This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Kamis, 01 September 2022

5 Penyebab Rezeki Tidak Berkah yang Harus Diperhatikan

Enam Tanda Orang Disayang Allah, Cek Apa Kamu Termasuk? Setiap orang pasti menginginkan rezeki yang berkah. Tetapi ada beberapa penyebab rezeki tidak berkah yang jarang disadari banyak orang. Rezeki yang tidak berkah ini, bisa membuat kehidupan menjadi tidak bahagia dan tidak damai.  Rezeki yang berkah hanyalah rezeki yang datang dari Allah SWT, dan rezeki tersebut dicari dengan cara yang halal. Salah satu penyebab rezeki tidak berkah adalah karena ada perbuatan dosa yang dilakukan saat mencari rezeki. Rasulullah pernah bersabda, “Sesungguhnya seorang manusia kerap terhalang rezeki disebabkan dosa yang dilakukannya.” (HR. Ibnu Majah).  Sebagai umat Islam, Sahabat Fimela harus mencari rezeki secara halal. Usahakan bekerja dengan rajin dan perbanyak doa saat melakukan aktivitas. Maka Allah SWT akan mempermudahmu dalam mencari rezeki. Berikut penyebab rezeki tidak berkah dan doa agar dipermudahkan rezekinya:  Penyebab Rezeki Tidak Berkah  1. Tidur Pada Pagi Hari Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk bekerja dan mencari rezeki yang halal. Seseorang yang bangun kesiangan atau tidur pada pagi hari, tidak akan mendapatkan rezeki yang berkah. Kecuali kalau orang tersebut harus bekerja pada shift malam, dan baru beristirahat di pagi hari. Allh SWT akan memberikan berkah pada orang yang bangun pagi. Seperti sabda Rasulullah:  ,اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِيْ فِيْ بُكُوْرِهَا  “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”  2. Jarang Sholat Sholat lima waktu adalah kewajiban yang harus dilakukan umat Islam. Jarang sholat atau tidak sholat tepat waktu, bisa jadi penyebab rezeki tidak berkah. Selain sholat, jangan lupa melakukan semua kewajiban untuk umat Islam. Allah berfirman bahwa:  وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا  “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”  3. Malas Bekerja Penyebab rezeki tidak berkah yang selanjutnya adalah karena malas bekerja. Allah SWT sangat tidak senang, jika ada umatnya yang malas dalam bekerja. Bahkan hal ini sudah tertulis dalam Alquran dan hadits nabi. Rasulullah SAW bersabda: “Bekerja mencari yang halal itu suatu kewajiban sesudah kewajiban beribadah”. (HR. Thabrani dan Baihaqi)  4. Tidak Melakukan Amal Agar rezeki menjadi berkah, sebaiknya lakukan amal dan berbuat kebaikan pada orang lain. Jangan jadi orang yang pelit, kalau rezeki sudah dilancarkan oleh Allah SWT. Hal ini tertulis dalam surat Al-Kahfi: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan apa-apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, supaya Kami menguji mereka siapakah yang terbaik amalnya”. (Al-Kahfi : 7)  5. Melakukan Perbuatan Dosa Sebaiknya hindari perbuatan dosa dan jangan mencari rezeki dengan cara haram. Ada banyak cara untuk mencari rezeki dengan halal. Karena perbuatan dosa bisa membuat rezeki tidak berkah. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ : إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ , وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ , وَإِذَا ائْتُمِنَخَانَ  “Tiga tanda munafik adalah jika berkata, ia dusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan ketika diberi amanat, maka ia ingkar.” (HR. Bukhari, no. 33 dan Muslim, no. 59).  Referensi : 5 Penyebab Rezeki Tidak Berkah yang Harus DiperhatikanEnam Tanda Orang Disayang Allah, Cek Apa Kamu Termasuk?
Setiap orang pasti menginginkan rezeki yang berkah. Tetapi ada beberapa penyebab rezeki tidak berkah yang jarang disadari banyak orang. Rezeki yang tidak berkah ini, bisa membuat kehidupan menjadi tidak bahagia dan tidak damai.

Rezeki yang berkah hanyalah rezeki yang datang dari Allah SWT, dan rezeki tersebut dicari dengan cara yang halal. Salah satu penyebab rezeki tidak berkah adalah karena ada perbuatan dosa yang dilakukan saat mencari rezeki. Rasulullah pernah bersabda, “Sesungguhnya seorang manusia kerap terhalang rezeki disebabkan dosa yang dilakukannya.” (HR. Ibnu Majah).

Sebagai umat Islam, Sahabat Fimela harus mencari rezeki secara halal. Usahakan bekerja dengan rajin dan perbanyak doa saat melakukan aktivitas. Maka Allah SWT akan mempermudahmu dalam mencari rezeki. Berikut penyebab rezeki tidak berkah dan doa agar dipermudahkan rezekinya:

Penyebab Rezeki Tidak Berkah

1. Tidur Pada Pagi Hari

Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk bekerja dan mencari rezeki yang halal. Seseorang yang bangun kesiangan atau tidur pada pagi hari, tidak akan mendapatkan rezeki yang berkah. Kecuali kalau orang tersebut harus bekerja pada shift malam, dan baru beristirahat di pagi hari. Allh SWT akan memberikan berkah pada orang yang bangun pagi. Seperti sabda Rasulullah:

,اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِيْ فِيْ بُكُوْرِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

2. Jarang Sholat

Sholat lima waktu adalah kewajiban yang harus dilakukan umat Islam. Jarang sholat atau tidak sholat tepat waktu, bisa jadi penyebab rezeki tidak berkah. Selain sholat, jangan lupa melakukan semua kewajiban untuk umat Islam. Allah berfirman bahwa:

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا

“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

3. Malas Bekerja

Penyebab rezeki tidak berkah yang selanjutnya adalah karena malas bekerja. Allah SWT sangat tidak senang, jika ada umatnya yang malas dalam bekerja. Bahkan hal ini sudah tertulis dalam Alquran dan hadits nabi. Rasulullah SAW bersabda: “Bekerja mencari yang halal itu suatu kewajiban sesudah kewajiban beribadah”. (HR. Thabrani dan Baihaqi)

4. Tidak Melakukan Amal

Agar rezeki menjadi berkah, sebaiknya lakukan amal dan berbuat kebaikan pada orang lain. Jangan jadi orang yang pelit, kalau rezeki sudah dilancarkan oleh Allah SWT. Hal ini tertulis dalam surat Al-Kahfi: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan apa-apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, supaya Kami menguji mereka siapakah yang terbaik amalnya”. (Al-Kahfi : 7)

5. Melakukan Perbuatan Dosa

Sebaiknya hindari perbuatan dosa dan jangan mencari rezeki dengan cara haram. Ada banyak cara untuk mencari rezeki dengan halal. Karena perbuatan dosa bisa membuat rezeki tidak berkah. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ : إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ , وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ , وَإِذَا ائْتُمِنَخَانَ

“Tiga tanda munafik adalah jika berkata, ia dusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan ketika diberi amanat, maka ia ingkar.” (HR. Bukhari, no. 33 dan Muslim, no. 59).

