Perceraian bukanlah suatu hal yang diharamkan dalam Islam. Meski begitu, dalam sebuah kesempatan Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa perceraian merupakan hal yang paling dibenci oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, pasangan suami istri sebaiknya mempertahankan dan menjalankan rumah tangganya sebaik mungkin. Namun, jika memang masalah tak dapat diselesaikan dengan baik dan harus memilih perceraian, tentu diperbolehkan. Misalnya karena adanya kekerasan dalam rumah tangga atau perselingkuhan. Pihak yang disakiti dan dikhianati biasanya lebih memilih untuk bercerai.
Lantas, bagaimana hukumnya dalam Islam jika istri minta cerai tapi suami menolak? Kenali istilah khul'u Khul'u sebagaimana dikatakan oleh Imam an-Nawawi adalah:
اَلْفُرْقَةُ بِعَوضٍ يَأْخُذُهُ الزَّوْجُ (محي الدين شرف النووي، روضة الطالبين وعمدة المفتين، بيروت-المكتب الإسلامي
"Khul'u adalah percerain dengan 'iwadl (pengganti atau tebusan) yang diambil oleh suami". (Muhyiddin Syaraf an-Nawawi, Raudlatuth Thalibin wa ‘Umdatul Muftin, Bairut-Darul Fikr, tt, juz, VII, h. 347)
Maksud dari pernyataan ini adalah perceraian dengan tebusan dari pihak istri yang diberikan kepada sang suami. Dengan kata lain seorang istri minta cerai suaminya dengan memberikan tebusan kepadanya (suami) agar ia bisa lepas dari ikatan perkawinan. Khul'u ada dua katergori, yaitu khul'u yang didasari alasan, dan yang tidak didasari alasan. Sedangkan khul'u yang didasari alasan dibagi menjadi empat. Di antaranya adalah yang dihukumi mubah (diperbolehkan). Selanjutnya yang dihukumi mubah dibagi menjadi dua. Salah satunya adalah karena ketidaksukaan (karahah).
Maksud ketidaksukaan adalah ketidaksukaan istri terhadap suami, yang bisa jadi karena ketidakterpujian akhlak suami, kekasaran prilakunya, ketidaktaatan terhadap agamanya, atau penampilannya yang tidak sedap dipandang. Untuk diketahui, tulisan tersebut menanggapi pertanyaan pembaca, mengenai bolehkah menggugat cerai suami karena tidak suka melihatnya lalai mendirikan salat, dan membenci orang tua istri. "Dan keputusan ibu menggugat cerai adalah sebuah keputusan yang bisa dibenarkan. Namun kendatipun demikian, menghindari perceraian adalah yang terbaik," tulis Mahbub Ma’afi Ramdlan. Ketika istri minta cerai, pikirkan kembali gugatan itu masak-masak. Cobalah berdiskusi dengan suami dan menasehatinya dengan cara yang santun sehingga tidak menyinggung perasaannya.
Berdoa sebanyak-banyaknya kepada Allah, agar diberi petunjuk, semua masalah bisa dapat diselesaikan dengan baik. "Bagaimana kalau suami tidak mau menceraikan ketika istri minta cerai? Maka itu haknya suami, kalau tidak mau ceraikan, itu haknya dia," ujar ustaz Khalid Basalamah, dalam salah satu kutipan ceramahnya. Namun, jika suami memiliki banyak kesalahan yang sulit diampuni, seperti berzina, malas beribadah, lakukan kekerasan, bicaranya selalu seolah tidak ada kebaikan istri sama sekali, tidak romantis, wajar saja istri minta cerai. Dengan catatan, istri telah mengingatkan suaminya."Kalau mau bersabar, bagus, itu ajang dakwah," Ustaz Khalid melanjutkan, lebih penting lagi jika pasangan memahami apa inti permasalahan dari kesalahan berulang itu. Sehingga yang diatasi bukan kesalahannya saja, tapi inti masalah di baliknya.
Referensi : Hukum Istri Minta Cerai Tapi Suami Menolak, Ini Penjelasan (Ustaz Khalid Basalamah)
Bagaimana hukumnya dalam islam jika seorang suami telah memberikan talak 3 kepada istrinya dan kemudian ingin rujuk kembali dengan istrinya dengan alasan khilaf. Dan pada waktu mengucapkan talak 3 kepada istrinya tidak ada saksi yang mendengar dan suami pada saat itu dalam keadaan emosi/marah. mohon jawabannya dan terimakasih atas informasi yang diberikan.
Dalam konteks hukum Islam pada Kompilasi Hukum Islam (“KHI”) yang berlaku berdasarkan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan KHI, perceraian karena talak dapat kita lihat pengaturannya dalam Pasal 114 KHI yang berbunyi:
“Putusnya perkawinan yang disebabkan karena perceraian dapat terjadi karena talak atau berdasarkan gugatan perceraian”
Yang dimaksud tentang talak itu sendiri menurut Pasal 117 KHI adalah ikrar suami di hadapan Pengadilan Agama yang menjadi salah satu sebab putusnya perkawinan.
Melihat dari pertanyaan yang Anda sampaikan, kami berasumsi bahwa penjatuhan talak tiga oleh suami kepada istrinya tersebut dilakukan di luar pengadilan agama.
Pasal 129 KHI berbunyi:
“Seorang suami yang akan menjatuhkan talak kepada istrinya mengajukan permohonan baik lisan maupun tertulis kepada Pengadilan Agama yang mewilayahi tempat tinggal istri disertai dengan alasan serta meminta agar diadakan sidang untuk keperluan itu.”
Jadi, talak yang diakui secara hukum negara adalah yang dilakukan atau diucapkan oleh suami di muka Pengadilan Agama.
Jika talak diucapkan suami di luar Pengadilan Agama, menurut Nasrullah Nasution, S.H. dalam artikel Akibat Hukum Talak di Luar Pengadilan hanya sah menurut hukum agama saja, tetapi tidak sah menurut hukum yang berlaku di negara Indonesia. Akibat dari talak yang dilakukan di luar pengadilan adalah ikatan perkawinan antara suami-istri tersebut belum putus secara hukum.
Sebelum menjelaskan mengenai talak tiga, terlebih dahulu kami akan menjelaskan sedikit tentang talak satu dan dua. Sayuti Thalibdalam bukunya Hukum Kekeluargaan Indonesia mengatakan Al Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 229 mengatur hal talak dengan menjelaskan bahwa talak hanya sampai dua kali diperkenankan untuk rujuk kembali atau kawin kembali antara kedua bekas suami isteri itu (hal 100).
