This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Senin, 25 Juli 2022

Cara Menghapus Dosa Zina, Lakukan Amalan Berikut

Cara Menghapus Dosa Zina, Lakukan Amalan Berikut. Cara menghapus dosa zina bisa melakukan amalan berikut. Cara menghapus dosa zina bisa dengan bertaubat agar tidak melakukannya lagi. Zina merupakan suatu perbuatan yang dilarang dalam Islam, ia masuk sebagai salah satu dari sekian banyak dosa besar, dan pelakunya diancam dengan hukuman yang berat, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Zina dalam bahasa Ibrani yaitu zanah adalah perbuatan bersanggama antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan. Secara umum, zina bukan hanya di saat manusia telah melakukan hubungan seksual, tetapi segala aktivitas-aktivitas seksual yang dapat merusak kehormatan manusia termasuk dikategorikan zina.

Allah Maha Pengasih dan Penyayang, selalu ada cara dalam agama Islam untuk kembali ke jalan yang benar. Termasuk cara menghapus dosa zina. Allah membuka kesempatan bagi pelakunya untuk bertobat.

Lantas, bagaimana cara menghapus dosa zina? Berikut merdeka.com merangkumnya di bawah ini:

Hukuman Bagi Pezina

Pelaku zina muhsan (laki-laki atau perempuan yang sudah menikah ) dikenakan atas mereka hukuman rajam. Hukuman rajam tersebut dilempar dengan batu yang sederhana besarnya hingga mati.

Pelaku zina yang bukan muhsan (laki-laki dan perempuan yang belum menikah), dikenakan atas mereka hukuman dera, yaitu 100 kali cambuk dan ta’zir selama setahun.

Adapun dasar hukum dalam Alquran dan hadis telah banyak disebutkan yaitu firman Allah SWT dalam surat An-Nur ayat 2 yang berbunyi:

اَلزَّانِيَةُ وَالزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖوَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya: “Pezina perempuan dan laki-laki hendaklah dicambuk seratus kali dan janganlah merasa belas kasihan kepada keduanya sehingga mencegah kamu dalam menjalankan hukum Allah, hal ini jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan hendaklah dalam menjatuhkan sanksi (mencambuk) mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.”

Adapun dasar penetapan perbuatan zina sebagai berikut:

1. Adanya kesaksian empat orang, laki-laki, baligh, berakal, dan adil. Keempat saksi memberikan kesaksian yang sama baik tempat, pelaku, waktu dan cara melakukannya. Apabila syarat-syarat itu tidak terpenuhi, maka belum bisa dikatakan berbuat zina.

2. Pengakuan pelaku yang sudah baligh dan berakal.

3. Qorinah atau tanda-tanda atau indikasi.

4. Qorinah yang dapat dianggap sebagai barang bukti perzinaan yang sah adalah jelasnya kehamilan wanita yang tidak bersuami (bukan perkosaan).

Cara Menghapus Dosa Zina

Zina merupakan suatu perbuatan yang dilarang dalam Islam, ia masuk sebagai salah satu dari sekian banyak dosa besar, dan pelakunya diancam dengan hukuman yang berat, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Larangan tersebut tertulis dalam Al Quran, surat Al Isra ayat 32. 

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk.” (QS. Al Isra: 32)

Namun, Allah Maha Pengampun, selalu ada cara dalam agama Islam untuk kembali ke jalan yang benar. Dari Ibnu Mas’ud r.a, ia berkata:

“Seseorang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka dia berkata: Sesungguhnya saya telah menikmati perempuan dari daerah Madinah yang paling jauh dan saya telah bersenang-senang dengannya tanpa menyetubuhinya. Saya telah hadir di hadapan engkau untuk mengikuti keputusanmu. Maka segerakanlah hukuman atas saya menurut keinginan engkau.”

Umar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Allah menutupi kesalahanmu jika engkau menutupi kesalahanmu. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menanggapinya sedikitpun, sehingga orang itu pergi, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh seseorang mengikutinya, lalu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memanggilnya dan membacakan (ayat) kepadanya.

Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam membaca:

“Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan dari malam, sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Hud: 114)

Seseorang dari kaum berkata kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam: Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, apakah ini khusus baginya atau untuk semua orang? Maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,

“Untuk semua orang…” (Diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi).

Zina merupakan kerusakan besar, keburukan nyata, dan pengaruhnya begitu besar yang mengakibatkan berbagai kerusakan, baik terhadap orang yang melakukan maupun terhadap masyarakat secara umum mengutip dari buku Pandangan Islam Tentang Zina Dan Perkawinan (1997).

Meski tidak begitu jelas bagaimana cara menghapus dosa zina, namun ada hal yang bisa dilakukan untuk memohon ampunan bagi pelaku zina yakni dengan cara bertaubat. Berikut langkahnya:

1. Menyesali dengan sungguh-sungguh terhadap kesalahan yang dilakukan

Cara menghapus dosa zina dengan bertaubat. Inilah inti taubat. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Penyesalan adalah hakikat tobat." (HR. Ahmad 3568, Ibn Majah 4252 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)

Untuk bisa menyesal, Anda tidak harus menunggu tertangkap basah atau ketahuan orang yang Anda segani atau dipermalukan di depan orang lain. Penyesalan bisa dilakukan ketika dia merasa telah bertindak sangat bodoh, dengan kemaksiatan yang dilakukan.

Bayangan kenikmatan maksiat bisa jadi tetap terngiang. Tapi harus dia lawan dengan kesedihan.

2. Meninggalkan dosa zina dan semua pemicunya

Cara menghapus dosa zina meninggalkan dosa zina dan semua pemicunya. Seperti menghindar jauh dari pasangan zinanya, kecuali setelah menikah.

3. Bertekad untuk tidak mengulangi dosa zina

Cara menghapus dosa zina dengan bertekad untuk tidak mengulangi dosa zina. Tanamkan bahwa dosa ini berbahaya. Karena bisa menghalangi Anda untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan, cepat atau lambat.

4. Dekatkan diri dengan banyak beribadah kepada Allah

ara menghapus dosa zina dengan mendekatkan diri dan beribadah. Perbanyak ibadah dan terus dekatkan diri kepada Allah. Semoga ini bisa membantu untuk menggugurkan dosa. Karena ketaatan bisa menghapus dosa maksiat.

Amalan Penghapus Dosa Zina

Adapun beberapa amalan sebagai cara menghapus dosa zina yang bisa diusahakan, yaitu:

Shalat Taubat

Setiap manusia pasti tak luput dari kesalahan dan dosa, baik yang disengaja atau pun tak disengaja. Dosa kecil yang diperbuat manusia antara lain seperti ghibah, riya dan putus asa. Ada pula dosa besar yang diperbuat seperti halnya berbohong, zina dan memakan harta riba.

Cara menghapus dosa zina dengan melaksanakan shalat taubat. Dalam melaksanakan taubat manusia tidak harus mengundur atau menunda-nundanya. Sholat taubat nasuha  bisa dilakukan pada waktu sepertiga malam atau selama sholat tahajud.

Merbanyak zikir dan istigfhar

Memperbanyak dzikir dan istigfar pada Allah adalah salah satu amalan untuk menghapuskan dosa-dosa kita, termasuk dosa zina. Kalimat istigfar merupakan kalimat permohonan ampun dari Allah SWT dan dosa-dosa seseorang dapat dihilangkan dengan terus menyebut nama Allah SWT.

Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT surat Al imran ayat 135 berikut ini:

وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ  

Artinya:

dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.

Berpuasa

Cara menghapus dosa zina dengan berpuasa. Berpuasa adalah salah satu cara melatih hawa nafsu dan kesabaran. Puasa juga dapat menghapuskan dosa apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh terutama jika melakukan puasa sunnah seperti puasa arafah (baca keutamaan puasa arafah) dan asy syura.

Memperbanyak membaca Alqur’an 

Alqur’an dapat menjernihkan hati dan membacanya tidak hanya mendatangkan ketenangan akan tetapi juga menghapuskan dosa seseorang. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut ini: “Bacalah Alquran, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafa`at kepada pembacanya”(HR. Muslim)Demikian amalan-amalan yang dapat dilakukan sebagai cara menghapuskan dosa zina.

