Munafik adalah salah satu jenis sifat yang dilarang dalam agama Islam. Bahkan, terlepas dari narasi keagamaan, sifat munafik bukanlah sifat yang pantas dimiliki oleh manusia dengan latar belakang kepercayaan apapun. Hal ini karena munafik adalah penyakit hati yang dapat merusak diri dan mencemari pribadi dalam hubungan antar sesama manusia.
Munafik adalah orang yang menampakkan sesuatu yang sejalan dengan kebenaran di depan orang banyak, padahal kondisi batinnya atau perbuatan yang sebenarnya tidak demikian. Kepercayaan atau perbuatannya itu dalam Islam disebut nifaq. Dalam menjalani realita kehidupan kaum munafik yang selalu berubah karakternya, terutama dalam interaksi sesama manusia, yaitu dalam percakapan atau perbuatan mereka.
Oleh karena itu, manusia yang lainnya dapat mengetahui sosok pribadi mereka melalui sifat bicaranya, yaitu dengan memperhatikan kesesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa yang diyakini dalam hatinya. Biasanya dilakukan karena seseorang memiliki suatu kepentingan yang ingin dicapai. Karakter seperti ini, seringkali muncul dalam kehidupan masyarakat.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian sifat dan ciri-ciri orang munafik menurut ajaran Agama Islam.
Pengertian Munafik
Kemunafikan dalam bahasa Arab disebut al-nifa'q, sering diartikan dengan "pengakuan dengan lidah dan pengingkaran dengan hati." Al-Ra'gib al-Asfaha'ni' mengartikan nifa'q yaitu "masuk ke dalam syariat dari satu pintu dan keluar melalui pintu yang lain." Ungkapan yang lebih sederhana dikemukakan oleh al- Tabataba'i', bahwa nifa'q secara lisan menyatakan iman.
Term nifa'q yang mengandung makna "kemunafikan", muncul dalam al- Qur’an sebanyak 37 kali. Sementara itu, pengertian munafik secara terminologi menurut syariat Islam adalah orang yang menampakkan sesuatu yang sejalan dengan kebenaran di depan orang banyak, padahal kondisi batinnya atau perbuatan yang sebenarnya tidak demikian.
Menurut Toshihiko Izutsu, nifa'q atau munafik adalah keyakinan secara lisan sementara dalam hati tidak percaya. Dengan demikian, jelas bahwa ketidaksesuaian antara kata dan perbuatan dalam berbagai hal yang merupakan keyakinan religius, yang merupakan salah satu gambaran yang karakteristik dari dari fisq (fasik), merupakan unsur yang paling mendasar dalam dalam makna nifa'q.
Awal dari kata munafik juga berarti istilah yang digunakan untuk penduduk Madinah yang masuk Islam tetapi dia juga memelihara sifat kufur dan juga orang yang mengutuk al-Qur’an. Terbentuknya istilah munafik kental pada saat periode Madinah, untuk itulah beberapa ayat tentang munafik berlatar belakang Madaniyyah.
Ciri-Ciri Orang Munafik Sbb :
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa munafik adalah suatu penyakit rohani (batin) yang sifatnya tak tampak. Oleh karena itu, yang dapat diketahui hanyalah penjelmaan dari batin tersebut dalam bentuk sikap dan tingkah laku sehari-hari. Di dalam al-Qur’an beberapa ayat yang mengemukakan ciri-ciri orang munafik tersebut, baik ciri fisik maupun non fisik, begitu juga dalam hadis Nabi Muhammad saw. Mengutip dari H. Nasrun Haroen dalam Kajian Tematik Al-Qur’an Tentang Ketuhanan, ciri-ciri orang munafik di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Bersikap Ragu Terhadap Islam
Ciri-ciri orang munafik yang pertama adalah Bersikap ragu-ragu terhadap Islam. Hal ini dinyatakan Allah SWT dalam QS. al-Hadi'd/57: 13-14 yang artinya;
"Pada hari orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, "Tunggulah kami! kami ingin mengambil cahayamu". (Kepada mereka) dikatakan, "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". Lalu di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalam ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab. Orang-orang munafik memanggil orang-orang mukmin, "Bukankah kami dahulu bersama kamu?" Mereka menjawab "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri, dan kamu hanya menunggu, meragukan (janji Allah) dan ditipu oleh angan-angan kosong sampai datang ketetapan Allah; dan penipu (setan) datang memperdaya kamu tentang Allah."