Apabila suami menjatuhkan talak satu atau talak dua, ia dan istri yang ditalaknya itu masih bisa rujuk atau kawin kembali dengan cara-cara tertentu. Penjelasan lebih lanjut mengenai talak satu dan dua dapat Anda simak dalam artikel Cerai Karena Gugatan dan Cerai Karena Talak.
Selanjutya kami akan menjelaskan mengenai talak tiga. Berdasarkan Al Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 230, kalau seorang suami telah menjatuhkan talak yang ketiga kepada isterinya, maka perempuan itu tidak halal lagi baginya untuk mengawininya sebelum perempuan itu kawin dengan laki-laki lain. Maksudnya ialah kalau sudah talak tiga, perlu muhallil untuk membolehkan kawin kembali antara pasangan suami isteri pertama. Arti muhallil ialah orang yang menghalalkan. Maksudnya ialah si isteri harus kawin dahulu dengan seorang laki-laki lain dan telah melakukan persetubuhan dengan suaminya itu sebagai suatu hal yang merupakan inti perkawinan. Laki-laki lain itulah yang bernama muhallil. Kalau pasangan suami isteri ini bercerai pula, maka barulah pasangan suami isteri semula dapat kawin kembali (ibid hal. 101-102).
Talak tiga ini disebut juga dengan talak ba’in kubraa yang pengaturannya dapat kita temui dalam Pasal 120 KHI:
“Talak ba'in kubraa adalah talak yang terjadi untuk ketiga kalinya. Talak jenis ini tidak dapat dirujuk dan tidak dapat dinikahkan kembali kecuali apabila pernikahan itu dilakukan setelah bekas istri menikah dengan orang lain dan kemudian terjadi perceraian ba'da al dukhul dan habis masa iddahnya.”
Dalam artikel Masih Bisa Rujuk atau Wajib Kawin Kembali dengan Mantan istri dikatakan bahwa kawin kembali ialah kedua bekas suami istri memenuhi ketentuan sama seperti perkawinan biasa, yaitu ada akad nikah, saksi, dan lain-lainnya untuk menjadikan mereka menjadi suami istri kembali. Sungguh pun demikian dalam masyarakat kita di Indonesia orang selalu menyebut kawin kembali itu dengan sebutan rujuk juga.
Jadi, jika suami dalam pertanyaan Anda ingin “rujuk kembali” dengan istri setelah talak tiga dijatuhkan, maka si istri harus menikah dengan seorang muhallil. Setelah menikah dengan muhallil, lalu si istri yang dijatuhkan talak tiga itu cerai ba'da al dukhul dan harus melewati masa iddahnya. Setelah itu, si istri bisa dinikahkan kembali oleh suami pertama yang menjatuhkan talak tiga kepadanya.
Tidak adanya saksi saat suami menjatuhkan talak tiga ke istrinya ini tidak menjadi masalah. Namun, seperti yang kami jelaskan tadi, talak yang dijatuhkan di luar pengadilan agama itu hanya sah secara hukum agama. Jadi sebenarnya walaupun tidak ada saksi saat suami menjatuhkan talak tiga ke istrinya, maka talak itu sudah sah menurut hukum agama Islam.
Referensi : Talak Tiga Karena Emosi, Lalu Ingin Rujuk Lagi
Tidak dipungkiri bahwa prahara rumah tangga akan selalu ada dalam cerita hidupmu. Tidak selama rumah tangga menghadirkan kebahagiaan dan kesenangan. Ada kalanya mengalami pertengkaran yang sebenarnya menguji masing-masing pihak untuk lebih kuat dalam membangun rumah tangga itu sendiri. Namun terkadang pertengkaran kamu dengan pasangan bisa terlalu menyulut emosi. Sampai-sampai tidak sadar melakukan hal-hal kasar atau keras. Padahal kalau bisa jangan pernah sampai terlalu keras dalam pertengkaran kamu dengan orang yang kamu cintai.
Mengukur kata-kata sebelum kamu ucapkan adalah seni. Meskipun kita semua tidak bisa menguasai seni, lebih baik berhati-hati saja saat bertengkar. Karena argumen kecil pun bisa berubah menjadi pertempuran besar jika dipicu oleh kata-kata atau tindakan yang buruk. Oleh karena itu, merdeka.com akan membantu kamu untuk menguasai semua itu. Dan juga menunjukkan hal-hal apa saja yang jangan sampai kamu lakukan saat bertengkar dengan pasangan.
Kalau kamu kebetulan sedang bertengkar lewat telepon, lalu kamu menutup telpon tanpa permisi, maka itu akan menjadi petaka. Terlebih lagi jika pasanganmu mencoba menelepon lagi, kamu reject. Telpon lagi, kamu reject lagi. Bahaya. Padahal bisa jadi panggilan telepon itu untuk menawarkan solusi. Ketika dia sudah ingin menyudahi, kamu malah memotongnya. Kalau memang kamu tidak senang dengan atmosfer pertengkaran, kenapa harus menghindar?
Kalau memang kamu tidak ingin berbicara dengan dia dalam kondisi suasana hati yang buruk, kamu bisa mengangkat telepon dari dia dan sampaikan bahwa dia bisa menelepon lagi nanti atau kamu sendiri yang akan menghubungi dia setelah suasana hatimu membaik.
Jangan pernah menantang
Pikirkan, jika ada api kecil lalu kamu menyiramkan bensin tepat di atasnya. Seperti itulah. Jangan pernah menantang seseorang yang sedang marah atau emosi. Karena meskipun itu adalah pasangan kamu yang kamu cintai dan dia mencintai kamu, bukan berarti dia tidak bisa bertindak kasar. Contohnya, saat pasanganmu mulai mengangkat tangan hendak memukul, lalu kamu berteriak, "Mau main tangan? Silakan kalau memang kamu ingin disebut laki-laki-sejati!" Kata-kata seperti itu jelas bukan ide yang bagus. Ketimbang menantang orang yang sedang emosi seperti itu, ada lebih dari 100 cara untuk mendinginkan suasana hati pasangan kamu. Ini berlaku juga untuk suami maupun istri. Intinya, salah satu harus rela menjadi air, bukan bensin.
