Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga hubungan baik dengan mantan setelah bercerai:
1. Selesaikan Masalah dan Redamkan Ego Sebelum Ketuk Palu
Jika kamu dan pasangan sudah bulat untuk bercerai, pastikan kamu berdua sudah menyelesaikan masalah dan meredamkan ego sebelum mengajukan perceraian ke pengadilan. Ini dapat membantu membuat suasana setelah perceraian menjadi lebih terkendali. Kamu dapat meluapkan semua emosi dan saling meminta maaf sebelum akhirnya benar-benar berpisah.
2. Lupakan Masa Lalu dan Pikirkan Masa Depan
Jika perceraian sudah diputuskan, kamu harus segera melupakan masa lalu dan fokus dengan masa depan. Jangan lagi mengungkit kesalahan pasanganmu di masa lalu. Ketahui bahwa perceraian ini adalah kesepakatan bersama. Jangan sampai perceraian ini menjadi semakin menyakitkan jika kamu harus memutus silaturahim dengan keluarga besar.
3. Ingat Kalian Pernah Bahagia dan Tidak Ada yang Perlu Disesalkan
Selalu ingat dan pahami bahwa kamu dan mantanmu pernah melalui masa bahagia. Itu semua merupakan anugerah yang harus disyukuri. Perpisahan ini pun merupakan bagian dari proses pengembangan diri kamu dan pasangan. Dengan kata lain, tidak boleh ada satupun hal yang disesalkan dari hubungan kalian di masa lalu dan perpisahan.
4. Fokus Pada Anak
Kita semua tahu, mempertahankan rumah tangga yang toxic tidak akan baik untuk tumbuh kembang anak. Namun, bersatu dengan mantan setelah bercerai untuk memberikan perhatian dan kasih sayang yang penuh pada anak dapat membuat anak besar dengan kasih sayang, toleransi, dan kemampuan pengendalian ego yang baik. Ingat, kalian mungkin tidak lagi ada hubungan secara kertas, tetapi kalian memiliki hubungan dari buah hati kalian yang membutuhkan ayah dan ibunya.
Referensi : Menjaga Hubungan Baik dengan Mantan Setelah Bercerai
Mungkinkah pasangan suami istri yang bercerai bisa hidup berdampingan di surga? Beberapa orang mungkin akan berpikir seperti itu mengingat bahwa harapan sepasang suami istri di dunia tentu mengharapkan akan menjadi sepasang suami istri juga di akhirat.
Prinsip dasar dan fakta tentang surga adalah ‘Hal apapun yang diinginkan para penghuninya pasti ada.’
“Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya.” (QS Az Zukhruf: 71).
Oleh karena itu, jika seseorang menikahi seseorang ketika hidup di dunia, namun pernikahan mereka berakhir dengan perceraian. Lalu mereka berdua menikah dengan orang lain, maka pertanyaan siapa yang masing-masing akan bersama di surga, adalah salah satu yang bisa memiliki lebih dari satu jawaban yang mungkin.
Surga memiliki banyak tingkatan, yang lebih tinggi jauh lebih baik daripada yang lebih rendah. Tingkat tertinggi disebut Al-Firdaus.
Penghuni di setiap tingkat akan diakuinya berdasarkan kualitas iman dan perbuatan baik mereka.
Mereka yang berusaha lebih keras beribadah kepada Allah ketika di dunia dan berjihad untuk Islam, tidak akan sama tingkatnya dengan mereka yang melakukan jauh lebih sedikit daripada mereka.
Akibatnya, prinsip dasar di balik apakah seseorang akan berada bersama dengan orang lain di surga, bergantung pada apakah keduanya sama-sama memiliki tingkat kepercayaan dan perbuatan baik selama kehidupan dunia ini atau tidak.
Pasangan Cerai
Kedua, sejauh menyangkut pasangan suami istri, jika seorang istri atau suami ingin dipertemukan kembali di surga bersama mantan pasangan mereka, maka ini akan tergantung pada apakah yang terakhir juga ingin dipertemukan kembali dengan mereka.