Referensi : 5 Penyebab Rezeki Tidak Berkah yang Harus Diperhatikan



Penyebab Uang Cepat Habis dalam Islam

Penyebab Uang Cepat Habis dalam Islam Penyebab Uang Cepat Habis dalam Islam, Dalam Islam, setiap perbuatan manusia akan dikonsekuanseikan dengan lima hukum yaitu wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram. Sejatinya, uang adalah alat pembayaran yang sah. Penggunaan uang harus dicermati dan diatur sebaik mungkin agar sistem keuangan tidak menjadi suatu masalah.  Menurut ajaran Islam, tidak hanya mempersoalkan masalah mengatur dan membelanjakan uang saja, cara mendapatkan uang juga merupakan suatu hal yang benar benar harus diperhatikan. Uang yang diperoleh dari hasil sebuah usaha merupakan bagian dari rezeki yang telah Allah limpahkan.   Penyebab uang cepat habis Pada beberapa kasus, tidak jarang banyak orang merasa bahwa harta atau uang yang mereka miliki habis dengan begitu saja tanpa diketahui arah dan tujuan penggunaannya. Banyak yang merasa bahwa uang yang mereka miliki habis begitu saja tanpa memberikan dampak perubahan atau peningkatan yang mereka rasakan. Berdasarkan ajaran Islam, ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab uang panas atau uang cepat habis tanpa memberikan sebuah dampak atau manfaat yang salah satunya sebagai berikut.   1. Tidak Bersedekah Banyak orang yang beranggapan bahwa sedekah akan membuat uang mereka berkurang. sementara dalam Islam, sedekah adalah salah satu cara mensucikan harta dan menambah keberkahan setiap harta yang dimiliki. Sedekah juga merupakan salah satu kunci pintu rezeki akan mengalir deras.   Hal itu seperti firman Allah SWT, sebagai berikut:  “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba: 39).  Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su’ul khatimah), Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri“. (HR. Ath-Thabrani).  Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa sedekah akan menambah keberkahan dan wibawa seseorang. Seperti tertera pada hadis berikut:  “Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim).  2. Kikir dan Pelit Sifat kikir dan pelit adalah salah satu sikap yang membuat pintu rezeki menjadi tertutup. Hal tersebut juga mengundang murka Allah SWT, seperti firman Allah SWT berikut:  “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali Imran: 180).  3. Boros Dalam Islam, perilaku boros merupakan salah satu perilaku yang dilarang, sebab boros adalah salah satu penyebab uang menjadi cepat habis. Maka dari itu sebaiknya belanja lah secukupnya dan hindari membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan.   Hal ini termaktub dalam firman Allah SWT, sebagai berikut:  “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqon: 67)  4. Jarang Beribadah Seseorang yang malas beribadah tentu akan mengalami rezeki yang tersendat. Ada beberapa amalan ibadah yang bisa menjadi magnet rezeki, salah satunya seperti salat dhuha, membaca Surat Al-Waqiah, dan seterusnya.  Imam Ja’far Ash-Shadiq seperti tertera dalam Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn, menyatakan sebagai berikut  “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqiah pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia; surat ini adalah bagian dari sahabat Amirul Mukimin yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak tertandingi oleh yang lain.”   Demikianlah beberapa hal yang menyebabkan rezeki menjadi sulit, dan semoga beberapa hal yang telah dijelaskan di atas dapat membantu kita terhindar dari hal hal yang membuat rezeki yang tidak berkah. Jangan lupa untuk selalu bersedekah dan membantu orang orang yang membutuhkannya. Ingat pada setiap harta yang kita miliki terdapat 2.5% zakat mal yang harus dibayar untuk mensucikan setiap harta yang kita miliki.  Referensi : Penyebab Uang Cepat Habis dalam Islam. Penyebab Uang Cepat Habis dalam Islam
Penyebab Uang Cepat Habis dalam Islam, Dalam Islam, setiap perbuatan manusia akan dikonsekuanseikan dengan lima hukum yaitu wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram. Sejatinya, uang adalah alat pembayaran yang sah. Penggunaan uang harus dicermati dan diatur sebaik mungkin agar sistem keuangan tidak menjadi suatu masalah.

Menurut ajaran Islam, tidak hanya mempersoalkan masalah mengatur dan membelanjakan uang saja, cara mendapatkan uang juga merupakan suatu hal yang benar benar harus diperhatikan. Uang yang diperoleh dari hasil sebuah usaha merupakan bagian dari rezeki yang telah Allah limpahkan. 

Penyebab uang cepat habis

Pada beberapa kasus, tidak jarang banyak orang merasa bahwa harta atau uang yang mereka miliki habis dengan begitu saja tanpa diketahui arah dan tujuan penggunaannya. Banyak yang merasa bahwa uang yang mereka miliki habis begitu saja tanpa memberikan dampak perubahan atau peningkatan yang mereka rasakan. Berdasarkan ajaran Islam, ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab uang panas atau uang cepat habis tanpa memberikan sebuah dampak atau manfaat yang salah satunya sebagai berikut. 

1. Tidak Bersedekah

Banyak orang yang beranggapan bahwa sedekah akan membuat uang mereka berkurang. sementara dalam Islam, sedekah adalah salah satu cara mensucikan harta dan menambah keberkahan setiap harta yang dimiliki. Sedekah juga merupakan salah satu kunci pintu rezeki akan mengalir deras. 

Hal itu seperti firman Allah SWT, sebagai berikut:

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba: 39).

Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su’ul khatimah), Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri“. (HR. Ath-Thabrani).

Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa sedekah akan menambah keberkahan dan wibawa seseorang. Seperti tertera pada hadis berikut:

“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim).

2. Kikir dan Pelit

Sifat kikir dan pelit adalah salah satu sikap yang membuat pintu rezeki menjadi tertutup. Hal tersebut juga mengundang murka Allah SWT, seperti firman Allah SWT berikut:

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali Imran: 180).

3. Boros

Dalam Islam, perilaku boros merupakan salah satu perilaku yang dilarang, sebab boros adalah salah satu penyebab uang menjadi cepat habis. Maka dari itu sebaiknya belanja lah secukupnya dan hindari membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan. 

Hal ini termaktub dalam firman Allah SWT, sebagai berikut:

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqon: 67)

4. Jarang Beribadah

Seseorang yang malas beribadah tentu akan mengalami rezeki yang tersendat. Ada beberapa amalan ibadah yang bisa menjadi magnet rezeki, salah satunya seperti salat dhuha, membaca Surat Al-Waqiah, dan seterusnya.

Imam Ja’far Ash-Shadiq seperti tertera dalam Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn, menyatakan sebagai berikut

“Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqiah pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia; surat ini adalah bagian dari sahabat Amirul Mukimin yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak tertandingi oleh yang lain.”

Demikianlah beberapa hal yang menyebabkan rezeki menjadi sulit, dan semoga beberapa hal yang telah dijelaskan di atas dapat membantu kita terhindar dari hal hal yang membuat rezeki yang tidak berkah. Jangan lupa untuk selalu bersedekah dan membantu orang orang yang membutuhkannya. Ingat pada setiap harta yang kita miliki terdapat 2.5% zakat mal yang harus dibayar untuk mensucikan setiap harta yang kita miliki.