Merusak benda-benda sekitar
Biasanya, saat emosi sudah diubun-ubun orang akan cenderung melampiaskan amarahnya lewat barang-barang di sekitar. Hal itu secara psikologis memang ada, karena dia secara batin tidak kuasa untuk menyakiti, menampar atau main tangan pada pasangan karena saking cintanya. Makanya, amarah dilampiaskan ke pintu yang dibanting, melempar vas bunga ke dinding, pergi ke dapur dan membuat suara-suara gaduh tak jelas. Karena hal itu justru akan membuat pasanganmu merasa terintimidasi dan terkejut. Yang lebih parah lagi, ketidakmampuan kamu mengendalikan amarah justru dipandang sebagai kelemahan
Melibatkan orang lain
Jangan pernah melibatkan orang lain dalam emosi pertengkaranmu. Misalnya saja suami yang pulang terlambat karena pekerjaan. Kemudian kamu mulai mengadu dan menceritakan betapa kamu kesal karena suamimu pulang terlambat. Kalau suamimu mengetahui itu, jelas akan membuat dia makin kesal. Akhirnya pertengkaran yang semula tentang pulang terlambat, akan merembet ke perkara campur tangan orang tua dan kamu yang tidak bisa menyimpan prahara rumah tangga dengan menceritakan masalah ke orang lain.
Pada dasarnya melibatkan orang lain tidak perlu dalam pertengkaran rumah tangga selama kamu bisa mendiskusikan dan menyelesaikannya sendiri. Lagipula, ketika kamu mengadu ke orang lain, belum tentu mereka bisa membantumu, atau malah bisa memanas-manasi hati sehingga makin emosi. Selain itu, jika kamu mengadu ke orang lain yang lebih dewasa, kebanyakan mereka akan mengembalikan semuanya ke kamu dan pasanganmu untuk menyelesaikan secara pribadi. So, itu tidak ada gunanya.
Berbicara tentang perpisahan
Jangan sampai! Jika kamu mengucapkan kata perpisahan atau perceraian dalam setiap pertengkaran yang kamu alami dengan pasangan, maka dia mungkin akan merasa terhina. Seakan kamu selalu mengajak pisah dan dia tidak menghendaki sehingga terus menerus bertengkar dan terus menerus mendengar kata pisah.
Kalau memang kalian sudah tidak ingin bersama lagi, sebaiknya semua dibicarakan sambil ngopi atau bersantai. Mungkin itu lebih baik daripada mengutarakannya dalam keadaan emosi.
Menggali masalah lain
Kamu bertengkar dan mulai membawa-bawa masalah lain atau masalah yang sudah lalu. maka pertengkaran kalian akan bertambah parah. Sebaiknya jangan coba-coba menggali masalah yang sudah berlalu, selesaikan saja masalah kalian yang sekarang. Itulah pentingnya menyelesaikan masalah di saat itu juga, agar kelak pertengkaran tersebut tidak diungkit lagi di masa yang akan datang. Jika kamu sudah menggali masalah lain, pasangan kamu juga melakukan hal yang sama, maka hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan kalian.
Tidak tidur bersama
Wajar ya, mungkin setelah bertangkar hebat kamu maupun pasangan kamu akan membenci satu sama lain untuk beberapa waktu. Tapi di malam hari, jika kamu tidur di ruangan terpisah untuk menghindari kehadiran pasangan, jarak antara kalian bisa meningkat. Untuk itu, usahakan tetap tidur dalam satu ruangan dan satu ranjang. Siapa tahu saat pagi hari, otak lebih fresh sehingga kalian bisa mulai berkompromi dengan diri sendiri dan pasangan kamu
Referensi : Suami & Istri, jangan lakukan 7 hal ini saat bertengkar jika tak mau menyesal
Inilah Orang-Orang yang Bangkrut di Hari Kiamat. Bangkrut ternyata bukan orang mengalami yang kerugian dalam bisnis dan perniagaan. Tetapi lebih dari itu, Rasulullah mengingatkan agar umatnya jangan sampai mengalami bangkrut di hari kiamat. Dalam sebuah hadis sahih Muslim, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam (SAW) mengabarkan tentang orang-orang yang bangkrut pada hari kiamat. Betapa meruginya mereka yang mengalami bangkrut tersebut.
Bangkrut di sini ternyata bukan orang mengalami kerugian dalam bisnis dan perniagaan. Tetapi lebih dari itu, Rasulullah mengingatkan agar umatnya jangan sampai mengalami hal itu di hari kiamat. orang yang bangkrut di hari kiamat akan menjadi penghuni neraka yang pedih dan amat berat siksanya. Lalu, apa penyebab seseorang menjadi bangkrut di hari kiamat? Ternyata karena kezalimannya kepada orang lain. Semua amal saleh yang dilakukannya di dunia akan hilang lantaran perbuatan buruknya itu. Na'udzubilahi min dzalik.
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 'Ali bin Hujr keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al A'laa dari Bapaknya dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya kepada para sahabat: "Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?" Para sahabat menjawab: 'Menurut kami, orang yang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.'
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan salat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka." (HR. Muslim No. 4678).
Gara-gara penyakit hati, kita bisa masuk ke dalam sifat muflis. Muflis itu adalah orang yang banyak berbuat baik, tetapi dia juga banyak berbuat jelek. Sehingga kebaikan yang kita lakukan, akan dibayarkan kepada orang yang kita zalimi. Allah Subhanahu wa ta’ala tentu melarang kita untuk berbuat zalim terhadap sesama. Selain merugikan orang lain, sifat zalim ini akan merugikan diri kita sendiri.
“Jadi, jika kita lihat kezaliman-kezaliman yang terjadi saat ini, di akhirat itu ada perhitungannya. Tidak akan selesai seperti selesainya kematian. Maka penting bagi kita untuk menghisab diri sebelum kita dihisab,” kata Aa Gym dalam video yang berdurasi 52 menit 30 detik itu. Tidak ada yang tahu bagaimana persisnya kehidupan di akhirat, yang ada hanyalah ganti rugi dengan pahala dan dosa. Sehingga itulah makna yang dijelaskan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam agar tidak termasuk orang yang bangkrut dan merugi di hari akhir nanti
Referensi : Inilah Orang-Orang yang Bangkrut di Hari Kiamat
Riwayat Rasulullah Muhammad SAW Tentang Manusia Bangkrut di Akhirat. Kebangkrutan tidak hanya dialami manusia ketika masih hidup di dunia, tetapi juga bakal dihadapi manusia saat mereka di akhirat. Riwayat tentang kebangkrutan manusia di akhirat dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw. Ketika Rasululullah sedang duduk bersantai bersama para sahabat, tiba-tiba beliau menyampaikan satu pertanyaan singkat pada mereka. Pertanyaan itu disampaikan dalam suasana kekeluargaan, sahabat yang satu dengan yang lain nampak bergaul dengan akrab. Demikian juga dengan Nabi yang amat dicintainya.
