Sesuai dengan makna dasarnya, qalb (hati) adalah sesuatu yang bolak-balik. Ia tidak berpendirian tetap, tetapi selalu berubah-ubah. Pagi dalam keadaan taat, sore kembali berbuat maksiat. Kemarin sudah bertaubat, hari ini kembali berdosa.
Dan, akhirnya bukanlah hal yang aneh, jika kemudian hati menjadi gelisah. Tanda kegelisahan hati adalah hidup yang terasa hambar. Segala sesuatu dijalani dengan hampa. Makan tidak enak, tidur pun tidak nyenyak. Oleh karena itu, saatnya kita kenali, mengapa hati selalu gelisah.
Pertama, karena banyaknya dosa. Disadari atau tidak, ketika seorang mukmin berbuat dosa, maka akan diliputi oleh rasa bersalah. Dengan demikian, hati pun menjadi gelisah. Hidupnya dalam keterasingan. Ibnu Qayyim berkata, ''Jika kamu menemukan keterasingan karena perbuatan dosa, maka segera tinggalkan dan jauhi dosa dan maksiat. Hati tidak akan tenang dengan perbuatan dosa.''
Kedua, kurang bersyukur. Padahal, Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk semua yang ada di langit dan yang ada di bumi, dengan penuh kasih sayang dan hanya untuk manusia. ''Dan tidak ada binatang melata pun yang hidup di muka bumi ini melainkan Allah yang memberinya rezeki ...'' (QS Hud 11: 6).
Ketiga, banyak menuntut. Bisa dipastikan hati akan selalu gelisah jika seseorang berpikir harus memiliki segala sesuatu, sementara ia tidak mempunyai kemampuan dan daya tunjang yang memadai untuk meraihnya.
Keempat, cinta dunia. Rasulullah SAW mengkhawatirkan umatnya yang mencintai dunia secara berlebihan. ''Yang paling aku takutkan dari umat sepeninggalanku adalah jika kesenangan dunia dan hiasannya dibuka untuk kalian.'' (Muttafaq 'Alaih).
Kelima, terlalu berharap pada manusia. Seseorang yang bergantung pada selain Allah, hanya akan kecewa.
Keenam, berbuat zalim. Menzalimi orang, itu artinya meninggalkan perasaan tidak enak. Karena itu, segeralah meminta maaf. Karena, meminta maaf dekat dengan ketakwaan yang pada akhirnya menimbulkan ketenangan. (QS Al-Baqarah 2: 237).
Ketujuh, lemah iman. Seseorang yang lemah iman akan mudah mengeluh dan menyalahkan keadaan. Bahkan, orang yang lemah iman tidak yakin dengan kemahakuasaan Allah. Padahal, hidup dan mati, rezeki dan jodoh manusia, semua sudah diatur dan ada dalam kekuasaan Allah SWT.
Kedelapan, tidak sungguh-sungguh menaati syariat Allah, malas beribadah, dan enggan bertaubat kepada-Nya. Itu tampak pada banyaknya tindakan maksiat yang dikerjakan setiap harinya.
Bahagia itu ada di hati. Ada yang beranggapan kalau memiliki rumah mewah, pakaian indah, kendaraan serba “wah”, wah cantiknya, wah mahalnya, wah enaknya, maka hidupnya pasti bahagia. Tetapi tidak! Ternyata semuanya itu hanya fatamorgana. Semuanya hanyalah kebahagiaan semu. Karena, orang yang selalu mengejar dan menghimpun harta dunia, sejatinya adalah orang yang miskin jiwanya dan sengsara hatinya. Kebahagian yang dia damba, ternyata jauh panggang dari api. Bahagia itu tidak terletak pada harta, tetapi terletak di hati dan jiwa setiap manusia. Bahkan, kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan jiwa.
Dalam sejarah ummat manusia, dikenal seorang kaya bernama Abu Lahab, harta kekayaannya dibelanjakan untuk menghambat laju dakwah yang diserukan oleh Nabi Muhammad SAW. Ternyata, hartanya tidak sanggup mengantarkannya pada kebahagian hidup, tidak di dunia apalagi di akhirat. Dia menderita dengan setumpukan hartanya. Dia mendulang dosa dan murka Allah SWT, justeru dengan fasilitas harta yang sudah didapatkannya. Bahagia itu, ketika harta dan segala fasilitas kemudahan hidup yang sudah didapat, dibelanjakan di jalan kebaikan yang mengundang cinta dan ridha dari Allah SWT.
Keluarga teladan selalu mendidik semua anggotanya termasuk dirinya untuk meletakkan status harta, jabatan, anak-anak, isteri, suami, dan segala fasilitas kemudahan hidup duniawi, termasuk kemudahan bejalan-jalan, baik di dunia nyata maupun di dunia maya, sebagai fasilitas pinjaman semata dari Allah SWT.
Statusnya tidak lebih sebagai alat uji. Kemudian, apakah keluarga tersebut teruji sebagai keluarga yang bersyukur dengan nikmat yang sudah didapat. Mereka berjalan di dunia nyata maupun dunia maya dengan mengundang ridha Allah SWT. Bisa jadi, justeru mereka menjadi keluarga yang gagal ujian, karena menjadi keluarga yang kufur atas segala nikmat yang sudah diperoleh. Mereka berjalan di dunia nyata maupun dunia maya dengan menentang Allah SWT dan para pendakwah-Nya, bahkan bersekutu dengan orang-orang yang selalu menentang Allah SWT dan para juru dakwah-Nya.
Alkisah, ada seorang pemuda yang mendapati warisan harta melimpah-ruah, peninggalan kedua orang tuanya. Dia berfoya-foya dengan hartanya sampai habis semuanya. Sekarang, dia menjadi orang miskin dan dijauhi teman-temannya. Pemuda tersebut mendatangi Nasrudin yang bijaksana. “Tuan tolong ramalkan nasib saya kedepannya seperti apa?” “Baiklah, kamu tidak perlu cemas akan nasibmu, karena tidak lama lagi kamu akan mendapatkan kebahagian melebihi dari yang sudah pernah kamu dapati,” jawab sang bijak. “Apakah saya akan menjadi orang kaya dalam waktu dekat?” tanya pemuda penasaran. “Tidak begitu, tetapi kamu akan bahagia dan terbiasa menjadi orang miskin serta jauh dari teman-teman, dengan syarat kamu menerima keadaanmu dengan hati yang lapang. Karena, kebahagian itu letaknya di hati, bukan pada harta benda duniawi.”
Bahagia itu ada di hati. Ada yang beranggapan kalau memiliki rumah mewah, pakaian indah, kendaraan serba “wah”, wah cantiknya, wah mahalnya, wah enaknya, maka hidupnya pasti bahagia. Tetapi tidak! Ternyata semuanya itu hanya fatamorgana. Semuanya hanyalah kebahagiaan semu. Karena, orang yang selalu mengejar dan menghimpun harta dunia, sejatinya adalah orang yang miskin jiwanya dan sengsara hatinya. Kebahagian yang dia damba, ternyata jauh panggang dari api. Bahagia itu tidak terletak pada harta, tetapi terletak di hati dan jiwa setiap manusia. Bahkan, kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan jiwa.