Referensi : Penyebab Uang Cepat Habis dalam Islam



Mengatur Uang THR biar Makin Berkah

Dapetin gaji ketiga belas atau tunjangan hari raya (THR) pastinya udah dinanti-nanti sama karyawan sejak memasuki bulan Ramadan. Tapi terkadang uang THR dateng cuma buat pergi alias mampir bentar aja di rekening tabungan, abis itu habis entah untuk apa aja.     Apalagi buat para pekerja pendatang baru yang pertama kalinya terima THR, gak jarang suka khilaf mengeluarkan uang untuk keperluan yang kurang jelas. Padahal, benefit THR akan lebih berasa kalau kita bisa mengelolanya dengan bijak.     Nah, biar uang THR bisa lebih maksimal dirasakan manfaatnya, bahkan bisa jadi lebih berkah untuk kamu, ada beberapa tips mengaturnya. Simak ulasannya di bawah ini ya.     1. Prioritaskan untuk kebutuhan Hari Raya Namanya juga Tunjangan Hari Raya, ya uang ini memang tujuannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Lebaran.     Prioritaskan penggunaannya untuk kebutuhan Lebaran, seperti membeli tiket mudik, membeli baju baru, menyiapkan hidangan Lebaran atau menyiapkan THR untuk sanak saudara.     Kendalikan setiap pengeluaran kamu dengan bijak, meskipun diprioritaskan untuk Lebaran, bukan berarti kamu membeli segala barang tanpa perhitungan. Ingat, semua yang berlebihan itu nggak baik, lho.     2. Sisihkan untuk ditabung sebelum digunakan Salah satu kendala dalam menabung apalagi kalau bukan nggak ada uangnya. Sekarang, ketika kamu sudah menerima THR sebagai tambahan gaji pokok, kamu nggak ada alasan lagi untuk skip menabung.     Sebelum digunakan untuk membeli keperluan lain, sisihkan sejumlah uang THR yang kamu dapat ke dalam rekening tabunganmu.     Jangan cuma dipakai untuk self-reward aja, pikirkan juga dana darurat atau tabungan masa depanmu nanti. Cukup sisihkan minimal 10 persen dari total uang THR aja kok, gak berat kan?     3. Manjakan diri dengan cukup Nggak apa-apa kok kalau mau manjain diri pakai uang THR, toh itu juga salah satu bentuk penghargaan atas usaha dan kerja keras kamu.     Tapi ingat, beli apa yang memang kamu butuhkan, bukan untuk keinginan sesaat. Kalau cuma buat menuhin keinginan, yang ada kamu gak akan dapet manfaat yang baik buat diri kamu maupun orang lain. Tetap hemat berbelanja, ya.     4. Sedekahkan sebagian uang THR untuk sesama yang membutuhkan Ramadan dan Lebaran adalah momen terbaik untuk memperbanyak ibadah dan sedekah, karena Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat ganda pada hambanya yang taat dan memperbanyak hal-hal baik.     Rezeki yang kita terima termasuk dalam bentuk THR ada hak orang lain yang membutuhkan. Kamu bisa menyalurkan sebagian rezeki itu bersedekah, infak, sumbangan anak yatim atau kewajiban membayar zakat.     Dengan begitu di momen Lebaran, diharapkan semua umat Muslim dapat merayakannya dengan sukacita dan kehangatan.     Itu tadi empat cara mengatur uang THR biar manfaatnya bisa dirasakan dan makin berkah.
Dapetin gaji ketiga belas atau tunjangan hari raya (THR) pastinya udah dinanti-nanti sama karyawan sejak memasuki bulan Ramadan. Tapi terkadang uang THR dateng cuma buat pergi alias mampir bentar aja di rekening tabungan, abis itu habis entah untuk apa aja.

 

Apalagi buat para pekerja pendatang baru yang pertama kalinya terima THR, gak jarang suka khilaf mengeluarkan uang untuk keperluan yang kurang jelas. Padahal, benefit THR akan lebih berasa kalau kita bisa mengelolanya dengan bijak.

 

Nah, biar uang THR bisa lebih maksimal dirasakan manfaatnya, bahkan bisa jadi lebih berkah untuk kamu, ada beberapa tips mengaturnya. Simak ulasannya di bawah ini ya.

 

1. Prioritaskan untuk kebutuhan Hari Raya

Namanya juga Tunjangan Hari Raya, ya uang ini memang tujuannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Lebaran.

 

Prioritaskan penggunaannya untuk kebutuhan Lebaran, seperti membeli tiket mudik, membeli baju baru, menyiapkan hidangan Lebaran atau menyiapkan THR untuk sanak saudara.

 

Kendalikan setiap pengeluaran kamu dengan bijak, meskipun diprioritaskan untuk Lebaran, bukan berarti kamu membeli segala barang tanpa perhitungan. Ingat, semua yang berlebihan itu nggak baik, lho.

 

2. Sisihkan untuk ditabung sebelum digunakan

Salah satu kendala dalam menabung apalagi kalau bukan nggak ada uangnya. Sekarang, ketika kamu sudah menerima THR sebagai tambahan gaji pokok, kamu nggak ada alasan lagi untuk skip menabung.

 

Sebelum digunakan untuk membeli keperluan lain, sisihkan sejumlah uang THR yang kamu dapat ke dalam rekening tabunganmu.

 

Jangan cuma dipakai untuk self-reward aja, pikirkan juga dana darurat atau tabungan masa depanmu nanti. Cukup sisihkan minimal 10 persen dari total uang THR aja kok, gak berat kan?

 

3. Manjakan diri dengan cukup

Nggak apa-apa kok kalau mau manjain diri pakai uang THR, toh itu juga salah satu bentuk penghargaan atas usaha dan kerja keras kamu.

 

Tapi ingat, beli apa yang memang kamu butuhkan, bukan untuk keinginan sesaat. Kalau cuma buat menuhin keinginan, yang ada kamu gak akan dapet manfaat yang baik buat diri kamu maupun orang lain. Tetap hemat berbelanja, ya.

 

4. Sedekahkan sebagian uang THR untuk sesama yang membutuhkan

Ramadan dan Lebaran adalah momen terbaik untuk memperbanyak ibadah dan sedekah, karena Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat ganda pada hambanya yang taat dan memperbanyak hal-hal baik.

 

Rezeki yang kita terima termasuk dalam bentuk THR ada hak orang lain yang membutuhkan. Kamu bisa menyalurkan sebagian rezeki itu bersedekah, infak, sumbangan anak yatim atau kewajiban membayar zakat.

 

Dengan begitu di momen Lebaran, diharapkan semua umat Muslim dapat merayakannya dengan sukacita dan kehangatan.

 

Itu tadi empat cara mengatur uang THR biar manfaatnya bisa dirasakan dan makin berkah.