2. Tidak Bisa Dipercaya
Ciri-ciri orang munafik yang kedua adalah tidak dapat dipercaya dalam memegang amanah. Yaitu pembicaraannya mengandung kebohongan, apabila berjanji sering berdusta, dan apabila diserahi amanah, dikhianati. Hal ini diungkap dalam hadis Nabi SAW yang artinya;
"Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu al-Rabi' berkata, telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far berkata, telah menceritakan kepada kami Nafi' bin Malik bin Abu 'Amir Abu Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi saw., beliau bersabda: "Tanda-tanda munafik ada tiga; jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat"." (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Suka Melakukan Tipu Daya
Ciri-ciri orang munafik yang ketiga adalah suka melakukan tipu daya di tengah-tengah masyarakat. Hal ini dijelaskan Allah dalam QS. al-Baqarah/2: 8-10 yang artinya;
"Dan di antara manusia ada yang berkata "Kami beriman kepada Allah dan hari akhir," padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapatkan azab yang pedih, karena mereka berdusta."
Tipu daya yang dilakukan orang munafik adalah dalam sikap, dengan menampakkan yang baik ke permukaan sementara dalam hatinya busuk dan rusak. Tipu daya ini mereka lakukan hanya untuk mengejar tujuan-tujuan material dengan menempuh segala cara.
4. Bangga Atas Dosa yang Diperbuat
Ciri-ciri orang munafik yang keempat adalah merasa bangga dengan dosa-dosa yang telah diperbuat. Orang munafik selalu merasa bangga dengan dosa-dosa yang mereka perbuat, sehingga betapa pun kesalahan yang mereka perbuat akan selalu dicarikan jalan keluar yang mengarah kepada pembenaran tindakannya itu.
Untuk menutupi kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan, mereka tidak segan-segan untuk memfitnah dan melakukan suatu tuduhan yang dapat mengacaukan dan memecah belah masyarakat dan bangsa. Hal ini dinyatakan Allah dalam QS. al-Baqarah/2: 126 dan QS. al-Munafiqu'n/63: 5 yang artinya;
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Dia (Allah) berfirman, “Dan kepada orang yang kafir dan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali”."
"Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (beriman), agar Rasulullah memohonkan ampunan bagimu,” mereka membuang muka dan engkau lihat mereka berpaling dengan menyombongkan diri."
5. Bermuka Dua
Ciri-ciri orang munafik yang kelima adalah suka bermuka dua dan tidak memiliki pendirian yang tetap. Hal ini muncul akibat keragu-raguan dan kebingungan mereka terhadap kebenaran yang dibawa Islam. Sifat dan sikap orang bermuka dua ini dipaparkan Allah dalam QS. al-Baqarah/2: 14 yang artinya;
"Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman”. Tetapi apabila mereka kembali kepada setan- setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok”."
6. Iri dan Dengki
Ciri-ciri orang munafik yang keenam adalah memiliki sifat iri dan dengki seperti yang tertuang dalam QS. Ali Imran/3: 120 yang artinya;
"Jika kamu memperoleh kebaikan, (niscaya) mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikitpun. Sungguh, Allah Maha meliputi segala apa yang mereka kerjakan."
Ayat ini memberikan penjelasan tentang jiwa orang yang di dalam hatinya ada penyakit. Hati mereka yang busuk demikian, tidak dapat mereka tutupi karena pada dasarnya mereka akan selalu menampakkannya. Wajah orang seperti ini akan selalu keruh bahkan bibirnya dapat berubah-ubah bentuknya disebabkan mulut mereka selalu mencemoh.
