Anda ingin mempertahankan pernikahan, kedua belah pihak harus menjalin hubungan yang baru, bukan memperbaiki hubungan yang sudah berjalan. Rintislah kehidupan baru dengan memulai lagi semuanya dari awal. Agar bisa melupakan pengalaman yang menyakitkan, keinginan memulai sesuatu yang baru harus lebih kuat daripada keinginan untuk marah kepada suami atau terus menyesali pengalaman buruk di masa lalu
  • Bebaskan diri dari sakit hati. Jangan menyalahkan diri sendiri atau merasa diperlakukan tidak adil. Meskipun sulit dilakukan, langkah ini sangat dibutuhkan supaya Anda terbebas dari keterpurukan dan siap melangkah lagi untuk menjalin hubungan yang baru.
  • Salah satu cara mengikhlaskan pengalaman buruk adalah dengan melakukan upacara. Siapkan secarik kertas untuk Anda dan suami. Tulislah pengalaman atau perasaan yang ingin dilupakan lalu bakar sebagai cara membuat komitmen bersama dan memulai hubungan yang baru.
Tumbuhkan rasa saling percaya menggunakan cara yang tepat. Mengecek ponsel atau surel suami bukan cara menumbuhkan rasa percaya sebab akan berdampak negatif bagi Anda berdua. Agar bisa membangun kembali rasa saling percaya, kedua belah pihak harus berkomunikasi dengan jujur dan penuh keterbukaan. Belajarlah memercayai perkataannya, alih-alih mempertanyakan atau menyangsikan ucapannya. Memulihkan kepercayaan bukan hal mudah dan membutuhkan waktu, tetapi yakinlah bahwa Anda mampu melakukannya.
  • Sinisme dan keraguan merupakan kendala yang menghambat pulihnya rasa percaya. Berkonsultasilah dengan konselor jika Anda tidak bisa memulihkan kepercayaan kepada suami.
Tingkatkan kualitas hubungan. Sambil menjalin hubungan baru dengan suami, berusahalah membangun kedekatan dan jadilah pasangan yang harmonis. Jika selama ini Anda berdua kesulitan berkomunikasi, perbaiki kemampuan berkomunikasi dan berbicaralah dengan jujur. Kalau hubungan seks pernah memicu masalah, carilah cara yang menyenangkan untuk Anda berdua. Berikan dukungan satu sama lain dengan cara baru yang bermanfaat.
  • Sebagai contoh, siapkan buku untuk mencatat pemikiran, harapan, dan impian Anda berdua. Tulislah secara bergantian dan saling mendukung.
  • Terapis bisa memberikan pengarahan dan dukungan jika Anda belum tahu cara meningkatkan kualitas hubungan.
Ceritakan masalah Anda kepada teman yang paling akrab dan anggota keluarga. Mengalami kejadian seperti ini akan terasa sangat sulit jika Anda menghadapinya sendirian. Ceritakan pengalaman ini kepada teman atau anggota keluarga yang Anda percayai. Jika Anda mengenal seseorang yang pernah mengalami kejadian yang sama, mungkin ia adalah orang yang tepat untuk diajak berbicara. Jelaskan apakah Anda ingin didengarkan dan/atau meminta nasihat supaya ia bisa memberikan respons yang Anda butuhkan.
  • Kalau informasi yang Anda sampaikan harus dirahasiakan, mintalah ia menyimpan sendiri informasi ini.
  • Meskipun Anda ingin mengungkapkan perasaan, jangan memanfaatkan waktu hanya untuk mengkritik atau mempermalukan suami. Selain menghambat pemulihan, Anda menempatkan teman bicara di posisi yang sulit jika ia bersahabat dengan suami Anda. Alih-alih, mintalah ia memberikan dukungan dan bantuan.

Bergabunglah dalam kelompok suportif. Banyak orang pernah mengalami kejadian yang sama. Jika ingin bertemu mereka, carilah kelompok beranggotakan orang-orang yang pernah mengalami kejadian yang sama dan mampu memahami apa yang Anda rasakan. Ceritakan pengalaman Anda, kumpulkan informasi baru, dan cari tahu apa yang membuat mereka mampu memaafkan suami. 
  • Carilah kelompok suportif melalui internet atau hubungi klinik kesehatan mental. Cari tahu apakah ada kelompok suportif dalam komunitas Anda. Jika tidak, carilah melalui internet.
Mintalah dukungan dari komunitas religius tempat Anda beribadah atau kelompok suportif yang lain. Anda boleh meminta dukungan dari persekutuan di gereja, kelompok pengajian, komunitas spiritual, atau tim olahraga. Kalau Anda tidak mau menceritakan masalah pribadi, sampaikan bahwa Anda sedang menghadapi kesulitan dan membutuhkan dukungan dari teman-teman.
  • Anda boleh menceritakan apa yang terjadi atau merahasiakannya. Apa pun pilihan Anda, terapkan batasan yang jelas untuk menjaga privasi.

Pastikan anak-anak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Banyak pasangan yang memutuskan tidak menceritakan masalah perselingkuhan kepada anak-anak. Meskipun mereka tidak tahu apa yang Anda alami, mereka tetap merasakan suasana tegang di dalam rumah atau di antara orang tuanya. Pastikan mereka tetap merasa dicintai dan didukung. Berusahalah agar kegiatan sehari-hari berjalan seperti biasa dan berikan perhatian yang mereka butuhkan.
  • Jangan menjawab pertanyaan yang tidak Anda ketahui jawabannya. Contohnya, ketika anak-anak melihat orang tuanya bertengkar lalu bertanya, "Apa Ibu dan Ayah akan bercerai?", tanggapi dengan mengatakan, "Ibu sedang menghadapi masalah. Ibu tahu kamu juga merasa terganggu. Ibu dan Ayah menyayangimu dan tidak mau membuatmu khawatir."
  • Terapi untuk keluarga bermanfaat mengatasi ketegangan yang dialami anak-anak, memahami dampak masalah terhadap mereka, dan mengetahui cara memberikan dukungan kepada mereka.