Pemasukan Banyak atau Sedikit, Harus Cukup

Pemasukan Banyak atau Sedikit, Harus Cukup Di dalam ajaran agama Islam telah diajarkan tentang sifat qana’ah. Qana’ah adalah merasa cukup dengan nikmat Allah. Banyak orang yang memiliki pendapatan melimpah tapi tidak memiliki sifat qana’ah. Mereka selalu merasa kurang dan terus menghabiskan waktu untuk mengejar harta dunia. Hingga mereka lupa kewajiban mereka sebagai hamba Allah.  Padahal jika seorang muslim memiliki sifat qana’ah, ia seakan-akan memiliki dunia seisinya. Jika memiliki sifat tersebut, ia tidak tamak pada harta orang lain dan juga selalu ridho dengan ketetapan Allah. Ia pun yakin segala yang ditetapkan Allah, itulah yang terbaik.  Selain yang diatas, berikut adalah contoh perilaku seseorang yang memiliki sifat qana’ah.  Pertama, giat bekerja dan berusaha untuk mencapai hasil terbaik. Banyak orang zaman sekarang yang sudah giat bekerja. Tapi banyak pula yang masih bermalasan dan berpasrah diri dengan alasan, seperti inilah takdir hidupnya. Hidup pas-pasan dengan usaha yang minim juga. Padahal jika ada tekad yang kuat, seseorang bisa memperbaiki hidupnya.  Kedua, jika hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan, tidak mudah kecewa dan berputus asa. Perilaku tersebut dinamakan dengan tawakal. Mengharapkan hasil hanya kepada Allah dan meyakini bahwa itulah yang terbaik.  Ketiga, selalu bersyukur atas apa yang menjadi hasil usahanya, dan tidak pernah merasa iri atas keberhasilan yang diperoleh orang lain. Dengan selalu bersyukur, Allah akan melipat gandakan kenikmatannya. Juga dijauhkan dari sifat iri dan dengki.  Hidupnya sederhana dan menyesuaikan diri dengan keadaan, tidak rakus dan tidak tamak. Inilah masalah dari kebanyakan orang, yaitu tidak bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Mereka lebih mengutamakan gengsi daripada memperhatikan kondisi keuangan. Tak ayal banyak yang terjebak dengan hutang hanya untuk memenuhi gengsinya.   Yang lebih parah jika seseorang yang penghasilannya tiga juta, tapi memaksakan diri dengan mengambil kredit mobil ataupun rumah. Akhirnya mereka hidup seperti dikejar hutang. Tidur tak tenang, berapaun uang yang masuk selalu saja habis dengan cepat. Lalu di mana letak kedamaian hidupnya? Meski ia sudah memiliki rumah ataupun mobil mewah. Kekayaan tersebut tidak benar-benar mereka nikmati.  Keempat, selalu yakin bahwa apa yang didapatnya dan apa yang ada pada dirinya merupakan anugerah dari Allah. Ya, semua ini adalah anugerah. Kita sudah bisa bernafas tanpa kekurangan oksigen, kita bisa berjalan dengan baik, menggunakan seluruh panca indra dengan maksimal, dan segala hal yang ada disekitar kita. Anak yang sehat, keluarga yang erat, bos yang baik hati dan masih banyak lagi. Semakin mensyukuri anugerahNya, semakin tampak jelas bahwa begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan.  Selain sifat qana’ah, kita juga perlu terus belajar bagaimana caranya meningkatkan pendapatan. Mengamati segala peluang yang ada di sekitar kita. Kita juga perlu belajar mengelola keuangan dengan baik. Jangan sampai lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Jika pengeluaran tidak bisa ditekan, maka kita harus segera menambah pemasukan.  Tapi ingatlah, sebutuh apapun kita dengan uang, hanya rezeki yang diberkahi Allah lah membuat merasa cukup. Sedikit tapi berkah, itu lebih baik daripada banyak tapi tidak berkah. Jika tidak ada keberkahan maka akan banyak masalah yang terjadi didalam keluarga. Misalnya, anak yang sakit-sakitan, atau musibah yang datang bertubi. Itu sungguh mengerikan. Maka perhatikanlah cara kita dalam menjemput rezeki dari Allah. Semoga kita semua dilimpahi banyak rezeki yang berkah.  Referensi : Pemasukan Banyak atau Sedikit, Harus Cukup. Pemasukan Banyak atau Sedikit, Harus Cukup
Di dalam ajaran agama Islam telah diajarkan tentang sifat qana’ah. Qana’ah adalah merasa cukup dengan nikmat Allah. Banyak orang yang memiliki pendapatan melimpah tapi tidak memiliki sifat qana’ah. Mereka selalu merasa kurang dan terus menghabiskan waktu untuk mengejar harta dunia. Hingga mereka lupa kewajiban mereka sebagai hamba Allah.

Padahal jika seorang muslim memiliki sifat qana’ah, ia seakan-akan memiliki dunia seisinya. Jika memiliki sifat tersebut, ia tidak tamak pada harta orang lain dan juga selalu ridho dengan ketetapan Allah. Ia pun yakin segala yang ditetapkan Allah, itulah yang terbaik.

Selain yang diatas, berikut adalah contoh perilaku seseorang yang memiliki sifat qana’ah.

Pertama, giat bekerja dan berusaha untuk mencapai hasil terbaik. Banyak orang zaman sekarang yang sudah giat bekerja. Tapi banyak pula yang masih bermalasan dan berpasrah diri dengan alasan, seperti inilah takdir hidupnya. Hidup pas-pasan dengan usaha yang minim juga. Padahal jika ada tekad yang kuat, seseorang bisa memperbaiki hidupnya.

Kedua, jika hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan, tidak mudah kecewa dan berputus asa. Perilaku tersebut dinamakan dengan tawakal. Mengharapkan hasil hanya kepada Allah dan meyakini bahwa itulah yang terbaik.

Ketiga, selalu bersyukur atas apa yang menjadi hasil usahanya, dan tidak pernah merasa iri atas keberhasilan yang diperoleh orang lain. Dengan selalu bersyukur, Allah akan melipat gandakan kenikmatannya. Juga dijauhkan dari sifat iri dan dengki.

Hidupnya sederhana dan menyesuaikan diri dengan keadaan, tidak rakus dan tidak tamak. Inilah masalah dari kebanyakan orang, yaitu tidak bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Mereka lebih mengutamakan gengsi daripada memperhatikan kondisi keuangan. Tak ayal banyak yang terjebak dengan hutang hanya untuk memenuhi gengsinya. 

Yang lebih parah jika seseorang yang penghasilannya tiga juta, tapi memaksakan diri dengan mengambil kredit mobil ataupun rumah. Akhirnya mereka hidup seperti dikejar hutang. Tidur tak tenang, berapaun uang yang masuk selalu saja habis dengan cepat. Lalu di mana letak kedamaian hidupnya? Meski ia sudah memiliki rumah ataupun mobil mewah. Kekayaan tersebut tidak benar-benar mereka nikmati.

Keempat, selalu yakin bahwa apa yang didapatnya dan apa yang ada pada dirinya merupakan anugerah dari Allah. Ya, semua ini adalah anugerah. Kita sudah bisa bernafas tanpa kekurangan oksigen, kita bisa berjalan dengan baik, menggunakan seluruh panca indra dengan maksimal, dan segala hal yang ada disekitar kita. Anak yang sehat, keluarga yang erat, bos yang baik hati dan masih banyak lagi. Semakin mensyukuri anugerahNya, semakin tampak jelas bahwa begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan.

Selain sifat qana’ah, kita juga perlu terus belajar bagaimana caranya meningkatkan pendapatan. Mengamati segala peluang yang ada di sekitar kita. Kita juga perlu belajar mengelola keuangan dengan baik. Jangan sampai lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Jika pengeluaran tidak bisa ditekan, maka kita harus segera menambah pemasukan.

Tapi ingatlah, sebutuh apapun kita dengan uang, hanya rezeki yang diberkahi Allah lah membuat merasa cukup. Sedikit tapi berkah, itu lebih baik daripada banyak tapi tidak berkah. Jika tidak ada keberkahan maka akan banyak masalah yang terjadi didalam keluarga. Misalnya, anak yang sakit-sakitan, atau musibah yang datang bertubi. Itu sungguh mengerikan. Maka perhatikanlah cara kita dalam menjemput rezeki dari Allah. Semoga kita semua dilimpahi banyak rezeki yang berkah.