7. Menurunkan Semangat Juang Kaum Muslim
Ciri-ciri orang munafik yang ketujuh adalah suka mematahkan semangat kaum muslimin. Seperti firman Allah dalam QS. Ali Imran/3: 156 yang artinya;
"Wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu seperti orang-orang kafir yang mengatakan kepada saudara-saudaranya apabila mereka mengadakan perjalanan di bumi atau berperang, "Sekiranya mereka tetap bersama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh." (Dengan perkataan) yang demikian itu, karena Allah hendak menimbulkan rasa penyesalan di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
Dengan cara melontarkan berbagai isu yang membuat semangat juang kaum muslimin menurun. Orang-orang seperti ini, Menurut al-Mara'gi', sebenarnya orang yang tidak mengerti agama dan masih ingkar terhadap Allah SWT. itulah sebabnya kaum munafik dalam ayat ini disebut sebagai orang kafir.
8. Benci Hukum Allah dan Rasul-Nya
Ciri-ciri orang munafik yang kedelapan adalah membenci hukum-hukum yang berasal dari Allah SWT dan rasulNya. Orang munafik berusaha untuk melepaskan diri dari ikatan-ikatan agama. Salat dan puasa mereka anggap suatu pekerjaan sia-sia yang tidak ada manfaatnya. Berzakat dan naik haji dianggap membuang-buang uang.
9. Berorientasi Pada Hal Duniawi
Ciri-ciri orang munafik yang kesembilan adalah enggan berjihad di jalan Allah dan cita-citanya hanya untuk dunia. Dalam keadaan situasi umat Islam yang genting, mereka lebih memilih diam daripada memberikan alternatif perbaikan, bahkan mereka berusaha agar umat Islam terpecah belah dengan mengacaubalaukan persatuan kaum muslimin. Dalam posisi umat Islam lemah, mereka mengambil kesempatan tampil sebagai pahlawan, sekalipun sebenarnya yang mereka kejar hanya kesenangan dunia.
Sifat seperti ini digambarkan Allah dalam QS. Ali Imran/3: 157 yang artinya;
"Dan sungguh, sekiranya kamu gugur di jalan Allah atau mati, sungguh pastilah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) daripada apa (harta rampasan) yang mereka kumpulkan."
10. Egois dan Riya
Ciri-ciri orang munafik yang kesepuluh adalah bersikap egois dan riya’. Sikap egois kaum munafik ini digambarkan Allah dalam QS. al-Taubah/9: 58-59 yang artinya;
"Di antara mereka ada yang mencelamu tentang (pembagian) sedekah (zakat); Jika mereka diberi bagian, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi bagian, tiba-tiba mereka marah. Dan sekiranya mereka benar-benar rida dengan apa yang diberikan oleh Allah dan Rasul-Nya, dan berkata: Cukuplah Allah bagi kami, Allah dan Rasul-Nya akan memberikan kepada kami sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya kami orang-orang yang berharap kepada Allah."
Riya’ adalah melakukan pekerjaan, khususnya yang berkaitan dengan kewajiban agama, karena ingin dilihat dan dipuji orang lain. Dalam hal ini, orang munafik hanya melakukan shalat bila disaksikan orang lain. Sifat mereka ini digambarkan dalam QS. al-Nisa'/4: 142 yang artinya;
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allahlah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud riya (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali."
11. Suka Menyebar Fitnah dan Kebohongan
Ciri-ciri orang munafik yang terakhir adalah gemar membuat fitnah dan menyebarkan berita- berita bohong dengan tujuan untuk memburuk-burukkan Islam dan umatnya. Fitnah dan penyebaran berita bohong adalah strategi yang dianggap tepat oleh orang-orang munafik untuk mengancurkan umat Islam dari dalam. Sikap seperti ini, merupakan ciri khas orang munafik pada umumnya yang mempunyai watak dasar pengecut. Mereka lebih senang menempuh cara yang lebih aman, yaitu menohok dari belakang, atau lempar sembunyi tangan.
Ciri-ciri orang munafik seperti yang telah diutarakan di atas menggambarkan sebuah bentuk kelemahan jiwa. Maka untuk menutupi kelemahan tersebut, orang-orang munafik senang menggunakan kilah-kilah mental sebagai srategi defensive. Semoga Anda tidak termasuk di dalamnya!