Referensi : Membuka Hati agar Mampu Memaafkan

Cara Memaafkan Suami Selingkuh

Memulihkan hubungan dengan suami yang berselingkuh bukan hal mudah, apalagi jika Anda tidak mau memaafkan perbuatannya. Walau demikian, berusahalah mengendalikan emosi dan pergilah menyendiri untuk menenangkan diri. Jika Anda sudah siap, ajaklah suami berdiskusi untuk membicarakan hal-hal yang bermanfaat. Meskipun Anda belum bisa memaafkan, lakukan langkah positif untuk memulihkan hubungan.  Berusahalah menerima emosi yang Anda rasakan. Jangan mengabaikan emosi negatif dengan berpura-pura seperti tidak merasakan apa-apa. Terimalah emosi yang muncul dengan melakukan aktivitas yang membuat Anda merasa nyaman, misalnya menulis jurnal atau mengungkapkan perasaan kepada teman akrab sambil berfokus pada emosi dan sensasi fisik yang Anda rasakan.   Jangan terkejut jika Anda merasa dikhianati, sakit hati, marah, kecewa, sedih, bingung, atau tidak berdaya. Di saat seperti ini, emosi yang berkecamuk adalah hal yang wajar. Emosi yang Anda rasakan bisa membuka kesadaran baru. Tindakan suami mungkin membuat Anda menyadari betapa pentingnya makna pernikahan bagi Anda atau betapa sedihnya Anda karena perlakuan suami.  Bebaskan diri dari emosi negatif dengan cara yang sehat. Mungkin Anda ingin langsung bertindak impulsif mengikuti perasaan dengan mencaci maki atau menyakiti hati suami, tetapi cara ini tidak membuat Anda merasa lebih tenang atau mampu memaafkan suami. Berusahalah mengendalikan emosi tanpa menyakiti hati suami. Jika Anda ingin melampiaskan kemarahan, salurkan emosi dengan meninju bantal atau berjalan santai di taman. Menulis jurnal merupakan cara tepat untuk mengendalikan dan memahami emosi yang Anda rasakan. Manfaatkan waktu saat menulis jurnal untuk merefleksikan semua yang Anda alami dan rasakan. Emosi bisa diekspresikan dengan membuat karya seni, menulis artikel, bermain musik, atau berdansa. Jangan mengonsumsi alkohol atau narkoba untuk mengendalikan emosi. Jangan meluapkan kemarahan kepada suami, teman, anak, dan anggota keluarga yang lain. Jangan mengucapkan kata-kata yang sinis atau bersikap pasif agresif kepada mereka. Berusahalah menenangkan diri ketika Anda merasa sangat marah. Anda akan menyesal jika langsung bertindak impulsif karena terbawa oleh rasa marah atau kesal. Begitu tersadar bahwa Anda sedang marah atau kesal, jauhkan diri dari situasi bermasalah dan berusahalah menenangkan diri dengan pergi ke ruangan lain atau berjalan santai di pekarangan rumah. Jangan melontarkan kata-kata kasar atau melakukan tindakan yang melukai perasaan suami, Anda sendiri, atau merusak hubungan. Bernapaslah dalam-dalam beberapa kali untuk merilekskan tubuh dan menenangkan pikiran. Gunakan indra untuk mengatasi emosi negatif. Berfokuslah pada sensasi fisik yang dialami oleh setiap indra untuk menyadari apa yang sedang terjadi. Contohnya, fokuskan perhatian pada berbagai suara yang terdengar di sekeliling Anda, bahkan bunyi langkah kaki di ruang sebelah.  Sisihkan waktu untuk menyendiri jika diperlukan. Dalam situasi seperti ini, mungkin Anda tidak ingin bertemu suami, apalagi jika Anda baru mendengar kabar buruk. Sering kali, perselingkuhan membuat suasana di dalam rumah terasa sangat tidak nyaman. Pertimbangkan apakah Anda perlu menginap di rumah teman atau anggota keluarga untuk sementara waktu. Jika Anda ingin tinggal di rumah, tetapi tidak mau tidur bersama suami, untuk saat ini, tidurlah di kamar yang lain. Keadaan akan lebih rumit jika Anda memiliki anak yang masih kecil. Anda hanya perlu memberi tahu bahwa Anda ingin bepergian di akhir pekan atau tidur di kamar yang lain untuk sementara waktu. Jangan menceritakan apa yang terjadi. Beri tahu suami bahwa Anda ingin menyendiri dan ini hanya sementara. Jika memungkinkan, beri tahu kapan Anda akan kembali supaya Anda berdua bisa menyiapkan diri sebelum bertemu lagi.  Jangan menyalahkan diri sendiri. Keadaan tidak akan membaik dan Anda akan hidup dalam penyesalan jika terus menyalahkan diri sendiri karena suami berselingkuh. Meskipun Anda menyadari bahwa tingkah laku Anda yang menyebabkan perselingkuhan, jangan putus asa. Kalau Anda merasa ikut bertanggung jawab atas kejadian ini, buktikan tanggung jawab Anda, tetapi jangan menyalahkan diri. Alih-alih menyalahkan diri, tunjukkan belas kasih kepada diri sendiri dengan berbuat baik dan berusaha memahami diri sendiri. Belajarlah mencintai diri sendiri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental serta berbelas kasih kepada diri sendiri dan orang lain. Tanyakan hal-hal yang ingin Anda ketahui. Banyak pasangan yang tidak mau mendengar cerita perselingkuhan secara mendetail, tetapi lebih baik ditanyakan jika hal ini membuat Anda mampu memaafkan suami dan terbebas dari sakit hati. Ajukan pertanyaan yang melibatkan emosi, bukan yang membutuhkan logika. Contohnya, alih-alih bertanya di hotel mana mereka bertemu, tanyakan mengapa ia berselingkuh supaya Anda lebih mudah memaafkan. Ajukan pertanyaan yang jawabannya Anda butuhkan. Contohnya, tanyakan apakah ia sudah memeriksakan diri atau mau diperiksa untuk memastikan apakah ia terinfeksi atau mengidap penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Tanyakan apakah ia akan meninggalkan Anda atau ingin tetap bersama Anda dan memperbaiki hubungan. Dengan melakukan klarifikasi secepatnya, Anda bisa memutuskan langkah selanjutnya dan menyusun rencana untuk masa depan. Ungkapkan apa yang Anda rasakan. Setelah mengetahui bahwa suami berselingkuh, mungkin Anda akan merasa takut dan khawatir karena memikirkan apakah ia akan berselingkuh lagi. Jika Anda ragu apakah ia masih mencintai Anda atau tidak bisa menerima perbuatannya karena merasa diperlakukan semena-mena, katakan apa adanya. Ia harus tahu betapa besar dampak kejadian ini bagi Anda dan kesulitan yang Anda hadapi untuk memaafkannya. Saat mengungkapkan perasaan, gunakan kata "saya" atau "aku" supaya Anda terfokus pada diri sendiri. Dengan demikian, Anda bisa mengekspresikan diri tanpa menyalahkan atau mempermalukan suami.Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, "Aku benar-benar sedih dan kecewa." Dengarkan saat suami mengungkapkan perasaan. Mungkin ia akan memberikan alasan atau menyatakan penyesalan, kesedihan, dan rasa bersalah. Anda akan merasa lega saat mendengar suami mengatakan bahwa ia menyesali perbuatannya dan bisa memahami perasaan Anda. Mungkin Anda membutuhkan waktu untuk memercayai bahwa ucapannya benar dan bisa dipercaya. Jika Anda berdua ingin mempertahankan pernikahan, pastikan ia benar-benar menyesali perbuatannya. Anda harus memenuhi tanggung jawab sebagai istri dan ibu yang baik, tetapi jangan mau dipersalahkan. Terapkan batasan saat membahas perselingkuhan. Jangan biarkan perselingkuhan menjadi isu yang paling penting bagi Anda berdua. Alih-alih mengabaikan masalah ini, pastikan Anda tidak hanya membicarakan perselingkuhan. Batasan membantu Anda berdiskusi dengan cara yang tepat dan bermanfaat. Contohnya, buatlah kesepakatan bahwa Anda berdua boleh membahas masalah ini jika tersedia cukup waktu untuk berdiskusi dengan tenang. Jika topik pembicaraan hanya terfokus pada perselingkuhan, tentukan batasan yang disepakati bersama. Contohnya, Anda berdua boleh membahas masalah ini hanya sekali sehari atau seminggu sekali. Jika ada anak yang masih kecil, sepakati bahwa Anda berdua tidak akan membicarakan masalah ini dengan anak. Konfirmasikan kelanjutan hubungan Anda berdua. Jika Anda bersedia memaafkan dan ingin melanjutkan hubungan, pastikan suami menginginkan hal yang sama dan mengatakan sendiri bahwa ia mau memulihkan hubungan. Jika ia belum bisa memutuskan atau sepertinya ingin bercerai, diskusikan hal ini lebih lanjut. Apabila Anda ingin bercerai, sampaikan keputusan ini kepada suami. Buatlah komitmen baru jika Anda berdua ingin tetap bersama dan berusahalah memperbaiki hubungan. Keintiman fisik bisa terjalin lagi jika Anda sudah siap.  Ingatlah bahwa memaafkan orang lain bermanfaat bagi diri sendiri. Kesediaan Anda memaafkan membuat suami merasa lega, tetapi hal ini lebih untuk kepentingan Anda sendiri daripada untuk suami. Memendam kemarahan dan kekecewaan membuat Anda sendiri yang menderita, bukan suami. Memaafkan berarti membebaskan diri dari sakit hati dan kemarahan sehingga Anda mampu melupakan pengalaman buruk dan kembali menjalani keseharian dengan tenang. Apa pun keputusan Anda, ingin tetap bersama atau bercerai, melupakan apa yang terjadi dan memaafkan suami bermanfaat bagi diri sendiri. Memaafkan suami bukan berarti harus mempertahankan pernikahan kalau Anda tidak mau. Apabila Anda tidak ingin bercerai, memaafkan suami membuat Anda pulih dari sakit hati dan mampu bangkit lagi dari keterpurukan.  