Referensi : Pemasukan Banyak atau Sedikit, Harus Cukup



Merasa Tidak Boros, Tapi Gaji Cepat Habis

Merasa Tidak Boros, Tapi Gaji Cepat Habis Pernahkah Anda bingung dan bertanya-tanya uang dari pendapatan atau mungkin gaji Anda menguap entah kemana padahal sudah berhemat? Anda mungkin hanya bisa menepuk jidat atau menggelengkan kepala ketika saldo tabungan menipis pada akhir bulan.  Ternyata tanpa disadari ada beberapa perilaku Anda yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, salah satunya kurang peduli masa depan.  1. Buang-buang uang seolah pendapatan Anda sedang meningkat  Tak ada yang salah untuk meningkatkan standar hidup ketika Anda mampu melakukannya. Bagaimanapun, jika Anda termasuk orang yang cenderung mudah menghabiskan uang, hal tersebut akan menjebak diri Anda sendiri pada situasi sulit, sehingga tidak memungkinkan untuk memiliki tabungan. Coba untuk mengatur pengeluaran Anda sejalan dengan meningkatnya pemasukan.  2. Fokus pada hari ini tanpa memedulikan masa depan Biasanya, ketika orang mulai merasa kesulitan memecahkan satu masalah, mereka cenderung untuk tidak memperdulikannya. Ternyata, pola pikir demikian merupakan awal dari kehancuran. Jika hanya fokus pada keperluan hari ini tanpa memikirkan masa depan, Anda akan menjebak diri sendiri pada masalah keuangan. Tak ada ruginya mempertimbangkan masa depan dalam mengambil keputusan perihal keuangan Anda.  3. Pandangan bahwa Anda masih terlalu muda untuk menabung Masa muda cenderung membuat Anda begitu mudah tergoda untuk menghabiskan uang berlandaskan kesenangan. Beberapa orang seringkali berpikir bahwa terlalu dini untuk mulai menabung atau berinvestasi. Sudah jelas pandangan tersebut keliru. Pasalnya, tidak ada kata "terlalu cepat" untuk menabung sebagian dari pendapatan Anda sebesar apa pun itu.  Pandangan para ahli mengatakan bahwa Anda harus menabung terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Hal tersebut dapat menyelamatkan Anda dari krisis keuangan, khususnya pada akhir bulan.  4. Tidak punya catatan penggunaan uang Mungkin sebagian orang berpandangan bahwa mereka mengetahui dari mana uang masuk dan keluar tanpa harus mencatatnya. Namun, kebiasaan tersebut menciptakan kecenderungan untuk boros. Membuat catatan keungan dapat membantu Anda melacak penggunaannya dengan pasti tanpa hanya mengira-ngira saja.  5. Enggan membuat anggaran Mungkin Anda mudah untuk mendokumentasikan berbagai hal dan membuat konsep. Namun, luput untuk membuat anggaran keuangan. Padahal membuat anggaran merupakan pondasi untuk sukses dalam perencanaan keuangan Anda. Buatlah anggaran dan disiplin pada hal tersebut. Anda akan melihat perbedaan yang signifikan dalam memandang arti uang.  6. Tidak bisa membedakan antara kebutuhan, keinginan, dan keuangan Ketika Anda mencoba untuk menabung bukanlah tanpa godaan. Biasanya seseorang cukup sulit membedakan mana kebutuhan dan keinginan sehingga berpengaruh pada perencanaan keuangan. Anda harus mulai memilah prioritas kebutuhan agar tidak tercampur dengan hasrat yang membuat perencanaan anggaran jadi berantakan.  7. Mengesampingkan tagihan Tak dipungkiri, banyak orang yang memiliki keinginan akan adanya peningkatan keuangan mereka. Namun mirisnya, banyak dari mereka tidak memulainya dengan menabung. Selain itu, mereka tak menghiraukan tagihan-tagihan sehingga menumpuk dan menyebabkan utang besar. Jika hal ini terjadi, sudah dipastikan yang terjadi adalah krisis keuangan pribadi.  8. Hasrat ingin ganti gadget mengikuti perkembangan teknologi Hidup di zaman generasi millenial dan teknologi maju saat ini memiliki banyak tantangan yang bisa berpengaruh pada stabilitas keuangan, salah satunya hasrat upgrade gadget. Hal tersebut jelas menjadi salah satu penyebab krisis keuangan Anda.  Referensi : Merasa Tidak Boros Tapi Gaji Cepat Habis Merasa Tidak Boros, Tapi Gaji Cepat Habis
Pernahkah Anda bingung dan bertanya-tanya uang dari pendapatan atau mungkin gaji Anda menguap entah kemana padahal sudah berhemat? Anda mungkin hanya bisa menepuk jidat atau menggelengkan kepala ketika saldo tabungan menipis pada akhir bulan.

Ternyata tanpa disadari ada beberapa perilaku Anda yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, salah satunya kurang peduli masa depan.

1. Buang-buang uang seolah pendapatan Anda sedang meningkat

Tak ada yang salah untuk meningkatkan standar hidup ketika Anda mampu melakukannya. Bagaimanapun, jika Anda termasuk orang yang cenderung mudah menghabiskan uang, hal tersebut akan menjebak diri Anda sendiri pada situasi sulit, sehingga tidak memungkinkan untuk memiliki tabungan. Coba untuk mengatur pengeluaran Anda sejalan dengan meningkatnya pemasukan.

2. Fokus pada hari ini tanpa memedulikan masa depan
Biasanya, ketika orang mulai merasa kesulitan memecahkan satu masalah, mereka cenderung untuk tidak memperdulikannya. Ternyata, pola pikir demikian merupakan awal dari kehancuran. Jika hanya fokus pada keperluan hari ini tanpa memikirkan masa depan, Anda akan menjebak diri sendiri pada masalah keuangan. Tak ada ruginya mempertimbangkan masa depan dalam mengambil keputusan perihal keuangan Anda.

3. Pandangan bahwa Anda masih terlalu muda untuk menabung
Masa muda cenderung membuat Anda begitu mudah tergoda untuk menghabiskan uang berlandaskan kesenangan. Beberapa orang seringkali berpikir bahwa terlalu dini untuk mulai menabung atau berinvestasi. Sudah jelas pandangan tersebut keliru. Pasalnya, tidak ada kata "terlalu cepat" untuk menabung sebagian dari pendapatan Anda sebesar apa pun itu.

Pandangan para ahli mengatakan bahwa Anda harus menabung terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Hal tersebut dapat menyelamatkan Anda dari krisis keuangan, khususnya pada akhir bulan.

4. Tidak punya catatan penggunaan uang
Mungkin sebagian orang berpandangan bahwa mereka mengetahui dari mana uang masuk dan keluar tanpa harus mencatatnya. Namun, kebiasaan tersebut menciptakan kecenderungan untuk boros. Membuat catatan keungan dapat membantu Anda melacak penggunaannya dengan pasti tanpa hanya mengira-ngira saja.

5. Enggan membuat anggaran
Mungkin Anda mudah untuk mendokumentasikan berbagai hal dan membuat konsep. Namun, luput untuk membuat anggaran keuangan. Padahal membuat anggaran merupakan pondasi untuk sukses dalam perencanaan keuangan Anda. Buatlah anggaran dan disiplin pada hal tersebut. Anda akan melihat perbedaan yang signifikan dalam memandang arti uang.