Dalam sejarah ummat manusia, dikenal seorang kaya bernama Abu Lahab, harta kekayaannya dibelanjakan untuk menghambat laju dakwah yang diserukan oleh Nabi Muhammad SAW. Ternyata, hartanya tidak sanggup mengantarkannya pada kebahagian hidup, tidak di dunia apalagi di akhirat. Dia menderita dengan setumpukan hartanya. Dia mendulang dosa dan murka Allah SWT, justeru dengan fasilitas harta yang sudah didapatkannya. Bahagia itu, ketika harta dan segala fasilitas kemudahan hidup yang sudah didapat, dibelanjakan di jalan kebaikan yang mengundang cinta dan ridha dari Allah SWT.
Keluarga teladan selalu mendidik semua anggotanya termasuk dirinya untuk meletakkan status harta, jabatan, anak-anak, isteri, suami, dan segala fasilitas kemudahan hidup duniawi, termasuk kemudahan bejalan-jalan, baik di dunia nyata maupun di dunia maya, sebagai fasilitas pinjaman semata dari Allah SWT.
Statusnya tidak lebih sebagai alat uji. Kemudian, apakah keluarga tersebut teruji sebagai keluarga yang bersyukur dengan nikmat yang sudah didapat. Mereka berjalan di dunia nyata maupun dunia maya dengan mengundang ridha Allah SWT. Bisa jadi, justeru mereka menjadi keluarga yang gagal ujian, karena menjadi keluarga yang kufur atas segala nikmat yang sudah diperoleh. Mereka berjalan di dunia nyata maupun dunia maya dengan menentang Allah SWT dan para pendakwah-Nya, bahkan bersekutu dengan orang-orang yang selalu menentang Allah SWT dan para juru dakwah-Nya.
Alkisah, ada seorang pemuda yang mendapati warisan harta melimpah-ruah, peninggalan kedua orang tuanya. Dia berfoya-foya dengan hartanya sampai habis semuanya. Sekarang, dia menjadi orang miskin dan dijauhi teman-temannya. Pemuda tersebut mendatangi Nasrudin yang bijaksana. “Tuan tolong ramalkan nasib saya kedepannya seperti apa?” “Baiklah, kamu tidak perlu cemas akan nasibmu, karena tidak lama lagi kamu akan mendapatkan kebahagian melebihi dari yang sudah pernah kamu dapati,” jawab sang bijak. “Apakah saya akan menjadi orang kaya dalam waktu dekat?” tanya pemuda penasaran. “Tidak begitu, tetapi kamu akan bahagia dan terbiasa menjadi orang miskin serta jauh dari teman-teman, dengan syarat kamu menerima keadaanmu dengan hati yang lapang. Karena, kebahagian itu letaknya di hati, bukan pada harta benda duniawi.”
Doa merupakan salah satu cara umat Islam berkomunikasi dengan Allah SWT. Saat berdoa, kaum muslimin dapat memanjatkan harapan dan mendekatkan diri kepada pencipta-Nya. Meski bisa dilakukan kapan pun, ada keistimewaan tersendiri saat melakukan doa di sujud terakhir. Banyak manfaat yang akan dirasakan saat berdoa. Berdoa juga baiknya dilakukan saat waktu-waktu mustajab.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda: “Tiada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain dari berdoa kepada-Nya, ketika kita dalam keadaan lapang.” (HR Al-Hakim).
Hukum Doa di Sujud Terakhir
Anjuran doa sujud terakhir, tercatat dalam hadis HR Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i, yang berbunyi:
Artinya, “Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ‘Momentum terdekat seorang hamba dan Tuhannya adalah ketika sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa saat itu,’” (HR Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i).
Mengenai hukum doa di sujud terakhir, Syaikh ‘Abdullah Al-Jibrin rahimahullah menjelaskan:
“Aku tidak mengetahui adanya dalil yang menganjurkan untuk memperlama sujud terakhir dalam salat. Akan tetapi, memang sebagian imam melakukan seperti ini sebagai isyarat pada makmum bahwa ketika itu adalah raka’at terakhir atau ketika itu adalah amalan terakhir dalam salat."
"Karenanya, mereka pun memperpanjang sujud ketika itu. Dari sinilah, mereka maksudkan agar para jama’ah tahu bahwa setelah itu adalah duduk terakhir yaitu duduk tasyahud akhir."
"Namun alasan semacam ini tidaklah menjadi sebab dianjurkan memperpanjang sujud terakhir ketika itu." (Fatawa Syaikh Ibnu Jibrin, Ahkam Qoth’ush Shalah, Fatawan no. 2046).
Lalu, bagaimana dengan doa di sujud terakhir yang berdasarkan salah satu ayat Alquran? Jawabnya adalah tidak masalah.
Seseorang diperbolehkan berdoa dengan doa yang bersumber dari salah satu ayat dari Alquran, sebab niatnya bukan untuk tilawah Alquran, namun untuk berdoa.
Dalam keterangan dari para ulama dikatakan: “Dari riwayat Baro’ bin ‘Azib, ia berkata, ‘Aku pernah salat bersama Nabi SAW. Aku mendapati bahwa berdiri, ruku’, sujud, duduk beliau sebelum salam dan berpaling, semuanya hampir sama (lamanya)’."
"Inilah yang benar. Akan tetapi ada tempat do’a selain sujud yaitu setelah tasyahud. Nabi SAW ketika mengajarkan bersabda: ‘Kemudian setelah tasyahud, terserah padamu berdo’a dengan doa apa saja’. Maka berdo’alah ketika itu sedikit atau pun lama setelah tasyahud akhir sebelum salam.” (Fatawa Nur ‘ala Ad Darb).
Ini menjadi alasan bolehnya doa di sujud terakhir asal tidak melewatkan bagian lain, yakni salat dengan jangka waktu yang sama.
Hal ini seperti pada bagian salat seperti rukuk dan duduk di antara dua sujud, sehingga tidak kehilangan doa di bagian-bagian istimewa tersebut.
Rekomendasi Doa di Sujud Terakhir
Itu melibatkan tujuh anggota badan yang berasal dari ucapan atau tindakan Nabi Muhammad SAW atau hadits.
Doa saat sujud menjadi salah satu waktu terbaik. Sebab, sujud digambarkan sebagai wujud kepasrahan dan tunduk akan kuasa-Nya.
Sujud juga sebagai pengungkapan permohonan dengan penuh kesungguhan dalam pengakuan sebagai hamba yang lemah.
Ada beberapa doa di sujud terakhir yang bisa diucapkan, seperti:
1. Doa Sujud Rasulullah
sujud adalah salah satu rukun salat.
Itu melibatkan tujuh anggota badan yang berasal dari ucapan atau tindakan Nabi Muhammad SAW atau hadits.
Doa saat sujud menjadi salah satu waktu terbaik. Sebab, sujud digambarkan sebagai wujud kepasrahan dan tunduk akan kuasa-Nya.
Sujud juga sebagai pengungkapan permohonan dengan penuh kesungguhan dalam pengakuan sebagai hamba yang lemah.
Ada beberapa doa di sujud terakhir yang bisa diucapkan, seperti:
1. Doa Sujud Rasulullah
Berikut ini rangkaian doa sujud terakhir dan rukuk yang dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW menurut Imam Muslim, melansir dari NU Online.
Sayyidatina Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW memperbanyak doa berikut ini ketika rukuk dan sujud.
Subhānakallāhumma rabbanā wa bi hamdik. Allāhummaghfir lī.