Referensi : Cara Memaafkan Suami Selingkuh Memulihkan hubungan dengan suami yang berselingkuh bukan hal mudah, apalagi jika Anda tidak mau memaafkan perbuatannya. Walau demikian, berusahalah mengendalikan emosi dan pergilah menyendiri untuk menenangkan diri. Jika Anda sudah siap, ajaklah suami berdiskusi untuk membicarakan hal-hal yang bermanfaat. Meskipun Anda belum bisa memaafkan, lakukan langkah positif untuk memulihkan hubungan. Berusahalah menerima emosi yang Anda rasakan. Jangan mengabaikan emosi negatif dengan berpura-pura seperti tidak merasakan apa-apa. Terimalah emosi yang muncul dengan melakukan aktivitas yang membuat Anda merasa nyaman, misalnya menulis jurnal atau mengungkapkan perasaan kepada teman akrab sambil berfokus pada emosi dan sensasi fisik yang Anda rasakan.  Jangan terkejut jika Anda merasa dikhianati, sakit hati, marah, kecewa, sedih, bingung, atau tidak berdaya. Di saat seperti ini, emosi yang berkecamuk adalah hal yang wajar. Emosi yang Anda rasakan bisa membuka kesadaran baru. Tindakan suami mungkin membuat Anda menyadari betapa pentingnya makna pernikahan bagi Anda atau betapa sedihnya Anda karena perlakuan suami.  Bebaskan diri dari emosi negatif dengan cara yang sehat. Mungkin Anda ingin langsung bertindak impulsif mengikuti perasaan dengan mencaci maki atau menyakiti hati suami, tetapi cara ini tidak membuat Anda merasa lebih tenang atau mampu memaafkan suami. Berusahalah mengendalikan emosi tanpa menyakiti hati suami. Jika Anda ingin melampiaskan kemarahan, salurkan emosi dengan meninju bantal atau berjalan santai di taman. Menulis jurnal merupakan cara tepat untuk mengendalikan dan memahami emosi yang Anda rasakan. Manfaatkan waktu saat menulis jurnal untuk merefleksikan semua yang Anda alami dan rasakan. Emosi bisa diekspresikan dengan membuat karya seni, menulis artikel, bermain musik, atau berdansa. Jangan mengonsumsi alkohol atau narkoba untuk mengendalikan emosi. Jangan meluapkan kemarahan kepada suami, teman, anak, dan anggota keluarga yang lain. Jangan mengucapkan kata-kata yang sinis atau bersikap pasif agresif kepada mereka. Berusahalah menenangkan diri ketika Anda merasa sangat marah. Anda akan menyesal jika langsung bertindak impulsif karena terbawa oleh rasa marah atau kesal. Begitu tersadar bahwa Anda sedang marah atau kesal, jauhkan diri dari situasi bermasalah dan berusahalah menenangkan diri dengan pergi ke ruangan lain atau berjalan santai di pekarangan rumah. Jangan melontarkan kata-kata kasar atau melakukan tindakan yang melukai perasaan suami, Anda sendiri, atau merusak hubungan. Bernapaslah dalam-dalam beberapa kali untuk merilekskan tubuh dan menenangkan pikiran. Gunakan indra untuk mengatasi emosi negatif. Berfokuslah pada sensasi fisik yang dialami oleh setiap indra untuk menyadari apa yang sedang terjadi. Contohnya, fokuskan perhatian pada berbagai suara yang terdengar di sekeliling Anda, bahkan bunyi langkah kaki di ruang sebelah.  Sisihkan waktu untuk menyendiri jika diperlukan. Dalam situasi seperti ini, mungkin Anda tidak ingin bertemu suami, apalagi jika Anda baru mendengar kabar buruk. Sering kali, perselingkuhan membuat suasana di dalam rumah terasa sangat tidak nyaman. Pertimbangkan apakah Anda perlu menginap di rumah teman atau anggota keluarga untuk sementara waktu. Jika Anda ingin tinggal di rumah, tetapi tidak mau tidur bersama suami, untuk saat ini, tidurlah di kamar yang lain. Keadaan akan lebih rumit jika Anda memiliki anak yang masih kecil. Anda hanya perlu memberi tahu bahwa Anda ingin bepergian di akhir pekan atau tidur di kamar yang lain untuk sementara waktu. Jangan menceritakan apa yang terjadi. Beri tahu suami bahwa Anda ingin menyendiri dan ini hanya sementara. Jika memungkinkan, beri tahu kapan Anda akan kembali supaya Anda berdua bisa menyiapkan diri sebelum bertemu lagi.  Jangan menyalahkan diri sendiri. Keadaan tidak akan membaik dan Anda akan hidup dalam penyesalan jika terus menyalahkan diri sendiri karena suami berselingkuh. Meskipun Anda menyadari bahwa tingkah laku Anda yang menyebabkan perselingkuhan, jangan putus asa. Kalau Anda merasa ikut bertanggung jawab atas kejadian ini, buktikan tanggung jawab Anda, tetapi jangan menyalahkan diri. Alih-alih menyalahkan diri, tunjukkan belas kasih kepada diri sendiri dengan berbuat baik dan berusaha memahami diri sendiri. Belajarlah mencintai diri sendiri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental serta berbelas kasih kepada diri sendiri dan orang lain. Tanyakan hal-hal yang ingin Anda ketahui. Banyak pasangan yang tidak mau mendengar cerita perselingkuhan secara mendetail, tetapi lebih baik ditanyakan jika hal ini membuat Anda mampu memaafkan suami dan terbebas dari sakit hati. Ajukan pertanyaan yang melibatkan emosi, bukan yang membutuhkan logika. Contohnya, alih-alih bertanya di hotel mana mereka bertemu, tanyakan mengapa ia berselingkuh supaya Anda lebih mudah memaafkan. Ajukan pertanyaan yang jawabannya Anda butuhkan. Contohnya, tanyakan apakah ia sudah memeriksakan diri atau mau diperiksa untuk memastikan apakah ia terinfeksi atau mengidap penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Tanyakan apakah ia akan meninggalkan Anda atau ingin tetap bersama Anda dan memperbaiki hubungan. Dengan melakukan klarifikasi secepatnya, Anda bisa memutuskan langkah selanjutnya dan menyusun rencana untuk masa depan. Ungkapkan apa yang Anda rasakan. Setelah mengetahui bahwa suami berselingkuh, mungkin Anda akan merasa takut dan khawatir karena memikirkan apakah ia akan berselingkuh lagi. Jika Anda ragu apakah ia masih mencintai Anda atau tidak bisa menerima perbuatannya karena merasa diperlakukan semena-mena, katakan apa adanya. Ia harus tahu betapa besar dampak kejadian ini bagi Anda dan kesulitan yang Anda hadapi untuk memaafkannya. Saat mengungkapkan perasaan, gunakan kata "saya" atau "aku" supaya Anda terfokus pada diri sendiri. Dengan demikian, Anda bisa mengekspresikan diri tanpa menyalahkan atau mempermalukan suami.Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, "Aku benar-benar sedih dan kecewa." Dengarkan saat suami mengungkapkan perasaan. Mungkin ia akan memberikan alasan atau menyatakan penyesalan, kesedihan, dan rasa bersalah. Anda akan merasa lega saat mendengar suami mengatakan bahwa ia menyesali perbuatannya dan bisa memahami perasaan Anda. Mungkin Anda membutuhkan waktu untuk memercayai bahwa ucapannya benar dan bisa dipercaya. Jika Anda berdua ingin mempertahankan pernikahan, pastikan ia benar-benar menyesali perbuatannya. Anda harus memenuhi tanggung jawab sebagai istri dan ibu yang baik, tetapi jangan mau dipersalahkan. Terapkan batasan saat membahas perselingkuhan. Jangan biarkan perselingkuhan menjadi isu yang paling penting bagi Anda berdua. Alih-alih mengabaikan masalah ini, pastikan Anda tidak hanya membicarakan perselingkuhan. Batasan membantu Anda berdiskusi dengan cara yang tepat dan bermanfaat. Contohnya, buatlah kesepakatan bahwa Anda berdua boleh membahas masalah ini jika tersedia cukup waktu untuk berdiskusi dengan tenang. Jika topik pembicaraan hanya terfokus pada perselingkuhan, tentukan batasan yang disepakati bersama. Contohnya, Anda berdua boleh membahas masalah ini hanya sekali sehari atau seminggu sekali. Jika ada anak yang masih kecil, sepakati bahwa Anda berdua tidak akan membicarakan masalah ini dengan anak. Konfirmasikan kelanjutan hubungan Anda berdua. Jika Anda bersedia memaafkan dan ingin melanjutkan hubungan, pastikan suami menginginkan hal yang sama dan mengatakan sendiri bahwa ia mau memulihkan hubungan. Jika ia belum bisa memutuskan atau sepertinya ingin bercerai, diskusikan hal ini lebih lanjut. Apabila Anda ingin bercerai, sampaikan keputusan ini kepada suami. Buatlah komitmen baru jika Anda berdua ingin tetap bersama dan berusahalah memperbaiki hubungan. Keintiman fisik bisa terjalin lagi jika Anda sudah siap.  Ingatlah bahwa memaafkan orang lain bermanfaat bagi diri sendiri. Kesediaan Anda memaafkan membuat suami merasa lega, tetapi hal ini lebih untuk kepentingan Anda sendiri daripada untuk suami. Memendam kemarahan dan kekecewaan membuat Anda sendiri yang menderita, bukan suami. Memaafkan berarti membebaskan diri dari sakit hati dan kemarahan sehingga Anda mampu melupakan pengalaman buruk dan kembali menjalani keseharian dengan tenang. Apa pun keputusan Anda, ingin tetap bersama atau bercerai, melupakan apa yang terjadi dan memaafkan suami bermanfaat bagi diri sendiri. Memaafkan suami bukan berarti harus mempertahankan pernikahan kalau Anda tidak mau. Apabila Anda tidak ingin bercerai, memaafkan suami membuat Anda pulih dari sakit hati dan mampu bangkit lagi dari keterpurukan.  Referensi : Cara Memaafkan Suami Selingkuh Memulihkan hubungan dengan suami yang berselingkuh bukan hal mudah, apalagi jika Anda tidak mau memaafkan perbuatannya. Walau demikian, berusahalah mengendalikan emosi dan pergilah menyendiri untuk menenangkan diri. Jika Anda sudah siap, ajaklah suami berdiskusi untuk membicarakan hal-hal yang bermanfaat. Meskipun Anda belum bisa memaafkan, lakukan langkah positif untuk memulihkan hubungan.  