Referensi Sebagai berikut ini ;















Taubat Yang Dapat Menghapus Dosa Manusia

Apa yang tidak ia mohonkan ampunannya, hukumnya sama dengan orang yang tidak bertobat. Ramadhan sebentar lagi berlalu. Pada masa sepuluh hari terakhir ini, kaum Muslimin dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan mela kukan iktikaf. Waktu yang begitu istimewa ini ratusan ribu malaikat turun dari langit. Mereka ikut mendoakan orang-orang yang sedang bertobat.

Orang yang bertobat dari dosa boleh jadi lebih utama ketimbang mereka yang tidak pernah terjerumus pada dosa, tetapi tak mau bertobat. Padahal, manusia seyogianya diperintahkan memohon ampunan bahkan saat meraih kemenangan.

"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha penerima tobat." (QS an-Nashr: 1-3).

Sungguh berat dosa itu mengganjal. Terkadang, bebannya menghalangi kita untuk mendekat dan memohon ampunan. Rasa putus asa menggelayut, padahal Allah memiliki sifat Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

"Katakanlah, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah meng ampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. Dan, kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada- Nya." (QS az-Zumar: 53-54).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan, ayat 53 surah az-Zumar itu dimaksudkan sebagai bentuk larangan berputus asa dari rahmat Allah SWT meski seseorang telah melakukan banyak dosa. Dia pun tak diperkenankan untuk membuat orang lain berputus asa dari rahmat-Nya. Tidak heran, sebagain ulama Salaf berkata, "Orang yang memiliki pemahaman yang benar adalah yang tidak membuat putus asa orang lain dari rahmat Allah dan ti dak menyuruh mereka bermaksiat kepada Allah Ta'ala.

Putus asa pada QS az-Zumar ayat 53 itu disebut dengan istilah al-Qunuth. Maknanya adalah berkeyakinan bahwa Allah tidak akan mengampuninya jika ia bertobat atau dengan mengatakan dia tidak kuasa untuk bertobat. Setan telah menguasainya. Dengan demikian, ia berputus asa dan tidak mau bertobat meski ia tahu bahwa jika dia bertobat Allah pasti mengampuninya. Lantas, apakah meninggalkan perintah Allah tidak akan dipertanggungjawabkan tanpa siksaan? Siksaan itu ada dua macam.

Pertama, dengan rasa sakit. Ini bisa gugur lantaran banyaknya kebaikan. Kedua, dengan berkurangnya derajat dan tidak diberikan haknya. Ini dapat terjadi jika yang pertama tidak terjadi. Allah menggugurkan kejelekan-kejelekan orang yang berbuat jahat.

Para ulama mengungkapkan, jika istighfar (memohon ampun kepada Allah) dengan tetap melakukan dosa adalah tobatnya para pendusta. Jika seseorang telah mengaku bertobat atau telah beristigfar, tapi tetap saja melakukan sesuatu yang di larang (dosa), istigfar itu tidaklah bermanfaat sama sekali. Tobat yang disertai dengan tetap melakukan dosa adalah dua hal yang saling berlawanan. Tidak berarti tobat tanpa diikuti berhenti dari berbuat dosa.

Bertobat dari sebagian dosa tanpa bertobat dari sebagian lainnya sama seperti melaksanakan sebagaian kebaikan yang diperintahkan tanpa melakukan lainnya. Sesungguhnya orang yang memiliki dosa lalu bertobat dari sebagiannya tanpa pada sebagian lainnya, maka tobatnya itu hanya dapat menghapus dosa yang ia mohonkan. Sementara itu, apa yang tidak ia mohonkan ampunannya maka hukumnya sama dengan orang yang tidak bertobat.

Pertanyaan berikutnya, apakah diampuni dosa yang dilakukannya pada saat ia berstatus kafir dan tidak bertobat darinya setelah masuk Islam? Ada dua pendapat para ulama. Pertama, diampuni semua dosa nya, berdasarkan sabda Rasulullah SAW, "Islam menghapus dosa sebelumnya." Kemudian, hadis lainnya yakni, "Menutupi (menghapus) apa yang sebelumnya."

Hadis ini diucapkan Nabi SAW ketika Amru bin Ash masuk Islam. Dia memohon agar diampuni dosanya yang telah lalu. Nabi SAW pun bersabda kepadanya, "Wahai Amr, tidaklah engkau ketahui bahwa Islam menghapuskan dosa sebelumnya."

Pendapat kedua, yakni tidak serta-merta keislamannya akan menghapuskan dosa nya pada saat ia kafir kecuali bertobat darinya. Jika ia masuk Islam, sedang ia tetap melakukan dosa besar selain kekafiran, dalam hal itu hukumnya sama dengan pelaku dosa besar lainnya.

"Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu (Abu Sufyan dan kawan-kawannya), "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu." (QS al- Anfaal: 38).

Ayat ini menunjukkan tentang orang yang telah berhenti dari kekafiran dan bertobat darinya akan diampunkan semua dosa yang telah dilakukannya. Tobat dapat menghancurkan dosa yang sebelumnya sebagaimana berhijrah dari dosa akan menghapuskan dosa-dosa sebelumnya.

Dalam ash-Shahihain, Hakim bin Hizam berkata, "Apakah kami akan disiksa dengan apa yang kami lakukan pada masa jahiliyah?" Maka, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa di antara kalian yang berbuat baik dalam Islam, maka dia tidak akan disiksa dengan apa yang diperbuatnya pada masa Jahiliah. Dan, barang siapa yang berbuat buruk dalam Islam, maka dia disiksa dengan yang pertama dan yang terakhir."

Hadis ini menunjukkan, siksaan hanya dapat dihilangkan bagi orang-orang yang benar-benar baik keislamannya. Ketika dia tidak memperbaiki diri setelah masuk dalam Islam, dia tetap diberi balasan (disiksa) baik sebelum masuk Islam atau sesudahnya. 


Merasa berlumuran dosa, saatnya baca doa taubat agar diampuni Allah. Dosa adalah perbuatan yang harus dihindari manusia. Manusia makhluk penuh doa sepanjang hidup.

Taubat memiliki makna kembali kepada Allah SWT dengan mengakui segala kesalahan dan perbuatan serta tidak akan mengulanginya kembali. Setiap umat muslim diberikan kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki kesalahan sebelum dirinya meninggal dunia.

Sehingga Anda musti membaca doa taubat beserta bacaan latin dan artinya yang dapat menjadi pedoman bagi umat muslim untuk melakukan taubat. Setiap manusia yang hidup di dunia tidak pernah luput dari salah dan dosa. Dalam Islam, seorang muslim diwajibkan untuk mengakui kesalahan dan meminta ampunan kepada Allah SWT dengan taubat.

Lalu bagaimana doa taubat yang dianjurkan Nabi Muhammad? Terkait dengan taubat, Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran Surat A-Taubat ayat 104 yang berbunyi sebagai berikut:

"Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima taubat hamba-hamba-Nya dan menerima zakat(nya), dan bahwa Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang?" (QS. At-Taubat: 104)

Dari penggalan ayat tersebut, Allah SWT selalu menerima taubat hamba-Nya baik dari taubat dosa kecil hingga dosa besar di masa lampau. Berikut ini adalah kumpulan bacaan doa taubat beserta latin dan artinya yang dapat kamu amalkan.

Dari penggalan ayat tersebut, Allah SWT selalu menerima taubat hamba-Nya baik dari taubat dosa kecil hingga dosa besar di masa lampau. Berikut ini adalah kumpulan bacaan doa taubat beserta latin dan artinya yang dapat kamu amalkan.

1. Doa taubat Rasulullah SAW saat mengajarkannya kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq

Inilah bacaan doa taubat Rasulullah SAW:

“Allahumma innii zholamtu nafsii zhulman katsiiran wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfirlii maghfiratan min 'indika warhamnii innaka antal ghafuurur rahiim.”