Artinya, “Maha Suci Engkau ya Allah, Tuhan kami. Segala puji bagi-Mu wahai Tuhanku. Ampunilah dosaku.”
2. Doa Rukuk dan Sujud
Suatu malam, Sayyidatina Aisyah RA sedang mencari Nabi kemudian ia mengatakan, "Kupikir beliau pergi untuk menemui salah seorang istrinya. Setelah kucari dan ku kembali, ternyata aku mendapatinya sedang rukuk atau sujud."
Dalam sujudnya itu, Nabi Muhammad SAW memanjatkan doa sebagai berikut:
سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Subhānaka wa bi hamdik. Lā ilāha illā anta.
Artinya: “Maha Suci Engkau. Segala puji bagi-Mu. Tiada tuhan selain Engkau.”
Selain itu, Sayyidatina Aisyah RA juga menjelaskan bahwa Rasulullah SAW membaca bacaan lainnya ketika sujud dan rukuk, yakni:
سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
Subbūhun quddūsun rabbul malā’ikati war rūh.
Artinya, “Maha bersih dan Maha Suci (Engkau), Tuhan malaikat dan roh (malaikat besar/Jibril/makhluk lain yang tidak terlihat oleh malaikat).”
3. Sujud untuk Ampunan Dosa
Adapun berikut ini doa sujud terakhir menurut Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Sahabat Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW berdoa dalam sujudnya sebagai berikut:
Allâhummaghfirlî dzanbî kullah, diqqahû wa jillah, wa awwalahû wa âkhirah, wa ‘alâniyatahû wa sirrah.
Artinya, “Tuhanku, ampunilah aku dari segala dosa baik kecil maupun besar, awal maupun akhir, dan dosa yang terang-terangan maupun yang tersembunyi.”
4. Sujud untuk Bertaubat
Selain itu, Sayyidatina Aisyah RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sebelum wafat memperbanyak baca doa di sujud terakhir sebagai berikut dalam sujudnya:
Subhānaka wa bi hamdik. Astaghfiruka wa atūbu ilaik.
Artinya, “Maha Suci Engkau (ya Allah). Segala puji bagi-Mu. Aku memohon ampunan kepada-Mu. Aku bertobat kepada-Mu.”
Tak hanya itu, Sayyidatina Aisyah RA juga mengungkapkan bahwa sejak diturunkannya Surat An-Nashr menjelang wafatnnya, ia belum pernah melihat Rasulullah SAW salat membaca doa di sujud terakhir ini:
Subhānallāhi wa bi hamdih. Astaghfirullāha wa atūbu ilaih.
Artinya, “Maha Suci Allah. Segala puji bagi-Nya. Aku memohon ampunan kepada Allah. Aku bertobat kepada-Nya.”
5. Rangkaian Doa Lain
Tidak sebatas itu, ada pula doa di sujud terakhir lainnya yang tak kalah baik untuk diamalkan.
Berikut beberapa doa yang bisa diketahui::
Doa diampuni dosa yang telah lalu. “Ya Allah ampunilah dosa-dosaku semua, baik yang halus atau yang jelas, yang awal dan yang akhir, dan yang terang-terangan dan yang tersembunyi.” (HR Muslim).
Doa diwafatkan dalam husnul khotimah. “Ya Allah aku meminta kepada-Mu husnul hotimah.”
Doa agar diberikan kesempatan taubat sebelum wafat. “Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat.”
Doa agar hati ditetapkan di atas agama-Nya. “Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.”
Doa istiqomah dalam ibadah. “Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 8).
Waktu Mustajab Berdoa
Allah SWT mencintai hamba yang berdoa kepada-Nya.
Allah SWT berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS Ghafir: 60).
Di antara usaha yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan waktu-waktu tertentu yang dijanjikan oleh Allah SWT bahwa saat berdoa dalam waktu tersebut dikabulkan atau waktu yang mustajab, yakni:
Sahur atau Sepertiga Malam Terakhir
Allah SWT berfirman: “Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan.” (QS Adz Dzariyat: 18).
Berbuka Puasa
Rasulullah SAW bersabda: ”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi,” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).
Malam Lailatul Qadar
Dalam sebuah hadis, Aisyah RA berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar?"
"Beliau bersabda: Berdoalah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni,’ artinya: ‘Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku’.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah).
Adzan Berkumandang
Rasulullah SAW bersabda: “Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang.” (HR Abu Daud).
Antara Adzan dan Iqamah
Rasulullah SAW bersabda: “Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (HR Tirmidzi).
Saat Sujud dalam Salat
Rasulullah SAW bersabda: “Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu.” (HR Muslim).
Sebelum Salam saat Salat Wajib
Rasulullah SAW bersabda: “Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda: “Di akhir malam dan di akhir salat wajib’.” (HR Tirmidzi).
Pada Hari Jum’at
Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah RA dia berkata: “Rasulullah menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ketika Turun Hujan
Rasulullah SAW berkata: “Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun.” (HR. Al Hakim).
Ketika Hari Arafah
Rasulullah SAW bersabda: “Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah.” (HR At-Tirmidzi).
Ketika Perang
Doa yang dipanjatkan saat perang juga termasuk yang mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
Ketika Meminum Air Zam-zam
Rasulullah SAW bersabda: “Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya.” (HR Ibnu Majah).
Mudah-mudahan dengan memperbanyak doa di sujud terakhir akan segera mewujudkan harapan yang diucapkan saat salat
Banyak umat manusia cepat putus asa saat menghadapi persoalan Bahkan, sering Kkita temui kasus bunuh diri yang sebetulnya dilatarbelakangi persoalan sepele. Padahal, kalau kita tekun berdoa dan tawakal memohon pertolongan Allah SWT, Allah akan mengabulkannya. Namun, ada tata cara dalam memohon bantuan Allah SWT.
Waktu pagi merupakan waktu yang istimewa. Allah memberikan kesempatan pada makhluk-Nya untuk berdoa, memohon kepada-Nya agar berdoa dan berusaha di waktu pagi, untuk kehidupannya yang lebih baik.
Oleh sebab itu, setiap manusia dipinta untuk berusaha dengan bekerja keras saat tiba waktu pagi. Tidak boleh timbul rasa malas-malasan dan enggan mau mengais rezeki untuk masa depannya.
Beberapa doa waktu pagi yang bisa menjadi amalan peserta setelah Anda berusaha adalah sebagai berikut:
Doa Mengawali Pagi Hari Agar Terbebas dari Gangguan Setan:
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk". Dzikir dan doa tersebut dibaca tiga kali.
Allahumma anta rabbii laa ilaha Illa anta khalaqtanii wa ana 'abduka wa ana 'ala 'ahdika, wawa'dika mas tatho'tu, a'dzubika min syarri maa shona'tu, abuu ulaka bini'matika 'alayya wa abu u bidzanbi faghfirli. Fainnahu laa yaghfiru dzunuuba Illa anta.
Artinya: "Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hambaMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau."