“Tahukah kalian, Siapakah orang yang mengalami bangkrut berat diantara kalian?” Para sahabat menjawab pertanyaan Nabi: “Mereka adalah orang yang tidak memiliki suatu harta apapun”. (HR. Muslim, No: 2581).
Para sahabat menjawab apa adanya terhadap pertanyaan Nabi, bahwa orang yang failit (bangkrut berat) adalah mereka yang tidak memiliki apa-apa, bahkan mereka yang memiliki uang karena usaha-usahanya terus-menerus rugi. Nabi selanjutnya meluruskan pendapat mereka, bahwa bangkrut yang disebutkan di atas, baru tergolong bangkrut biasa bukan bangkrut berat. Nabi menjelaskan:
“Tahukah kalian, Siapakah orang yang mengalami bangkrut berat diantara kalian?” Para sahabat menjawab pertanyaan Nabi: “Mereka adalah orang yang tidak memiliki suatu harta apapun”. (HR. Muslim, No: 2581).
Para sahabat menjawab apa adanya terhadap pertanyaan Nabi, bahwa orang yang failit (bangkrut berat) adalah mereka yang tidak memiliki apa-apa, bahkan mereka yang memiliki uang karena usaha-usahanya terus-menerus rugi. Nabi selanjutnya meluruskan pendapat mereka, bahwa bangkrut yang disebutkan di atas, baru tergolong bangkrut biasa bukan bangkrut berat. Nabi menjelaskan:
“Orang yang menderita bangkrut berat dari umatku adalah orang yang dibangkitkan di hari kemudian dengan membanggakan amal ibadahnya yang banyak, ia datang dengan membawa pahala shalatnya yang begitu besar, pahala puasa, pahala zakat, sedekah, amal dan sebagainya. Tetapi kemudian datang pula menyertai orang itu, orang yang dulu pernah dicaci maki, pernah dituduh berbuat jahat, orang yang hartanya pernah dimakan olehnya, orang yang pernah ditumpahkan darahnya. Semua mereka yang dianiaya orang tersebut, dibagikan amal-amal kebaikannya, sehingga amal kebaikannya habis. Setelah amal kebaikannya habis, maka diambillah dosa dan kesalahan dari orang-orang yang pernah dianiaya, kemudian dilemparkan kepadanya kemudian dicamppakkannya orang itu ke dalam neraka". (HR. Muslim, No: 2581).
Beberapa rombongan orang-orang yang pernah dianiaya menuntut segala perbuatan yang tercela dari penderita bangkrut itu, maka diambillah pahala orang itu untuk menutup kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya dulu ketika hidup di dunia.
Demikian banyaknya kesalahan dan dosa yang ia lakukan terhadap orang lain. Sehingga balasan pahalanya habis sama sekali. Setelah balasan pahala itu habis, masih banyak berdatangan orang-orang menuntut kepadanya, akan tetapi karena kebaikan orang itu telah sirna, maka ia tidak dapat lagi menutupi kesalahan-kesalahannya. Nasib penderita bangkrut berat itu amat celaka, orang-orang yang ia aniaya akhirnya menimpakan dosa perbuatan buruknya kepada orang itu. Dengan demikian pahala kebaikannya tidak tersisa sedikitpun, sedang keburukannya terus semakin bertumpuk, selain dosanya sendiri ditimpakan padanya juga, dosa orang lain yang pernah disakitinya dahulu.
Orang itu akhirnya tercampakkan dalam kehidupan yang amat hina dan adzab yang menyakitkan di akhirat. Hadis Nabi di atas memperingatkan manusia semua agar terus melakukan koreksi diri, karena sering sekali manusia lalai. Seseorang begitu mudah mengoreksi dan mencari kesalahan serta dosa orang lain, tetapi tidak pernah mencari kekurangan pada diri sendiri. Manusia sering membanggakan demikian banyak ibadah dan amal yang kita lakukan, tanpa sadar mereka juga melakukan berbagai macam dosa dan kesalahan. Manusia sering tidak menyadari, bahwa perbuatan yang dilakukannya itu seperti menyakiti orang lain, menganiaya, menipu dan menyulitkan terhadap sesamanya.
Referensi : Riwayat Rasulullah Muhammad SAW Tentang Manusia Bangkrut di Akhirat
Orang-orang yang Bangkrut di Hari Kiamat. Dalam sebuah hadis sahih Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (SAW) mengabarkan orang-orang yang bangkrut pada hari kiamat. Betapa meruginya mereka yang mengalami bangkrut tersebut.
Bangkut di sini ternyata bukan orang mengalami kerugian dalam bisnis dan perniagaan. Tetapi lebih dari itu, Rasulullah mengingatkan agar umatnya jangan sampai mengalami hal itu di hari kiamat.
Apabila seseorang mengalami bangkrut di hari kiamat, ia akan menjadi penghuni neraka yang pedih dan amat berat siksanya. Lalu, apa penyebab seseorang menjadi bangkrut di hari kiamat? Ternyata karena kezalimannya kepada orang lain. Semua amal saleh yang dilakukannya di dunia akan hilang lantaran perbuatan buruknya itu. Na'udzubilahi min dzalik.
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 'Ali bin Hujr keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al A'laa dari Bapaknya dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya kepada para sahabat: "Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?"
Para sahabat menjawab: 'Menurut kami, orang yang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.'
Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan salat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.' (HR. Muslim No. 4678)
Referensi : Orang-orang yang Bangkrut di Hari Kiamat
Do'a, adalah sarana umat muslim untuk berkomunikasi dengan Rabb-nya. Doa juga merupakan jalan untuk setiap hambanya mengadu dan meminta permohonan, dengan berharap Allah kabulkan doa-doanya. Namun ada juga beberapa penyebab doa sulit dikabulkan oleh Allah SWT.Allah SWT menciptakan manusia untuk senantiasa selalu beribadah kepada-Nya, Termasuk berdoa.
Seperti dalam hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:
Berdoa merupakan suatu ibadah untuk manusia agar bisa lebih mendekatkan diri kepada Rabb-nya. Karena sesungguhnya tiada tempat meminta yang lebih baik selain kepada Allah SWT.