6. Tidak bisa membedakan antara kebutuhan, keinginan, dan keuangan
Ketika Anda mencoba untuk menabung bukanlah tanpa godaan. Biasanya seseorang cukup sulit membedakan mana kebutuhan dan keinginan sehingga berpengaruh pada perencanaan keuangan. Anda harus mulai memilah prioritas kebutuhan agar tidak tercampur dengan hasrat yang membuat perencanaan anggaran jadi berantakan.

7. Mengesampingkan tagihan
Tak dipungkiri, banyak orang yang memiliki keinginan akan adanya peningkatan keuangan mereka. Namun mirisnya, banyak dari mereka tidak memulainya dengan menabung. Selain itu, mereka tak menghiraukan tagihan-tagihan sehingga menumpuk dan menyebabkan utang besar. Jika hal ini terjadi, sudah dipastikan yang terjadi adalah krisis keuangan pribadi.

8. Hasrat ingin ganti gadget mengikuti perkembangan teknologi
Hidup di zaman generasi millenial dan teknologi maju saat ini memiliki banyak tantangan yang bisa berpengaruh pada stabilitas keuangan, salah satunya hasrat upgrade gadget. Hal tersebut jelas menjadi salah satu penyebab krisis keuangan Anda.

Referensi : Merasa Tidak Boros Tapi Gaji Cepat Habis


Penyebab Rezeki tak Berkah dan Cara Menghindarinya

Penyebab Rezeki tak Berkah dan Cara Menghindarinya Penyebab Rezeki tak Berkah dan Cara Menghindarinya. Allah SWT menjamin rezeki tiap makhluknya. Namun, Allah tidak menjamin keberkahan rezeki yang diperoleh. Apa dan bagaimana mendapatkan rezeki yang berkah? Keberkahan sebuah rezeki dilihat dari dua sudut pandang. Pertama, dari mana dan dengan cara apa mendapatkannya. Kedua, ke mana dan bagaimana membelanjakannya. Ukuran utama kualitas keberkahan sebuah rezeki adalah seberapa besar ketaatan keluarga kepada Allah SWT dari penggunaan rezeki yang dihasilkan.  Imam Ibnu al-Qayyim dalam kitabnya al-Da`wa al-dawa` mengatakan, di antara akibat maksiat itu adalah akan menghapuskan keberkahan umur, rezeki, ilmu, amal, dan ketaatan. Secara umum maksiat menghapuskan keberkahan agama dan dunia. Karena itu, orang yang bermaksiat kepada Allah tidak akan mendapat kan berkah dalam umurnya, agamanya, dan dunianya.   Bahkan, sebagian ulama mengatakan, “Sungguh saya telah bermaksiat kepada Allah, dan saya mengetahui hal itu dari perilaku istri dan binatang tunggangan saya.” Mulailah dengan meningkatkan ketakwaan dalam keluarga. Inilah cara pertama membuka pintu keberkahan langit dan bumi.   Allah berfirman, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayatayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS al-A’raf [9]: 96).   Dengan demikian, ketakwaan itu akan mendatangkan banyak keajaiban, seperti ada banyak jalan ataupun solusi dari berbagai kesulitan yang tiba-tiba terbentang dan tercurahnya rezeki dari arah yang tak pernah diduga-duga.   Allah berfirman, “Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka nya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (di kehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS al-Thalaq [65]: 2-3).   Pada saat yang sama, perbanyaklah istighfar dan bertobat karena pintu tobat adalah pembersih rezeki dari musibah dan bencana. Beristigfar dan bertobat akan melancarkan saluran rezeki dari sumbatan-sumbatan. Allah berfirman: “Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu. Dan, mengadakan untukmu kebun-kebun serta mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungaisungai.’” (QS Nuh [71]: 10-12)  Di tingkat teknis aplikatif, Rasulullah berpesan dengan ungkapan yang sangat indah dan meyakinkan, “Sesunguhnya Jibril telah menyampaikan kepadaku bahwa tidak ada jiwa yang mati sebelum disempurnakan rezekinya. Maka, bertakwalah kalian kepada Allah dan perbaguslah dalam mencari rezeki. Dan janganlah karena anggapan terlambatnya rezeki yang menjadi hakmu, menjadikannya kamu memintanya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Sesungguhnya, ia tidak akan mendapatkan rezeki yang ada pada-Nya kecuali dengan ketaatan.” (HR Ibnu Abi Syaibah).
Penyebab Rezeki tak Berkah dan Cara Menghindarinya. Allah SWT menjamin rezeki tiap makhluknya. Namun, Allah tidak menjamin keberkahan rezeki yang diperoleh. Apa dan bagaimana mendapatkan rezeki yang berkah? Keberkahan sebuah rezeki dilihat dari dua sudut pandang. Pertama, dari mana dan dengan cara apa mendapatkannya. Kedua, ke mana dan bagaimana membelanjakannya. Ukuran utama kualitas keberkahan sebuah rezeki adalah seberapa besar ketaatan keluarga kepada Allah SWT dari penggunaan rezeki yang dihasilkan.

Imam Ibnu al-Qayyim dalam kitabnya al-Da`wa al-dawa` mengatakan, di antara akibat maksiat itu adalah akan menghapuskan keberkahan umur, rezeki, ilmu, amal, dan ketaatan. Secara umum maksiat menghapuskan keberkahan agama dan dunia. Karena itu, orang yang bermaksiat kepada Allah tidak akan mendapat kan berkah dalam umurnya, agamanya, dan dunianya. 

Bahkan, sebagian ulama mengatakan, “Sungguh saya telah bermaksiat kepada Allah, dan saya mengetahui hal itu dari perilaku istri dan binatang tunggangan saya.” Mulailah dengan meningkatkan ketakwaan dalam keluarga. Inilah cara pertama membuka pintu keberkahan langit dan bumi. 

Allah berfirman, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayatayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS al-A’raf [9]: 96). 

Dengan demikian, ketakwaan itu akan mendatangkan banyak keajaiban, seperti ada banyak jalan ataupun solusi dari berbagai kesulitan yang tiba-tiba terbentang dan tercurahnya rezeki dari arah yang tak pernah diduga-duga. 

Allah berfirman, “Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka nya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (di kehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS al-Thalaq [65]: 2-3). 

Pada saat yang sama, perbanyaklah istighfar dan bertobat karena pintu tobat adalah pembersih rezeki dari musibah dan bencana. Beristigfar dan bertobat akan melancarkan saluran rezeki dari sumbatan-sumbatan. Allah berfirman: “Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu. Dan, mengadakan untukmu kebun-kebun serta mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungaisungai.’” (QS Nuh [71]: 10-12)

Di tingkat teknis aplikatif, Rasulullah berpesan dengan ungkapan yang sangat indah dan meyakinkan, “Sesunguhnya Jibril telah menyampaikan kepadaku bahwa tidak ada jiwa yang mati sebelum disempurnakan rezekinya. Maka, bertakwalah kalian kepada Allah dan perbaguslah dalam mencari rezeki. Dan janganlah karena anggapan terlambatnya rezeki yang menjadi hakmu, menjadikannya kamu memintanya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Sesungguhnya, ia tidak akan mendapatkan rezeki yang ada pada-Nya kecuali dengan ketaatan.” (HR Ibnu Abi Syaibah).