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

2. Doa taubat berdasarkan hadist Rasulullah SAW

Berikut bacaan latin doa taubat berdasarkan hadist Rasulullah SAW:

“Astaghfirullaahal 'azhiimalladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, wa atuubu ilaih.”

Artinya: “Aku minta ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Hidup dan terus-menerus mengurus makhlukNya, dan aku bertaubat kepada-Nya.”

3. Doa taubat pendek

"Robbighfir lii wa tub 'alayya, innaka antat-tawwaabur-rohiim.”

Artinya: “Ya Rabbku, ampunilah dosa-dosaku dan terimalah taubat dariku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Abu Dawud, An-Nasa'i, Al-Bukhari)

4. Doa taubat Rasulullah SAW sebelum wafat

Berikut ini bacaan latin doa taubat Rasulullah SAW sebelum wafat:

“Subhaanaka wa bihamdik. Astaghfiruka wa atuubu ilaik.”

Artinya: “Mahasuci Engkau dan segala puji bagi-Mu. Aku mohon ampunan-Mu. Aku bertaubat kepada-Mu.”

Demikian adalah doa taubat beserta bacaan latin dan artinya yang bisa menjadi pedoman umat muslim untuk bertaubat. Semoga kita selalu dapat memperbaiki setiap kesalahan dalam ucapan maupun perbuatan sehingga Allah SWT menerima taubat kita.

Referensi sebagai berikut ini ;
















ASTAGHFIRULLAH Anda Berlumuran Dosa, Baca Doa Taubat Ini Agar Diampuni Allah Swt

ASTAGHFIRULLAH Anda Berlumuran Dosa, Baca Doa Taubat Ini Agar Diampuni Allah Swt. Merasa berlumuran dosa, saatnya baca doa taubat agar diampuni Allah. Dosa adalah perbuatan yang harus dihindari manusia. Manusia makhluk penuh doa sepanjang hidup. Taubat memiliki makna kembali kepada Allah SWT dengan mengakui segala kesalahan dan perbuatan serta tidak akan mengulanginya kembali. Setiap umat muslim diberikan kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki kesalahan sebelum dirinya meninggal dunia.

Sehingga Anda musti membaca doa taubat beserta bacaan latin dan artinya yang dapat menjadi pedoman bagi umat muslim untuk melakukan taubat. Setiap manusia yang hidup di dunia tidak pernah luput dari salah dan dosa. Dalam Islam, seorang muslim diwajibkan untuk mengakui kesalahan dan meminta ampunan kepada Allah SWT dengan taubat. Lalu bagaimana doa taubat yang dianjurkan Nabi Muhammad? Terkait dengan taubat, Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran Surat A-Taubat ayat 104 yang berbunyi sebagai berikut:

"Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima taubat hamba-hamba-Nya dan menerima zakat(nya), dan bahwa Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang?" (QS. At-Taubat: 104)

Dari penggalan ayat tersebut, Allah SWT selalu menerima taubat hamba-Nya baik dari taubat dosa kecil hingga dosa besar di masa lampau. Berikut ini adalah kumpulan bacaan doa taubat beserta latin dan artinya yang dapat kamu amalkan.

Dari penggalan ayat tersebut, Allah SWT selalu menerima taubat hamba-Nya baik dari taubat dosa kecil hingga dosa besar di masa lampau. Berikut ini adalah kumpulan bacaan doa taubat beserta latin dan artinya yang dapat kamu amalkan.

1. Doa taubat Rasulullah SAW saat mengajarkannya kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq

Inilah bacaan doa taubat Rasulullah SAW:

“Allahumma innii zholamtu nafsii zhulman katsiiran wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfirlii maghfiratan min 'indika warhamnii innaka antal ghafuurur rahiim.”

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

2. Doa taubat berdasarkan hadist Rasulullah SAW

Berikut bacaan latin doa taubat berdasarkan hadist Rasulullah SAW:

“Astaghfirullaahal 'azhiimalladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, wa atuubu ilaih.”

Artinya: “Aku minta ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Hidup dan terus-menerus mengurus makhlukNya, dan aku bertaubat kepada-Nya.”

3. Doa taubat pendek

"Robbighfir lii wa tub 'alayya, innaka antat-tawwaabur-rohiim.”

Artinya: “Ya Rabbku, ampunilah dosa-dosaku dan terimalah taubat dariku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Abu Dawud, An-Nasa'i, Al-Bukhari)

4. Doa taubat Rasulullah SAW sebelum wafat

Berikut ini bacaan latin doa taubat Rasulullah SAW sebelum wafat:

“Subhaanaka wa bihamdik. Astaghfiruka wa atuubu ilaik.”

Artinya: “Mahasuci Engkau dan segala puji bagi-Mu. Aku mohon ampunan-Mu. Aku bertaubat kepada-Mu.”

Demikian adalah doa taubat beserta bacaan latin dan artinya yang bisa menjadi pedoman umat muslim untuk bertaubat. Semoga kita selalu dapat memperbaiki setiap kesalahan dalam ucapan maupun perbuatan sehingga Allah SWT menerima taubat kita.

Referensi sebaai berikut ini ;














Berjuta Dosa Besar diampuni Allah Swt Termasuk Dosa Zina, Asalkan Taubat Nasuha (Ustadz Adi Hidayat)

Berjuta Dosa Besar diampuni Allah Swt Termasuk Dosa Zina, Asalkan Taubat Nasuha (Ustadz Adi Hidayat). Manusia sering melakukan berjuta dosa besar selama hidupnya akan diampuni oleh Allah SWT termasuk dosa zina, asalkan segera taubat nasuha, kata Ustadz Adi Hidayat. Terkadang kita tidak sadar bahwa selama menjalani hidup di dunia sering melakukan dosa besar. Dosa besar yang dimaksud yaitu, terkadang kita sering berbuat zina, menyekutukan Allah SWT, meminum minuman keras dan sebagainya.

Dosa berbuat zina termasuk dosa yang sangat besar, namun manusia selalu menggagap bahwa dosa zina tidak akan pernah diampuni Allah SWT. Tidak demikian, karena Allah SWT adalah pencipta yang maha luas ampunannya, sehingga mau berjuta manusua itu melakukan dosa besar termasuk dosa zina Allah SWT akan mengampuninya. Lalu bagaimana caranya agar berjuta perbuatan dosa besar termasuk dosa zina yang selama ini banyak dilakukan oleh manusia, apakah akan diampuni Allah SWT.?

Jawabannya adalah bisa diampuni, asalkan segera taubat nasuha, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan selama nyawa belum sampai kerongkongan maka pintu taubat akan selalu terbuka. Kecuali jika nyawa sudah berada di kerongkongan maka hal itu tidak akan diampuni Allah SWT. Lalu apa yang dimaksud dengan taubat nasuha, yaitu taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Artinya meninggalkan semua perbuatan dosa besar termasuk dosa zina, dan mulai mengerjakan amal kebaikan.

Perlu diketahui bahwa Allah SWT akan selalu mengampuni dosa hambanya, termasuk dosa besar seperti dosa zina, asalkan berjanji akan bertaubat nasuha. Tidak demikian, karena rahmat Allah SWT sangat luas ampunannya, bahkan dibandingkan dengan murkanya lebih besar rahmat ampunannya. Berjuta Dosa Besar diampuni Allah Swt Termasuk Dosa Zina, Asalkan Taubat Nasuha (Ustadz Adi Hidayat). Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa selama nyawa masih berada pada tempatnya, maka Allah SWT akan selalu mengampuni hambanya.

Artinya selama manusia ingin bertaubat nasuha, maka pintu taubat tersebut akan selalu terbuka, kata Ustadz Adi Hidayat. Dalam surah Az Zumar ayat 53, dijelaskan, katakanlah wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah SWT. sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. sungguh dialah yang maha pengampun maha penyayang. Ayat diatas untuk menjawab soal permasalahan dosa besar yang diperbuat oleh manusia, dan manusia ingin bertaubat dengan sungguh-sungguh, ujar Ustadz Adi Hidayat. Kemudian Allah SWT berfirman pada Nabi Muhammad SAW, katakanlah pada hamba-hambaku yang selalu berbuat zina dan ia ingin bertaubat, maka segeralah bertaubat, karena ampunan Allah SWT sangat luas.