Allah SWT memiliki 99 sifat mulia, termasuk sifat Maha pemurah dan Maha pengasih. Kepada hambanya yang senantiasa berdoa dan memohon jalan keluar dari permasalahan hidupnya.
Melalui doa-doanya seorang hamba, Allah SWT akan memberikan bantuan atau pertolongan ketika sedang melalui musibah atau sedang kesusahan.
Berdoalah kepada Allah SWT, agar hidup kita senantiasa dimudahkan oleh Allah SWT. Namun ada kalanya juga kita merasa bahwa doa-doa tak kunjung Allah SWT kabulkan.
Pada dasarnya tidak ada doa seorang hamba yang tidak dikabulkan. Allah SWT pasti akan mengabulkan setiap doa hambanya kapanpun dan dimanapun Allah kehendakinya.
Namun, berikut ada empat penyebab doa sulit dikabulkan oleh Allah SWT, yang perlu diperhatikan oleh setiap muslim.
1. Penyebab Doa Sulit Dikabulkan: Banyak Dosa dan Maksiat yang Dilakukan
Salah satu Penyebab doa sulit dikabulkan, diantaranya, manusia banyak berbuat dosa dan maksiat kepada Allah SWT. Sehingga menjadi faktor penghalang dari terkabulnya doa yang ia panjatkan.
Pada dasarnya manusia merupakan seorang hamba yang tidak luput dari kesalahan dan khilaf. Namun Allah senantiasa membukakan pintu maaf-Nya kepada setiap hamba yang mau bertaubat.
Oleh karena itu, sebelum merasa doanya tak kunjung dikabulkan. Sebaiknya seorang hamba bermuhasabah diri terlebih dahulu, dosa apakah yang sudah diperbuat sehingga bisa menghalangi doa-doanya terkabul.
2. Penyebab Doa Sulit Dikabulkan: Makan dan perngakat yang Haram
Penyebab doa sulit dikabulkan selanjutnya, seorang hamba selalu memakan dari hasil yang haram. Seperti dalam sabda Nabi ﷺ:
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah SWT itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkannya kepada para Rasul. Firmannya: ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.’ “kemudian Nabi ﷺ menceritakan tentang seorang laiki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuh. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tanganya kelangit seraya berdoa: ‘Wahai tuhanku, wahai tuhanku.’ Padahal, makanannya dari bahan yang haram, minumanya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaiamanakah Allah akan mengabulkan doanya?.” (HR. Muslim)
3. Penyebab Doa Sulit Dikabulkan: Kosongnya Hati dan Tidak Serius
Penyebab doa sulit terkabul
Penyebab doa sulit dikabulkan lainya adalah, ketika seorang hamba berdoa namun ia tidak serius dan hatinya pun kosong.
Dari Abu Huraira, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Berdoalah kepada Allah SWT dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. At-Tirmidzi)
Ketika berdoa dengan hati yang kosong, itu sama halnya tidak serius dalam meminta atau memohon kepada Allah SWT.
Seperti sama halnya ketika seseorang sedang berbicara dengan orang lain namun tidak melihat matanya. Maka terjadilah seperti apa yang kita ucapkan terasa bohong dan tidak ada artinya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan : ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau kehendaki, dan rahmatilah aku jika Engkau berkehendak.’ Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam meminta, Karena Allah sama sekali tidak memaksa.” (HR. Bukhari)
4. Penyebab Doa Sulit Dikabulkan: Meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Penyebab doa sulit dikabulkan selanjutnya ia meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar atau meninggalkan kebaikan.
Ketika seorang hamba sudah melalaikan perbuatan baik sesuai dengan syariat Islam, dan selalu melakukan perbuatan dosa. Maka niscaya Allah SWT tidak akan mengabulkan doa-doanya.
Dari Hudzaifah bin Al Yaman dari Rasulullah ﷺ bersabda:
“Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hendaknya kalian beramar ma;ruf nahi mungkar atau jika tidak niscaya Allah akan mengirimkan siksa-Nya dari sisi-Nya kepada kalian, kemudian kalian memohon kepada-Nya namun doa kalian tidak lagi dikabulkan.” (HR. At-Tirmidzi)
Referensi : 4 Hal Penyebab Doa Sulit Dikabulkan oleh Allah SWT
Dalam kehidupan di dunia ini ada yang tidak bisa ditinggalkan sama sekali. Manusia yang percaya akan Tuhan tentunya sangat bergantung pada hal ini. Sebuah amalan ajaib yang bisa merubah segalanya, yang dengannya yang sulit menjadi mudah, bahkan yang mustahil dapat tercapai. Amalan ajaib tersebut dinamakan doa. Pahami amalan berikut ini agar doa dikabulkan.
Bagi seorang muslim doa adalah tanda berserah diri pada Allah subhanawata’ala. Hanya dari doa yang dilangitkan dan ikhtiar yang dimaksimalkan , maka semua yang diinginkan dapat tercapai atas izin Allah. Muslim yang tidak berdoa dapat dikatakan sebagai seorang yang sombong, ia seolah-olah dapat menyelesaikan segala sesuatunya sendiri. Padahal sekeras apapun usaha seseorang dalam memperjuangkan sesuatu, tanpa doa yang mengundang izin Allah maka tidak akan tercapai.
“Pada suatu hari, salah seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah.” Rasulullah menjawab, “Perbanyaklah berdoa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul.” (HR Ath-Thabrani)
5 Amalan agar doa dikabulkan
Setiap yang berdoa selalu Allah kabulkan, namun cara Allah mengabulkan doa tidak harus sama persis seperti yang diucapkan, terkadang Allah mengabulkannya dengan menundanya, atau menggantinya dengan yang lebih baik, karena Allah yang Maha Tahu yang terbaik untuk hambanya.
“ Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembahKu akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Gafir : 60)
Berikut adalah 4 amalan agar doa segera dikabulkan.
1. Sholat Taubat
Amalan yang paling utama yang bisa dilakukan yaitu sholat taubat. Sebagai manusia yang tidak pernah luput dari salah dan dosa, maka mengakui kesalahan dan meminta ampun kepada Allah serta berjanji tidak akan mengulanginya menjadi penting agar kita selalu merenungi segala perbuatan kita yang salah.
Terkait sholat taubat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Setiap anak keturunan Adam adalah orang yang berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang yang bertaubat (HR. Ibnu Majah).”
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’d ayat 28).