Dalam skenario seperti itu, jika satu pasangan ingin dipertemukan, tapi yang lain tidak mau, maka Allah Yang Maha Tinggi akan memberkati keduanya dengan keinginan hati mereka, dan mereka akan sangat bahagia.
Artinya, pasangan yang ingin dipertemukan kembali dengan mantan mereka, akan diberi pasangan yang jauh lebih baik daripada yang ingin mereka persatukan kembali. Dan mantan pasangan mereka juga akan diberikan seseorang yang lebih baik daripada pasangan yang mereka cerai dari kehidupan di dunia juga.
Keyakinan yang mendasari seorang Muslim tentang kehidupan di Surga memiliki beberapa prinsip dasar, yang tidak boleh kita lupakan:
Setiap orang yang masuk Surga akan mendapatkan apapun yang mereka inginkan atau sesuatu (atau seseorang) lebih baik dari itu, dan mereka akan sangat bahagia.
Tidak ada yang akan ditangani secara tidak adil. Bahkan ketidakadilan senilai atom akan dilakukan pada siapa pun.
Tidak akan ada perasaan atau emosi negatif di antara penghuni surga. Hanya akan ada cinta timbal balik.
Sebagai pengganti di atas, kita harus percaya bahwa bahkan jika mantan pasangan kita berada di tingkat yang sama dengan surga seperti kita, tapi mereka menikah dengan orang lain, dan kita juga sudah menikah dengan orang lain, tidak akan ada niat buruk , sakit hati, sakit, cemburu, kepahitan, dendam, atau perasaan sulit antara kita semua.
Semua orang di surga akan tinggal bersama dengan harmoni yang sempurna dan abadi dan tidak saling mencintai satu sama lain.
Mereka juga akan lebih dari senang dan bersyukur atas apa pun yang akan Allah berikan kepada mereka di surga, karena karunia-karunianya akan melebihi apa pun yang mereka inginkan atau bayangkan.
Referensi : Semoga Pasangan Bercerai bisa Hidup Bersama di Surga
Berpisah untuk Bersatu Kembali Kunikahi Mantan yang Sudah Berstatus Duda. Saya ingin menceritakan kisah pribadi saya. Akhir tahun 2012 saya berkenalan kembali dengan seorang lelaki, yang mana dia adalah teman kuliah saya tetapi dulu kami saling tidak punya perasaan apapun. Awalnya dia menyapa saya yang sedang kerja via YM, kami ngobrol seadanya, tanya kabar ini dan itu. Berlanjut keesokan harinya, dan kemudian dia meminta untuk bertemu. Saya beranikan diri untuk meminta dia datang ke rumah untuk menjemput saya, padahal selama ini jika dekat dengan lelaki, saya tidak pernah mau untuk bertemu di rumah. Kemudian kami pergi keluar, jalan-jalan, nonton, makan, kemudian pulang. Saat di rumah itulah, dia mengungkapkan perasaannya mau jadi kekasih saya.
Seiring berjalan, dua minggu kami sudah jadian, dia mengajak saya untuk ke rumahnya di Kota P. Karena saya merasa belum siap, saya menolak secara halus ajakannya itu. Setiap minggu, dia harus pulang ke kota P, karena ada kewajiban untuk jualan di kotanya itu untuk mencari sedikit uang tambahan. Awalnya saya tidak mengetahui hal itu, jadi saya merasa risih sekali dan menganggap kenapa lelaki kok harus setiap minggu pulang ke rumahnya untuk bertemu dengan ibunya, padahal dia sudah memiliki kekasih, sedikit kecurigaan bahwa mungkin dia sudah punya kekasih di kotanya atau malah sudah punya istri makanya dia merasa wajib untuk pulang kampung.
Tahun 2013, di bulan Februari saya sedang proses rekrutmen pekerjaan, dan mendapat tawaran untuk bekerja di kota J. Saya bilang kepada kekasih saya bahwa saya menerima tawaran tersebut dengan harapan hubungan kami bisa terus berlanjut. Antara iya dan tidak, kekasih saya melepas saya untuk bekerja di kota J.