Lalu bagaimana caranya agar berjuta perbuatan dosa besar termasuk dosa zina yang selama ini banyak dilakukan oleh manusia, apakah akan diampuni Allah SWT.? Jawabannya adalah bisa diampuni, asalkan segera taubat nasuha, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan selama nyawa belum sampai kerongkongan maka pintu taubat akan selalu terbuka.Kecuali jika nyawa sudah berada di kerongkongan maka hal itu tidak akan diampuni Allah SWT, ujar Ustadz Adi Hidayat. Intinya adalah semua dosa besar termasuk dosa zina yang dilakukan manusia pasti Allah SWT akan selalu mengampuninya asalkan segera bertaubat nasuha dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi perbuatan yang sama.

Referensi Sebagai Berikut ini ;













Cara Taubat DOSA ZINA Agar Diampuni Allah SWT (Ustadz Adi Hidayat)

Cara Taubat DOSA ZINA Agar Diampuni Allah SWT (Ustadz Adi Hidayat). Dosa zina adalah perbuatan haram yang dilakukan oleh pria dan wanita. Bahkan bagi umat Islam, mendekatinya saja dilarang.

Rasulullah SAW sendiri mengingatkan kepada umatnya akan beratnya hukuman pelaku yang berbuat dosa zina. Dan dosa zina menurut islam, adalah tergolong dosa besar setelah syirik.

Jelas tak bisa terbantahkan, dosa zina adalah perbuatan yang termasuk ke dalam golongan dosa besar. Lalu apakah Alloh SWT masih menerima taubat jika kita sudah melakukan dosa zina?

Menurut Ustadz Adi Hidayat, selama masih hidup setiap umat muslim masih punya kesempatan untuk bertaubat termasuk yang berbuat dosa zina. Dan Allah SWT itu maha pengampun.

“Kalau Anda masih punya kesempatan bernyawa dan belum sampai nyawa itu ke kerongkongan, maka taubat itu sangat terbuka bagi Anda. Kecuali kalau nyawa sudah sampai ke kerongkongan”, kata Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menegaskan, ada ayat yang diturunkan untuk menjawab pertanyaan seseorang yang pernah berbuat dosa besar dan mau taubat termasuk dosa zina.

Ayatnya ayat ke 53, Quran Surat Az Zumar. Ayat itu diturunkan untuk menjawab seseorang yang pernah melakukan dosa zina dan dia mau taubat:

.۞ قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Latin: Qul yā 'ibādiyallażīna asrafụ 'alā anfusihim lā taqnaṭụ mir raḥmatillāh, innallāha yagfiruż-żunụba jamī'ā, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm

Artinya: "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

“Ketika dikerjakan seperti itu, dia mau tobat, kata Allah ayo taubat jangan putus asa dari rahmat Allah SWT”, kata Ustadz Adi Hidayat.

Kenapa (dalam ayat itu) ada kalimat jangan putus asa, jelas Ustadz Adi Hidayat, karena orang kalau berbuat dosa besar setannya lebih mudah menjerumuskan orang tersebut.

Setan akan membuat kalimat-kalimat dalam diri orang yang telah berbuat zina seakan-akan mencegah dia untuk bertobat.

Setan akan mengatakan: ‘Sudahlah dosa kamu sudah begitu besar gak ada kesempatan untuk bertaubat lagi, sudah. Kamu sudah terlanjur basah berenang sekalian. Tinggalkan perbuatan yang ini kamu medannya di sini, kamu dunianya di sini”.

“Kata Allah itu semua tidak benar. Saya itu adalah Tuhan rahmat bukan Tuhan ‘ghadab”. Rahmat saya melebihi ghadab yang ada dalam diri saya. Maka rahmat itu manfaatkan, taubat ayo taubat”, ujar Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, pintu taubat itu terbuka bagi pelaku dosa zina. Tidak hanya untuk pelaku laki-lakinya saja, tapi berlaku juga bagi pelaku perempuannya.

Referensi Sebagai Berikut ini ;









Perang Khaibar, Kisah Rasulullah Taklukan Pasukan Yahudi

Perang Khaibar, Kisah Rasulullah Taklukan Pasukan Yahudi. Perang Khaibar merupakan kisah saat kaum Muslim bertempur dengan kaum Yahudi di Khaibar. Pada penghujung bulan Muharram tahun 7 H Perang khaibar terjadi. Dengan kondisi pasukan Yahudi yang sangat banyak dan kuat, peperangan ini menjadi perang yang paling sengit bagi kaum Muslim.  Pemicu terjadinya perang Khaibar ini adalah ulah licik orang-orang Yahudi yang sering mengadu domba kaum Muslim. Kaum Yahudi di Khaibar pun seolah bersikap seperti menentang kaum Muslim, dengan 10.000 orang yang menjadi pasukan da

Dengan sikap kaum Yahudi Khaibar yang seperti itu, Rasulullah SAW pun akhirnya memutuskan untuk menyiapkan dan memberangkatkan pasukan ke Khaibar untuk menghadapi kondisi tersebut. Hanya ada sebanyak 1.600 orang dan 200 orang yang mengendarai kuda yang menjadi pasukan dari kaum Muslim. 

Pasukan kaum Muslim yang akan segera tiba di Khaibar pun diberhentikan sejenak oleh Rasulullah SAW. Di tempat mereka berhenti tersebut Rasulullah SAW memohon doa kepada Allah SWT untuk menghadapi kaum Yahudi.  “Wahai, Tuhan langit dan segala yang ada di bawahnya, Tuhan tujuh lapis bumi dan segala yang ada di atasnya, Tuhan setan-setan dan segala yang menyesatkan, serta Tuhan angin dan segala yang diterbangkannya, sesungguhnya kami mohon kepada-Mu kebaikan negeri ini serta kebaikan penduduk dan segala yang ada di dalamnya. Kami berlindung kepada-Mu dan kejahatannya, kejahatan penduduk, dan kejahatan yang ada di dalamnya.” Kaum Yahudi pun sudah mempersiapkan pasukan mereka untuk menghadapi serbuan dari kaum Muslim. 

Seperti yang sebelumnya juga sudah disebutkan, kaum Yahudi memiliki benteng Khaibar yang sangat kuat dengan sistem pertahanan yang berlapis-lapis. Bahkan belum tentu bisa ditaklukan dengan pasukan Romawi yang dikenal lebih kuat. 

Namun kaum Muslim tetap berperang dengan hati yang teguh dan hati yang sangat tinggi dalam Perang Khaibar dengan kaum Yahudi ini. Jantung pertahanan musuh pun pada saat itu langsung diserbu oleh pasukan Rasulullah SAW. Saat Perang Khaibar, Sallam bin Misykam menjadi yang memimpin dari pasukan kaum Yahudi. Mereka menempatkan perempuan, anak-anak dan harta benda di dalam benteng Watih dan Sulaim. 

Sementara itu benteng Na’im menjadi tempat untuk mengumpulkan persediaan makanan.  Sebenarnya saat Perang Khaibar ini, pimpinan pasukan kaum Yahudi yakni Sallam bin Misykam berhasil terbunuh oleh pasukan kaum Muslim. Namun kematian sang pemimpin pasukan tersebut tidak membuat pertahanan Khaibar jadi mudah untuk ditembus pasukan Muslim.  

Bahkan Abu Bakar dan Umar pun sampai ditugaskan oleh Rasulullah SAW untuk membantu menembus pertahanan Khaibar, tapi tetap saja belum berhasil. Hingga akhirnya pertahanan dari pasukan kaum Yahudi berhasil ditembus setelah pasukan kaum Muslim diserahkan dan dikomandoi oleh Ali bin Abu Thalib.  Nama Ali bin Abu Thalib pun semakin disorot dalam Perang Khaibar ini karena keberhasilannya untuk menembus pertahanan pasukan kaum Yahudi. 