Amalan pertama yang bisa menjadi iktiar kita dalam mempercepat terkabulnya doa adalah dengan memperbanyak dzikir. Dzikir yang bisa diamalkan diantaranya yaitu Dizkir Ya Mujib. Anda dapat mengamalkan pada waktu-waktu mustajab berdoa seperti setelah sholat subuh.
3. Melakukan sholat hajat
Sholat hajat menjadi salah satu amalan paling utama yang bisa dilakukan agar doa kita dikabulkan Allah SWT. Sholat sunnah ini memang ditujukan untuk setiap muslim yang memiliki keinginan ataupun ketika ingin mencari solusi dari sebuah masalah. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan bahwa sholat hajat untuk dilakukan ketika ingin agar doa kita lekas terkabul.
4. Rutinkan sholat tahajud
Sholat sunnah di sepertiga malam ini menjadi waktu yang mustajab untuk setiap muslim dalam ikhtiar mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain bisa mendekatkan kita kepada sang pencipta ataupun segera selesainya ujian hidup yang sedang dihadapi, bisa juga menjadi amalan untuk segera terkabulnya doa ataupun keinginan kita.
5. Perbanyak sedekah
Allah dalam firmanNya dalam Al-quran surah Al Hadid ayat 18:
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya oleh Allah) kepada mereka, dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al Hadid ayat 18).
Berdasarkan ayat diatas, setiap harta yang kita keluarkan untuk sedekah, makan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Agar doa kita bisa segera terkabul, amalan sedekah menjadi yang paling mustajab yang bisa kita lakukan agar dapat mempercepat doa kita terkabul.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk bersedekah diantaranya dengan menyalurkan sedekah terbaik anda melalui platform sedekah online dari ACT. Berbagai metode pembayaran semakin memudahkan kita dalam bersedekah dari manapun kita berada.
Tata cara berdoa yang dianjurkan agar cepat terkabul
Pertama, meluruskan niat karena Allah SWT dan menjadikan doa sebagai satu-satunya cara berserah diri hanya Allah-lah yang mampu sedangkan manusia tidak mampu.
Kedua, menghadap kiblat dan menengadahkan tangan. Diterangkan dalam hadits berikut ini:
Dari Salman radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Tuhan kalian itu Malu dan Maha Memberi. Dia malu kepada hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong (tidak dikabulkan).” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Ketiga, mengucapkannya dengan suara lirih dan tidak dikeraskan. Dalam surat maryam ayat -3 Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji Nabi Zakaria, yang berdoa dengan penuh khusyu dan suara lirih.
“Janganlah kalian mengeraskan doa kalian dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” (QS. Al-Isra: 110)
Keempat, memulai doa dengan memuji Allah SWT seperti tahmid dan tasbih dan shalawat kepada Rasulullah SAW.
Kelima, perbanyaklah doa, karena bagaikan kayuhan sepeda, semakin sering dilantunkan maka atas izin Allah akan semakin dekat untuk dikabulkan.
Waktu- waktu mustajabnya doa
“Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta, akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan pasti Aku ampuni’.” (HR. Muslim)
Terdapat beberapa waktu mustajab dimana doa akan Allah kabulkan salah satunya seperti hadits diatas.
Sepertiga malam. Bagi muslim yang mengetahui mulianya ibadah malam tersebut tentunya tidak ragu lagi bahwa setiap doa yang diucapkan akan Allah kabulkan.
Setelah shalat. Jika sudah melaksanakan shalat maka hendaknya seseorang tidak beranjak dari tempat shalatnya, karena di waktu itulah para malaikat akan membantu meng-aminkan doa-doa.
Diantara adzan dan iqomah. Jika adzan telah selesai , maka perbanyaklah berdoa. Dan memohonlah agar doa diterima oleh Allah SWT.
Pada saat sujud dalam shalat. Rasulullah ﷺ telah bersabda, “Jarak yang paling dekat antara hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia sujud kepada-Nya. Maka, perbanyaklah doa pada saat itu” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Nasa’i)
Setelah shalat ashar di hari jum’at. Dari Anas bin Malik RA dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda, “Carilah oleh kalian waktu-waktu yang mustajab pada Jumat setelah Ashar sampai tenggelamnya matahari.”
Ketika berbuka puasa. Waktu berbuka puasa adalah waktu yang penuh berkah, karena di waktu ini manusia sedang merasakan kebahagiaan setelah menahan lapar dan haus seharian. Sehingga doa yang dipanjatkan dapa waktu ini ata izin Allah tidak tertolak.
Jika seseorang merasa doanya belum dikabulkan maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan selain dari adab dan waktunya. Bisa jadi karena berdoa dengan tergesa-gesa atau tidak yakin akan doa yang dipanjatkan. Kebanyakan sebab doa belum terkabul karena masih sering bermaksiat, atau memakan makanan minuman haram. Oleh karena itu yakinlah akan doa-doa yang ingin kita sampaikan , dan jauhilah semua yang Allah larang, insya Allah dengan begitu tidak ada penghalang agar doa dikabulkan.
Referensi : Pahami Amalan Ini Agar Doa Dikabulkan Oleh Allah Swt
Kisah Nabi Musa dan Seorang Lelaki yang Tertolak Doanya. Dikisahkan dalam al-Jauhar al-Mauhub, bahwa suatu hari Nabi Musa as. kedatangan seorang lelaki Bani Israil yang berkeluh kesah atas nasib yang dideritanya. Dia berterus terang bahwa masa lalu hidupnya kelam. Hari-harinya hanya diisi dengan perbuatan tercela dan durjana. Tapi semenjak mendengar ajaran nabi Musa dirinya mengaku bertaubat. Hanya saja setelah bertaubat, justru hidupnya bertambah sengsara.
"Dulu banyak teman-temanku yang membantuku. Aku butuh uang untuk judi, minuman keras, maka mereka memberiku. Tapi sekarang aku butuh segelas air susu untuk orang tuaku, mereka tak mau memberiku, wahai Musa!" keluh kesah lelaki itu.
"Engkau ajarkan kepada pengikutmu agar berdoa dan tak bergantung kepada manusia. Ajaran itu telah aku lakukan dengan cara berdoa setiap waktu. Tujuannya agar Allah mencukupi kebutuhan keluargaku. Tapi lagi-lagi doaku tak kunjung dikabulkan Tuhan, sehingga semakin tragis nasibku." kata lelaki itu dengan penuh iba kepada nabi Musa.