Artinya: "Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az-Zubairi, telah menceritakan kepada kami Khalid (yakni Ibnu Tahman alias Abul Ala Al-Khaffaf), telah menceritakan kepada kami Nafi ibnu Abu Nafi, dari Maqal ibnu Yasar, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Barang siapa mengucapkan doa ini di waktu pagi hari sebanyak tiga kali, yaitu: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk, " kemudian membaca pula tiga ayat dari akhir surat Al-Hasyr, maka Allah memerintahkan kepada tujuh puluh ribu malaikat untuk memohonkan ampunan baginya hingga petang hari. Dan jika ia mati di hari itu, maka ia mati sebagai syahid. Dan barang siapa yang mengucapkannya di kala petang hari, maka ia beroleh kedudukan yang seperti itu". (HR. Turmuzi).
Semoga bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga Allah memberikan karunia yang besar dalam bentuk rezeki yang halal, banyak, serta berkah. Amin
Penting Dibaca Agar Dibebaskan dari Kesulitan Hidup (Do'a Waktu Pagi). Banyak umat manusia cepat putus asa saat menghadapi persoalan Bahkan, sering Kkita temui kasus bunuh diri yang sebetulnya dilatarbelakangi persoalan sepele. Padahal, kalau kita tekun berdoa dan tawakal memohon pertolongan Allah SWT, Allah akan mengabulkannya. Namun, ada tata cara dalam memohon bantuan Allah SWT.
Waktu pagi merupakan waktu yang istimewa. Allah memberikan kesempatan pada makhluk-Nya untuk berdoa, memohon kepada-Nya agar berdoa dan berusaha di waktu pagi, untuk kehidupannya yang lebih baik. Oleh sebab itu, setiap manusia dipinta untuk berusaha dengan bekerja keras saat tiba waktu pagi. Tidak boleh timbul rasa malas-malasan dan enggan mau mengais rezeki untuk masa depannya.
Beberapa doa waktu pagi yang bisa menjadi amalan peserta setelah Anda berusaha adalah sebagai berikut:
Doa Mengawali Pagi Hari Agar Terbebas dari Gangguan Setan:
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk". Dzikir dan doa tersebut dibaca tiga kali.
Allahumma anta rabbii laa ilaha Illa anta khalaqtanii wa ana 'abduka wa ana 'ala 'ahdika, wawa'dika mas tatho'tu, a'dzubika min syarri maa shona'tu, abuu ulaka bini'matika 'alayya wa abu u bidzanbi faghfirli. Fainnahu laa yaghfiru dzunuuba Illa anta.
Artinya: "Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hambaMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau."
Artinya: "Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az-Zubairi, telah menceritakan kepada kami Khalid (yakni Ibnu Tahman alias Abul Ala Al-Khaffaf), telah menceritakan kepada kami Nafi ibnu Abu Nafi, dari Maqal ibnu Yasar, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Barang siapa mengucapkan doa ini di waktu pagi hari sebanyak tiga kali, yaitu: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk, " kemudian membaca pula tiga ayat dari akhir surat Al-Hasyr, maka Allah memerintahkan kepada tujuh puluh ribu malaikat untuk memohonkan ampunan baginya hingga petang hari. Dan jika ia mati di hari itu, maka ia mati sebagai syahid. Dan barang siapa yang mengucapkannya di kala petang hari, maka ia beroleh kedudukan yang seperti itu". (HR. Turmuzi).
Semoga bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga Allah memberikan karunia yang besar dalam bentuk rezeki yang halal, banyak, serta berkah. Amin
Jangan Menyerah & BerPutus Asa, Baca Doa Ini saat Dalam Kesulitan. Sudah bukan rahasia lagi jika doa merupakan salah satu cara manusia berkomunikasi dengan Allah SWT. Mulai dari bersyukur, memohon ampunan hingga meminta pertolongan semua disampaikan melalui doa.
Untuk itu, umat muslim dianjurkan agar selalu senantiasa berdoa dan melibatkan Allah SWT dalam setiap langkah kehidupan. Sebab, Allah Yang Maha Kuasa-lah yang menentukan takdir hidup manusia.
Termasuk juga saat kita berada dalam kesulitan bahkan bingung harus berbuat apa. Ketika semua usaha terbaik sudah dikerahkan, maka berdoa dan berserah diri pada Allah adalah jawabannya.
Rasulullah SAW pun pernah mengajarkan beberapa bacaan doa dalam menghadapi kesulitan. Berikut di antaranya:
1. Doa Rasulullah agar terhindar dari kesulitan hidup
Jangan Menyerah & BerPutus Asa, Baca Doa Ini saat Dalam Kesulitan
Dilansir dari ltnnujabar.or.id, dalam sebuah hadis riwayat dari Imam Thabrani, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengajarkan sebuah doa kepada putrinya, Fatimah. Doa tersebut merupakan permohonan kepada Allah SWT agar terhindar dari kesusahan dan kesulitan hidup.
Dapat dibaca setiap hari pada pagi dan sore, berikut adalah bacaan doanya:
Artinya: “Wahai Dzat yang Maha hidup, Wahai Dzat yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan. Perbaikilah seluruh urusanku dan janganlah Engkau serahkan kepadaku meski hanya sekejap mata.”
dalam sebuah hadis riwayat dari Imam Thabrani, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengajarkan sebuah doa kepada putrinya, Fatimah. Doa tersebut merupakan permohonan kepada Allah SWT agar terhindar dari kesusahan dan kesulitan hidup.
Dapat dibaca setiap hari pada pagi dan sore, berikut adalah bacaan doanya:
Artinya: “Wahai Dzat yang Maha hidup, Wahai Dzat yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan. Perbaikilah seluruh urusanku dan janganlah Engkau serahkan kepadaku meski hanya sekejap mata.”
2. Doa Rasulullah agar terlepas dari kesedihan dan utang-piutang
Salah satu kesulitan yang seringkali dialami manusia dalam hidup adalah masalah ekonomi. Tak jarang, utang menjadi jalan pintas yang ditempuh.
Ternyata, utang juga mampu membuat seseorang merasa bingung dan sedih lantaran tidak mampu melunasinya. Padahal, sampai kapanpun utang harus dilunaskan kecuali bila dibebaskan oleh peminjamnya, bahkan urusan utang akan berlanjut di akhirat apabila tidak selesai di dunia.
Berbagai macam ikhtiar tentu harus dilakukan agar segera bisa melunasi utang, termasuk berdoa. Salah satunya adalah dengan doa yang pernah diajarkan Rasulullah SAW.
doa ini diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada seorang sahabat Anshar, sebagaimana yang diriwayatkan Abu Dawud berikut ini:
Disebutkan oleh Abu Sa‘id al-Khudri, pada suatu hari, Rasulullah SAW masuk ke masjid. Ternyata di sana sudah ada seorang laki-laki Anshar yang bernama Abu Umamah. Beliau kemudian menyapanya, “Hai Abu Umamah, ada apa aku melihatmu duduk di masjid di luar waktu shalat?”
Abu Umamah menjawab, “Kebingungan dan utang-utangku yang membuatku (begini), ya Rasul.” Beliau kembali bertanya, “Maukah kamu jika aku ajarkan suatu bacaan yang jika kamu membacanya, Allah akan menghapuskan kebingunganmu dan memberi kemampuan melunasi utang?”
Umamah menjawab, “Tentu, ya Rasul.” Beliau melanjutkan, “Jika memasuki waktu pagi dan sore hari, maka bacalah:”
Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘ûdzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘ûdzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijâl
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang.”
Abu Umamah menuturkan, “Setelah aku mengamalkan doa itu, Allah benar-benar menghilangkan kebingunganku dan memberi kemampuan melunasi utang.”