Merasa Tidak Boros, Tapi Gaji Cepat Habis? Ini Alasannya

Merasa Tidak Boros, Tapi Gaji Cepat Habis? Ini Alasannya Merasa Tidak Boros, Tapi Gaji Cepat Habis? Ini Alasannya. Pernahkah Anda bingung dan bertanya-tanya uang dari pendapatan atau mungkin gaji Anda menguap entah kemana padahal sudah berhemat? Anda mungkin hanya bisa menepuk jidat atau menggelengkan kepala ketika saldo tabungan menipis pada akhir bulan.  Ternyata tanpa disadari ada beberapa perilaku Anda yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, salah satunya kurang peduli masa depan.  Seperti dilansir dari lifehack.org, pada Minggu (27/12), Liputan6.com merangkum beberapa perilaku yang membuat Anda sulit mengelola keuangan dengan baik.  1. Buang-buang uang seolah pendapatan Anda sedang meningkat Tak ada yang salah untuk meningkatkan standar hidup ketika Anda mampu melakukannya. Bagaimanapun, jika Anda termasuk orang yang cenderung mudah menghabiskan uang, hal tersebut akan menjebak diri Anda sendiri pada situasi sulit, sehingga tidak memungkinkan untuk memiliki tabungan. Coba untuk mengatur pengeluaran Anda sejalan dengan meningkatnya pemasukan.  2. Fokus pada hari ini tanpa memedulikan masa depan Biasanya, ketika orang mulai merasa kesulitan memecahkan satu masalah, mereka cenderung untuk tidak memperdulikannya. Ternyata, pola pikir demikian merupakan awal dari kehancuran. Jika hanya fokus pada keperluan hari ini tanpa memikirkan masa depan, Anda akan menjebak diri sendiri pada masalah keuangan. Tak ada ruginya mempertimbangkan masa depan dalam mengambil keputusan perihal keuangan Anda.  3. Pandangan bahwa Anda masih terlalu muda untuk menabung Masa muda cenderung membuat Anda begitu mudah tergoda untuk menghabiskan uang berlandaskan kesenangan. Beberapa orang seringkali berpikir bahwa terlalu dini untuk mulai menabung atau berinvestasi. Sudah jelas pandangan tersebut keliru. Pasalnya, tidak ada kata "terlalu cepat" untuk menabung sebagian dari pendapatan Anda sebesar apa pun itu.  Pandangan para ahli mengatakan bahwa Anda harus menabung terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Hal tersebut dapat menyelamatkan Anda dari krisis keuangan, khususnya pada akhir bulan.  4. Tidak punya catatan penggunaan uang Mungkin sebagian orang berpandangan bahwa mereka mengetahui dari mana uang masuk dan keluar tanpa harus mencatatnya. Namun, kebiasaan tersebut menciptakan kecenderungan untuk boros. Membuat catatan keungan dapat membantu Anda melacak penggunaannya dengan pasti tanpa hanya mengira-ngira saja.  5. Enggan membuat anggaran Mungkin Anda mudah untuk mendokumentasikan berbagai hal dan membuat konsep. Namun, luput untuk membuat anggaran keuangan. Padahal membuat anggaran merupakan pondasi untuk sukses dalam perencanaan keuangan Anda. Buatlah anggaran dan disiplin pada hal tersebut. Anda akan melihat perbedaan yang signifikan dalam memandang arti uang.  6. Tidak bisa membedakan antara kebutuhan, keinginan, dan keuangan Ketika Anda mencoba untuk menabung bukanlah tanpa godaan. Biasanya seseorang cukup sulit membedakan mana kebutuhan dan keinginan sehingga berpengaruh pada perencanaan keuangan. Anda harus mulai memilah prioritas kebutuhan agar tidak tercampur dengan hasrat yang membuat perencanaan anggaran jadi berantakan.  7. Mengesampingkan tagihan Tak dipungkiri, banyak orang yang memiliki keinginan akan adanya peningkatan keuangan mereka. Namun mirisnya, banyak dari mereka tidak memulainya dengan menabung. Selain itu, mereka tak menghiraukan tagihan-tagihan sehingga menumpuk dan menyebabkan utang besar. Jika hal ini terjadi, sudah dipastikan yang terjadi adalah krisis keuangan pribadi.  8. Hasrat ingin ganti gadget mengikuti perkembangan teknologi Hidup di zaman generasi millenial dan teknologi maju saat ini memiliki banyak tantangan yang bisa berpengaruh pada stabilitas keuangan, salah satunya hasrat upgrade gadget. Hal tersebut jelas menjadi salah satu penyebab krisis keuangan Anda.. Merasa Tidak Boros, Tapi Gaji Cepat Habis? Ini Alasannya
Merasa Tidak Boros, Tapi Gaji Cepat Habis? Ini Alasannya. Pernahkah Anda bingung dan bertanya-tanya uang dari pendapatan atau mungkin gaji Anda menguap entah kemana padahal sudah berhemat? Anda mungkin hanya bisa menepuk jidat atau menggelengkan kepala ketika saldo tabungan menipis pada akhir bulan.

Ternyata tanpa disadari ada beberapa perilaku Anda yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, salah satunya kurang peduli masa depan.

1. Buang-buang uang seolah pendapatan Anda sedang meningkat

Tak ada yang salah untuk meningkatkan standar hidup ketika Anda mampu melakukannya. Bagaimanapun, jika Anda termasuk orang yang cenderung mudah menghabiskan uang, hal tersebut akan menjebak diri Anda sendiri pada situasi sulit, sehingga tidak memungkinkan untuk memiliki tabungan. Coba untuk mengatur pengeluaran Anda sejalan dengan meningkatnya pemasukan.

2. Fokus pada hari ini tanpa memedulikan masa depan
Biasanya, ketika orang mulai merasa kesulitan memecahkan satu masalah, mereka cenderung untuk tidak memperdulikannya. Ternyata, pola pikir demikian merupakan awal dari kehancuran. Jika hanya fokus pada keperluan hari ini tanpa memikirkan masa depan, Anda akan menjebak diri sendiri pada masalah keuangan. Tak ada ruginya mempertimbangkan masa depan dalam mengambil keputusan perihal keuangan Anda.

3. Pandangan bahwa Anda masih terlalu muda untuk menabung
Masa muda cenderung membuat Anda begitu mudah tergoda untuk menghabiskan uang berlandaskan kesenangan. Beberapa orang seringkali berpikir bahwa terlalu dini untuk mulai menabung atau berinvestasi. Sudah jelas pandangan tersebut keliru. Pasalnya, tidak ada kata "terlalu cepat" untuk menabung sebagian dari pendapatan Anda sebesar apa pun itu.

Pandangan para ahli mengatakan bahwa Anda harus menabung terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Hal tersebut dapat menyelamatkan Anda dari krisis keuangan, khususnya pada akhir bulan.

4. Tidak punya catatan penggunaan uang
Mungkin sebagian orang berpandangan bahwa mereka mengetahui dari mana uang masuk dan keluar tanpa harus mencatatnya. Namun, kebiasaan tersebut menciptakan kecenderungan untuk boros. Membuat catatan keungan dapat membantu Anda melacak penggunaannya dengan pasti tanpa hanya mengira-ngira saja.