Selang beberapa bulan, dia mengatakan ada rencana untuk datang ke kota tempat saya kerja. Bulan Agustus 2013, saat dia bilang mau berangkat saya hubungi dia, tetapi tidak dijawab. Di-SMS tidak ada tanggapan. Saya mulai merasakan gelagat aneh, dan entah kenapa saya bisa merasakan apa yang sebenarnya terjadi.
Tidak lama, dia mengirim pesan bahwa hubungan kami tidak bisa dilanjutkan. Saya merasa, oh ini yang terjadi. Walau sedih, saya putuskan membalas, "Ok." Esoknya, saya kembalikan barang yang pernah diberi olehnya, saya kirim via JNE jadi cepat sampai, dan saya selipkan surat di sana.
Tidak lama, saya membaca di social media punya mantan saya, ternyata dia sedang mempersiapkan pernikahan dengan seorang lain. Dalam hati, saya hanya berucap, "Oh, karena ini semuanya. Oke, aku harus move on dari semua ini." Karena saya tidak mau membaca status-statusnya di wall saya, akhirnya socmed-nya saya block, semua akses juga saya blcok, karena saya merasa tidak ada perlunya lagi kami berhubungan dan saya juga harus melanjutkan hidup saya di kota J ini.
Pertengahan 2014 saya mulai menyukai seseorang di kantor, dan hal itu berlangsung sampai awal 2015. Sampai pada suatu saat, telepon saya berdering dari nomor yang saya tidak ketahui. Ketika saya angkat, ternyata suara seorang wanita, sedikit kaget, dan tidak disangka, itu telepon dari ibu dari mantan saya yang meninggalkan saya dulu. Beliau bicara ini dan itu, menjelaskan kalau pernikahan putranya tidak bahagia dan sedang dalam proses perceraian.
Putranya ingin kembali ke saya tapi merasa takut, malu, dan tidak punya keberanian untuk menyapa saya, dan semua aksesnya juga saya blokir. Ibunya menjelaskan dan meminta maaf kalau dulu putranya meninggalkan saya, itu karena paksaan dari orangtuanya untuk segera menikah dan didukung lagi saya belum mau diajak bertemu orangtuanya dulu.
Saya iyakan bahwa saya sudah memaafkan, saya sudah melupakan semua itu. Saya anggap itu adalah bagian dari proses saya untuk menjadi dewasa. Ibunya meminta saya untuk bisa menerima kalau dihubungi oleh putranya, dan sekali lagi meminta maaf kepada saya karena masalah yang telah lalu. Setelah telepon itu, saya cukup bingung, apa yang harus saya lakukan, apa yang saya inginkan, buyar semuanya.
Hati saya berdebar-debar mengingat semuanya. Setelah berpikir cukup lama, saya putuskan untuk membuka akses blokir saya, dan tidak lama telepon darinya masuk. Karena bingung mau bicara apa, mau nanggapi apa, rasa aneh menjalar, dan kemudian atasan saya masuk ke ruangan, jadi saya beralasan itu dan menutup telepon.
Seharian kami berkirim pesan via WA, pesan suara maupun pesan biasa. Mendengar kembali suaranya, saya kembali berdebar-debar tidak karuan, masih bingung sama keadaan, dan akhirnya senyum-senyum sendiri. Saya ceritakan hal ini kepada sahabat baik saya yang ada di kota S, yang juga mengenal mantan saya. Bahkan saya meminta tolong kepadanya, untuk mengecek kebenaran semua ini. Setelah semua yang terjadi, saya merasa harus waspada untuk melindungi hati saya. Saya mendapat cerita yang sama seperti ibunya mantan saya waktu menelepon saya kemarin, intinya mantan saya ini ingin kembali kepada saya, tetapi saat ini dia sedang dalam proses perceraian.
Tidak lama, saya putuskan untuk pulang ke rumah orangtua saya, ke kota kelahiran saya S, sekaligus kami janjian untuk bertemu. Saat pulang itu, saya putuskan untuk bicara kepada ibu saya, saya ceritakan semuanya dan meminta pendapat beliau apa yang harus saya lakukan agar tidak salah langkah. Tidak disangka, ibu saya bijak menanggapi, beliau bilang mungkin ini jalan kalian untuk bisa bersama lagi, caranya harus seperti ini. Kemudian saya bertemu dengannya kembali, tanpa ada kata iya atau tidak, kami bersama lagi, cuma hati kami yang bicara.