Berusahalah menerima emosi yang Anda rasakan. Jangan mengabaikan emosi negatif dengan berpura-pura seperti tidak merasakan apa-apa. Terimalah emosi yang muncul dengan melakukan aktivitas yang membuat Anda merasa nyaman, misalnya menulis jurnal atau mengungkapkan perasaan kepada teman akrab sambil berfokus pada emosi dan sensasi fisik yang Anda rasakan.   Jangan terkejut jika Anda merasa dikhianati, sakit hati, marah, kecewa, sedih, bingung, atau tidak berdaya. Di saat seperti ini, emosi yang berkecamuk adalah hal yang wajar. Emosi yang Anda rasakan bisa membuka kesadaran baru. Tindakan suami mungkin membuat Anda menyadari betapa pentingnya makna pernikahan bagi Anda atau betapa sedihnya Anda karena perlakuan suami.  Bebaskan diri dari emosi negatif dengan cara yang sehat. Mungkin Anda ingin langsung bertindak impulsif mengikuti perasaan dengan mencaci maki atau menyakiti hati suami, tetapi cara ini tidak membuat Anda merasa lebih tenang atau mampu memaafkan suami. Berusahalah mengendalikan emosi tanpa menyakiti hati suami. Jika Anda ingin melampiaskan kemarahan, salurkan emosi dengan meninju bantal atau berjalan santai di taman. Menulis jurnal merupakan cara tepat untuk mengendalikan dan memahami emosi yang Anda rasakan. Manfaatkan waktu saat menulis jurnal untuk merefleksikan semua yang Anda alami dan rasakan. Emosi bisa diekspresikan dengan membuat karya seni, menulis artikel, bermain musik, atau berdansa. Jangan mengonsumsi alkohol atau narkoba untuk mengendalikan emosi. Jangan meluapkan kemarahan kepada suami, teman, anak, dan anggota keluarga yang lain. Jangan mengucapkan kata-kata yang sinis atau bersikap pasif agresif kepada mereka. Berusahalah menenangkan diri ketika Anda merasa sangat marah. Anda akan menyesal jika langsung bertindak impulsif karena terbawa oleh rasa marah atau kesal. Begitu tersadar bahwa Anda sedang marah atau kesal, jauhkan diri dari situasi bermasalah dan berusahalah menenangkan diri dengan pergi ke ruangan lain atau berjalan santai di pekarangan rumah. Jangan melontarkan kata-kata kasar atau melakukan tindakan yang melukai perasaan suami, Anda sendiri, atau merusak hubungan. Bernapaslah dalam-dalam beberapa kali untuk merilekskan tubuh dan menenangkan pikiran. Gunakan indra untuk mengatasi emosi negatif. Berfokuslah pada sensasi fisik yang dialami oleh setiap indra untuk menyadari apa yang sedang terjadi. Contohnya, fokuskan perhatian pada berbagai suara yang terdengar di sekeliling Anda, bahkan bunyi langkah kaki di ruang sebelah.  Sisihkan waktu untuk menyendiri jika diperlukan. Dalam situasi seperti ini, mungkin Anda tidak ingin bertemu suami, apalagi jika Anda baru mendengar kabar buruk. Sering kali, perselingkuhan membuat suasana di dalam rumah terasa sangat tidak nyaman. Pertimbangkan apakah Anda perlu menginap di rumah teman atau anggota keluarga untuk sementara waktu. Jika Anda ingin tinggal di rumah, tetapi tidak mau tidur bersama suami, untuk saat ini, tidurlah di kamar yang lain. Keadaan akan lebih rumit jika Anda memiliki anak yang masih kecil. Anda hanya perlu memberi tahu bahwa Anda ingin bepergian di akhir pekan atau tidur di kamar yang lain untuk sementara waktu. Jangan menceritakan apa yang terjadi. Beri tahu suami bahwa Anda ingin menyendiri dan ini hanya sementara. Jika memungkinkan, beri tahu kapan Anda akan kembali supaya Anda berdua bisa menyiapkan diri sebelum bertemu lagi.  Jangan menyalahkan diri sendiri. Keadaan tidak akan membaik dan Anda akan hidup dalam penyesalan jika terus menyalahkan diri sendiri karena suami berselingkuh. Meskipun Anda menyadari bahwa tingkah laku Anda yang menyebabkan perselingkuhan, jangan putus asa. Kalau Anda merasa ikut bertanggung jawab atas kejadian ini, buktikan tanggung jawab Anda, tetapi jangan menyalahkan diri. Alih-alih menyalahkan diri, tunjukkan belas kasih kepada diri sendiri dengan berbuat baik dan berusaha memahami diri sendiri. Belajarlah mencintai diri sendiri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental serta berbelas kasih kepada diri sendiri dan orang lain. Tanyakan hal-hal yang ingin Anda ketahui. Banyak pasangan yang tidak mau mendengar cerita perselingkuhan secara mendetail, tetapi lebih baik ditanyakan jika hal ini membuat Anda mampu memaafkan suami dan terbebas dari sakit hati. Ajukan pertanyaan yang melibatkan emosi, bukan yang membutuhkan logika. Contohnya, alih-alih bertanya di hotel mana mereka bertemu, tanyakan mengapa ia berselingkuh supaya Anda lebih mudah memaafkan. Ajukan pertanyaan yang jawabannya Anda butuhkan. Contohnya, tanyakan apakah ia sudah memeriksakan diri atau mau diperiksa untuk memastikan apakah ia terinfeksi atau mengidap penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Tanyakan apakah ia akan meninggalkan Anda atau ingin tetap bersama Anda dan memperbaiki hubungan. Dengan melakukan klarifikasi secepatnya, Anda bisa memutuskan langkah selanjutnya dan menyusun rencana untuk masa depan. Ungkapkan apa yang Anda rasakan. Setelah mengetahui bahwa suami berselingkuh, mungkin Anda akan merasa takut dan khawatir karena memikirkan apakah ia akan berselingkuh lagi. Jika Anda ragu apakah ia masih mencintai Anda atau tidak bisa menerima perbuatannya karena merasa diperlakukan semena-mena, katakan apa adanya. Ia harus tahu betapa besar dampak kejadian ini bagi Anda dan kesulitan yang Anda hadapi untuk memaafkannya. Saat mengungkapkan perasaan, gunakan kata "saya" atau "aku" supaya Anda terfokus pada diri sendiri. Dengan demikian, Anda bisa mengekspresikan diri tanpa menyalahkan atau mempermalukan suami.Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, "Aku benar-benar sedih dan kecewa." Dengarkan saat suami mengungkapkan perasaan. Mungkin ia akan memberikan alasan atau menyatakan penyesalan, kesedihan, dan rasa bersalah. Anda akan merasa lega saat mendengar suami mengatakan bahwa ia menyesali perbuatannya dan bisa memahami perasaan Anda. Mungkin Anda membutuhkan waktu untuk memercayai bahwa ucapannya benar dan bisa dipercaya. Jika Anda berdua ingin mempertahankan pernikahan, pastikan ia benar-benar menyesali perbuatannya. Anda harus memenuhi tanggung jawab sebagai istri dan ibu yang baik, tetapi jangan mau dipersalahkan. Terapkan batasan saat membahas perselingkuhan. Jangan biarkan perselingkuhan menjadi isu yang paling penting bagi Anda berdua. Alih-alih mengabaikan masalah ini, pastikan Anda tidak hanya membicarakan perselingkuhan. Batasan membantu Anda berdiskusi dengan cara yang tepat dan bermanfaat. Contohnya, buatlah kesepakatan bahwa Anda berdua boleh membahas masalah ini jika tersedia cukup waktu untuk berdiskusi dengan tenang. Jika topik pembicaraan hanya terfokus pada perselingkuhan, tentukan batasan yang disepakati bersama. Contohnya, Anda berdua boleh membahas masalah ini hanya sekali sehari atau seminggu sekali. Jika ada anak yang masih kecil, sepakati bahwa Anda berdua tidak akan membicarakan masalah ini dengan anak. Konfirmasikan kelanjutan hubungan Anda berdua. Jika Anda bersedia memaafkan dan ingin melanjutkan hubungan, pastikan suami menginginkan hal yang sama dan mengatakan sendiri bahwa ia mau memulihkan hubungan. Jika ia belum bisa memutuskan atau sepertinya ingin bercerai, diskusikan hal ini lebih lanjut. Apabila Anda ingin bercerai, sampaikan keputusan ini kepada suami. Buatlah komitmen baru jika Anda berdua ingin tetap bersama dan berusahalah memperbaiki hubungan. Keintiman fisik bisa terjalin lagi jika Anda sudah siap.  Ingatlah bahwa memaafkan orang lain bermanfaat bagi diri sendiri. Kesediaan Anda memaafkan membuat suami merasa lega, tetapi hal ini lebih untuk kepentingan Anda sendiri daripada untuk suami. Memendam kemarahan dan kekecewaan membuat Anda sendiri yang menderita, bukan suami. Memaafkan berarti membebaskan diri dari sakit hati dan kemarahan sehingga Anda mampu melupakan pengalaman buruk dan kembali menjalani keseharian dengan tenang. Apa pun keputusan Anda, ingin tetap bersama atau bercerai, melupakan apa yang terjadi dan memaafkan suami bermanfaat bagi diri sendiri. Memaafkan suami bukan berarti harus mempertahankan pernikahan kalau Anda tidak mau. Apabila Anda tidak ingin bercerai, memaafkan suami membuat Anda pulih dari sakit hati dan mampu bangkit lagi dari keterpurukan.  Referensi : Cara Memaafkan Suami Selingkuh
Memulihkan hubungan dengan suami yang berselingkuh bukan hal mudah, apalagi jika Anda tidak mau memaafkan perbuatannya. Walau demikian, berusahalah mengendalikan emosi dan pergilah menyendiri untuk menenangkan diri. Jika Anda sudah siap, ajaklah suami berdiskusi untuk membicarakan hal-hal yang bermanfaat. Meskipun Anda belum bisa memaafkan, lakukan langkah positif untuk memulihkan hubungan.
Berusahalah menerima emosi yang Anda rasakan. Jangan mengabaikan emosi negatif dengan berpura-pura seperti tidak merasakan apa-apa. Terimalah emosi yang muncul dengan melakukan aktivitas yang membuat Anda merasa nyaman, misalnya menulis jurnal atau mengungkapkan perasaan kepada teman akrab sambil berfokus pada emosi dan sensasi fisik yang Anda rasakan.