3. Doa Nabi Yunus AS ketika diberi cobaan
Selain doa dalam menghadapi kesulitan yang diajarkan Rasulullah SAW, kita juga dapat mengamalkan doa Nabi Yunus AS ketika diberi cobaan yakni ditelan ikan paus.
Jangan Menyerah & BerPutus Asa, Baca Doa Ini saat Dalam Kesulitan. Sudah bukan rahasia lagi jika doa merupakan salah satu cara manusia berkomunikasi dengan Allah SWT. Mulai dari bersyukur, memohon ampunan hingga meminta pertolongan semua disampaikan melalui doa.
Untuk itu, umat muslim dianjurkan agar selalu senantiasa berdoa dan melibatkan Allah SWT dalam setiap langkah kehidupan. Sebab, Allah Yang Maha Kuasa-lah yang menentukan takdir hidup manusia.
Termasuk juga saat kita berada dalam kesulitan bahkan bingung harus berbuat apa. Ketika semua usaha terbaik sudah dikerahkan, maka berdoa dan berserah diri pada Allah adalah jawabannya.
Rasulullah SAW pun pernah mengajarkan beberapa bacaan doa dalam menghadapi kesulitan. Berikut di antaranya:
1. Doa Rasulullah agar terhindar dari kesulitan hidup
Jangan Menyerah & BerPutus Asa, Baca Doa Ini saat Dalam Kesulitan
Dilansir dari ltnnujabar.or.id, dalam sebuah hadis riwayat dari Imam Thabrani, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengajarkan sebuah doa kepada putrinya, Fatimah. Doa tersebut merupakan permohonan kepada Allah SWT agar terhindar dari kesusahan dan kesulitan hidup.
Dapat dibaca setiap hari pada pagi dan sore, berikut adalah bacaan doanya:
Artinya: “Wahai Dzat yang Maha hidup, Wahai Dzat yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan. Perbaikilah seluruh urusanku dan janganlah Engkau serahkan kepadaku meski hanya sekejap mata.”
dalam sebuah hadis riwayat dari Imam Thabrani, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengajarkan sebuah doa kepada putrinya, Fatimah. Doa tersebut merupakan permohonan kepada Allah SWT agar terhindar dari kesusahan dan kesulitan hidup.
Dapat dibaca setiap hari pada pagi dan sore, berikut adalah bacaan doanya:
Artinya: “Wahai Dzat yang Maha hidup, Wahai Dzat yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan. Perbaikilah seluruh urusanku dan janganlah Engkau serahkan kepadaku meski hanya sekejap mata.”
2. Doa Rasulullah agar terlepas dari kesedihan dan utang-piutang
Salah satu kesulitan yang seringkali dialami manusia dalam hidup adalah masalah ekonomi. Tak jarang, utang menjadi jalan pintas yang ditempuh.
Ternyata, utang juga mampu membuat seseorang merasa bingung dan sedih lantaran tidak mampu melunasinya. Padahal, sampai kapanpun utang harus dilunaskan kecuali bila dibebaskan oleh peminjamnya, bahkan urusan utang akan berlanjut di akhirat apabila tidak selesai di dunia.
Berbagai macam ikhtiar tentu harus dilakukan agar segera bisa melunasi utang, termasuk berdoa. Salah satunya adalah dengan doa yang pernah diajarkan Rasulullah SAW.
doa ini diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada seorang sahabat Anshar, sebagaimana yang diriwayatkan Abu Dawud berikut ini:
Disebutkan oleh Abu Sa‘id al-Khudri, pada suatu hari, Rasulullah SAW masuk ke masjid. Ternyata di sana sudah ada seorang laki-laki Anshar yang bernama Abu Umamah. Beliau kemudian menyapanya, “Hai Abu Umamah, ada apa aku melihatmu duduk di masjid di luar waktu shalat?”
Abu Umamah menjawab, “Kebingungan dan utang-utangku yang membuatku (begini), ya Rasul.” Beliau kembali bertanya, “Maukah kamu jika aku ajarkan suatu bacaan yang jika kamu membacanya, Allah akan menghapuskan kebingunganmu dan memberi kemampuan melunasi utang?”
Umamah menjawab, “Tentu, ya Rasul.” Beliau melanjutkan, “Jika memasuki waktu pagi dan sore hari, maka bacalah:”
Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘ûdzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘ûdzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijâl
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang.”
Abu Umamah menuturkan, “Setelah aku mengamalkan doa itu, Allah benar-benar menghilangkan kebingunganku dan memberi kemampuan melunasi utang.”
3. Doa Nabi Yunus AS ketika diberi cobaan
Jangan Menyerah, Baca Doa Ini saat Dalam KesulitanIlustrasi (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Selain doa dalam menghadapi kesulitan yang diajarkan Rasulullah SAW, kita juga dapat mengamalkan doa Nabi Yunus AS ketika diberi cobaan yakni ditelan ikan paus.
Doa Nabi Yunus merupakan bentuk pengakuan manusia atas dosa-dosa yang pernah dilakukan serta mengakui kekuatan Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Esa.
Doa ini merupakan doa yang kerap dibaca oleh para ulama. Biasanya, doa ini dibaca sebanyak 40 kali usai salat subuh tanpa putus, atau setiap hari berzikir dan membaca doa ini sebanyak 1000 kali sebagai permohonan ampun dan bekal di akhirat.
Lailaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."
Do’a berikut bisa diamalkan dan sangat manfaat, berisi permintaan kaya dan lepas dari utang. Namun tentu saja kaya yang penuh berkah, bukan sekedar perbanyak harta. Apalagi hakekat kaya adalah diri yang selalu merasa cukup.
Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii wa athil hayaatii ‘ala tho’atik wa ahsin ‘amalii wagh-fir lii
Artinya: Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.
Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa
Artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah
Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak
Artinya: Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.
(HR. Tirmidzi no. 3563, hasan kata Syaikh Al Albani)
Alloohumma ashlih lii diiniilladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlih lii dun-yaayallatii fiihaa ma’aasyii, wa ash-lih lii aakhirotiillatii fiihaa ma’aadii, waj’alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli khoirin, waj’alil mauta roohatan lii min kulli syarrin
Artinya: Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah -ya Allah- kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan. (HR. Muslim no. 2720)
Do'a Minta Kaya dan Lepas dari Hutang. Do’a berikut bisa diamalkan dan sangat manfaat, berisi permintaan kaya dan lepas dari utang. Namun tentu saja kaya yang penuh berkah, bukan sekedar perbanyak harta. Apalagi hakekat kaya adalah diri yang selalu merasa cukup.
Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii wa athil hayaatii ‘ala tho’atik wa ahsin ‘amalii wagh-fir lii
Artinya: Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.
Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa
Artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah
Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak
Artinya: Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.
(HR. Tirmidzi no. 3563, hasan kata Syaikh Al Albani)
Alloohumma ashlih lii diiniilladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlih lii dun-yaayallatii fiihaa ma’aasyii, wa ash-lih lii aakhirotiillatii fiihaa ma’aadii, waj’alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli khoirin, waj’alil mauta roohatan lii min kulli syarrin
Artinya: Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah -ya Allah- kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan. (HR. Muslim no. 2720)
Doa-Doa Nabi Sulaiman AS dan Hikmahnya. Sebagai umat Islam tentu diharuskan untuk selalu mengingat Allah Swt. Cara mengingat Allah Swt. untuk umat Islam adalah dengan berdoa. Ketika kamu berdoa tentu kamu akan berkomunikasi dengan Allah Swt. Berdoa juga akan mempermudah hidupmu jika kamu bersungguh-sungguh.