Seperti pasangan pada umumnya, kami jalan, nonton, makan bersama teman-teman kami. Hanya satu hal yang saya rasa berbeda, hati kami lebih menyatu daripada dulu saat kami jadian pertama kali. Saya juga akhirnya memberanikan diri untuk berkunjung ke rumah orang tuanya di kota P, memperkenalkan diri saya dan ibunya di sana meminta maaf sekali lagi kepada saya.
Secara gantian, dia mengunjungi saya di kota J, kami jalani hubungan long distanceini, berat memang, tapi saya merasa hubungan kami ini akan ketemu ujungnya kali ini.
Bulan November 2015, dia mendapatkan surat cerainya. Dari sana dia memberanikan diri bilang kepada budenya mau melamar saya, saya diajak untuk bertemu keluarganya di kota T, saya ikut saja, karena saya merasa, saya siap kali ini, dan di sana ternyata budenya bilang kalau mau meminta saya ke orangtua saya untuk dipinang. Saya bingung, tapi juga senang, dan merasa, ini tujuan hubungan kami ini.
Sesampainya di kos, saya menelepon orangtua saya dan bilang keluarga kekasih saya mungkin akan berkunjung untuk silaturahmi. Orangtua saya bilang, saya tidak perlu pulang dulu kalau hanya silaturahmi biasa. Akhirnya saya putuskan tidak pulang setelah konsultasi dengan kekasih saya, lucunya, saat hari itu tiba, keluarga kekasih saya datang berombongan, dan di rumah saya hanya ada kedua orangtua saya saja, dan hari itu juga ternyata orangtuanya meminta saya untuk dipinang.
Bingung, tapi mau bagaimana lagi, akhirnya akhir Desember saya izin pulang kampung kepada atasan saya dengan alasan mau melakukan kunjungan balasan, sekaligus menentukan hari (katanya begitu untuk adat orang Jawa). Orangtua saya mengajak saudara-saudaranya untuk ikut melakukan kunjungan balasan, bahkan saya bersyukurnya kakak kandung saya beserta suami dan anaknya bisa ikut juga. Setelah sampai di sana, orangtua kami biarkan bicara sendiri, dan menentukan hari kami untuk menikah, dan akhirnya diputuskan 15 Mei 2016 harinya kami untuk menikah.
Inilah cerita hidup saya, My Life My Choice.Saya memilih kembali kepada lelaki yang dulu telah menyakiti saya, bukan karena saya ingin membalasnya, bukan karena kasihan, tetapi karena saya mencintai dia dan tidak bisa kehilangan dia lagi. Ini pilihan saya, pilihan hidup yang saya inginkan dan saya bersyukur lelaki itu sudah menjadi suami saya, dan ini ada tahun ke-2 kami hidup bersama dan telah dikaruniai bayi kecil yang cantik.
Saya bersyukur atas pilihan yang telah saya buat dulu, mungkin dulu kami berpisah untuk bisa bersatu kembali dengan hati yang lebih kuat untuk bisa bersama menjalani masa depan yang masih panjang.
Referensi : Berpisah untuk Bersatu Kembali Kunikahi Mantan yang Sudah Berstatus Duda
Curhat Wanita Cerai 10 Tahun, Kini Ajak Rujuk Mantan Suami, Responsnya Tak Disangka-sangka. "Setelah 10 tahun cerai, dan akhirnya aku putuskan ajak dia kawin lagi.."Perjalanan cinta manusia terkadang memang terdengar aneh dan seperti tidak masuk akal. Setelah lama berpisah, pasangan suami istri bisa saja bersatu kembali dengan berbagai alasannya. Seperti kisah wanita ini yang hanya dikenal sebagai ini membagikan kisah cinta uniknya bersama sang mantan suami. Wanita Malaysia, sebut saja Ieyya, mengaku sudah 10 tahun ini berpisah dari mantan suaminya. Meski begitu dia selalu setia menunggu jika mantan suami ingin kembali kepadanya.