  • Jangan terkejut jika Anda merasa dikhianati, sakit hati, marah, kecewa, sedih, bingung, atau tidak berdaya. Di saat seperti ini, emosi yang berkecamuk adalah hal yang wajar.
  • Emosi yang Anda rasakan bisa membuka kesadaran baru. Tindakan suami mungkin membuat Anda menyadari betapa pentingnya makna pernikahan bagi Anda atau betapa sedihnya Anda karena perlakuan suami.

Bebaskan diri dari emosi negatif dengan cara yang sehat. Mungkin Anda ingin langsung bertindak impulsif mengikuti perasaan dengan mencaci maki atau menyakiti hati suami, tetapi cara ini tidak membuat Anda merasa lebih tenang atau mampu memaafkan suami. Berusahalah mengendalikan emosi tanpa menyakiti hati suami.
  • Jika Anda ingin melampiaskan kemarahan, salurkan emosi dengan meninju bantal atau berjalan santai di taman.
  • Menulis jurnal merupakan cara tepat untuk mengendalikan dan memahami emosi yang Anda rasakan. Manfaatkan waktu saat menulis jurnal untuk merefleksikan semua yang Anda alami dan rasakan.
  • Emosi bisa diekspresikan dengan membuat karya seni, menulis artikel, bermain musik, atau berdansa.
  • Jangan mengonsumsi alkohol atau narkoba untuk mengendalikan emosi.
  • Jangan meluapkan kemarahan kepada suami, teman, anak, dan anggota keluarga yang lain. Jangan mengucapkan kata-kata yang sinis atau bersikap pasif agresif kepada mereka.
Berusahalah menenangkan diri ketika Anda merasa sangat marah. Anda akan menyesal jika langsung bertindak impulsif karena terbawa oleh rasa marah atau kesal. Begitu tersadar bahwa Anda sedang marah atau kesal, jauhkan diri dari situasi bermasalah dan berusahalah menenangkan diri dengan pergi ke ruangan lain atau berjalan santai di pekarangan rumah. Jangan melontarkan kata-kata kasar atau melakukan tindakan yang melukai perasaan suami, Anda sendiri, atau merusak hubungan.
  • Bernapaslah dalam-dalam beberapa kali untuk merilekskan tubuh dan menenangkan pikiran.
  • Gunakan indra untuk mengatasi emosi negatif. Berfokuslah pada sensasi fisik yang dialami oleh setiap indra untuk menyadari apa yang sedang terjadi. Contohnya, fokuskan perhatian pada berbagai suara yang terdengar di sekeliling Anda, bahkan bunyi langkah kaki di ruang sebelah.