Di antara beberapa doa yang harus diamalkan dalam keseharian, tentu kamu juga harus mempelajari doa Nabi Sulaiman as.. Doa-doa dari Nabi Sulaiman as. bisa kamu pelajari untuk mendapatkan manfaat dari doa-doanya.
Semua umat Islam pastinya tahu bahwa Nabi Sulaiman as. adalah seorang keturunan dari Nabi Daud yang memiliki mukjizat dapat berbicara dengan hewan. Di dalam doa Nabi Sulaiman as. pun terdapat doa untuk menjinakkan hewan. Oleh karena itu, doa-doa dari Nabi Sulaiman as. juga cukup penting untuk kehidupan kita agar selalu dilindungi oleh Allah Swt.
Kisah Singkat Nabi Sulaiman as.
Nabi Sulaiman as. terkenal dengan sifatnya yang bijaksana dan adil. Beliau juga salah satu utusan Allah Swt. yang dapat berkomunikasi dengan hewan dan juga jin. Anak dari Nabi Daud ini memiliki warisan tahta dari kerajaan ayahnya. Ia juga dikaruniai oleh kecerdasan yang tinggi sejak ia lahir.
Ada beberapa kisah dari Nabi Sulaiman as. mengenai penyebaran agama dari Allah Swt. Salah satunya adalah ketika beliau berhasil untuk menundukkan Ratu Balqis sebagai penguasa pada saat itu, sebelum semua orang mengenal dan menyembah Allah Swt.
Untuk mengalahkan Ratu Balqis, Nabi Sulaiman as. meminta bantuan dari burung Hud-Hud untuk mengantarkan surat kepada Ratu Balqis. Setelah membaca surat yang diberi oleh Nabi Sulaiman as., Ratu Balqis akhirnya mau menyerahkan diri kepada Allah Swt. Hal ini karena dia juga mengetahui bahwa Nabi Sulaiman as. juga dapat memindahkan singgasananya dari negeri Saba’ ke Palestina hanya dalam sekejap saja.
Doa-Doa Nabi Sulaiman as.
Nabi Sulaiman as. sebagai utusan Allah Swt. tentunya ia sangat mengingat Allah Swt. dalam semua kegiatannya sehari-hari, termasuk saat ingin menyebarkan agama dari Allah Swt. Untuk mendapatkan petunjuk-Nya juga Nabi Sulaiman as. selalu berdoa agar semuanya berjalan lancar sesuai dengan apa yang telah ditugaskan oleh Allah Swt.
Nabi Sulaiman as. sama saja seperti manusia lain yang memiliki kesulitan dan permasalahan dalam hidup. Oleh karena itu, Nabi Sulaiman as. memanjatkan beberapa doa untuk dapat meringankan masalah yang sedang dihadapinya. Berikut adalah doa-doa dari Nabi Sulaiman as. yang dapat kita pelajari dan kita amalkan.
1. Doa Nabi Sulaiman as. dalam Bersyukur
Nabi Sulaiman as. diberikan keistimewaan oleh Allah Swt. seperti dengan nabi lain yang juga diberikan karunia dan keistimewaannya sendiri. Salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman as. adalah kekayaannya yang melimpah dan tidak dimiliki oleh orang lain. Dalam hal ini membuat Nabi Sulaiman as. bersyukur atas nikmatnya kepada Allah Swt. Bersyukurnya Nabi Sulaiman as. juga terdapat dalam Q.S. An-Naml ayat 15.
Wa laqad ātainā dāwụda wa sulaimāna ‘ilmā, wa qālal-ḥamdu lillāhillażī faḍḍalanā ‘alā kaṡīrim min ‘ibādihil-mu`minīn.
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: ‘Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman.’”
Doa tersebut bisa kamu amalkan ketika kamu mendapat kenikmatan dari Allah Swt., karena tidak ada yang instan di dunia ini. Semua terjadi karena kehendak Allah Swt. Jadi, kita harus senantiasa bersyukur kepada-Nya.
2. Doa Nabi Sulaiman as. Agar Selalu Menjadi Hamba yang Bersyukur
Artinya: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS. An-Naml: 19).
Doa dari Surat An-Naml ayat 19 tersebut pernah diucapkan oleh Nabi Sulaiman as. ketika beliau sedang ingin pergi untuk berperang bersama pasukannya. Mereka bergegas menuju ke medan perang. Lalu di tengah perjalanan tidak sengaja melintasi sarang semut.
Karena beliau paham apa perkataan hewan tersebut, beliau mendengar bahwa semut tersebut ketakutan. Dengan mendengar apa yang dikatakan oleh semut, beliau bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Allah Swt. Setelah itu, Nabi Sulaiman as. meminta ratu semut untuk memerintahkan koloninya masuk ke dalam sarang agar tidak terinjak.
3. Doa Nabi Sulaiman as. untuk Kelancaran Rezeki
Dalam menjalani kehidupan, manusia sering kali bertemu masalah mengenai kesulitan dalam hal rezeki. Yang harus kamu lakukan tentu dengan bekerja keras dan menabung agar rezekimu menjadi bertambah. Selain itu, tentu kamu harus berdoa kepada Allah Swt. agar dilancarkan dalam mendapatkan rezeki.
Sama halnya seperti Nabi Sulaiman as. yang pernah berdoa kepada Allah Swt. bahwa ia menginginkan sebuah kerajaan megah di Palestina dan tidak ada orang lain yang bisa menandingi kemegahan kerajaan Nabi Sulaiman as. Hal seperti ini telah tertulis dan Q.S. Shaad ayat 35.
Artinya: “Ya Rabku, ampuni segala dosaku dan beri kepadaku kerajaan yang tidak akan bisa dimiliki oleh seorang pun setelahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (Q.S. Shaad: 35).
Jika kalian sedang kesulitan dalam hal rezeki, kalian bisa berusaha dan berdoa dengan ayat di atas. Doa tersebut bisa kalian baca setelah selesai melaksanakan salat wajib, atau lebih baik jika dibaca setelah melaksanakan salat duha.
Pada Nabi Sulaiman as. juga terjadi saat keinginannya untuk mengajak Ratu Balqis untuk meninggalkan agamanya dan menyembah Allah Swt. Pada saat itu Nabi Sulaiman as. tidak pamer, namun hanya menunjukkan kekuasaan Allah Swt.
Pada saat itu, Ratu Balqis sempat tidak percaya bahwa Nabi Sulaiman as. dapat memindahkan singgasananya dari Saba’ ke Palestina karena jarak yang jauh. Namun, atas izin Allah Swt., Nabi Sulaiman as. dapat memindahkan singgasananya hanya dalam sekejap. Karena bukti ini, Ratu Balqis mau tunduk kepada Allah Swt.
Seperti yang sudah dikatakan bahwa doa di atas merupakan doa Nabi Sulaiman as. agar kerajaan dan kekayaannya tidak dapat dimiliki siapa pun. Bahkan, Rasulullah saw. juga menjadikannya sebagai pegangan hidup. Hal ini pernah diriwayatkan dalam hadis Bukhari.