Namun, hingga satu dekade berlalu, sang suami belum juga memperlihatkan tanda-tanda untuk kembali kepadanya. " Setelah 10 tahun cerai, dan akhirnya aku putuskan ajak dia kawin lagi.. Maaf dan terimakasih meski 10 kali aku buang kamu dalam hidupku tapi sampai sekarang kamu masih menungguku," tulis Ieyya mencurahkan isi hatinya.
Akhirnya, Ieyya memberanikan diri untuk menghubungi mantan suaminya melalui WhatsApp. Dia ingin mengajak rujuk mantan suaminya.
Saat itu mantan suaminya baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Dengan gaya serius, Ieyya mengatakan bahwa ada sesuatu tentang hidup mati yang ingin dibicarakan dengan mantan suami.
Awalnya sang mantan suami menanggapi pesan Ieyya dengan nada bercanda. Namun setelah Ieyya mengatakan kalau dia serius, sang mantan suami pun siap mendengarkan.
" Aku mau tanya ini. Soal hidup dan mati," kata Ieyya.
" Siapa yang mau mati. jawab mantan suami sambil bercanda.
" Jangan main-main ini serius!" kata Ieyya.
" Aku nggak ngerti, kamu tiba-tiba bilang soal hidup dan mati dengan aku," balas mantan suami.
Tanpa banyak basa basi lagi, Ieyya langsung mengutarakan niatnya untuk menikah lagi dengan mantan suaminya itu.
Awalnya sang mantan suami tampak ragu. Dia masih teringat masa lalunya ketika mengarungi bahtera rumah tangga bersama Ieyya.
Namun setelah membaca kesungguhan Ieyya untuk rujuk kembali, sang mantan suami akhirnya mau menikah lagi.
Selain masih ada rasa cinta, mantan suaminya menerima ajakan rujuk juga karena memikirkan tentang anak-anak mereka.
" Mau kawin dengan aku nggak?" tanya Ieyya serius.
" Bukankah kamu dulu yang buang aku?" jawab mantan suami mencoba mengingatkan Ieyya.
Ieyya tidak langsung menjawab balasan mantan suaminya. Ieyya hanya mendesak mantan suaminya mau atau tidak rujuk lagi dengannya.
Untuk membuktikan kesungguhannya, Ieyya bahkan siap mencetak formulir pernikahan dan mengisinya sekalian saat itu juga.
" Aku tanya lagi jawab lah. Aku betul-betul ini, tidak main-main. Kalau tak mau bilang saja," kata Ieyya.
" Hmmm.. untuk anak-anak. Tapi kau masih cinta aku nggak, takut nanti buyar lagi. Nanti ada yang marah lagi," jawab mantan suami.
" Kau juga jaga perangai baik sedikit lah, jangan terus-terusan bikin aku sakit hati saja.
" Nggak lah, kalau ada orang lain nggak mungkin aku masih mencari-cari kamu," balas Ieyya.
Mantan suaminya akhirnya menerima ajakan rujuk Ieyya. Dia bahkan bersedia melupakan masa lalu demi memulai kehidupan baru bersama anak-anak.
" Ya sudah lupakan masa lalu, mulai hidup baru. Demi anak-anak," kata mantan suami.
" Cuma untuk anak-anak saja? Sayang untuk aku nggak?" balas Ieyya mencoba menggoda mantan suaminya.
" Sayang bahlul.. Tahu tidak, sudah lama aku tidak ada penggantimu, bahlul betul kau ini," kata mantan suaminya.
" Jadi sudah konfirmasi ya? Aku ini langsung ke tempat cetak buat print formulir, trus serahkan seperti dulu kan?" tanya Ieyya.
" Bentar, aku turunkan barang dulu. Nanti aku chat balik," balas mantan suami sebelum mengakhiri percakapannya.
Tak sedikit yang mendoakan agar pernikahan kedua bersama mantan suaminya bisa langgeng dan bahagia.
" Aku bangga, kalian berdua bisa rujuk kembali SAMAWA🥰."