Sisihkan waktu untuk menyendiri jika diperlukan. Dalam situasi seperti ini, mungkin Anda tidak ingin bertemu suami, apalagi jika Anda baru mendengar kabar buruk. Sering kali, perselingkuhan membuat suasana di dalam rumah terasa sangat tidak nyaman. Pertimbangkan apakah Anda perlu menginap di rumah teman atau anggota keluarga untuk sementara waktu. Jika Anda ingin tinggal di rumah, tetapi tidak mau tidur bersama suami, untuk saat ini, tidurlah di kamar yang lain.
  • Keadaan akan lebih rumit jika Anda memiliki anak yang masih kecil. Anda hanya perlu memberi tahu bahwa Anda ingin bepergian di akhir pekan atau tidur di kamar yang lain untuk sementara waktu. Jangan menceritakan apa yang terjadi.
  • Beri tahu suami bahwa Anda ingin menyendiri dan ini hanya sementara. Jika memungkinkan, beri tahu kapan Anda akan kembali supaya Anda berdua bisa menyiapkan diri sebelum bertemu lagi.

Jangan menyalahkan diri sendiri. Keadaan tidak akan membaik dan Anda akan hidup dalam penyesalan jika terus menyalahkan diri sendiri karena suami berselingkuh. Meskipun Anda menyadari bahwa tingkah laku Anda yang menyebabkan perselingkuhan, jangan putus asa. Kalau Anda merasa ikut bertanggung jawab atas kejadian ini, buktikan tanggung jawab Anda, tetapi jangan menyalahkan diri.
  • Alih-alih menyalahkan diri, tunjukkan belas kasih kepada diri sendiri dengan berbuat baik dan berusaha memahami diri sendiri. Belajarlah mencintai diri sendiri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental serta berbelas kasih kepada diri sendiri dan orang lain.
Tanyakan hal-hal yang ingin Anda ketahui. Banyak pasangan yang tidak mau mendengar cerita perselingkuhan secara mendetail, tetapi lebih baik ditanyakan jika hal ini membuat Anda mampu memaafkan suami dan terbebas dari sakit hati. Ajukan pertanyaan yang melibatkan emosi, bukan yang membutuhkan logika. Contohnya, alih-alih bertanya di hotel mana mereka bertemu, tanyakan mengapa ia berselingkuh supaya Anda lebih mudah memaafkan.
  • Ajukan pertanyaan yang jawabannya Anda butuhkan. Contohnya, tanyakan apakah ia sudah memeriksakan diri atau mau diperiksa untuk memastikan apakah ia terinfeksi atau mengidap penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
  • Tanyakan apakah ia akan meninggalkan Anda atau ingin tetap bersama Anda dan memperbaiki hubungan. Dengan melakukan klarifikasi secepatnya, Anda bisa memutuskan langkah selanjutnya dan menyusun rencana untuk masa depan.
Ungkapkan apa yang Anda rasakan. Setelah mengetahui bahwa suami berselingkuh, mungkin Anda akan merasa takut dan khawatir karena memikirkan apakah ia akan berselingkuh lagi. Jika Anda ragu apakah ia masih mencintai Anda atau tidak bisa menerima perbuatannya karena merasa diperlakukan semena-mena, katakan apa adanya. Ia harus tahu betapa besar dampak kejadian ini bagi Anda dan kesulitan yang Anda hadapi untuk memaafkannya.
  • Saat mengungkapkan perasaan, gunakan kata "saya" atau "aku" supaya Anda terfokus pada diri sendiri. Dengan demikian, Anda bisa mengekspresikan diri tanpa menyalahkan atau mempermalukan suami.Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, "Aku benar-benar sedih dan kecewa."
Dengarkan saat suami mengungkapkan perasaan. Mungkin ia akan memberikan alasan atau menyatakan penyesalan, kesedihan, dan rasa bersalah. Anda akan merasa lega saat mendengar suami mengatakan bahwa ia menyesali perbuatannya dan bisa memahami perasaan Anda.
  • Mungkin Anda membutuhkan waktu untuk memercayai bahwa ucapannya benar dan bisa dipercaya.
  • Jika Anda berdua ingin mempertahankan pernikahan, pastikan ia benar-benar menyesali perbuatannya. Anda harus memenuhi tanggung jawab sebagai istri dan ibu yang baik, tetapi jangan mau dipersalahkan.
Terapkan batasan saat membahas perselingkuhan. Jangan biarkan perselingkuhan menjadi isu yang paling penting bagi Anda berdua. Alih-alih mengabaikan masalah ini, pastikan Anda tidak hanya membicarakan perselingkuhan. Batasan membantu Anda berdiskusi dengan cara yang tepat dan bermanfaat. Contohnya, buatlah kesepakatan bahwa Anda berdua boleh membahas masalah ini jika tersedia cukup waktu untuk berdiskusi dengan tenang.
  • Jika topik pembicaraan hanya terfokus pada perselingkuhan, tentukan batasan yang disepakati bersama. Contohnya, Anda berdua boleh membahas masalah ini hanya sekali sehari atau seminggu sekali.
  • Jika ada anak yang masih kecil, sepakati bahwa Anda berdua tidak akan membicarakan masalah ini dengan anak.
Konfirmasikan kelanjutan hubungan Anda berdua. Jika Anda bersedia memaafkan dan ingin melanjutkan hubungan, pastikan suami menginginkan hal yang sama dan mengatakan sendiri bahwa ia mau memulihkan hubungan. Jika ia belum bisa memutuskan atau sepertinya ingin bercerai, diskusikan hal ini lebih lanjut. Apabila Anda ingin bercerai, sampaikan keputusan ini kepada suami.
  • Buatlah komitmen baru jika Anda berdua ingin tetap bersama dan berusahalah memperbaiki hubungan. Keintiman fisik bisa terjalin lagi jika Anda sudah siap.