Pada saat itu, dalam pimpinan Ali bin Abu Thalib pintu gerbang benteng Yahudi berhasil direnggut dan dijadikan sebagai perisai. Bahkan komandan yang menggantikan Sallam yang tewas yakni Harith bin Abu Zainab juga berhasil dibunuh.  Benteng Yahudi perlahan mulai dapat dikuasai oleh pasukan Muslim. Akan tetapi, saat di dua benteng terakhir benteng Yahudi cukup sulit untuk ditaklukan karena karena tentara-tentara Yahudi sangat gigih untuk bertahan sehingga korban pun mulai banyak berjatuhan baik dari pasukan Yahudi sendiri maupun pasukan Islam.  

Hingga akhirnya pasukan Yahudi menyerah dengan sendirinya dan menyatakan bahwa mereka bersedia untuk keluar dari Khaibar dengan keluarga mereka masing-masing. Kemudian pasukan Yahudi menyerahkan benteng mereka kepada pasukan Islam.  Kaum Muslim memperoleh senjata-senjata yang diletakkan di dalam benteng dan menemukan ribuan kitab Taurat yang kemudian dikembalikan oleh Rasulullah SAW kepada kaum Yahudi.  

Bahkan meski terlibat dalam perang, kaum Yahudi tetap dilindungi oleh kaum Muslim selama perjalanan keluar dari Khaibar atas perintah rasulullah SAW.  KecualiKinana bin Rabi, kaum Yahudi yang kedapatan berbohong saat Rasulullah SAW meminta keterangan darinya.  

Rasulullah SAW sengaja memberikan perlindungan tersebut kepada kaum Yahudi untuk menunjukkan bahwa kaum Muslim tidak melakukan perlakuan yang beda kepada pihak yang kalah. Sebab biasanya pasukan yang kalah dalam berperang akan dihancurkan oleh pasukan Kristen dari Kekaisaran Romawi. Namun berbeda dengan kaum Islam yang memberikan kemerdekaan untuk kaum Yahudi Khaibar mengatur dirinya sendiri selama mengikuti garis kepemimpinan Rasulullah SAW. 

Perang Khaibar dikisahkan menelan sebanyak korban 93 orang dari kaum Yahudi dan 15 orang dari kaum Muslim. Rasulullah SAW sempat tinggal di Khaibar beberapa lama. Namun, di Khaibar ini Rasulullah SAW nyaris saja dibunuh karena diracun oleh Zainab binti Harith, istri dari pemimpin pasukan Yahudi yakni Sallam dalam Perang Khaibar. Pada saat itu, sepotong domba dikirimkan oleh Zainab kepada pasukan Rasulullah SAW. 

Domba tersebut pun sempat digigit sedikit oleh Rasulullah SAW, namun dengan segera dimuntahkan karena merasa ada yang janggal dari domba tersebut. Akan tetapi sahabat Rasul yakni Bisyri bin Bara terlanjur menelannya dan ia pun meninggal karena daging domba tersebut.  Rombongan pasukan Rasulullah akhirnya kembali ke Madinah setelah berhasil menaklukan Khaibar. Mereka semua kembali melalui Wadil Qura, sebuah wilayah yang dikuasai oleh kaum Yahudi yang lain. 

Di tempat tersebut juga sempat terjadi peperangan namun Rasulullah SAW kembali berhasil menaklukannya. Di sisi lain,  kaum Yahudi di Taima menawarkan damai tanpa adanya peperangan. Dengan kaum Yahudi yang berhasil ditaklukan tersebut, Islam di Madinah menjadi kekuatan yang utama di Jazirah Arab. Masyarakat yang tenang semakin terwujud dan Nabi Muhammad  SAW dapat lebih fokus untuk berdakwah. 

Khaibar sendiri merupakan sebuah kawasan lokasinya terletak di sebelah utara Madinah. Dengan tanah yang subur dan sumber airnya yang melimpah, Khaibar menjadi suatu kawasan yang sangat istimewa. Bahkan Khaibar menjadi kawasan yang menghasilkan kurma, biji-bijian hingga buah-buahan karena suburnya tanah di Khaibar. Maka dari itu sebutan lain dari Khaibar yakni adalah negeri Hijaz yang subur atau juga negeri Hijaz yang kuat.  Pada masa Rasulullah SAW, ada sebuah pasar yang disebut Pasar An Nathah DI khaibar yang dilindungi oleh Kabilah Ghathafan. Pasar An Nathah tersebut dilindunginya karena dianggap sebagai wilayah kekuasaan dari Kabilah Ghathafan. Dalam wilayah tersebut juga ada sebuah perkampungan yang berisi orang-orang Yahudi. 

Bahkan di Jazirah Arab Saudi kampung tersebut bisa dibilang sebagai wilayah perkampungan Yahudi yang terbesar. Khaibar ditinggali oleh orang-orang kaya dari kaum Yahudi yang bekerja sebagai seorang pedagang dan petani.  

Mereka kaum Yahudi kaya yang tinggal di Khaibar diketahui memiliki kebun mereka sendiri yang ditanami anggur, kurma, sayur-mayur dan biji-bijian. Bahkan mereka para kaum Yahudi yang ada di Khaibar juga menghasilkan senjata sendiri karena memiliki pabrik metal untuk membuat peralatan dan senjata serta ada juga pabrik sutra. Terdapat tiga titik yang menjadi pusat dari kawasan Khaibar diantaranya adalah Natat, Shiqq dan Katiba.

Referensi sebagai berikut ini ;









Kata-kata Mutiara Islami tentang Dosa, Peringatan untuk Menjauhi Perbuatan Tercela

Kata-kata Mutiara Islami tentang Dosa, Peringatan untuk Menjauhi Perbuatan Tercela. Sedangkan Rasulullah pernah mengatakan bahwa 'dosa adalah segala sesuatu yang membuat hatimu bimbang dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya'. Kita telah memahami bahwa dosa adalah suatu perbuatan yang harus dijauhi karena dapat merugikan diri sendiri maupun orang di sekitar kita. Kamu perlu mengingat bahwa Allah SWT lebih menyukai umat-Nya yang berbuat baik, meski hanya sekecil biji jagung daripada berbuat dosa yang dilarang oleh agama.

1. "Ketahuilah bahwa ketika orang lain merasa tertarik denganmu, sesungguhnya mereka hanya tertarik dengan keindahan yang masih Allah tutupi dari dosa-dosamu."

2. "Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menahan sakitnya rasa penyesalan."

3. "Dosa itu perlu dibakar, entah itu dengan sakitnya rasa penyesalan di dunia ini ataukah dengan api neraka di akhirat kelak. "

4. "Setan tidak menang ketika kamu berbuat dosa, tapi setan meraih kemenangan ketika kamu berpikir bahwa Allah tidak akan mengampunimu."

5. "Perbuatan dosa yang membuatmu sedih dan menyesal lebih disukai oleh Allah daripada amalan baik yang membuatmu menyombongkan diri."

6. "Kulihat dosa-dosaku seakan begitu besar. Tapi, saat kusandingkan dengan ampunan-Mu, ternyata ampunan-Mu jauh lebih besar."

7. "Jangan memandang kecilnya sebuah dosa, tapi lihatlah keagungan yang kamu durhakai."

8. "Dosa-dosa kecil akan memakan iman kita seperti semut memakan kue. Kamu tidak akan menyadari dampaknya untuk jangka waktu yang lama, pada saat kamu mulai menyadarinya, ternyata semuanya sudah terlambat."

9. "Jauhilah perbuatan dosa karena itu menghancurkan hati. Lakukanlah perbuatan baik karena itu mengundang ketenangan."

10. "Dosa itu menghancurkan hati, sebagaimana racun menghancurkan tubuh."

11. "Orang-orang di sekitarmu dan teman-temanmu akan membawa pengaruh pada karaktermu. Maka jangan bergaul dengan mereka yang akan menuntunmu kepada perbuatan dosa karena itu akan membentuk dirimu."