Artinya: “Ada jin ifrit menampakkan diri kepadaku tadi malam, untuk mengganggu shalatku. Kemudian Allah memberikan kemampuan kepadakku untuk memegangnya. Aku ingin untuk mengikatnya di salah satu tiang masjid, sehingga pagi harinya kalian semua bisa melihatnya. Namun saya teringat doa saudaraku Sulaiman: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kekuasaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudah aku.” Kemudian beliau melepaskan jin itu dalam keadaan terhina.” (HR. Bukhari 461 & Muslim 541).”
Meski doa Nabi Sulaiman as. telah menjadi doa pegangan Rasulullah as., namun ada hadis yang mengatakan bahwa doa tersebut hanya untuk Nabi Sulaiman as. saja. Rasulullah as. atau pun manusia lain tidak dapat memiliki kerajaan yang megah seperti milik Nabi Sulaiman as.
والصحيح أنه سأل من الله تعالى ملكا لا يكون لأحد من بعده من البشر مثله
Artinya: “Yang benar, Sulaiman memohon kepada Allah kerajaan yang tidak boleh dimiliki oleh manusia siapapun setelah beliau.” (Tasir Ibnu Katsir, 7/70).
Manusia lain tidak dapat memiliki seperti kerajaan megah yang Nabi Sulaiman as. Namun, doa tersebut menjadi doa agar orang-orang yang sedang berusaha mendapatkan rezeki akan dikabulkan oleh Allah Swt. meski tidak sama seperti Nabi Sulaiman as.
4. Doa Nabi Sulaiman as. Menjinakkan Hewan
Nabi Sulaiman as. merupakan Nabi yang terkenal dengan mukjizatnya yang dapat berbicara dengan hewan. Karena beliau memiliki mukjizat tersebut, tentu beliau mengajarkan doa kepada umatnya agar dapat menjinakkan hewan jika sedang dalam situasi berbahaya. Berikut adalah doanya.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu berlaku sombong kepadaku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.”
Dengan kalian membaca doa ini, insya Allah jika ada binatang buas yang mengganggu kalian Allah Swt. akan menyelamatkan kalian. Tentunya kalian juga harus berhati-hati ketika menghadapi binatang buas, jangan sampai salah langkah dan dapat membuatnya semakin marah dan ingin menerkam kalian.
5. Doa Nabi Sulaiman as. untuk Mengusir Jin
Yang perlu diingat bahwa Nabi Sulaiman as. juga memiliki mukjizat untuk berkomunikasi dengan bangsa jin. Bahkan, ketika seseorang sedang kerasukan jin, dengan doa ini, insya Allah jin yang ada di dalam tubuh seseorang dapat meninggalkan tubuh manusia yang dirasuk. Berikut adalah doa mengusir jin dari Nabi Sulaiman as.
يارب جبريل وميكائيل وإسـرافيل وعزرائيل وملك سـليمان من المشـرق الي المغرب جنا وإنسـانا وريحا وغماما تسـليما كثيرا وسـبحانه وتعالى جل جلاله وكماله عليما
يا إبليس يا إبليس يا إبليس والشـياطين سـاكنا فى الظلماتربنا تقبل منا دعاء سـليمان وصلى الله على سـليمان وعلى سـائر الأنبياء برحمتك يا أرحم الراحمين
Allohumma adkhilna fi suri sulaimana wa mulki sulaimana minal masyriqi ilal maghrib bi dzatihi wa shifatihi wa af’alihi wa quwwwatihi.
Ya robba jibrila wa mikaila wa isrofila wa ‘azroila. Wa mulku sulaimana minal masyriqi ilal maghribi,jinnan wa insan wa rihan wa ghomaman,tasliman katsiron . Wasubhanahu wa ta’ala jalla jalaluhu wa kamaluhu ‘aliman.
Robbana taqobbal minna du’a`a sulaimana, wa shollallohu ‘ala sulaimana wa ‘ala sa_iril anbiyai birohmatika ya arhamar rohimin.
Artinya: “Ya Allah, masukkan kami dalam kawalan lingkungan Nabi Sulaiman, dan Nabi Sulaiman telah memiliki daripada timur dan barat dengan kebolehan anugerah Allah, sifat, perbuatan-perbuatan dan juga kekuatannya. Selamat sejahterakanlah kami wahai Tuhan Jibrail, Mikail, Israfil, dan Izrail.
Telah menguasai Nabi Sulaiman dari timur dan barat, jin, manusia, angin dan awan, berserta keselamatan yang banyak. Maha suci Allah Ta’ala yang Maha Mulia kemuliaan dan kesempurnaan-Nya, ketahuilah oleh kamu, wahai iblis, wahai iblis, wahai iblis, setan-setan tinggal dalam kegelapan.
Wahai Tuhan kami, terimalah dari pada kami doa Nabi Sulaiman dan semoga rahmat Allah atas Nabi Sulaiman, juga para nabi dengan rahmat-Mu, ya Allah yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi.”
Jika kalian memiliki teman yang sedang kerasukan, kalian bisa membacakan doa ini di telinga kanannya sambil menekan kedua jempol kakinya. Jika Allah Swt. mengizinkan maka jin yang merasuki tubuh manusia akan keluar dan menjauh dari tubuh tersebut.
Hikmah Doa-Doa Nabi Sulaiman as.
Setiap doa yang dipanjatkan tentu memiliki hikmahnya masing-masing. Tidak mungkin Allah Swt. menurunkan ayat yang tidak memiliki fungsi apa pun. Pastinya akan bermanfaat bagi umat Islam yang membacanya dan dengan izin Allah Swt. maka doa akan bisa dikabulkan. Seperti doa dari Nabi Sulaiman as. yang telah mengikuti semua kisahnya dan berhasil dikabulkan oleh Allah Swt.
Berikut adalah hikmah dari doa-doa yang dipanjatkan oleh Nabi Sulaiman as.
1. Dapat Lebih Mensyukuri Nikmat Allah Swt.
Nabi Sulaiman as. mengajarkan kepada umat Islam untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. Bersyukur dilakukan karena berterima kasih kepada Allah Swt. dan mengingat bahwa semua yang diberikan hanyalah sebuah titipan, tentunya dapat diambil kembali oleh Allah Swt.
Ketika kalian sudah berusaha dengan keras untuk mencoba apa yang kalian kerjakan, lalu kalian berdoa kepada Allah Swt., niscaya doa-doa dan usaha kalian akan dikabulkan. Usaha-usaha tersebut antara lain, seperti rezeki, kesehatan, jodoh, kepintaran, dan lain-lain.
2. Memahami Lebih Dalam Artinya Usaha
Kekayaan yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman as. terkesan sangat mudah mendapatkannya dengan hanya meminta kepada Allah Swt. Namun, sebelum berdoa kepada Allah Swt. tentu Nabi Sulaiman juga memiliki kesulitan sebelum mendapatkan kekayaannya.
Nabi Sulaiman sebelum mendapatkan rezeki yang melimpah dari Allah Swt. mengalami masalah besar dan kesulitannya dalam menyebarkan agama Islam. Oleh karena itu, kekayaan yang didapatnya merupakan sebuah hasil kerja kerasnya selama itu.