Ingatlah bahwa memaafkan orang lain bermanfaat bagi diri sendiri. Kesediaan Anda memaafkan membuat suami merasa lega, tetapi hal ini lebih untuk kepentingan Anda sendiri daripada untuk suami. Memendam kemarahan dan kekecewaan membuat Anda sendiri yang menderita, bukan suami. Memaafkan berarti membebaskan diri dari sakit hati dan kemarahan sehingga Anda mampu melupakan pengalaman buruk dan kembali menjalani keseharian dengan tenang.
  • Apa pun keputusan Anda, ingin tetap bersama atau bercerai, melupakan apa yang terjadi dan memaafkan suami bermanfaat bagi diri sendiri.
  • Memaafkan suami bukan berarti harus mempertahankan pernikahan kalau Anda tidak mau. Apabila Anda tidak ingin bercerai, memaafkan suami membuat Anda pulih dari sakit hati dan mampu bangkit lagi dari keterpurukan.

Referensi : Cara Memaafkan Suami Selingkuh



Proses Panjang Memaafkan Perselingkuhan

Proses Panjang Memaafkan Perselingkuhan. Apapun alasan Anda, bila benar-benar ingin mempertahankan perkawinan, maka yang paling Anda butuhkan adalah kemauan untuk memaafkan suami.  Perkawinan mungkin memang bisa diselamatkan, tapi kalau Anda tak kunjung bisa memaafkan kesalahan suami, apakah Anda mau tersiksa di sepanjang sisa hidup Anda?      Namun, sebelum meminta bantuan profesional, Anda masih harus melewati satu tahapan lagi, dan bisa jadi tahapan ini justru merupakan babak yang paling krusial dan bikin deg-degan. Anda mungkin sudah bulat untuk mempertahankan perkawinan, tapi bagaimana dengan suami? Kalau suami sama-sama ingin memperbaiki perkawinan,Anda bisa lanjut ke tahap berikutnya.      Tapi, bagaimana kalau ternyata suami justru ingin mengakhiri perkawinan dan memilih selingkuhannya ketimbang Anda? Atau, dia keukeuh tidak mau melepaskan selingkuhannya (dengan berbagai alasan) meskipun masih ingin melanjutkan perkawinan dengan Anda, siapkah Anda menerima kenyataan itu? Pilihan sepenuhnya ada di tangan Anda, tentu berikut semua konsekuensinya.      Tapi, seandainya suami menyesali pengkhianatannya, berjanji tidak akan melakukannya lagi, dan sama-sama ingin mempertahankan perkawinan. Kalau ini yang terjadi, Anda bisa memulai proses memaafkan. Kalau memang upaya itu dirasa terlalu berat bila diatasi sendiri, segeralah mencari bantuan profesional. Misalnya dengan berkonsultasi ke psikolog atau mengikuti terapi penyembuhan holistik ke ahlinya yang belakangan ini banyak ditawarkan. Sembari melakukan itu, ada baiknya Anda juga mendekatkan diri kepada Tuhan, untuk meminta keikhlasan dan daya untuk memaafkan suami.          Tak ada proses instan Acceptance atau penerimaan adalah  hal pertama yang Anda butuhkan sebelum memasuki tahap memaafkan. Bukan menerima (memaklumi) tindakan perselingkuhan yang dilakukan suami, melainkan menerima kenyataan bahwa  semua manusia bisa melakukan kesalahan, termasuk diri Anda sendiri. Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk diri Anda sendiri. Dengan penerimaan itu pula, kita akan menjadi lebih rendah hati untuk memulai proses memaafkan.      Namun, memaafkan tentunya bukan proses instan, apalagi sim salabim. Pasalnya, manusia bukan hanya memiliki hati, tapi juga otak. Hati Anda mungkin sudah siap untuk memberi maaf, tapi otak Anda telanjur menyimpan memori tersebut dan terus aktif  'memutar film' perselingkuhan suami. Akibatnya, niat untuk memaafkan surut kembali.      Seperti kata pakar penyembuhan holistik Reza Gunawan, memaafkan adalah proses yang terjadi di hati, sedangkan melupakan adalah proses di otak. Beda sistem kerjanya, tapi bukannya sama sekali tak bisa disinkronkan. Yang dibutuhkan adalah niat yang kuat untuk memaafkan dengan tulus, melupakan boleh menyusul kemudian. Bukankah ada pepatah 'waktu akan menyembuhkan luka'?      It takes time to forgive, and more time to forget. Kalau memang Anda berniat mempertahankan perkawinan, memaafkan mutlak diperlukan untuk kedamaian jiwa Anda sendiri.  “Karena, memaafkan adalah sebuah  pembebasan bagi hati dan jiwa. Tak perlu memasang target kapan Anda akan bisa memaafkan,  jalaninya saja prosesnya dengan ikhlas. Setiap kali otak Anda memutar kembali  film basi itu, segera usir dengan memikirkan atau melakukan kegiatan yang membuat Anda gembira. Hindari pula mengungkit-ungkit lagi perselingkuhan itu di depan suami. Kalau hati dan mulut Anda sudah mengatakan siap untuk memaafkan, jangan lagi menoleh ke belakang,” Yatie menyarankan.      Namun, bila setelah sekian lama Anda tak kunjung mampu memaafkan, lebih baik berhentilah menyiksa diri. Mungkin bercerai adalah langkah yang terbaik. “Karena, sering kali terjadi, setelah bercerai seseorang justru mulai bisa memaafkan pasangannya,” Yati menambahkan.  Referensi : Proses Panjang Memaafkan Perselingkuhan

Proses Panjang Memaafkan Perselingkuhan. Apapun alasan Anda, bila benar-benar ingin mempertahankan perkawinan, maka yang paling Anda butuhkan adalah kemauan untuk memaafkan suami.  Perkawinan mungkin memang bisa diselamatkan, tapi kalau Anda tak kunjung bisa memaafkan kesalahan suami, apakah Anda mau tersiksa di sepanjang sisa hidup Anda?    

Namun, sebelum meminta bantuan profesional, Anda masih harus melewati satu tahapan lagi, dan bisa jadi tahapan ini justru merupakan babak yang paling krusial dan bikin deg-degan. Anda mungkin sudah bulat untuk mempertahankan perkawinan, tapi bagaimana dengan suami? Kalau suami sama-sama ingin memperbaiki perkawinan,Anda bisa lanjut ke tahap berikutnya.
    