12. "Malulah ketika kamu berbuat dosa di depan umum. Tapi, jangan malu untuk menunjukkan keimananmu."

13. "Kebajikan adalah akhlak yang baik, sedangkan dosa adalah apa saja yang membuat jiwamu ragu dan kamu tidak suka memperlihatkannya pada orang lain."

14. "Sangat normal jika kita penuh dosa dan penuh dengan kekurangan. Yang menjadi masalah adalah saat kita berhenti menyesali dosa-dosa yang kita lakukan dan tidak bertobat kepada Allah."

15. "Jangan pernah berpikir buruk tentang saudara sesama muslim, laki-laki maupun perempuan. Tak peduli dosa apa yang mereka lakukan. Bencilah dengan perbuatan dosanya, bukan dengan orangnya. Berikan nasihat dan berdoalah untuk mereka."

16. "Dosa-dosamu sendiri seharusnya sudah cukup untuk mengalihkan perhatianmu dari menilai kesalahan orang lain."

17. "Ketika setan gagal menggodamu untuk berbuat dosa, dia akan membuatmu membuang-buang waktumu. Waktu adalah aset paling berharga yang kamu miliki, tapi waktu juga yang paling mudah disia-siakan."

18. "Satu di antara dosa terburuk adalah seseorang yang menganggap remeh dosanya."

19. "Untuk bisa mendapatkan bunga paling indah, kamu harus berhati-hati menghindari duri. Begitu juga untuk sampai ke surga, kamu juga harus berhati-hati menghindari dosa."

20. "Jika suatu malam kamu melihat seseorang berbuat dosa, keesokan harinya jangan memandangnya sebagai orang yang berdosa, mungkin saja pada malam harinya dia telah bertobat sementara kamu tidak mengetahuinya."

21. "Dosa yang telah menjadi kebiasaan harus sangat ditakuti karena dosa yang dilakukan terus-menerus tanpa tobat akan menjadi sifat seseorang."

22. "Dosa-dosamu boleh jadi sebesar kapal, tapi jangan pernah lupa bahwa rahmat Allah lebih besar daripada lautan."

23. "Sesungguhnya seorang mukmin itu memandang dosa-dosanya seakan-akan ia sedang duduk di bawah gunung dan ia khawatir gunung tersebut akan jatuh menimpanya. Sementara seorang pendosa memandang dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat di depan hidung, lalu ia mengusir lalat tersebut begitu saja."

24. "Kebanyakan dosa yang kalian lakukan itu disebabkan karena lidah."

25. "Sangat ditekankan untuk senantiasa mengingat Allah karena pada umumnya dosa itu dilakukan saat Allah dilupakan. "

26. "Dan sungguh, kaum muslimin menelan kekalahan pada Perang Uhud karena satu maksiat, sementara kita sekarang ingin menang tapi maksiat kita banyak. "

27. "Ketika kamu berbuat berdosa, itu adalah pertanda kelemahan. Tapi, ketika kamu mendorong orang lain untuk berbuat dosa, berarti telah terjadi banyak kerusakan, terutama pada spiritualitasmu."

28. "Kamu begitu banyak berbuat dosa dan Allah masih tetap baik kepadamu. Bayangkan jika kamu baik, rahmat dan kebaikan seperti apa yang akan Allah berikan kepadamu. "

29. "Jangan meremehkan dosa kecil karena kebakaran yang dahsyat bahkan bisa disebabkan oleh percikan api terkecil. "

30. "Dosa secara perlahan-lahan mencekik hati dan meninggalkan dosa akan membawa kehidupan ke dalam hati."

Referensi Sebagai berikut ini ;


















Luasnya Ampunan Allah SWT

Luasnya Ampunan Allah SWT, Dalam kehidupan ini kita selaku manusia tidak pernah luput dari kesalahan. Entah sudah berapa banyak kita melakukan perbuatan dosa. Jika dihitung dan dicatat perbuatan dosa kita setiap hari dalam sebulan mungkin kita akan mendapatkan catatan  dosa kita setebal kamus. Atau mungkin berjilid-jilid banyaknya. Bayangkanlah! Berapa banyak dosa yang kita perbuat selama hidup kita? Lalu bagaimana kita akan menemui Sang Pencipta dengan berlumur dosa?

Memang sudah menjadi fitrah manusia untuk berbuat kesalahan.  Hal ini telah disabdakan oleh nabi Muhammad SAW, “Setiap anak Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik pembuat dosa adalah mereka yang bertaubat”. (HR.Tirmidzi). Seperti yang disabdakan Rasulullah SAW, walaupun manusia berbuat dosa. Tidak lantas menjadikan manusia merugi begitu saja. Bagi mereka yang mau bertaubat itulah yang terbaik untuk mereka.

Bahkan dalam hadis lain disebutkan jika seluruh umat manusia tidak ada yang berbuat dosa. Maka Allah SWT menggantinya dengan umat yang berbuat dosa, kemudian mereka memohon ampunan dan Allah SWT mengampuninya. "Kalau kalian tidak berbuat dosa niscaya Allah SWT akan mengganti kalian dengan kaum yang lain pembuat dosa, tetapi mereka beristighfar dan Allah SWT mengampuni mereka".( HR.Muslim). Hal ini mempertegas akan fitrah manusia dalam berbuat dosa.

Ketahuilah! Murka Allah SWT itu sangat dasyat. Siksaan Allah sangat pedih. Akan tetapi kasih sayang-Nya meliputi alam semesta. Ampunan Allah SWT  sangat teramat luas bagi hambanya yang mau bertaubat. Selama dosa itu bukan menyekutukan Allah SWT maka Allah akan mengampuni dosa itu sebasar apapun dosa itu.

Anas bin Malik berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesunggunya Allah berfirman, Wahai anak Adam, apabila engkau memohon dan mengharapkan pertolongan-Ku maka Aku akan mengampunim dan Aku tidak menganggap bahawa ia suatu beban. Wahai anak Adam, sekalipun dosa kamu seperti awan meliputi langit kemudian kamu memohon ampunan-Ku, niscaya aku akan mengampuninya. Wahai anak Adam, jika kamu menemuiku dengan kesalahan sebesar bumi, kemudian kamu menemuiku tidak dalam keadaan syirik kepada-Ku dengan seuatu apapun. Niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan dosa sebesar bumi itu. (HR Tirmidzi)

Tidak sedikit ayat-ayat dalam Alquran yang menyebutkan bahwa Allah SWT Maha Penerima taubat diiringi dengan sifatnya yang Maha Penyayang. Di antaranya dalam surat An Nur ayat 24, surat At Thaqobun ayat 14 dan surat Az Zumar ayat 53. Ini menunjukan betapa besarnya kecintaan Allah SWT terhadap manusia terlebih terhadap hamba-Nya yang bertaubat. Yang menyesali kesalahnnya dan memohon ampunan kepada-Nya.

Oleh karena itu sudah seharusnya kita tidak boleh berputus asa. Ampunan dan rahmat Allah SWT sangatlah teramat besar. Bahkan Allah SWT telah memaklumi akan sifat kita selaku manusia yang suka berlebih-lebihan. Allah SWT berfirman, “Katakanlah: Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar [39] : 53).

Betapa mudahnya mendapat ampunan Allah SWT. Masihkan kita mengingkari kasih sayang Allah SWT ? Hanya orang-orang merugi yang tidak bersegera kepada ampunan Allah SWT yang sangat teramat luas. Sesungguhnya Allah SWT tidak pernah menyalahi akan janji-Nya (Q.S Ali Imran [3] : 9). 

Referensi sebagai berikut ini ;










Cara Cepat Menghapus Dosa Besar : Kata Nabi By Pass Secara Cepatnya (Ustadz Adi Hidayat)


Cara Cepat Menghapus Dosa Besar : Kata Nabi By Pass Secara Cepatnya (Ustadz Adi Hidayat). Ustadz Adi Hidayat Menjelaskan sebuah cara agar seseorang dapat menghapus dosa besarnya secara cepat. Setiap perbuatan salah yang dilakukan manusia akan menjadikan dosanya bertambah. Terlebih jika dilakukan adalah perbuatan dosa besar seperti durhaka pada orang tua, berzina, dan syirik kepada Allah SWT. Dosa ini akan menjadi penghalang bagi manusia untuk masuk ke surga dan sebaliknya ia akan disiksa di neraka.