Nabi Musa mencoba menghibur lelaki dari Bani Israil itu. Beliau bertanya: "Apa permintaan yang kamu panjatkan kepada Tuhan, wahai saudaraku!. Lelaki itu menjawab: "Agar aku tak bergantung lagi kepada teman-temanku, kini, aku telah memiliki sepasang kambing hasil menabung dari jerih payahku. Setahun lebih sepasang kambing itu kurawat, tapi mereka tak kunjung juga kawin."
"Jadi, maksudnya kamu berdoa kepada Allah agar sepasang kambingmu itu mau kawin!?" tanya Nabi Musa. Lelaki itu menjawab: "Betul, wahai Musa! Bagaimana caranya supaya Tuhan mengabulkan doaku agar sepasang kambingku mau kawin dan beranak pinak."
Dengan sedikit menahan rasa geli dalam hati, Nabi Musa menanyakan bagaimana cara lelaki itu berdoa kepada Allah. Laki-laki itu menjawab: "Ya Allah, kawinkanlah kambing peliharaanku!" Mendengar cara berdoa seorang hamba yang belum lama bertaubat, nabi Musa lalu mengajarkan kepadanya cara doa yang baik sebab doa yang baik hasilnya juga baik.
Nabi Musa menyarankan agar sebelum mengutarakan hajatnya kepada Allah, lelaki itu terlebih dulu memuji Allah dan bersalam kepada nabi-Nya. Begitu pula sewaktu dirinya hendak menutup doa.
Dahulu, setelah lelaki Bani Israil itu mempraktekkan cara berdoa yang diajarkan nabi Musa, pasangan kambing miliknya beranak pinak banyak dan menghasilkan air susu yang melimpah ruah. Sejak itu berubahlah kehidupannya menjadi hamba Allah yang taat dan kaya raya.
Alquran mengajarkan bahwa doa yang baik adalah doa yang diawali dan diakhiri dengan cara memuji kepada Allah dan menyebut rasul kekasih-Nya. Allah berfirman: "Katakanlah: Segala puji bagi Allah dan salam kepada hamba-hamba-Nya yang dipilh-Nya." (QS. an-Naml: 59).
Referensi : Kisah Nabi Musa dan Seorang Lelaki yang Tertolak Doanya
Jika seorang muslim berdoa pada Allah agar diberi rizki dan diberi keturunan, akan tetapi doanya tak kunjung pula dikabulkan, apakah seperti itu adalah buah dari tidak diterimanya amalan? Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz ditanyakan seperti di atas. Lalu jawaban beliau rahimahullah, Ada berbagai faktor yang menyebabkan doa tak kunjung dikabulkan. Doa tersebut tidak terkabul boleh jadi karena jeleknya amalan, maksiat dan kejelekan yang seseorang perbuat. Boleh jadi juga sebabnya adalah karena makan makanan yang haram. Juga bisa jadi karena ia berdoa biasa dalam keadaan hati yang lalai. Boleh jadi pula karena sebab lainnya sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan dalam hadits,
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal:
Allah akan segera mengabulkan do’anya,
Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan
Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.”
Boleh jadi tidak terkabulnya doa seorang hamba karena maksiat yang ia perbuat, karena hatinya yang lalai saat memanjatkan doa, atau karena memakan yang haram. Atau boleh jadi pula doa seseorang tak kunjung terkabul karena Allah Ta’ala memilih yang terbaik untuknya dengan Allah mengganti apa yang ia minta dengan yang lebih bermanfaat di surga dan akhirat kelak. Atau bahkan Allah menggantinya dengan sesuatu di akhirat dan di surga yang kekal.
Bisa jadi pula Allah mengganti permintaan hamba tadi dengan maslahat lainnya dengan Allah menghindarkan darinya berbagai keburukan. Bisa jadi Allah menghindarkan darinya kejelekan tanpa ia sadari. Itulah karena doa yang ia panjatkan pada Allah. Inilah yang terbaik sesuai dengan hikmah Allah. Allah bisa jadi mengabulkan doanya dengan memberikannya anak, rumah atau istri. Boleh jadi pula Allah palingkan dari kejelekan dengan sebab doa dan mengganti dengan yang lebih manfaat sebagaimana yang disebutkan dalam hadits di atas.
Dalil bahwa do’a dengan hati yang lalai sebab do’a sulit terkabul,
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.'” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?“ Jadi maksiat dan makan makanan yang haram, itu juga adalah sebab penghalang terkabulnya do’a. Begitu pula hati yang lalai dalam berdoa, itu pula salah satu penghalang. Atau barangkali Allah beri kita yang terbaik dan mengganti dengan yang lebih baik dari doa yang kita minta.
Referensi : Penyebab DoaTak Kunjung Dikabulkan Allah Swt
Penyebab Dikabulkan dan Ditolaknya Do'a. sebuah hadis Qudsi diterangkan;
عن أنس بن مالك رضي الله عنه، عن النبي صلى الله عليه وسلم فيما يرويه عن ربه عز وجل قال: أربع خصال: واحدة منهن لي، وواحدة لك، وواحدة بيني وبينك، وواحدة فيما بينك وبين عبادي. فأما التي لي لا تشرك بي شيئًا. وأما التي لك علي فما عملت من خير جزيتك به. وأما التي بيني وبينك فمنك الدعاء وعلي الإجابة. وأما التي بينك وبين عبادي فارض لهم ما ترضى لنفسك.
Artinya: “Dari Anas bin Malik ra. Nabi saw menyampaikan firman Allah: “Ada empat kualitas, satu di antaranya adalah untuk-Ku, satu untukmu, satu antara aku dan kamu dan satu lagi antara kamu dan hamba-Ku. Adapun yang menjadi hak-Ku adalah engkau tidak mensekutukan-Ku dengan suatu apapun. Adapun yang hakmu dari-Ku adalah apa yang engkau lakukan dari kebaikan, engkau akan mendapat ganjarannya. Adapun yang di antara aku dan kamu adalah doa. Sedangkan yang di antara kamu dan hamba-hamba-Ku adalah maka ridhokanlah untuk mereka apa yang engkau relakan untuk dirimu.”
Dalil dari Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad; dari Abu Hurairoh ra, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah, Allah akan marah kepadanya. (HR. Ahmad)
Pentingnya untuk berdoa karena ia sebut juga sebagai ibadah.
روى الإمام أحمد بسنده، عن النعمان بن بشير رضي الله عنه ، قال: قال رسول الله : إن الدعاء هو العبادة، وقرأ هذه الآية :وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ .
Dari Nu’man din Basyir ra. Rosulullah bersabda: “Sesungguhnya doa adalah ibadah”. Lalu nabi membaca firman Allah: “Dan Berkatalah Tuhan kalian: ”Berdoalah kepadaku, Aku akan kabulkan doa kalian. (QS. Ghofir :60)
Sebab-sebab tidak dikabulkannya doa di antaranya karena tergesa-gesa untuk minta dikabulkan, berbuat dosa, memutuskan silaturrahim, serta memakan dan mengenakan yang haram. Dalilnya hadist shahih riwayat Imam Muslim; Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: “Doa seorang tidak selalu dikabulkan jika melakukan dosa, atau memutuskan silaturrahim, atau tidak tergesa-gesa. Sahabat lalu bertanya: “Apakah tergesa-gesa itu ya Rosulullah?” Rosulullah bersabda: “ Seorang berkata, Aku telah berdoa namun belum juga dikabulkan, lalu ia berputus asa, kemudian tidak lagi berdoa.” (HR. Muslim)
Dalam Hadist yang lain disebutkan: “Seorang menengadakan tangannya ke langit sambil berdoa, ya Tuhanku, ya Tuhanku, sedangkan makanannya haram, pakaiannya haram bagaimana mungkin dikabulkan?” Sebab dikabulkan doa di antaranya menghadirkan hati, tidak berputus asa jika belum dikabulkan dan berdoa pada waktu yang mustajab. Di antara waktu yang mustajab adalah: Di sepertiga malam saat Allah SWT turun ke langit dunia, ketika di antara azan dan Iqomah, setelah sholat wajib dan ketika khatib Naik mimbar sampai selesai sholat jumat.
Di antara adab berdoa:
Pertama; Menghadirkan hati sambil menghadap kiblat dan keadaan suci, berdoa dengan penuh kekhusyu’an sambil mengangkat kedua tangan, mengawali doa dengan membaca tahmid dan shalawat, mengakui segala dosa dengan membaca istighfar dan bertaubat, bertawasul dengan nama-nama dan sifat-sifat Allah serta yakin bahwa doa akan dikabulkan oleh Allah. Dalam Kitab Mustadrok Imam Hakim meriwayatkan:
عن أبي هريرة رضي الله عنه ، عن النبي قال: «ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة، واعلموا أن الله لا يقبل الدعاء من قلب غافل لاه»
Dari Abu Hurairoh ra, Nabi saw bersabda: “Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak menerima doa dari hati yang lalai.
في السنن وصحيح أبي حاتم عن أنس رضي الله عنه ، أنه كان مع رسول الله جالسًا ورجل يصلي، ثم دعا فقال: اللهم أني أسألك بأن لك الحمد لا إله إلا أنت، أنت المنان، بديع السموات والأرض، يا ذا الجلال والإكرام، يا حي يا قيوم. فقال النبي : لقد دعا الله باسمه العظيم الذي إذا دعي به أجاب وإذا سئل به أعطى.
Dalam kitab sunan dan shohih Abi Hatim, Anas bin Malik meriwayatkan bahwa ia bersama Rosulullah sedang duduk, sedangkan seorang sedang sholat kemudian berdoa: “Ya Allah aku memohon kepadamu dengan Segala pujian yang engkau miliki, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau maha pemberi, pencipta langit dan bumi, Ya Allah yang memiliki keagungan dan kemuliaan, Wahai yang maha menghidupkan dan Maha berdiri sendiri”. Maka Nabi bersabda: “Ia telah berdoa kepada Allah dengan nama-nama-Nya yang agung yang apabila ia berdoa dengan nama-nama itu akan dikabulkan, apabila dipinta akan diberi.”
Kedua; Merintih dalam berdoa sesuatu yang disukai oleh Allah:
Imam Al-Auza’i meriwayatkan hadist dari Aisyah:
ذكر الأوزاعي، عن الزهري، عن عروة، عن عائشة رضي الله عنها قالت: قال رسول الله : إن الله يحب الملحين في الدعاء.
Dari Aisyah ra, Rosulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang merintih dalam berdoa”.
Doa senjata orang beriman dan menolak datangnya bencana
عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه ، قال: قال رسول الله : «الدعاء سلاح المؤمن، وعماد الدين، ونور السموات والأرض.
Dari Ali bin Abi Tholib ra, Rosulullah bersabda: “Doa adalah senjata orang beriman, tiang agama dan cahaya langit dan bumi.
Imam Ibnu Abi Dunya menyebutkan dalam kitabnya: “Orang-orang yang dikabulkan doa” bahwa seorang sahabat dari anshor bernama Abu Ma’qol seorang pedang, tatkala ia didatangi seorang pencuri yang meminta semua hartanya, lalu ia meminta izin terlebih dahulu untuk shalat. Kemudian ia berwudhu, lalu shalat empat rakaat, ketika di sujud terakhir ia membaca doa:
يا ودود، يا ذا العرش المجيد، يا فعالاً لما تريد، أسألك بعزك الذي لا يرام، وبملكك الذي لا يضام، وبنورك الذي ملأ أركان عرشك أن تكفيني شر هذا اللص، يا مغيث أغثني! يا مغيث أغثني.
Ketika selesai salam, ia melihat seorang berkuda telah berdiri di sampingnya, kemudian menghunus pedang lalu membunuh pencuri tersebut. Ia kemudian bertanya, siapakah Anda? Penunggang kuda itu menjawab: Saya adalah malaikat dari langit ke emapat, saya mendengarmu berdoa lalu aku datang ke mari untuk menolongmu.
Imam Hasan Al-Basri mengatakan: Barang siapa berwudhu lalu sholat empat rakaat kemudian membaca doa ini baik dalam kondisi terdesak atau tidak kecuali dikabulkan doanya.
وعن ثوبان رضي الله عنه ، عن النبي قال: لا يرد القدر إلا الدعاء، ولا يزيد في العمر إلا البر، وإن الرجل ليحرم الرزق بالذنب يصيبه.
Dari Tsauban ra, Nabi Saw bersabda: “Tidak ada yang dapat menolak qadar kecuali doa, tidak ada yang menambah umur kecuali kebaikan, Sesungguhnya seseorang terhalang dari rezeki karena dosanya. Wallahu a’lam bishowab.
Referensi : Penyebab Dikabulkan dan Ditolaknya Do'a