Tapi, bagaimana kalau ternyata suami justru ingin mengakhiri perkawinan dan memilih selingkuhannya ketimbang Anda? Atau, dia keukeuh tidak mau melepaskan selingkuhannya (dengan berbagai alasan) meskipun masih ingin melanjutkan perkawinan dengan Anda, siapkah Anda menerima kenyataan itu? Pilihan sepenuhnya ada di tangan Anda, tentu berikut semua konsekuensinya.
    
Tapi, seandainya suami menyesali pengkhianatannya, berjanji tidak akan melakukannya lagi, dan sama-sama ingin mempertahankan perkawinan. Kalau ini yang terjadi, Anda bisa memulai proses memaafkan. Kalau memang upaya itu dirasa terlalu berat bila diatasi sendiri, segeralah mencari bantuan profesional. Misalnya dengan berkonsultasi ke psikolog atau mengikuti terapi penyembuhan holistik ke ahlinya yang belakangan ini banyak ditawarkan. Sembari melakukan itu, ada baiknya Anda juga mendekatkan diri kepada Tuhan, untuk meminta keikhlasan dan daya untuk memaafkan suami.        

Tak ada proses instan
Acceptance atau penerimaan adalah  hal pertama yang Anda butuhkan sebelum memasuki tahap memaafkan. Bukan menerima (memaklumi) tindakan perselingkuhan yang dilakukan suami, melainkan menerima kenyataan bahwa  semua manusia bisa melakukan kesalahan, termasuk diri Anda sendiri. Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk diri Anda sendiri. Dengan penerimaan itu pula, kita akan menjadi lebih rendah hati untuk memulai proses memaafkan.
    
Namun, memaafkan tentunya bukan proses instan, apalagi sim salabim. Pasalnya, manusia bukan hanya memiliki hati, tapi juga otak. Hati Anda mungkin sudah siap untuk memberi maaf, tapi otak Anda telanjur menyimpan memori tersebut dan terus aktif  'memutar film' perselingkuhan suami. Akibatnya, niat untuk memaafkan surut kembali.
    
Seperti kata pakar penyembuhan holistik Reza Gunawan, memaafkan adalah proses yang terjadi di hati, sedangkan melupakan adalah proses di otak. Beda sistem kerjanya, tapi bukannya sama sekali tak bisa disinkronkan. Yang dibutuhkan adalah niat yang kuat untuk memaafkan dengan tulus, melupakan boleh menyusul kemudian. Bukankah ada pepatah 'waktu akan menyembuhkan luka'?
    
It takes time to forgive, and more time to forget. Kalau memang Anda berniat mempertahankan perkawinan, memaafkan mutlak diperlukan untuk kedamaian jiwa Anda sendiri.

“Karena, memaafkan adalah sebuah  pembebasan bagi hati dan jiwa. Tak perlu memasang target kapan Anda akan bisa memaafkan,  jalaninya saja prosesnya dengan ikhlas. Setiap kali otak Anda memutar kembali  film basi itu, segera usir dengan memikirkan atau melakukan kegiatan yang membuat Anda gembira. Hindari pula mengungkit-ungkit lagi perselingkuhan itu di depan suami. Kalau hati dan mulut Anda sudah mengatakan siap untuk memaafkan, jangan lagi menoleh ke belakang,” Yatie menyarankan.
    
Namun, bila setelah sekian lama Anda tak kunjung mampu memaafkan, lebih baik berhentilah menyiksa diri. Mungkin bercerai adalah langkah yang terbaik. “Karena, sering kali terjadi, setelah bercerai seseorang justru mulai bisa memaafkan pasangannya,” Yati menambahkan.

Referensi : Proses Panjang Memaafkan Perselingkuhan


Hindari 5 Hal Ini saat Memaafkan Kesalahan Suami

Hindari 5 Hal Ini saat Memaafkan Kesalahan Suami
Hindari 5 Hal Ini saat Memaafkan Kesalahan Suami. Pada kenyataannya, masalah rumah tangga sering kali adanya keluhan sebuah kesalahan dari suami maupun istri. Hal ini tentu membuat pasangan merasa sakit hati dan sulit saling memaafkan. 

Kenyataan itu terasa sangat pahit dan menghancurkan kepercayaan yang sudah dibangun bertahun-tahun.

Namun untuk membangun kembali keutuhan rumah tangga, memaafkan kesalahan pasangan adalah jalan keluarnya. Jika kesalahan datang dari si Papa, tak ada salahnya Mama memberikan maaf ya.

1. Sebelum memaafkan, Mama bisa minta Papa menjelaskan mengapa ia melakukan kesalahan

Memang tidak mudah membangun kembali kepercayaan seperti sedia kala.

Sedangkan dalam memaafkan kesalahan suami, alangkah baiknya jika Mama mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu sebelum memaafkan Papa.

Mama bisa mempertimbangkan apakah kesalahannya layak dimaafkan atau tidak.

Jadi sebaiknya sebelum memaafkan suami, beri kesempatan padanya untuk mejelaskan mengapa ia melakukan kesalahan.


2. Memaafkan semua kesalahan yang dilakukan suami

Satu hal yang harus perlu diperhatikan, bahwa semua orang memiliki kekurangan dan kesalahan.

Jika suami melakukan kesalahan, maka memaafkan adalah langkah yang tepat untuk memperbaiki hubungan.

Namun ada satu hal yang harus diingat, yakni memerhatikan dahulu tingkat kesalahannya dan tidak asal semua kesalahannya dimaafkan.

Apabila Mama dengan mudahnya memaafkan setiap Papa membuat kesalahan, bisa jadi suami akan melakukannya lagi. Jadi, komitmen untuk tidak melakukan kesalahan yang sama adalah hal yang penting.

Apakah Papa telah menyesal dan berulang kali meminta maaf?

Saat memaafkan kesalahan suami, sebaiknya hindari terlalu cepat mengambil keputusan sepihak tanpa syarat. 

Kesalahan yang sering dilakukan saat adalah selalu memaafkan kesalahan pasangan tanpa jaminan.

Tentu hal ini akan membuat Mama sakit hati.

Untuk itu Mama perlu memberikan jaminan atas permohonan maaf dari kesalahan dia yang sudah dilakukannya.

4. Hindari menyalahkan diri sendiri atas kesalahan suami

Mungkin Mama berpikir jika kesalahan Papa bermula dari diri Mama, sehingga terlalu menyalahkan diri sendiri.

Sedangkan Mama harus ingat, bahwa yang bersalah adalah dia dan tidak ada sangkut pautnya dengan diri Mama.

Apabila Mama selalu berpikir demikian, kemungkinan hal ini akan selalu dimanfaatkan oleh pasangan.

Cobalah mengerti untuk setiap kesalahan yang dibuat oleh pasangan, mengapa dia melakukan itu dan bagaimana bisa terjadi.

5. Terus menerus mengungkit kesalahan suami

Faktanya, memaafkan suami adalah sebuah proses yang membutuhkan usaha dan waktu.

Di mana hal yang paling berat adalah melupakan kesalahan pasangan.

Banyak istri yang tidak bisa melupakan kesalahan pasangan dan terus mengingatnya.

Dengan demikian, saat memaafkan suami sebaiknya berhentilah terobsesi dengan kesalahan pasangan.

Jika Mama sudah berniat memaafkan Papa, maka maafkan dia sepenuh hati dan tidak terus-menerus mengungkit kesalahannya.

Nah, itu adalah kelima hal yang perlu dihindari saat memaafkan kesalahan suami. Usahakan selalu menjaga keutuhan keluarga.


Referensi : Hindari 5 Hal Ini saat Memaafkan Kesalahan Suami