Untuk menghapuskan dosanya ia perlu bertaubat dengan taubatan nasuha atau taubat yang bersungguh-sungguh dengan tidak mengulangi perbuatannya. Majlis Ilmu Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa ada sebuah cara agar dosa cepat diampuni oleh Allah SWT. "Pertama kata Allah kalau rahmat diturunkan, dinaungkan pada kumpulan-kumpulan seseorang maka yang pertama adalah ampunan dari semua dosa-dosa yang telah dikerjakan," kata Ustadz Adi Hidayat

Majlis Ilmu Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa ada sebuah cara agar dosa cepat diampuni oleh Allah SWT. "Pertama kata Allah kalau rahmat diturunkan, dinaungkan pada kumpulan-kumpulan seseorang maka yang pertama adalah ampunan dari semua dosa-dosa yang telah dikerjakan," kata Ustadz Adi Hidayat. 'Katakan pada mereka yang dosanya banyak berlimpah; Jangan putus asa, kalau kau minta rahmat kepada Allah. Aku berikan rahmatku, Aku ampuni semua dosa-dosanya.' "Dulu Nabi Adam nyicipin buah khuldi dikit aja. Nyicipin, salah, keluar dari surga. Antum ngaku banyak dosa pengen ke surga pengen masuk," kata Ustadz Adi Hidayat.

"Bagaimana cara kita mendapat ampunan dari Allah supaya semua dosa-dosa tadi dihapuskan. Kata nabi by pass secara cepatnya?" lanjutnya. "Dengan rahmat Allah SWT," jawab Ustad Adi Hidayat. Namun, rahmat Allah ini tidak sembarang diberikan dan diturunkan. Akan tetapi bisa didapat dengan cara tertentu. "Dan di antara rahmat Allah itu diturunkan di majlis-masjil ilmu," jelas Ustadz Adi Hidayat. "Karena itu para ulama dulu kalau ada orang banyak berbuat maksiat, banyak berbuat dosa, maka yang pertama diarahkan kepada mereka datangi Syeh fulan! Datangi alim ulama fulan! Datangi majlis ilmu fulan!" kata dia. "Minta bimbingan kepada mereka untuk bertaubat," lanjutnya. Dalam hadis diriwayatkan ada seorang melakukan dosa pembunuhan 100 orang, gemar mabuk, dan mencuri serta zina.

Satu kali dia ingin taubat, lalu datang kepada seorang syekh dan bertanya, bisakah seorang seperti dirinya taubat? Syekh tersebut mengatakan bahwa Allah akan menerima semua hamba yang ingin bertaubat kepada-Nya. Syekh itu kemudian menyarakannya datang ke masjid, ke majlis, atau datangi guru untuk minta bimbingan bertaubat. Ketika orang ini berangkat kepada majlis yang disebutkan, ternyata di tengah jalan belum sampai ke tujuan di pertengahan ia meninggal. "Saat wafat itulah malaikat kemudian turun, tapi terkejut mendapat perintah dari Allah SWT," kata Ustadz Adi Hidayat.

"(Allah berkata) Saya ampuni dosanya, Saya jamin surganya. Saya telah siapkan surga untuknya maka bawa dia siapkan dengan kenikmata-kenikmatan kubur yang telah disiapkan," "Kata para ulama, ternyata orang ini saat ingin menuju majlis ilmu mendapatkan rahmat Allah SWT, dibimbing di jalan-Nya, setiap langkahnya istigfar," jelas Ustadz Adi Hidayat. "Baru berangkat ke majlis ilmu rahmat Allah turun kepadanya. Di temgah jalan dia istigfar. Istigfar mengampuni dosa-dosanya. Langkahnya punya pahala datang ke majlis ilmu," lanjutnya. Demikian itulah rahmat Allah yang dapat diturunkan di majlis ilmu dapat menghapus dosa besar seseorang dengan cepat.

Referensi Sebagai berikut ini ;




15 Amalan Penghapus Dosa Besar Menurut Islam

15 Amalan Penghapus Dosa Besar Menurut Islam. Sebagai manusia, pasti kita tidak akan luput dari kesalahan dan dosa. Setiap hari pasti ada saja kekhilafan yang kita lakukan yang menimbulkan bertambahnya dosa-dosa kita. Hal ini membuat dosa kita setiap hari pasti semakin banyak, jika kita tidak melakukan apa-apa untuk menghapusnya. Bahkan, mungkin di antara banyaknya dosa yang kita lakukan ada di antaranya yang termasuk dosa besar, dimana dosa besar ini tentu lebih sulit untuk menghapusnya.

Menyadari hal ini, kita harus berusaha untuk terus berbuat baik dan menjalankan perintah Allah sekaligus menjauhi larangannya, serta senantiasa berusaha menghapus dosa-dosa kita yang telah lalu, baik dosa besar dan dosa kecil. Berikut ini akan dibahas 17 amalan penghapus dosa besar yang bisa kita lakukan sebagai bentuk usaha kita menjadi manusia yang terbaik amalannya.

Selalu bertaubat

Meski kita tahu bahwa kita sering khilaf berbuat salah dan dosa, jangan sampai kita merasa putus asa dan berdiam diri dari memohon ampunan kepada Allah. Dalam firman Allah di surat Az Zumar ayat 53, “Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Berhenti melakukan perbuatan dosa besar

Setelah bertobat, tentu kita harus saat itu juga berjanji dan bersungguh-sungguh berhenti melakukan perbuatan yang mengakibatkan dosa besar. Dengan cara ini kita berusaha meminimalisir bertambahnya dosa-dosa besar dalam hitungan amal kita.

Dalam al Quran surat an Nisa ayat 145-146, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. Kecuali orang-orang yang taubah dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka, mereka itu adalah bersama-sama orang-orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar”.

Istighfar

Dalam hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Muslim, “Jika seorang hamba berbuat dosa, lalu ia berkata: Wahai Rabbku, aku betul-betul telah berbuat dosa, ampunilah aku. Rabbnya menjawab, “Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang Maha Mengampuni dosa dan menhukumi setiap dosa. Aku telah mengampuni hamba-Ku.” Kemudian ia berbuat dosa lainnya, lantas ia pun mengatakan pada Rabbnya, “Wahai Rabbku, aku betul-betul telah berbuat dosa lainnya, ampunilah aku.” Rabbnya menjawab, “Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang Maha Mengampuni dosa dan menhukumi setiap dosa. Aku telah mengampuni hamba-Ku. Lakukanlah sesukamu (maksudnya: selama engkau berbuat dosa lalu bertaubat, maka Allah akan mengampunimu, pen).” Kemudian ia pun melakukan dosa lain yang ketiga atau keempat”. (Baca juga: Zikir Harian Nabi Muhammad SAW)

Dari hadis di atas, maka hendaknya kita selalu memohon ampun kepada Allah dan menyadari bahwa apa yang kita lakukan adalah hal yang berdosa. Meski begitu, kita harus berusaha untuk menjaga diri untuk tidak lagi mengulangi dosa yang sama.

Berbuat amal kebaikan

Dengan kita berbuat amal kebaikan, tentu kita akan menambah hitungan pahala sebagai bekal kita di akhirat kelak. Selain itu, ternyata amal kebaikan juga bisa menjadi pelebur dosa-dosa kita yang telah lalu. Hal ini tertuang dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala, “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada baagian permulaaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk” (QS. Huud : 114)

Do’a orang beriman satu sama lain, seperti pada sholat jenazah

Dari ‘Aisyah dan Anas bin Malik, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang mayit dishalati oleh sekelompok kaum muslimin yang jumlahnya hingga 100 orang, maka mereka semua akan memberikan syafa’at pada mayit tersebut” (HR. Muslim no. 947 dan An Nasai no. 1991).