3. Menghargai Makhluk Allah Swt.
Banyak sekali makhluk-makhluk yang ada di bumi, tidak hanya manusia saja. Allah menciptakan beragam makhluk lain yang mengisi bumi seperti, manusia, hewan, tumbuhan, malaikat, serta jin dan setan.
Mereka semua adalah makhluk ciptaan Allah Swt. Sebagian dari makhluknya memiliki perasaan dan nafsunya, kecuali malaikat yang selalu patuh kepada Allah Swt. Oleh karena itu, Nabi Sulaiman as memberikan pelajaran kepada umat Islam bahwa kita semua harus menghargai semua makhluk yang diciptakan oleh Allah Swt. Jangan menjadi seseorang yang semena-mena.
Pemaparan mengenai doa-doa Nabi Sulaiman as. dan hikmahnya. Kalian dapat mempelajari doa-doanya agar kalian juga mendapatkan hikmah di balik doa-doa tersebut. Tentunya jangan lupa diiringi dengan usaha untuk mendapatkan apa yang kalian inginkan.
Setiap orang akan menemui fase baik dan buruk dalam kehidupan. Di samping datangnya kebahagiaan, akan ada tantangan yang hadir untuk melatih kesabaran seseorang. Tak hanya itu, ujian yang datang juga seharusnya bisa membuat seorang muslim menjadi lebih bersyukur dengan segala yang dimiliki. Sebab, segala hal yang ada dalam kehidupan merupakan pemberian Allah SWT.
Maka dari itu, ketika mengalami kegagalan, kesulitan, ataupun kesalahan dalam hidup, cepat-cepatlah untuk berdoa kepada Allah SWT. Mohon ampunlah agar bisa mendapat kemudahan serta ampunan dosa.
Lakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh sopan santun untuk menunjukkan keseriusan. Sehingga segala dosa dan aib yang dilakukan bisa mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Doa agar disucikan dari aib dan dosa.
Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim memanjatkan doa agar terlindungi dari aib dalam kehidupan. Pasalnya di balik kesalahan yang sudah diperbuat, terkadang aib kesalahan kerap memberikan bayang-bayang yang membuat hidup tidak tenang. Raih kedamaian hati dengan mengucap doa agar disucikan dari aib serta dosa. Berikut bacaan yang diajarkan Rasulullah SAW:
"Allahumma inni as alukal 'afiyyah fid dunya wal akhirah, Allahumma inni as alukal 'afwa wal afiyah fi dini wadunyaya wa ahli wa mali, Allahummastur 'aurati wa amin rau'ati."
Artinya:
"Ya Allah, aku memohon keselamatan di dunia dan akhirat, ya Allah, aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku, ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa sakit."
Doa agar mendapat ampunan dari dosa yang tidak diketahui.
Manusia merupakan makhluk yang tak luput dari dosa. Bahkan bisa saja tanpa disadari seseorang melakukan sebuah kesalahan. Doa berikut ini bisa dipanjatkan sebagai salah satu cara untuk meraih ampunan Allah SWT.
"Rabbi inni a'udzu bika an asluka ma laysa li bihi 'ilmun wa illa taghfir li wa tarhamni akum minal khasirin."
Artinya:
"Tuhanku aku memohon perlindungan-Mu dari menjalani apa yang tidak aku ketahui (akibatnya), dan jika Engkau tidak mengampuni dan mengasihiku maka aku termasuk menjadi orang-orang yang merugi."
Keutamaan berdoa dalam ajaran agama Islam.
Di dalam ajaran agama Islam, terdapat beberapa keutamaan doa. Dengan berdoa dan berusaha secara sungguh-sungguh, seseorang akan lebih mudah untuk meraih ketenangan serta impiannya. Bahkan Allah SWT menjanjikan untuk mengabulkan permohonan hambaNya. Janji ini tercatat dalam Alquran Surat Ghafir (QS 40:60)
Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina."
Bukan hanya sekali Allah SWT menyampaikan janjinya dalam mengabulkan doa. Penjelasan lain tertulis pula dalam Surat Al Baqarah ayat 186 (QS 2: 186), yang berbunyi:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran.
Manfaat berdoa dalam kehidupan.
1. Meraih rahmat Allah SWT.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Surat Al-A’raf ayat 55-56:
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A’raf : 55-56)
2. Mendapatkan apa yang diinginkan.
Seperti yang dijelaskan dalam hadits yang berbunyi:
“Tiap Muslim di muka bumi yang memohonkan suatu permohonan kepada Allah, pastilah permohonannya itu dikabulkan Allah, atau dijauhkan Allah daripadanya sesuatu kejahatan, selama ia mendoakan sesuatu yang tidak membawa kepada dosa atau memutuskan kasih sayang.” (HR Al-Thirmidzi).
3. Melancarkan segala urusan.
Firman Allah dalam surat Al-Mu'min ayat 60 menjelaskan:
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu" (QS. Al-Mu’min: 60)
4. Memberikan ketenangan.
Rasa tenang adalah kemewahan yang sulit untuk didapatkan sekalipun dengan uang. Namun Allah adalah pemberi segala rasa nikmat secara lahir maupun batin. Seperti yang dijelaskan dalam surat At-Taubah ayat 103 yang memiliki arti:
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. At-Taubah: 103).
5. Mendapatkan pengampunan dosa.
Setiap waktunya, manusia sulit luput dari kesalahan dan dosa. Maka dari itu, mohonlah ampun kepada Allah SWT agar dibersihkan dari dosa-dosa.
“Hai anak Adam, sesungguhnya selama kamu berdoa kepada-Ku dan kamu mengharapkan kepada-Ku, Aku ampuni kamu bagaimanapun keadaanmu sebelumnya, Aku tidak perduli. Hai anak Adam, sekiranya dosa-dosamu mencapai awan dilangit, kemudian kamu minta ampun kepada-Ku, Aku ampuni kamu dan Aku tidak perduli. Hai anak Adam, sekiranya kamu mendatangi Aku dengan membawa kesalahan-kesalahan yang hampir memenuhi bumi, kalau kamu bertemu Aku nanti dan tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu, pasti Aku mendatangi kamu dengan membawa ampunan yang hampir memenuhi bumi pula.” (HR. Tirmidzi)
6. Diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
Memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah adalah salah satu keistimewaan yang didambakan banyak orang. Allah SWT berfirman dalam hadits Qudsi:
“Barangsiapa berdo’a (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia) maka Aku akan mengabulkan do’anya di waktu dia dalam kesulitan, dan barangsiapa memohon maka Aku kabulkan dan barang siapa rendah diri kepada-Ku maka aku angkat derajatnya, dan barangsiapa mohon kepada-Ku dengan rendah diri maka Aku merahmatinya dan barangsiapa mohon pengampunanKu maka Aku ampuni dosa-dosanya.”
7. Menjauhkan dari kesulitan.
Kesulitan, halangan, serta tantangan menjadi bagian dari hidup manusia. Maka berdoalah untuk meraih jalan keluar. Dalam Surat Al-Anbiya ayat 87-88, Allah mengingatkan mengenai pertolonganNya di dalam keadaan yang sulit.
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ‘Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim’. Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Anbiya: 87-88).
8. Mendekatkan diri pada Allah SWT.
Sebagai bentuk komunikasi terhadap Allah, berdoa sekaligus mendekatkan diri kepada Sang Khalik. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 186.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186).