5. Enggan membuat anggaran
Mungkin Anda mudah untuk mendokumentasikan berbagai hal dan membuat konsep. Namun, luput untuk membuat anggaran keuangan. Padahal membuat anggaran merupakan pondasi untuk sukses dalam perencanaan keuangan Anda. Buatlah anggaran dan disiplin pada hal tersebut. Anda akan melihat perbedaan yang signifikan dalam memandang arti uang.

6. Tidak bisa membedakan antara kebutuhan, keinginan, dan keuangan
Ketika Anda mencoba untuk menabung bukanlah tanpa godaan. Biasanya seseorang cukup sulit membedakan mana kebutuhan dan keinginan sehingga berpengaruh pada perencanaan keuangan. Anda harus mulai memilah prioritas kebutuhan agar tidak tercampur dengan hasrat yang membuat perencanaan anggaran jadi berantakan.

7. Mengesampingkan tagihan
Tak dipungkiri, banyak orang yang memiliki keinginan akan adanya peningkatan keuangan mereka. Namun mirisnya, banyak dari mereka tidak memulainya dengan menabung. Selain itu, mereka tak menghiraukan tagihan-tagihan sehingga menumpuk dan menyebabkan utang besar. Jika hal ini terjadi, sudah dipastikan yang terjadi adalah krisis keuangan pribadi.

8. Hasrat ingin ganti gadget mengikuti perkembangan teknologi
Hidup di zaman generasi millenial dan teknologi maju saat ini memiliki banyak tantangan yang bisa berpengaruh pada stabilitas keuangan, salah satunya hasrat upgrade gadget. Hal tersebut jelas menjadi salah satu penyebab krisis keuangan Anda.

Referensi : Merasa Tidak Boros, Tapi Gaji Cepat Habis? I


Penyebab uang cepat habis menurut ajaran Agama Islam

Penyebab uang cepat habis menurut ajaran Agama Islam Penyebab uang cepat habis menurut ajaran Islam. Pernahkah kita, ketika sudah mengumpulkan banyak uang. Namun secara tidak sadar seringkali uang tersebut seringkali habis. Walaupun kita sudah menghitung secara detail. Bisa jadi ada banyak faktor penyebabnya, dalam Islam sendiri ada lho penyebab uang yang kita kumpulkan bisa cepat habis, apa sajakah itu.  Penyebab uang cepat habis akibat boros Islam sendiri sudah mengajarkan bahwasanya untuk menjauhi perilaku hidup boros, dikhawatirkan ketika kita melakukan hal tersebut, setan dengan tipu muslihatnya akan merayu kita dengan perilaku tersebut. Jadi bijaklah dalam menggunakan uang kita. Seperti yang diterangkan dalam firman Allah:  Artinya: "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian." (QS. Al Furqon ayat 67)  Pelit Banyak orang menyebut kata lain pelit dengan kikir. Bisa jadi faktor ini penyebab duit kalian cepat habis. Perbuatan ini sangatlah dibenci Allah SWT, karena akan membuatnya murka. Karena rezeki, kesehatan dan kehidupan manusia. Semua yang ada di dunia ini sudah di atur oleh Allah SWT sedemikian rupa.  Alangkah baiknya kita sebagai manusia, apabila mempunyai rezeki lebih bagus juga berbagi kepada yang membutuhkan.  Artinya: "Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian. (Al Wasail 6:255, hadist ke 11)  Membeli yang tidak perlu Tidak beda jauh dengan boros, membeli yang tidak dibutuhkan juga menjadi salah satu penyebab uang anda cepat habis. Lapar mata seringkali membuat kita selalu ingin apapun yang dilihat, tanpa mempertimbangkan kebutuhannya. Lebih baik, beli yang dibutuhkan dan sisihkan untuk keperluan lainnya, itu jauh lebih baik.  Penyebab uang cepat habis lainnya, tidak sedekah  Bersedekah mempunyai banyak manfaat yang tidak diduga, seperti mensucikan harta, menambah rezeki dan sebagainya. Namun bayangkan apabila kita melakukan sebaliknya, bisa jadi itu adalah penyebab uang yang kita punya cepatlah terkuras. Karena kita dalam bersedekah.  Tidak melakukan ibadah Apabila anda ingin rezeki mengalir tiada henti. Selain bekerja dengan giat, rajin ibadah banyak berdoa merupakan jalan menuju rezeki yang berkah. Namun jika kita malas, maka jangan heran uang yang kita kumpulkan cepat habis dan kita merasa apa yang sudah kita kumpulkan terasa kurang.  Alangkah baik untuk selalu dijauhkan dari perilaku tersebut, agar kelak apa yang kita hasilkan selalu menjadi berkah di mata sang Khalik

Penyebab uang cepat habis menurut ajaran Islam. Pernahkah kita, ketika sudah mengumpulkan banyak uang. Namun secara tidak sadar seringkali uang tersebut seringkali habis. Walaupun kita sudah menghitung secara detail. Bisa jadi ada banyak faktor penyebabnya, dalam Islam sendiri ada lho penyebab uang yang kita kumpulkan bisa cepat habis, apa sajakah itu.

Penyebab uang cepat habis akibat boros

Islam sendiri sudah mengajarkan bahwasanya untuk menjauhi perilaku hidup boros, dikhawatirkan ketika kita melakukan hal tersebut, setan dengan tipu muslihatnya akan merayu kita dengan perilaku tersebut. Jadi bijaklah dalam menggunakan uang kita. Seperti yang diterangkan dalam firman Allah:

Artinya: "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian." (QS. Al Furqon ayat 67)

Pelit

Banyak orang menyebut kata lain pelit dengan kikir. Bisa jadi faktor ini penyebab duit kalian cepat habis. Perbuatan ini sangatlah dibenci Allah SWT, karena akan membuatnya murka. Karena rezeki, kesehatan dan kehidupan manusia. Semua yang ada di dunia ini sudah di atur oleh Allah SWT sedemikian rupa.

Alangkah baiknya kita sebagai manusia, apabila mempunyai rezeki lebih bagus juga berbagi kepada yang membutuhkan.

Artinya: "Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian. (Al Wasail 6:255, hadist ke 11)

Membeli yang tidak perlu

Tidak beda jauh dengan boros, membeli yang tidak dibutuhkan juga menjadi salah satu penyebab uang anda cepat habis. Lapar mata seringkali membuat kita selalu ingin apapun yang dilihat, tanpa mempertimbangkan kebutuhannya. Lebih baik, beli yang dibutuhkan dan sisihkan untuk keperluan lainnya, itu jauh lebih baik.

Penyebab uang cepat habis lainnya, tidak sedekah

Bersedekah mempunyai banyak manfaat yang tidak diduga, seperti mensucikan harta, menambah rezeki dan sebagainya. Namun bayangkan apabila kita melakukan sebaliknya, bisa jadi itu adalah penyebab uang yang kita punya cepatlah terkuras. Karena kita dalam bersedekah.

Tidak melakukan ibadah

Apabila anda ingin rezeki mengalir tiada henti. Selain bekerja dengan giat, rajin ibadah banyak berdoa merupakan jalan menuju rezeki yang berkah. Namun jika kita malas, maka jangan heran uang yang kita kumpulkan cepat habis dan kita merasa apa yang sudah kita kumpulkan terasa kurang.

Alangkah baik untuk selalu dijauhkan dari perilaku tersebut, agar kelak apa yang kita hasilkan selalu menjadi berkah di mata sang Khalik