Selain itu, pada hadis lainnya, “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia lalu ia dishalati (dengan shalat jenazah) oleh 40 orang di mana mereka tidak berbuat syirik kepada Allah dengan sesuatu apa pun melainkan orang yang dishalati tadi akan mendapatkan syafa’at dari mereka”.

Dari dua hadis di atas, kita harus memahami bahwa ampunan bagi orang mukmin yang bertakwa tidak hanya berlaku untuk dosa-dosa kecil yang dia lakukan. Melainkan, dosa-dosa besarnya pun juga akan diampuni oleh Allah. Dari hadis itu juga kita bisa mengetahui bahwa doa bisa menjadi sebab datangnya ampunan bagi orang yang meninggal.

Amalan kebaikan untuk orang yang meninggal

Amalan baik yang diniatkan dilakukan untuk seseorang yang sudah meninggal juga bisa menjadi sebab datangnya ampunan untuk orang yang sudah meninggal tersebut. Contohnya adalah sedekah, memerdekakan budak, serta naik haji untuk orang yang sudah meninggal.

Dalam hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim, Nabi Muhammad shallallahi ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki utang puasa, maka ahli warisnya yang nanti mempuasakan dirinya”.

Memohon Syafaat Nabi Muhammad shallallahu ‘ alaihi wa sallam

Dalam hadis mutawatir (yaitu hadis dengan jalur riwayat yang banyak), terdapat sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang syafa’at, “Syafa’atku untuk pelaku dosa besar dari umatku”. Selain itu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Separuh dari umatku akan dipilih untuk masuk surga atau akan diberi syafa’at. Maka aku pun memilih agar umatku diberi syafa’at kareana itu tentu lebih umum dan lebih banyak. Apakah syafa’at itu hanya untuk orang bertakwa? Tidak. Syafa’at itu untuk mereka yang terjerumus dalam dosa (besar)”.

Sabar dalam menghadapi musibah dunia

Musibah yang kita alami di dunia bisa menjadi sebab dari terhapusnya dosa-dosa kita, termasuk dosa besar. Musibah itu bisa berupa sakit, kehilangan seseorang, hingga cobaan lain yang mungkin terasa berat untuk kita tanggung. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim, “Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih (karena sesuatu yang hilang), kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya”. Oleh karena itu, hendaklah kita bersabar saat ditimpa musibah di dunia, karena hal itu bisa menjadi penghapus dosa-dosa yang pernah kita lakukan. (Baca juga: Keutamaan Sabar Dalam Islam)

Perbanyak Sedekah

Sedekah adalah menyisihkan sebagian dari rezeki yang kita terima untuk diberikan kepada orang lain yang membutuhkan dengan tujuan meringankan kesusahannya. Tidak hanya itu, sedekah juga bisa berupa pembelanjaan harta kita untuk kepentingan dakwah dan syiar agama Islam. Hal ini tidak wajib, namun sangat besar pahalanya di sisi Allah.

Dalam hadis riwayat Tirmidzi, disebutkan “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api”. Tidak hanya di dalam hadis, di al Quran juga terdapat ayat yang berisi tentang keutamaan bersedekah, yaitu dalam surat al Hadid ayat 18 yang berbunyi, “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dlipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak”.

Menjaga wudhu

Wudhu dan menjaga wudhu merupakan salah satu amalan penghapus dosa, termasuk dosa besar. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang berwudhu seperti wudhuku ini, maka dosa-dosanya yang terdahulu akan diampuni. Sedangkan sholatnya, jalannya menuju masjid adalah amalan tambahan” (HR. Muslim dan Nasa’i). (Baca juga: Keutamaan Menjaga Wudhu)

Sholat

Sholat merupakan ibadah yang menjadi tiang agama kita. Sebagai seorang muslim kita memiliki kewajiban untuk menunaikan sholat 5 waktu setiap harinya. Ternyata, sholat juga merupakan penebus dosa seorang manusia. Bisa diumpamakan bagi seorang muslim yang melakukan sholat 5 waktu sehari semalam adalah seperti seseorang yang di depannya mengalir sungai dan ia mandi sebanyak lima kali sehari. Artinya, tidak ada kotoran yang tersisa padanya. “Begitulah perumpamaan sholat 5 waktu. Dengan sholat itu Allah akan melebur kesalahan-kesalahan (hamba-Nya),” sabda Nabi Muhammad shallallahi ‘alaihi wa sallam dalam riwayat Bukhari dan Muslim. (Baca juga: Keutamaan Sholat Berjama’ah)

Puasa

Puasa, selain bisa mecegah kita dari melakukan perbuatan-perbuatan dosa, juga bisa menjadi amalan yang membuat dosa-dosa kita diampuni. Dalam hadis riwayat Bukhari Muslim, Nabi Muhammad shallallahi ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesiapa berpuasa Ramadhan dengan iman dan ikhlas (mencari pahala karena Allah) maka diampunilah dosanya yang sudah lewat”.

Tentu, alangkah lebih baiknya jika kita juga mengamalkan puasa-puasa sunah yang dianjurkan, seperti puasa ayyamul bidh, yaitu puasa sebanyak 3 hari setiap pertengahan bulan hijriah. Dalam Mu’jam al-Kabir-nya Thabrani meriwayatkan, dari Maimunah binti Sa’ad bahwa Rasulullah saw bersabda, “Dari setiap bulan tiga hari, siapa saja yang mampu melaksanakannya, maka (pahala) setiap harinya bisa melebur sepuluh kali kesalahan dan dia bersih dari dosa seperti air membersihkan pakaian”.

Ikhlas dalam beramal

Terdapat sebuah kisah dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, tentang seorang wanita pezina yang diampuni dosanya karena dia membantu seekor anjing yang kehausan untuk minum dari sepatunya. Dalam riwayat itu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tatkala ada seekor anjing yang hampir mati karena kehausan berputar-putar mengelilingi sebuah sumur yang berisi air, tiba-tiba anjing tersebut dilihat oleh seorang wanita pezina dari kaum bani Israil, maka wanita tersebut melepaskan khufnya (sepatunya untuk turun ke sumur dan mengisi air ke sepatu tersebut-pen) lalu memberi minum kepada si anjing tersebut. Maka Allah pun mengampuni wanita tersebut karena amalannya itu”. (Baca juga: Cara Membuat Hati Ikhlas)

Dalam kisah itu tercermin bahwa wanita pezina tersebut berbuat baik dengan ikhlas tanpa mengharap balasan ataupun ucapan terima kasih dari anjing yang ditolongnya. Maka keikhlasan ini pun bisa menjadi penghapus dosa besar yang telah dia lakukan.

Selalu menjaga tauhid

Artinya, kita selalu meniatkan diri untuk beribadah dan melakukan semua amal baik hanya karena Allah semata. Sama halnya dengan menjauhi perbuatan buruk hanya karena takut akan murka Allah. Dengan menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan kita, akan terhapus juga dosa-dosa yang pernah kita lakukan, termasuk dosa besar. (Baca juga: Ilmu Tauhid Islam)

Sebagai contohnya ada pada kisah Umar bin Khatab radhiallahu anhu. Belia adalah tokoh yang sebelum masuk Islam merupakan penentang ajaran Islam yang paling keras dan terkenal. Bahkan, beliau pernah mengubur putrinya hidup-hidup. Namun, setelah beliau masuk Islam, bertaubat dan menjunjung tauhid, terhapuslah segala dosanya. Bahkan, beliau termasuk orang yang mulia di sisi Allah, sesudah Abu Bakar radhiallahu anhu.

Membaca lafadz ringan namun berat di timbangan amal

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa membaca: Subhanallahi Wabihamdihi (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan”. Maka, banyak-banyaklah membaca lafadz dzikir satu ini, di saat apapun dan dimana pun, kecuali di tempat seperti kamar mandi, toilet atau tempat najis lainnya.

Referensi Sebagai Berikut ini ;