" Semoga setelah rujuk kehidupan kalian semakin membaik Aamiin 🤲."
" Tau tidak siapa yang paling bahagia di antara mereka? Tentu saja anak-anak mereka. Mudah²han dipermudahkn. Alhamdulillah."
" Terharu sis, konten begini bikin orang yang kehilangan harapan akan percaya bahwa kesempata kedua itu ada."
Referensi : Curhat Wanita Cerai 10 Tahun, Kini Ajak Rujuk Mantan Suami, Responsnya Tak Disangka-sangka
Pasangan Bercerai bisa Hidup Bersama di Surga?. Prinsip dasar dan fakta tentang surga adalah ‘Hal apapun yang diinginkan para penghuninya pasti ada.’ Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya.” (QS Az Zukhruf: 71).
Oleh karena itu, jika seseorang menikahi seseorang ketika hidup di dunia, namun pernikahan mereka berakhir dengan perceraian. Lalu mereka berdua menikah dengan orang lain, maka pertanyaan siapa yang masing-masing akan bersama di surga, adalah salah satu yang bisa memiliki lebih dari satu jawaban yang mungkin.
Surga memiliki banyak tingkatan, yang lebih tinggi jauh lebih baik daripada yang lebih rendah. Tingkat tertinggi disebut Al-Firdaus.
Penghuni di setiap tingkat akan diakuinya berdasarkan kualitas iman dan perbuatan baik mereka.
Mereka yang berusaha lebih keras beribadah kepada Allah ketika di dunia dan berjihad untuk Islam, tidak akan sama tingkatnya dengan mereka yang melakukan jauh lebih sedikit daripada mereka.
Akibatnya, prinsip dasar di balik apakah seseorang akan berada bersama dengan orang lain di surga, bergantung pada apakah keduanya sama-sama memiliki tingkat kepercayaan dan perbuatan baik selama kehidupan dunia ini atau tidak.
Pasangan Cerai
Kedua, sejauh menyangkut pasangan suami istri, jika seorang istri atau suami ingin dipertemukan kembali di surga bersama mantan pasangan mereka, maka ini akan tergantung pada apakah yang terakhir juga ingin dipertemukan kembali dengan mereka.
Dalam skenario seperti itu, jika satu pasangan ingin dipertemukan, tapi yang lain tidak mau, maka Allah Yang Maha Tinggi akan memberkati keduanya dengan keinginan hati mereka, dan mereka akan sangat bahagia.
Artinya, pasangan yang ingin dipertemukan kembali dengan mantan mereka, akan diberi pasangan yang jauh lebih baik daripada yang ingin mereka persatukan kembali. Dan mantan pasangan mereka juga akan diberikan seseorang yang lebih baik daripada pasangan yang mereka cerai dari kehidupan di dunia juga.
Keyakinan yang mendasari seorang Muslim tentang kehidupan di Surga memiliki beberapa prinsip dasar, yang tidak boleh kita lupakan:
Setiap orang yang masuk Surga akan mendapatkan apapun yang mereka inginkan atau sesuatu (atau seseorang) lebih baik dari itu, dan mereka akan sangat bahagia.
Tidak ada yang akan ditangani secara tidak adil. Bahkan ketidakadilan senilai atom akan dilakukan pada siapa pun.
Tidak akan ada perasaan atau emosi negatif di antara penghuni surga. Hanya akan ada cinta timbal balik.
Sebagai pengganti di atas, kita harus percaya bahwa bahkan jika mantan pasangan kita berada di tingkat yang sama dengan surga seperti kita, tapi mereka menikah dengan orang lain, dan kita juga sudah menikah dengan orang lain, tidak akan ada niat buruk , sakit hati, sakit, cemburu, kepahitan, dendam, atau perasaan sulit antara kita semua.
Semua orang di surga akan tinggal bersama dengan harmoni yang sempurna dan abadi dan tidak saling mencintai satu sama lain.
Mereka juga akan lebih dari senang dan bersyukur atas apa pun yang akan Allah berikan kepada mereka di surga, karena karunia-karunianya akan melebihi apa pun yang mereka inginkan atau bayangkan
Referensi : Apakah Pasangan Bercerai bisa Hidup Bersama di Surga?
Mau Rujuk dengan Mantan Pertimbangkan Dulu Hal Berikut. Anda pernah jatuh cinta padamantansuami sebelumnya. Dan perasaan itu tidak benar-benar hilang, bahkan setelah Anda dan bercerai secara hukum.
Anda memiliki sejarah hidup bersamanya dan bahkan mungkin berbagi anak-anak. Semua itu menciptakan ikatan yang tidak mudah dihapus. Jika kembali bertemu mantan suami setelah waktu yang lama, Anda akan merasa seperti nostalgia.
Anda menyadari pernah jatuh cinta kepadanya. Semua hal yang pernah membuat jatuh cinta kepadanya kembali muncul dalam ingatan dan Anda pun mulai jatuh cinta lagi kepadanya. Tapi, apakah itu hal yang benar untuk dilakukan?
Pasti ada alasan mengapa Anda memutuskan untuk berpisah. Apakah daya tarik yang dirasakan sekarang cukup untuk memaafkan dan melupakan alasan memilih perpisahan? Jika Anda memilih untuk berkencan lagi, itu akan berdampak besar pada kehidupan berdua. Ini juga akan menciptakan komplikasi baru dalam kehidupan anak-anak, jika Anda memilikinya.
Berikut serangkaian pertanyaan yang perlu direnungkan sebelum memilih untuk berkencan lagi dengan mantan suami. Jawaban yang Anda terima akan memberi tahu apakah kembali rujuk merupakan hal terbaik yang harus dilakukan pada saat ini atau bukan.
Berapa lama Anda telah berpisah? Jika belum terlalu lama sejak berpisah, perasaan yang dimiliki sekarang mungkin hanya sisa. Setelah berpisah, Anda mungkin kesepian dan merindukan saat-saat indah yang pernah dialami bersamanya.
Jika perpisahan itu sudah lama dan Anda berdua memiliki hubungan lain setelah berpisah, maka keadaan akan berbeda. Ada kemungkinan waktu telah mengubah Anda berdua menjadi lebih baik. Dalam kasus ini, mungkin layak untuk memberi kesempatan kepada mantan untuk kedua kalinya.
Mengapa Anda memutuskan berpisah darinya? Pikirkan kembali alasan yang menyebabkan perpisahan. Cobalah mengingat bagaimana perasaan Anda tentang hal itu dan siapa yang harus disalahkan. Jika menemukan kesalahan itu terletak pada mantan suami, mungkin bukan ide bagus untuk kembali bersamanya sekarang.
Jika Anda atau perilaku Anda adalah alasannya, kecuali jika Anda siap untuk mengakui kesalahan dan perubahan, mungkin tidak bijaksana untuk berkencan lagi dengan mantan suami.
Apa yang telah berubah sekarang. Apakah Anda berdua matang seiring waktu? Apakah Anda siap untuk bertanggung jawab atas kesalahan dari masa lalu? Jika Anda berdua telah berubah dan telah mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang kehidupan dan kesalahan masa lalu, mungkin baik memberi kesempatan pada hubungan untuk kedua kalinya.
Apakah kecurangan salah satu dari Anda berdua alasan perpisahan itu terjadi? Jika salah satu dari Anda berselingkuh, itu adalah pelanggaran kepercayaan yang serius. Tidak peduli berapa lama waktu yang sudah berlalu, apakah Anda bisa mempercayai kembali mantan suami.
Jika Anda adalah pihak yang berbuat curang, apakah Anda pikir bisa membangun kepercayaan pada mantan? Jika jawaban Anda adalah tidak, maka kembali bersama mantan mungkin bukan hal terbaik yang harus dilakukan.
Apakah ketertarikan seksual alasan dibalik perasaan yang dirasakan? Jika seks ada dalam pikiran saat memikirkan mantan suami, maka Anda seharusnya tidak kembali bersama. Daya tarik seksual akan segera pudar dan semua masalah lama akan muncul kembali.
Referensi : Mau Rujuk dengan Mantan, Pertimbangkan Dulu Hal Berikut